Juru bicara Presiden, Johan Budi SP, membantah adanya jual-beli undangan pernikahan anak Presiden Jokowi

KAIROSPOS.COM, Jakarta - Maraknya perbincangan dimasyarakat terkait Akun Instagram  dan vidio Arseto suryoadji, @arseto.suryoadji, mengaku ditawari undangan pernikahan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa bulan lalu, dengan membayar sebesar Rp 25 juta. Puncaknya menurut pantauan kami pada hari Minggu (25/03/2018). Pihak Istana Kepresidenan menanggapi persoalan tersebut.

Juru bicara Presiden, Johan Budi SP, membantah adanya jual-beli undangan pernikahan anak Presiden Jokowi, baik dari pihak keluarga maupun Istana Kepresidenan.

"Tentu saja tidak benar," tegas Johan Budi, Senin (26/3/2018) seperti yang kami kutip dari detiknews

Johan mengatakan Presiden Jokowi dan keluarga mengundang berbagai kalangan ke acara pernikahan anaknya. Tidak ada pungutan apa pun terkait undangan tersebut.



Media kami masih berusaha mengkonfirmasi permasalan ini pada pihak Arseto dan kamipun mendapat surat edaran para awak media melalui WA.


Related Posts:

Presiden: Program Sertifikat Tanah Bermanfaat Bagi Rakyat


KAIROSPOS.COM, Banjarbaru - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kebijakan penyerahan sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat di seluruh Indonesia bukanlah hal yang mengada-ada. Pemerintah memastikan betul bahwa sertifikat yang diserahkan itu diterima dan dimanfaatkan langsung oleh masyarakat pemilik lahan di seluruh Indonesia.

"Sertifikat yang sudah diserahkan diangkat tinggi-tinggi. Biar kelihatan semuanya bahwa sertifikat sudah diserahkan dan betul-betul sertifikat ini sudah menjadi milik Bapak/Ibu sekalian dan bukan pengibulan," kata Presiden saat menyerahkan sertifikat secara langsung di GOR Rudy Resnawan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin 26 Maret 2018.

Saat memberikan sambutannya dalam acara itu, Kepala Negara memang sempat menyinggung terkait tuduhan pihak tertentu yang mengatakan bahwa kebijakan tersebut adalah pembohongan semata.

"Karena ada yang  ngomong  pembagian sertifikat itu pengibulan. Tidak ada, sertifikat betul-betul sudah diserahkan kepada masyarakat!" ucapnya.

Dalam kunjungan kerja kali ini, sebanyak 3.630 sertifikat hak atas tanah diserahkan oleh Presiden Joko Widodo kepada masyarakat penerima sertifikat. Para penerima datang dari sejumlah kota/kabupaten di Kalimantan Selatan, yakni Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Tanah Laut.

Selepas acara, Presiden menyampaikan pandangannya soal ketimpangan atas penguasaan lahan yang saat ini terjadi di Indonesia kepada jurnalis. Presiden menekankan, pemberian izin kepemilikan dan pembukaan lahan bagi segelintir pengusaha besar tidak diberikan  selama memegang tampuk kepemimpinan.

"Memang ada ketimpangan. Tapi harus mengerti bahwa distribusi itu (kepada pengusaha besar) bukan saya yang melakukan. Itu yang saya tidak mau, kita membagi saja tidak," ujarnya.

Untuk diketahui, program percepatan penerbitan sertifikat hak atas tanah sebagai bagian dari reforma agraria yang dicanangkan pemerintah salah satunya dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan kepemilikan tanah di Indonesia ini. Melalui, program tersebut, masyarakat kini dapat memiliki bukti pengakuan hukum atas tanah yang mereka miliki.

"Setiap saya ke daerah selalu keluhannya sengketa lahan. Kenapa ada? Karena pemegang lahan tidak memiliki bukti hak atas tanah yang namanya sertifikat. Kalau sudah pegang ini (sertifikat) tidak ada orang lain yang berani," kata Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.


Editor : Thony Ermando.



Sumber :
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin

Banjarbaru (26/03/2018)

Related Posts:

Presiden Joko Widodo dan Airlangga Hartarto, Olah Raga Bersama, Bicara Motor hingga Cawapres


KAIROSPOS.COM, Bogor - Presiden Joko Widodo dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto olahraga bersama di sekitar Istana Bogor pada Sabtu, 24 Maret 2018. Keduanya mulai berjalan kaki sekitar pukul 08.00 WIB.

"Iya pagi ini saya jogging dengan Pak Airlangga biar sehat," kata Presiden.

