Persembahan Dari Hati Dan Kemulian Tuhan Yang Dinyatakan

KAIROSPOS.COM, Jakarta - Studi Kitab Keluaran dari Perspektif Mesianik-Akar Ibrani.
Parasha 7:

Terumah - Persembahan Unjukan (Keluaran 25-27)
Elohim memanggil Israel keluar dari Mesir agar umatNya ini dapat melayaniNya (Ibr  avodah ). Karena itu, Elohim yang berada di surga juga perlu diam di tengah umatNya. Untuk inilah Adonai sebagai pemilik Israel meminta Moshe mengumpulkan persembahan  unjukan (Ibr  terumah ) bagi pembangunan kemah pertemuan (Ibr  ohel) sebagai tempat kudus (Ibr miqdash) agar  Adonai dapat ‘diam’ (Ibr  sakhan ,  menjadi shekhinah) di tengah (Ibr  betokham, inside;di dalam) umatNya (Keluaran 25:8).
Jelas Elohim Israel bukanlah Tuhan yang jauh di surga sana, tetapi Tuhan yang ingin membangun hubungan persekutuan dengan umatNya,Ia ingin berada ditengah  umatNya.

Bahkan dengan kata betokham yang berarti juga ’di dalam’, jelas YHVH Elohim ingin ada di hati setiap pribadi umatNya. Rasul Rabbi Shaul Paulus memahami hubungan ini ketika ia berkata,“Mesias hidup di dalam aku” (Galatia 2:20). Jika demikian bagi Rav Shaul, demikian juga bagi kita, Mesias hidup di dalamku, harapan akan kemuliaan!

Sebagai bet ha-miqdash (mem-qov-dalet-shin=miqdash), kemah itu harus kudus (Ibr qadosh) dalam arti segala sesuatunya harus sesuai dengan perintah Elohim dan umat Tuhan melakukannya dengan dorongan hati yang paling dalam sesuai kehendak Tuhan. Bila tidak demikan, maka huruf qov luruh sehingga susunan huruf  dapat dibaca shemed (shem-mem-dalet) yang berarti ‘kehancuran’. Jelas Adonai sebagai Pemilik dan sumber segala berkat menghendaki bet ha-miqdash dibangun sesuai dengan polaNya dan didukung oleh dorongan hati umatNya.

Bagaimana kemuliaan (Ibr  shekhinah ) Tuhan hadir  dalam bet ha-miqdash? Ada dua pandangan di lingkungan rabbinik.
RAMBAM (Maimonides), komentator Torah abad 12, mengatakan shekinah hanya akan terbit bila pekerjaan jasmaniah dilakukan dengan cermat. Tanpa kerja lahiriah seperti membawa terumah (ayat 1-7) tidak akan ada shekinah.

Pandangan ini ditanggapi oleh RAMBAN (Nachmanides). Ia percaya bahwa yang paling penting adalah kehadiran Ruakh Elohim (Roh Elohim), bukan kerja lahiriahnya. Perlu diperhatikan, RAMBAN  mengatakan kehadiran Roh sesudah bangunan miqdash dibuat. Ia hanya menekankan bahwa sekalipun bangunan megah sudah ada, tetap kehadiran Roh yang menentukan kemunculan Kemuliaan Shekhinah!
Jadi keduanya benar walau kelihatannya saling bertentangan. Ini yang disebut kebenaran muncul secara paradoks.

Umat Tuhan perlu membawa terumah (dalam hal ini, persembahan unjukan khusus) berupa emas, perak, tembaga, berbagai kain. Umat perlu mengerjakannya sesuai kehendak Tuhan barulah  shekhinah  Terang kemuliaan Tuhan muncul di tengah mereka. Persiapan jasmani diperlukan agar urapan rohani turun di tengah umatNya.

Apa artinya bagi kita?  Kerja jasmaniah seperti persembahan jasmaniah, persiapan pelayanan dan latihan serta proses belajar perlu dilakukan bila kita ingin Roh Kudus mengurapi dan memakai setiap kita -murid Mesias- sebagai alat yang tepat sasaran di tanganNya.

Penulis :  Gmb Benyamin Obadyah, Gereja Kehilat Mesianik Indonesia.

Related Posts:

0 Response to "Persembahan Dari Hati Dan Kemulian Tuhan Yang Dinyatakan"

Post a Comment