PENGABDIAN DOKTER STEFANUS YANG BERUJUNG KEMATIAN

Almarhum Dokter  Stefanus Taofik(35 Tahun)
KAIROSPOS.COM, Jakarta-Dua hari belakangan ini (27/06/17), dan (28/06/17) media sosial ramai membicarakan seorang dokter anestesi meninggal akibat kelelahan, tidak tidur karena terus berjaga menggantikan para seniornya yang mengambil cuti lebaran. Akibat kematiannyapun masih simpang siur ada yang mengatakan akibat kelelahan adapula yang berpendapat akibat serangan jantung.

Informasi pertamakali diperoleh dari Akun Twitter @BlogDokter mengabarkan, seorang dokter spesialis anestesi, Stefanus Taofik, meninggal dunia setelah berjaga selama beberapa hari karena memberi kesempatan kepada para seniornya merayakan Lebaran. Berita ini berlanjut dengan disiarkan oleh TV Nasional Liputan 6, MetroTV dan media mainstraim lainnya.

Menurut Sekjen Ikatan Dokter Indonesia, Dr Adib SpOT, tenaga dokter seperti mendiang Stefanus Taofik memang sangat dibutuhkan, tidak hanya di Lebaran saja. Mereka harus siap menerima panggilan kapan saja, jika ada tindakan operasi yang harus segera dilakukan.

"Memang selama ini selalu harus ada cover jaga. Dokter anestesi harus selalu ready. Bisa jaga di ICU atau gawat darurat," kata Adib seperti yang kami kutip dari Health Liputan6.com pada Rabu, 28 Juni 2017.

Namun, untuk menanggapi kasus meninggalnya Stefanus Taofik yang kabarnya juga harus jaga di tiga rumah sakit, Adib masih menunggu konfirmasi langsung dari perhimpunan anestesi.

"Begini, kalau dibilang efek dari jaga mengakibatkan kondisi ini, harus dilihat dulu kondisi-kondisi sebelumnya," kata Adib menambahkan.

Berbagai masukan yang kami peroleh seperti : Seorang dokter spesialis anestesi hrs meregang nyawa karena jaga 4 hari berturut2 di 3 RS utk memberi kesempatan seniornya berlebaran. #RIP pic.twitter.com/xachB4jJ4U   — BlogDokter (@blogdokter) June 27, 2017

    Salah satu sisi yg mungkin tidak terlihat oleh masyarakat luas dari para dokter dan pekerja medis... https://t.co/rde1ov5BGN  — dr. Adit (@aditiagani) June 27, 2017

Sebab, hampir di seluruh rumah sakit, disediakan kamar khusus untuk dokter spesialis anestesi istirahat. Karena mengemban tugas yang berat, mereka harus istirahat jika tidak sedang praktik. "Ya, karena memang, kondisi fisik harus diperhatikan betul," Adib menekankan.

Dengan disiapkannya kamar khusus, dokter spesialis anestesi lebih mudah dihubungi bila ada kasus gawat darurat yang harus segera ditangani.

"Dokter Stefanus ini, kalau tidak salah, meninggalnya di kamar jaga. Karena memang istirahatnya di situ," kata Adib.

    Menurut informasi masalah pada jantung yang diduga karena kelelahan. https://t.co/vWLYkdYQA5
    — BlogDokter (@blogdokter) June 27, 2017

Menurut Adib, IDI masih menunggu jawaban dari pihak rumah sakit tempat almarhum bertugas sebelum meninggal dunia. Sebab, kabar yang mereka terima terkait lamanya Stefanus Taofik jaga masih simpang siur.

"Di situ (Twitter @BlogDokter) bilangnya empat hari, kemudian ada yang bilang tiga hari, dan lima hari," kata Adib.

Berdasar informasi dari kalangan keluarga, pada Senin (26/6) sekitar pukul 09.00, Stefanus sempat menghubungi keluarga dan mengaku merasa kelelahan. Keesokan harinya, Selasa (27/6) pukul 18.33 WIB, Stefanus ditemukan meninggal di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit (RS) Pondok Indah Bintaro Jaya Tangerang Selatan.

Stefanus adalah anak kedua di antara lima bersaudara. Dia menamatkan pendidikan dokternya di Unika Atma Jaya, lalu meraih gelar spesialis anestesi di Universitas Udayana. Saat ini bapak satu anak berusia dua tahun tersebut juga menjadi konsultan di Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).

Sumber : Dari berbagai Sumber.

Related Posts:

0 Response to "PENGABDIAN DOKTER STEFANUS YANG BERUJUNG KEMATIAN"

Post a Comment