Cuaca kota Bogor yang sedikit mendung pagi itu tidak menyurutkan keduanya untuk berolahraga bersama. Presiden Jokowi tampak menggunakan kaos kuning. Sementara Airlangga mengenakan kaos putih. Selama berolahraga bersama keduanya tampak berbincang santai.

"Pak Airlangga mau lihat sepeda motor. Beliau kan di perindustrian," lanjutnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi memiliki sebuah motor custom made. Kuda besi ini berjenis Royal Enfield Bullet 350 bergaya chopperland.

"Tadi saya senang motornya warna emas dan emas itu agak kuning. Jadi kalau kegiatan olahraga itu penghargaan tertinggi kan juga medali emas," ujar Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Airlangga mengatakan industri motor custom made merupakan salah satu industri kecil menengah yang didorong pemerintah. "Salah satu masalah  custom made itu kan tidak semuanya memenuhi standar. Kalau tidak diproduksi massal tidak apa asal safetynya saja terjamin," lanjutnya.

Selain berbincang mengenai motor, keduanya juga berbincang mengenai beberapa isu nasional dan tentang calon wakil presiden.

"Ya tadi saya mengobrol mengenai kriteria-kriteria (cawapres). Bagaimana kriteria dari Golkar. Masih sebatas kriteria, belum ke orangnya," ujar Presiden.

Adapun mengenai kriteria cawapres, Airlangga menjelaskan bahwa orangnya harus bisa mendukung kerja Presiden. Selain itu juga bisa bekerja sama menjaga integrasi bangsa.

Ketika ditanya jurnalis apakah Airlangga memenuhi kriteria sebagai cawapres, Presiden menjawab dengan santai.

"Coba lihat sendiri cocok gak nih?" jawabnya sambil tertawa.

Selain berolahraga bersama, pagi itu Presiden dan Airlangga pun menyempatkan memberi makan kambing peliharaan Presiden. Selepas itu, keduanya melanjutkan perbincangan di beranda Istana Bogor sambil menikmati secangkir teh.

Editor : Thony Ermando.


Sumber :

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin
Bogor (24/03/2018)

Related Posts:

Presiden Jokowi Disambut Upacara Kenegaraan di Government House Wellington


KAIROSPOS.COM, Wellington - Presiden Joko Widodo memperoleh sambutan hangat pada penyambutan kenegaraan yang diadakan di Government House, Wellington, saat kunjungan kenegaraannya ke Selandia Baru, Senin, 19 Maret 2018.

Bersama dengan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta sejumlah delegasi, Presiden tiba di Government House pukul 10.30 waktu setempat atau pukul 04.30 WIB dan diterima oleh Sekretaris Resmi Gubernur Jenderal Selandia Baru, Gregory Baughen.

Rombongan Presiden Jokowi terdiri atas Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya.

Saat kedatangan, Presiden diperkenalkan dengan Kaumātua, Piri Sciascia.  Kaumātua  merupakan sebutan bagi tetua suku Maori yang merupakan penduduk asli Selandia Baru dan berperan dalam melestarikan tradisi serta pengetahuan bagi generasi suku Maori berikutnya.



Perkenalan tersebut dilakukan dengan melakukan  hongi, sebuah tradisi unik suku Maori dengan cara saling bersentuhan hidung. Setelahnya, prosesi penyambutan Maori untuk kedatangan Presiden Joko Widodo dilakukan.
Selepas acara penyambutan dan foto bersama yang dilakukan setelahnya, Kepala Negara mengadakan pertemuan selama kurang lebih setengah jam dengan Gubernur Jenderal Selandia Baru, Patsy Reddy.
Setelahnya, rangkaian acara berlanjut pada upacara peletakan karangan bunga di Pukeahu War Memorial. Di sana, Presiden dan Ibu Iriana memberikan penghormatan kepada para pejuang setempat.




Sumber :
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin

Wellington, (19/03/2018)

Related Posts:

Presiden Bincang Santai Dengan Pelajar Indonesia di Wellington


KAIROSPOS.COM, Wellington - Sejuknya udara pagi di Wellington, Selandia Baru menambah hangat suasana pertemuan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dengan 29 pelajar dan mahasiswa Indonesia di Waterfront Wellington.
Pagi itu, Presiden dan Ibu Iriana berjalan kaki bersama 29 pelajar dan mahasiswa, 15 di antaranya berasal dari Papua.

Presiden dan Ibu Iriana berjalan kaki dari hotel tempat menginap di kawasan CBD Wellington menuju Waterfront Wellington yang berjarak 1 kilometer.

