Studi Kitab Keluaran dari Perspektif Mesianik-Akar Ibrani

Kairospos.com, Jakarta - Studi Kitab Keluaran dari Perspektif Mesianik-Akar Ibrani. 

Parasha 8:

Tetzaveh - Keluaran 27:20 - 30:10
Parasha Tetzaveh (arti: kau perintahkan) berbicara tentang pemilihan Imam Besar dan imam serta pakaian imam saat menjalankan fungsi imamatnya.
Rencana keselamatan dapat dilihat dari fungsi Imam Besar ; dan fungsi Imam Besar dapat kita lihat dari makna jubahnya.
Jubah Imam besar dalam parasha ini dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Jubah Kekudusan, Jubah Kemuliaan, dan Jubah Kemegahan.

I. JUBAH KEKUDUSAN:
Jubah kekudusan diterjemahkan dari  begedei kodesh . Dalam Keluaran 28:2 kekudusan dikaitkan bukan dengan umat yang mempunyai moral, tetapi dengan benda mati. Ini berarti jubah itu dipisahkan untuk digunakan hanya bagi pelayanan Tuhan.
Semua benda yang dipisahkan bagi Tuhan, termasuk tubuh kita disebut kudus.
Kudus tidak berarti mempunyai dimensi mistik, ada aura/halo; tetapi dipisahkan bagi Tuhan, dipakai hanya untuk Tuhan.
Kalau jubah dapat disebut kudus, maka tubuh kita pun dapat disebut kudus bila kita memakainya untuk melayani Tuhan (I Korintus 6:12-20).

II. JUBAH KEMULIAAN:
Dalam Keluaran 28:2 jubah itu disebut juga hakavod ulitiferet (arti: penuh kemuliaan dan keindahan). Berarti Tuhan penuh dengan sifat-sifat yang mulia yang layak untuk disembah oleh seluruh ciptaanNya.
Tuhan menciptakan Adam dengan kemuliaanNya, namun rusak oleh karena dosa. Melalui jubah ini, Ia ingin mengembalikan kemuliaan pada Imam Besar Aaron.
Sinai seakan dipakai untuk memulihkan Gan Eden.
Sebenarnya untuk siapa kemuliaan yang dinyatakan oleh jubah itu, Tuhan atau imam
Keduanya berkaitan. Yang pertama terlihat adalah kemuliaan untuk pemakainya, imam besar. Tetapi, tujuan akhirnya adalah Adonai yang merancangnya.
Sama seperti  mishkan(artinya kemah suci) yang merupakan gambaran hal-hal yang ada di sorga (Ibrani 8:5; Keluaran 25:8), demikian juga Imam Besar dengan jubahnya menggambarkan kebenaran rohani sorgawi.
Pakaian menunjuk pada fungsi pelayanan.

1.Efod (Keluaran 28:6-14)
Efod adalah bagian jubah terluar berupa apron yang tertutup di bagian belakan dan terbuka di bagian depan.
Efod dihubungkan dengan ikat emas ke pundak, yaitu pada penutup pundak yang didalamnya terdapat permata krisopras, masing-masing di pundak kiri dan kanan. Setiap permata krisopras berukir enam nama anak-anak Israel menurut urutan kelahiran mereka. Agaknya fungsi efod adalah untuk mendukung even zikron, batu peringatan akan anak-anak Israel.
Tetapi mengapa diletakkan di atas bahu Imam Besar?
Pundak menyatakan kekuatan, kalau gembala menyelamatkan domba yang luka, ia akan memikulnya di pundaknya; demikian juga Mesias ‘memikul’ Israel sampai pada kandang surgawi.
2. Tutup dada: merupakan kantong berbentuk bujur sangkar yang  berukuran 9 inci (22.5 cm) yang menutup jantung imam besar.
Di sebelah depan tutup dada terdapat 12 batu permata yang tertata  berukir nama anak-anak Israel di atas lempeng emas. M
Di dalam kantong tutup dada terdapat  Urim (arti: cahaya) dan  Tumim (arti: lengkap,sempurna) untuk menanyakan kehendak Tuhan.
Tutup dada menyatakan Imam Besar Yeshua selalu berdoa bagi umatNya (Ib 7:25).

 III.PAKAIAN KEMEGAHAN:
Terdiri dari warna-warna yang megah.
Emas – merupakan logam yang paling murni dan sering kaitkan dengan raja. Ini mengambarkan Imam Besar sebagai imam yang berkerajaan; dan Tuhan sebagai Satu Yang Murni.
Biru -   tekhelet  menggambarkan surga dan Yang Kekal di surga.
Merah Kirmizi – merah tua adalah warna yang mengingatkan kita akan sifat kemanusiaan (adam=merah). Ungu – warna ini merupakan paduan antara biru dan merah. Makna simboliknya sulit ditetapkan. Ini dapat menyatakan kondisi umat Tuhan yang disatu pihak mempunyai sifat rohani/surgawi, tetapi di lain pihak masih tetap mempunyai sifat-sifat manusia.
Putih – menyatakan kemurnian dan tidak adanya dosa.
Jelas sifat Imam Besar menegaskan kemuliaan Tuhan dalam dirinya dan pada saat yang sama juga menyatakan sifat kemanusiaannya.
Keduanya merujuk pada YESHUA HAMASHIAKH, Imam Besar menurut Peraturan Malkisedek (Ibr 9).

Penulis :  Gmb Benyamin Obadyah, Gereja Kehilat Mesianik Indonesia

Related Posts:

0 Response to "Studi Kitab Keluaran dari Perspektif Mesianik-Akar Ibrani"

Post a Comment