Tak lama setelah berjalan kaki, Presiden dan Ibu Iriana duduk bersama 29 pelajar dan mahasiswa tersebut di salah satu sisi Waterfront, dekat dengan Museum Te Papa.

Selain pelajar dan mahasiswa, turut pula masyarakat Indonesia yang berada di Selandia Baru. Salah satunya adalah Marvijs Ajoomi, seorang dosen yang berasal dari Papua. Ada kisah menarik yang ia ceritakan kepada Presiden.

"Saya datang dari umur 15 tahun, tidak bisa bahasa Inggris sama sekali. Saya bersyukur bisa diberikan kesempatan. Dari SMA, lanjut S1, lalu S2, sekarang mengajar di salah satu perguruan tinggi di sini," katanya.

Presiden juga menerima beberapa usulan dari para pelajar ini. Salah satunya adalah mereka meminta agar employment opportunity atau kesempatan kerja bagi lulusan luar negeri diperluas.

"Bapak kalo saya boleh sharing, sudah mulai banyak adik-adik kita yang selesai. Jadi mungkin ke depannya kalo memang ada kesempatan bagi mereka untuk kembali dan mengabdi kepada negara, mungkin  employment opportunity setelah mereka selesai. Karena investasi ini jangan sampai di situ saja bapak, harus berkelanjutan," lanjutnya disertai tepuk tangan riuh semua pelajar yang ikut.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden mendengarkan dan mencatat usulan-usulan tersebut. Selain itu, Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah membangun infrastruktur di Papua. “Membangun jalan, jembatan, airport, pelabuhan supaya daerah yang terisolasi terbuka,” ucap Presiden.

Tak hanya berbincang dengan para pelajar, pagi itu Presiden juga sempat ngevlog dan menandatangani mobil berplat nomor "JOKOWI". Mobil itu adalah milik Dedy Muardi, seorang warga Indonesia yang berasal dari Yogyakarta dan tinggal di Auckland sejak 2001. Jarak Auckland-Wellington yang cukup jauh, sekitar 10 jam perjalanan dengan mobil, tak menyurutkan langkahnya untuk bertemu Kepala Negara.

Dalam obrolan santai tersebut, Presiden dan Ibu Iriana didampingi Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekreteris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya.

Sumber :
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudi
Wellington (19/3/2018)

Editor : Thony Ermando

Related Posts:

Gereja Protestan di Indonesia 413 Tahun


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Bermula dari dilaksanakannya ibadah pertama oleh De Protestantche Kerk in Nerdelandsch-Indie pada tanggal 27 Februari 1605 di "Benteng Victoria" - Ambon yang kemudian dipandang sebagai awal dari adanya gerakan Protestan di Indonesia bahkan di Asia, mendahului gerakan Protestan di Amerika Utara (1607).

Momentum historis inilah yang dijadikan hari berdirinya De Protestantche Kerk in Nederlandsch-Indie, yang kemudian di Indonesiakan menjadi Gereja Protestan di Indonesia (GPI).

Gereja Protestan di Indonesia (GPI) adalah ibu dari 12 Gereja Bagian Mandiri  yang Tuhan hadirkan di seluruh persada Nusantara, mulai dari Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Gereja Protestan Maluku (GPM), Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Gereja Protestan di Indonesia di Gorontalo (GPIG), Gereja Kristen Luwuk Banggai (GKLB), Gereja Protestan Indonesia di Papua (GPI Papua), Indonesian Evangelical Christian Church (IECC), Gereja Protestan Indonesia di Banggai Kepulauan (GPIBK) dan Gereja Masehi Injili di Talaud (GERMITA), dipanggil untuk menjaga dan merawat kasih persaudaraan sebagai wujud gereja yang esa dari satu Ibu.

Memasuki usia 413 tahun GPI bekerja dan berkarya di Tanah Air tercinta, Indonesia, ada banyak kasih dan berkat Tuhan yang telah dirasakan dan dialami, namun tidak sedikit juga pergumulan dan tantangan yang dihadapi sang Ibu dalam merawat dan menjaga kasih persaudaraan anak-anaknya.
Tetapi Tangan Tuhan yang penuh kuasa masih berkenan menimpin dan menuntun sang Ibu (GPI) untuk terus menjaga dan merawat persekutuan gereja-Nya bagi hormat dan kemuliaan nama Tuhan, sang Pemilik Gereja ini.


Sumber : GPI.
Editor : Thony Ermando

Related Posts:

BERTERIMA KASIH


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Berterima kasih sama artinya dengan mengucap syukur, bersyukur, mengapa kita mengucap syukur ?. Kita mengucap syukur  karena kita telah menerima sesuatu yang baik dari orang lain, biasanya dalam bentuk pertolangan atau pemberian. Tolong dan terima kasih adalah sebagian dari kata-kata pertama yang diajarkan kepada kita. Tak ada yang segembira orangtua atau kakek dan nenek, saat seorang anak mengucapkan kata-kata itu untuk pertama kalinya dan tahu hubungan antara meminta dengan sopan dan menerima dengan berterima kasih.

Namun saat kita tumbuh dewasa, kita lebih terlatih untuk berkata "tolong" daripada "terima kasih", terutama kepada Bapa Surgawi. Kita lebih memusatkan perhatian kepada kebutuhan yang mendesak daripada apa yang sudah kita terima, kita lebih banyak memohon daripada menaikkan pujian. Apabila orang dalam kesulitan ekonomi, sakit, dan permasalan hidup rasanya kelu lidah, dan sangat berat sekali untuk berterima kasih padaNya, selalu menuntut dan mengeluh.


Allah memang mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan segala kebutuhan kita, tetapi Dia juga mendorong kita untuk membiasakan diri berterima kasih.

Ucapan syukur/terima kasih merupakan ungkapan penghargaan kita pada pihak lain yang telah menolong kita. Orang yang tidak mau mengucap syukur adalah orang yang tidak tahu berterimakasih. 


Dalam Lukas 17:11-18, dari 10 orang yang disembuhkan Tuhan Yesus, hanya satu orang yang kembali pada Tuhan Yesus sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Dan orang itu justru orang Samaria. Padahal merekalah yang meminta tolong untuk disembuhkan tetapi setelah ditolong jadi tidak tahu diri dan tidak tahu berterimakasih. Sampai-sampai Yesus heran dan berkata; " Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang Sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" (Luk.17:17-18).

Banyak yang telah kita lupakan dalam perjalanan hidup ini. Tapi dari sekian banyak kelupaan itu, lebih sering kita lupa untuk berterima kasih (mengucap syukur). Kita lupa mengucapkan terima kasih pada ibu yang telah susah payah mengandung dan melahirkan kita. Lupa pada peranan guru di sekolah yang telah membimbing kita. Lupa pada orang-orang yang telah berperan dalam kesuksesan karir dan pekerjaan kita. Jika pada sesama saja kita kebanyakan lupa berterima kasih bagaimana Tuhan yang telah acap kali menolong hidup kita ?.

Billy Graham menulis "Tidak mengucap syukur adalah dosa, sama halnya dengan berbohong, mencuri, bertindak amoral, atau melakukan dosa-dosa lain yang disebut alkitab." kemudian dia mengutip Roma 1:21, salah satu dakwaan Alkitab terhadap manusia yang memberontak. Dr. Graham menambahkan, “Tak ada satu pun yang dapat lebih cepat membuat kita menjadi orang yang pahit hati, mementingkan diri sendiri, dan tidak puas, selain hati yang tidak bersyukur. Dan tidak ada yang lebih sanggup memulihkan kepuasan dan sukacita akan keselamatan kita selain roh yang tulus untuk mengucap syukur.”.

Ucapan syukur tampaknya telah menjadi seni yang hilang di masa kini. Warren Wiersbe menggambarkan masalah ini di dalam tafsirnya tentang kitab Kolose. Ia bercerita tentang seorang murid sekolah Alkitab di Evanston, Illinois yang menjadi anggota regu penyelamat. Pada tahun 1860,sebuah kapal kandas di tepi Danau Michigan dekat Evanston, dan Edward Spencer berulang kali berjalan di air beku untuk menyelamatkan 17 penumpang kapal. Dalam proses penyelamatan itu, kesehatannya menjadi buruk. Beberapa tahun kemudian, pada hari pemakamannya , diketahui bahwa ternyata tidak ada satu pun orang yang diselamatkan berterima kasih kepadanya.

Marilah kita lebih sering meluangkan waktu untuk mengingat  bagaimana teman, sahabat, dan keluarga telah banyak menolong kita. Bagaimana Allah telah menyelamatkan kita dari kematian kekal dan telah memberikan kehidupan kekal melalui Putra-Nya. Sudahkah Kita mengucap syukur hari ini? Untuk memuliakan Allah dengan sukacita atas segala anugerah yang telah diberikanNya? Tetaplah mengucap syukur, Sebab hanya orang-orang yang tidak pernah merasakan pertolongan saja yang pantas untuk tidak mengucap syukur.

Sumber : Bahan persiapan Kotbah Presbiter GPIB.
Topik Bahasan : Mazmur 66:1-7

Editor : Thony Ermando.



Related Posts:

Bertemu Pengurus Pusat GMKI, Panglima TNI: Generasi Millenial Harus Berkarya


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bertemu Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) di Mabes TNI Cilangkap, Kamis (15/3/2018).

Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Sahat Martin Philip Sinurat menyampaikan beberapa hal dalam pertemuan tersebut.

Pertama, GMKI memberikan apresiasi atas hubungan baik yang terjalin antara TNI dan Polri dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.

"Saat ini ada sekelompok orang yang ingin membenturkan masyarakat, termasuk hubungan antara TNI dan Polri. Namun TNI dan Polri menunjukkan sikap tidak bisa dipecah-belah, dan menjunjung tinggi kepentingan Nasional dan Pancasila. Hal ini menjadi contoh bagi masyarakat terkhusus generasi muda," kata Sahat.

Selanjutnya Sahat menyampaikan pentingnya netralitas lembaga negara, termasuk TNI di masa-masa menjelang Pilkada dan Pemilu 2019. Apalagi Pilkada dan Pemilu ke depan diperkirakan akan diwarnai dengan perseteruan politik sehingga peran dari TNI dan Polri sangat penting untuk menjaga netralitas dan stabilitas di tengah masyarakat.

"Dalam kaitan dengan proses demokrasi di Indonesia, GMKI juga menyampaikan bahwa mahasiswa akan selalu mengawal jalannya pemerintahan, termasuk legislatif. Sebagai contoh adalah mengkritisi diputuskannya Undang-Undang MD3 melalui pernyataan sikap dan aksi demonstrasi. GMKI mengharapkan dalam aksi-aksi yang dilakukan oleh mahasiswa, TNI dan Polri yang menjaga jalannya aksi dapat bersikap bijak sehingga tidak terjadi benturan dan tindakan represif terhadap mahasiswa," kata alumni magister Institut Teknologi Bandung ini.

Hal ketiga yang disampaikan oleh GMKI adalah mengenai pendekatan TNI terhadap masyarakat di Tanah Papua.

"GMKI menilai positif kebijakan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi di tanah Papua. Namun kebijakan positif ini harus juga didukung pendekatan dialog kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak menganggap negara ataupun TNI dan Polri sebagai musuh, melainkan pemerintah yang ingin menjaga, melindungi, dan membangun kesejahteraan masyarakat Papua," ujar Sahat.

Sekretaris Umum PP GMKI Alan Christian Singkali menyampaikan bahwa Panglima TNI menyambut kehadiran GMKI dengan hangat dan memberikan respon yang positif.

"Dalam kesempatan tersebut, Panglima menyatakan bahwa TNI melaksanakan tugas sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku sehingga seluruh aparat TNI beserta Polri akan selalu berdiri di atas semua golongan dan mengawal persatuan bangsa berdasarkan Pancasila," kata Alan.

Menurut Alan, Panglima menjelaskan sikap TNI terkait Pilkada dan Pemilu yang akan segera berlangsung.

"Panglima tadi menegaskan TNI bersikap netral dan tidak memihak. Panglima juga sudah menyampaikan kepada jajaran di bawahnya agar tidak ikut berpolitik praktis dan tidak berbisnis. Panglima menceritakan bahwa info terakhir dari Bawaslu, belum ada oknum atau institusi TNI di daerah yang dilaporkan melakukan tindakan politik praktis," ungkap Alan yang merupakan lulusan Universitas Hasanuddin Makassar.

Mengenai aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa, Alan menerangkan bahwa Panglima akan mengingatkan jajaran TNI di daerah agar tidak melakukan tindakan yang berlebihan. Namun Panglima juga memberikan saran agar kritik yang baik harus juga disampaikan dengan cara yang baik sehingga dapat diterima dengan baik pula oleh pemerintah.

Terkait dengan Papua, Panglima mengatakan bahwa saat ini TNI tidak lagi melakukan pendekatan operasi militer melainkan pendekatan operasi kemanusiaan. Sebagai contoh adalah bencana kesehatan buruk di Asmat yang terjadi baru-baru ini.

"Panglima jelaskan bahwa beliau segera menugaskan tim dokter tentara untuk melakukan tindakan mitigasi dan pengobatan kepada seluruh warga selama 270 hari di Asmat. Begitu juga mengirim kapal dan pesawat untuk siaga di sana. Hal yang sama juga akan segera dilakukan di daerah-daerah lain di Papua, seperti membantu peningkatan sumber daya manusia dalam pengolahan produk sagu sehingga dapat meningkatkan persediaan pangan yang bergizi cukup bagi rakyat. Beliau sangat mendalam membahas Papua, bahkan sempat menyanyikan sedikit lirik lagu Aku Papua karya Franky Sahilatua," kata Alan.

Di samping itu, Panglima berharap generasi milenial mampu menciptakan prestasi unggul yang dapat mengharumkan nama bangsa di dunia global.

"Tadi Panglima berpesan agar generasi muda termasuk GMKI dapat membuat karya dan mengukir prestasi unggul bagi bangsa. Generasi millenial harus saling bekerjasama dan berkolaborasi sehingga keunggulan bangsa seperti kuliner dan berbagai produk lainnya dapat dikenal tidak hanya di Indonesia tapi juga sampai ke negara-negara lain di dunia," pungkas Alan.

Editor : Thony Ermando

Related Posts:

Bertolak Ke Australia, Presiden Hadiri KTT Istimewa ASEAN-Australia



KAIROSPOS.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo pagi ini, Jumat, 16 Maret 2018, bertolak menuju Sydney, Australia, sekira pukul 07.15 WIB.

Keduanya beserta rombongan lepas landas dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta.
Dalam kunjungan kali ini, Kepala Negara akan menghadiri ASEAN-Australia Special Summit 2018 yang membahas penguatan kerja sama ekonomi dan pemberantasan terorisme antara ASEAN dan Australia.

Selain itu, Presiden juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia dan menghadiri CEO Forum serta konferensi mengenai counter-terrorism.
Dari Sydney, Australia, Presiden akan melanjutkan perjalanan menuju Wellington, Selandia Baru. Kunjungan tersebut untuk memenuhi undangan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern.

Kunjungan yang sekaligus menandai peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Selandia Baru juga akan dimanfaatkan Kepala Negara untuk melakukan sejumlah pertemuan.

Mulai dari pertemuan bilateral dengan PM Ardern dan Gubernur Jenderal Selandia Baru, serta bertemu dengan sejumlah CEO dalam sebuah forum bisnis.
Presiden berharap kunjungan ke kedua negara ini memberikan sejumlah manfaat nyata bagi rakyat ketiga negara, baik Indonesia, Australia, maupun Selandia Baru.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Sydney, Australia, adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri/KPN Andri Hadi, Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.

Adapun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah lebih dahulu berada di Sydney, Australia untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri dan mempersiapkan kedatangan Presiden.

Tampak melepas keberangkatan Presiden, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Ade Supandi, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Letjen TNI Tatang Sulaiman, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.

Presiden beserta rombongan direncanakan tiba kembali di Tanah Air pada Selasa dinihari, 20 Maret 2018.


Sumber :
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin
Jakarta (16/03/2018)


Editor : Thony Ermando.

Related Posts:

Menebar Kasih Anak Indonesia Lewat Pelatih Liverpool



KAIROSPOS.COM, Jakarta - Berbagi kasih untuk menggapai mimpi anak anak Indonesia melalui pelatih sepak bola dunia adalah salah satu cara terbaik untuk merangsang pertumbuhan sepak bola di Indonesia. 

Sugiono Winoto Penanggung Jawab dari Joie Distributor Indonesia Mengatakan bahwa "kami sangat senang bisa berbagi pengalaman kepada anak-anak kurang mampu untuk berlatih sepak bola bersama dengan pelatih dan para legenda sepak bola "Liverpool" dan kami berharap melalui latihan ini dapat menginspirasi anak-anak untuk tidak takut bermimpi untuk jadi pemain sepak bola yang berprestasi baik nasional bahkan dalam scope internasional.

Ada sekitar 64 anak anak Indonesia berkumpul di stadion mini Simprug Pertamina pada Minggu pagi (11/03/2018).

Albert Yumo Manager sepak bola anak Papua Uniti mengatakan “Intinya kami sangat senang, terutama anak-anak, karena mendapat kesempatan untuk bertemu dengan para pelatih dari klub sepakbola terkenal dari Inggris Liverpool kesempatan seperti ini jarang terjadi, jadi anak- anak sangat bahagia”.

Hal senada dikatakan juga oleh pelatih anak dari Liverpool Steven, dia mengatakan “Anak Indonesia cepat menangkap perintah pelatih, memiliki motivasi yang kuat untuk belajar, dan kedepan mereka akan menjadi pemain pemain yang tangguh”.

Penulis : Thony Ermando

Related Posts:

Presiden Ingatkan Masyarakat Tidak Mudah Terpengaruh Fitnah dan Kabar Bohong


KAIROSPOS.COM, Bogor -  Fitnah maupun ujaran kebencian yang beberapa tahun belakangan ini merebak memang sangat meresahkan. Bila hal ini terus dibiarkan, bangsa kita tentu akan mudah terpecah belah.

Kekhawatiran tersebut turut dirasakan oleh Presiden Joko Widodo. Menyikapi hal itu, ia berpesan agar kita tidak mudah terpengaruh oleh beragam fitnah dan kabar bohong yang memang tersebar luas utamanya di media sosial.

"Saya titip pesan kepada Bapak/Ibu semua, jangan mudah dipengaruhi oleh fitnah-fitnah dan kabar bohong. Jangan sampai saling mencela dan menjelekkan karena kita semua adalah saudara sebangsa dan setanah air," ujar Presiden saat acara penyerahan sertifikat hak atas tanah di lapangan parkir Sirkuit Sentul, Selasa, 6 Maret 2018.

Kepala Negara melihat fenomena yang akhir-akhir ini biasa ditemukan menjelang pesta demokrasi baik itu di daerah maupun ketika Pilpres. Banyak masyarakat yang terpecah belah hanya karena perbedaan pilihan politik. Presiden tentu tidak ingin polemik yang ada itu semakin berlarut.

"Negara ini negara besar, jangan karena hal kecil seperti itu masyarakat diadu domba. Itulah kadang-kadang jahatnya politik di situ," kata Presiden.

Presiden sebenarnya juga pernah menjadi pihak yang dituduhkan oleh para penyebar fitnah. Beberapa waktu lalu, banyak tuduhan yang mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo merupakan salah seorang anggota dari Partai Komunis Indonesia, sebuah gerakan dan partai yang telah dinyatakan terlarang di Indonesia.

"Padahal PKI itu dibubarkan tahun 1965, saya lahir 1961. Berarti saya baru umur 4 tahun. Masa ada PKI balita? Itu yang memfitnah ngawur," ucapnya.

Ia mengakui bahwa terkadang dirinya merasa jengkel ketika tahu menerima tuduhan seperti itu. Namun, di sisi lain dirinya merasa kemarahannya tersebut tidak akan berguna jika diluapkan. Namun, menurutnya, masyarakat tetap harus diingatkan soal kebohongan itu.

"Sekarang saya juga blak-blakan. Kalau tidak diingatkan seperti itu masih ada yang percaya juga," ucap Kepala Negara.


Editor : Thony Ermando.

Sumber :
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin
Bogor (6/03/2018)

Related Posts:

KSP Dorong Polri, MA, dan Kejagung Untuk Matangkan Pelaksanaan Sistem E-Tilang


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Kepolisian RI, Mahkamah Agung, dan Kejaksaan Agung berkoordinasi dengan Kantor Staf Presiden untuk merampungkan penerapan sistem tilang elektronik sehingga dapat diberlakukan di seluruh Indonesia. 

Dalam satu rapat terbatas Presiden Jokowi menghendaki perbaikan besar-besaran dalam layanan publik, khususnya dalam hal keimigrasian, lembaga pemasyarakatan, administrasi SIM, dan tilang. 

“Saya minta ada pembenahan besar-besaran pada sentra-sentra pelayanan, seperti imigrasi, lapas, pelayanan SIM/STNK/BPKB, termasuk juga yang berkaitan dengan perkara tilang. Saya akan terus mengawasi langsung perubahan lapangan dengan cara-cara yang akan saya lakukan dengan pengawasan-pengawasan,” ujar Presiden ketika itu.

Dalam rapat koordinasi yang berlangsung di Jakarta Timur, 6 Maret 2018, hadir Direktur Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas Kepolisian RI Brigjen (Pol) Pujiyono, Panitera Muda Pidana Umum Mahkamah Agung, Suharto,SH, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung Budiyaningsih, SH, dan Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden Ratnaningsih Dasahasta, SH.

Ratnaningsih menjelaskan bahwa Kepala Staf Kepresidenan berkali-kali ditanya oleh Presiden Jokowi mengenai perkembangan reformasi hukum. Tilang elektronik ini adalah bagian dari upaya untuk memperbaiki pelayanan hukum di tengah masyarakat. 

“Presiden Jokowi berulang kali dalam berbagai kesempatan menegaskan, supaya masyarakat jangan lagi dibebani dengan urusan administrasi dan hukum yang berbelit-belit. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa program tilang elektronik ini dapat diterapkan secara nasional, mengingat jumlah pengguna kendaraan yang semakin besar dan teknologi sudah memungkinkan untuk itu,” kata Ratna. 

Sementara itu, Suharto dari Mahkamah Agung mengatakan bahwa salah satu kendala pelaksanaan tilang elektronik adalah pasal-pasal tertentu yang terdapat dalam Undang-undang Lalu-Lintas Nomor 22 tahun 2009. ”Oleh karena itu, kami berharap KSP dapat menjadi katalisator yang dapat mempercepat pelaksanaan tilang elektronik ini secara nasional. Seperti halnya di luar negeri, surat tilang ini dapat diselipkan di kendaraan bermotor, tanpa pelanggarnya harus menghadiri sidang pengadilan yang berbelit-belit,” kata Suharto.

Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung Budiyahningsih, SH mengatakan, kendala di lapangan melakukan penilangan dengan sistem elektronik yang berisi 26 kolom tersebut. Nah, pada saat pelimpahan ke pengadilan, seharusnya tidak perlu lagi mengisi ulang secara manual. “Selama ini kita tidak dapat melakukan eksekusi pengembalian dana tilang dari masyarakat yang disetor ke dalam rekening tilang nasional. Jumlahnya sekitar Rp66 miliar,” papar Budiyahningsih.

Rencananya, tiga pihak yakni Kepolisian RI, Kejaksaan Agung, dan Mahkamah Agung akan didorong untuk membuat nota kesepahaman antara ketiga lembaga tersebut. Nota kesepahaman tersebut akan mengatur tatacara dan prosedur penyelesaian perkara pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan. 
Penyelesaian masalah tilang lalu lintas selama ini memang terkendala pada aturan hukum yang mengatur pelanggaran tersebut. Paradigma hukum masa lalu menempatkan pelanggaran lalu-lintas ini sebagai tindak pidana, yang penyelesaiannya harus melalui mekanisme peradilan. 

Dalam perkembangannya, pelanggaran lalu-lintas seringkali merupakan jenis pelanggaran ringan yang sifatnya administrasi. Akan tetapi, selama ini penegakan hukum yang berhubungan dengan disiplin berlalu lintas ini menimbulkan praktik pungutan-pungutan liar, yang terjadi baik di lapangan, di dalam proses peradilan, bahkan sampai setelah putusan ditetapkan oleh pengadilan.

Dalam rancangan sistem yang didiskusikan dalam forum tersebut, selain Bank BRI, akan tergabung juga bank-bank BUMN yang lain untuk dapat melayani proses administrasi dalam tilang elektronik ini.


Editor : Thony Ermando.

Nara Sumber:
Alois Wisnuhardana: (alois.wisnuhardana@ksp.go.id)

Related Posts:

Hendardi : Daya Rusak MCA Lebih Besar Dari Saracen


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Polri kembali membongkar kelompok produsen dan penyebar konten hoax dan ujaran kebencian bernuansa SARA di dunia maya bernama Muslim Cyber army (MCA). Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah menangkap 6 anggota inti kelompok tersebut di Surabaya, Bali, Sumedang, Pangkalpinang, Palu dan Yogyakarta.

Pertama, kita harus mengapresiasi tindakan strategis dalam penegakan hukum kepada Bareskrim Polri, khususnya Direktorat Tindak Pidana Siber.

Kedua, saya mendorong tim tindak pidana siber untuk membongkar kelompok ini dari aktor intelektual dan produsen konten hoaks dan ujaran kebencian, serta para pemesannya dari kelompok “pemain politik”.

Ketiga, melihat personel dan pola gerakannya, kelompok MCA ini agak berbeda dengan Saracen yang memiliki struktur jelas dan motif ekonomi dominan. Kelompok MCA tampak lebih “ideologis”, memiliki banyak sub kelompok dan ribuan anggota di seluruh Indonesia dengan ikatan organisasional relatif cair

Oleh karena itu, daya rusak kelompok ini lebih besar daripada Saracen. Saya mendorong publik untuk ikut berperan dalam menumpas kelompok-kelompok serupa dengan aktif melaporkan mereka yang secara regular melakukan penyebaran konten berita palsu dan ujaran kebencian berbasis sentimen SARA. Di tahun elektoral tingkat lokal dan nasional 2018 dan 2019, kita mempunyai kebutuhan akan ruang publik-politik yang mempersatukan, bukan memecah-belah, demi kompetisi politik yang jujur, adil dan membangun. Untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan sinergi dan partisipasi publik. Demikian pers rilis yang disampaikan Hendardi Ketua Setara Institut pada media.

Editor : Thony Ermando.

Related Posts: