Presiden Tekankan Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Dana Haji



KAIROSPOS.COM, Bogor - Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan jajaran terkait menggelar rapat terbatas membicarakan tentang pengelolaan dana haji. Pembahasan tersebut dilakukan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 26 April 2018.

Sebelum menerima laporan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengenai kepercayaan yang telah diberikan umat untuk mengelola dana, Kepala Negara menekankan bahwa prinsip transparansi dan akuntabilitas harus dikedepankan.
"Tentu saja kita ingin (pengelolaan) yang transparan dan akuntabel. Karena ini sangat penting dalam mengikuti prinsip-prinsip syariah yang ada," ujarnya.

Selepas pembahasan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan bahwa dalam pembahasan itu, pihaknya membicarakan seputar persiapan penyelenggaraan haji tahun 2018 ini. Menurutnya, persiapan penyelenggaraan hingga saat ini sesuai dengan yang direncanakan.
"Prinsipnya, berbagai persiapan selama di Tanah Suci alhamdulillah sudah mendekati final," ujar Lukman.

Selain itu, dibahas pula tentang kemungkinan penggunaan dana-dana haji yang lebih efektif, sehingga penggunaannya tidak hanya untuk jemaah haji, tapi juga berbagai kepentingan umat Islam secara keseluruhan.
"Bapak Presiden intinya menekankan bahwa investasi itu selain harus betul-betul dilakukan dengan prinsip syariah dan kehati-hatian, juga harus memilih yang paling kecil risikonya dan bisa mendapat manfaat yang sebesar-besarnya," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa program investasi yang akan dilakukan terdiri atas dua jenis: investasi di Arab Saudi dan Indonesia. Hal itu dilakukan agar biaya yang diperlukan untuk penyelenggaraan ibadah haji menjadi lebih efisien.
"Tahun 2019 kita akan melakukan investasi supaya biaya ibadah haji lebih efisien dan jemaah lebih nyaman, serta seluruh kontrak-kontrak pemondokan dilakukan lebih awal dan tidak lagi dilakukan hanya satu tahun saja," ucapnya.

Mengenai investasi di Indonesia, BPKH telah melakukan penandatanganan dengan PINA (Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah) yang dikelola Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Melalui PINA, investasi yang dilakukan akan dipastikan hanya kepada proyek-proyek yang memiliki risiko rendah, menghasilkan keuntungan yang optimal, serta berprinsip syariah.

"Kalau di Arab Saudi jelas seperti hotel, katering, dan transportasi. Seluruh upaya investasi itu pada prinsipnya untuk mendukung penyelenggaraan ibadah haji dari Kementerian Agama. Mudah-mudahan biaya penyelenggaraan haji kita menjadi lebih efisien," tandas Anggito.


Editor : Thony Ermando.

Sumber :
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin
Bogor (26/04/2019)





Related Posts:

Presiden Tinjau Proyek Padat Karya Tunai Dua Kementerian, Dengan Mengendarai Sepeda Motor


KAIROSPOS.COM, Sukabumi - Presiden Joko Widodo dalam agenda kerjanya ke Kabupaten Sukabumi meninjau langsung proyek padat karya tunai, Minggu, 8 April 2018. Ada dua proyek yang ditinjau langsung, yaitu proyek dari Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan proyek dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

"Kita ingin  ngecek padat karya tunai yang ada di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di Jawa Barat sendiri ada 711 titik proyek padat karya tunai dengan total anggaran mencapai Rp159 milyar." ujar Presiden yang datang ke tempat proyek dengan mengendarai sepeda motor.

Proyek padat karya tunai dari Kementerian PUPR adalah pertama, pembangunan irigasi kecil. Proyek ini berlokasi di Desa Pasir Suren, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Luas area sawah mencapai 125 hektar dan merupakan bagian dari daerah irigasi Cigobang.
Adapun panjang irigasi yang dibangun adalah 600 meter dengan rincian 60 meter pasangan batu dan 570 meter normalisasi dan peninggian tanggul. Proyek yang bernilai Rp225 juta ini dikerjakan oleh 70 pekerja dengan lama pengerjaan 50 hari.

Sementara proyek dari Kementerian Desa adalah pembangunan pondok wisata. Proyek ini berlokasi di Kampung Tegallega Pasir, Desa Citarik, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi.
Total ada 6 unit pondok wisata yang dibangun. Proyek senilai Rp89 juta ini menggunakan anggaran dari Dana Desa tahun anggaran 2018. Adapun lama pengerjaan diperkirakan selama 25 hari kerja dengan total upah pekerja sebesar Rp28,3 juta.

Selain untuk membangun desa, proyek padat karya tunai juga menyerap banyak tenaga kerja. "Ada 100 sampai 200-an pekerja di setiap titik. Tinggal dikalikan saja (dengan jumlah titik proyek)," ujar Presiden.
Selesai meninjau proyek dan santap siang, Presiden singgah ke Pesanggrahan Tenjo Resmi, Kecamatan Pelabuhan Ratu. Selanjutnya Presiden bertolak ke Stasiun Cibadak untuk melanjutkan perjalanan menuju Bogor dengan menggunakan Kereta Api Luar Biasa RI-1.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara ini Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Editor : Thony Ermando.


Sumber :
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin
Sukabumi (8/04/2018)

Related Posts:

Pengorbanan Interisti demi Jumpa Crespo di Malaysia

KAIROSPOS.COM, Malaysia - Hernan Jorge Crespo, itulah nama lengkap mantan penyerang Inter Milan (2002-2003, 2006-2009) yang dilahirkan di Florida, Argentina, 5 Juli 1975 silam. Hernan Crespo yang dalam kancah Internasional bersama timnas Argentina sukses mencetak 35 gol dari 64 penampilan pada rentang 1995-2007 dan total selama kariernya, Crespo tercatat telah membukukan lebih dari 300 gol.

Striker bertinggi badan 186 cm itu dulu sering mencetak gol akrobatik lewat kepala dan kakinya, itu pula yang diingat oleh salah seorang Interisti (sebutan untuk fans Inter) asal Indonesia, Dr Wahyudo Tora Hananto SH MH.

Sesungguhnya  Crespo pernah datang ke Indonesia dalam acara bertajuk “Calcio Legend” pada bulan Mei 2016 lalu, namun penjagaan dari bodyguard di Indonesia yang sangat protective membuat Tora sapaan akrab pengacara muda yang sedang hits ini sulit bertatap muka untuk berfoto ataupun sekedar minta tanda tangan.

Beberapa waktu lalu tepatnya tanggal 31 Maret-1 Apil 2018, Astro TV Malaysia secara khusus mendatangkan Hernan Crespo dalam peluncuran resmi Saluran Piala Dunia FIFA 2018 Rusia di Sunway Piramid Malaysia. Meskipun harus jauh-jauh ke negeri Jiran Malaysia dan liburan panjang karena bertepatan dengan Hari Paskah, tak menyurutkan antusiasme Tora untuk datang ke Malaysia demi berjumpa dengan idolanya itu. Berbekal informasi dan jaringan pertemanan yang kuat dengan kawan-kawannya dari berbagai negara, Tora menginap di Hotel Mandarin Oriental dimana Crespo akan menginap ditempat yang sama.

Perjumpaan yang ditunggu-tunggu pun tiba pukul 03.00 dinihari waktu Malaysia, Crespo tiba di lobi hotel dan Tora menyabutnya saat Crespo check in serta berfoto yang meminta tanda tangan di jersey maupun merchandise miliknya yang khusus dibawa dari Indonesia. Siangnya, acara Meet and Greet yang berlangsung di  Sunway Piramid Malaysia benar-benar berlangsung meriah, seluruh fans bebas meminta tanda tangan, berfoto hingga berdialog langsung dengan idolanya ini, penjagaan bodyguard pun terasa lebih humanis di Malaysia daripada di Indonesia, Tora pun memakluminya karena fans di Malaysia dapat dengan mudah diatur dengan tertib, sedangkan mayoritas fans di Indonesia cenderung lebih histeris dan agresif saat bertemu idolanya.

Sebagai Interisti, Tora pun hanya bisa berharap dan menghimbau fans-fans di Indonesia dapat bersikap lebih tertib seperti fans di negara tetangga, sehingga untuk bertemu idolanya di negara sendiri dapat terasa lebih nyaman dan tidak perlu jauh-jauh ke negara tetangga.

Related Posts:

Akhir GBI Glow Fellowship Center Merayakan Paskah ke 2 di Monas


KAIROSPOS.COM - Jakarta – Polemik merayakan Paskah di Monas yang awalnya menimbulkan pro kontra di kalangan umat Kristiani antara yang setuju dan tidak setuju diselenggarakan di Monas pada akhirnya Pendeta Gilbert Loimondong dari GBI Glow Fellowship Center pada hari Minggu pagi, 1 April 2018 memimpin ibadah perayaan Paskah GBI Glow Fellowship Center pada hari Minggu pagi, 1 April 2018 mulai dari pukul 04.00 dini hari. 

Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghaturkan terima kasih kepada jemaat GBI Glow Fellowship Center yang sudah menghidupkan kembali semangat kebersamaan di Monas.
“Monas adalah monumen kebersamaan untuk semua,” ujar Anies yang hadir di acara Paskah di Monas sekitar pukul 06.05 WIB pagi. (lihat vidionya).

Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta membantu Perayaan Paskah di Monas yang digelar GBI Glow Fellowship Center   dengan menyiapkan panggung, sound system dan peralatan lainnya untuk merayakan Paskah yang merupakan Hari Kebangkitan Yesus Kristus bagi Umat Krisiani. “Juga, Pak Anies menyambut langsung permohonan izin acara kami. Bahkan, Pak Anies menawarkan bantuan. Lalu, Kami bilang yang kami butuhkan sebetulnya izin Pak,” ujar Ketua Panitia Perayaan Paskah di Monas Ke-2, Tommy Sihotang dalam sambutannya dihadapan ribuan jemaat yang hadir saat itu.
 
Bantuan itu diberikan usai panitia perayaan Paskah beraudiensi dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Balaikota sebelum perayaan Paskah.

Tommy Sihotang yang juga pernah menjadi Penasehat Hukum Basuki Tjahaja Purnama itu menegaskan perayaan Paskah di Lapangan Monas yang dimulai sejak pukul 04.00 WIB pagi ini tidak ada kaitannya dengan unsur politis.
Alasan diselenggarakannya Paskah di Monas, menurut dia, justru agar dapat menampung jemaat dalam jumlah lebih banyak.
“Tidak ada pesanan politik. Kami datang ke Pak Anies dan enggak ada kepentingan politik,”  ungkapnya.

Tommy melanjutkan “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Anies yang telah memberikan kemudahan izin penggunaan Monas,”.

Jack Lapian tokoh muda Kawanua termasuk panitia paskah, yang belakangan namanya mulai naik daun dengan menggugat kebijakan Anis Baswedan penggunakan jalan di pasar Tanah Abang bagi pedagang kaki lima hingga ke Mahkamah Konstitusi mengatakan “Kita harus membedakan yang mana urusan umat beragama dan yang mana urusan kebijakan pemerintah daerah, kita harus ingat pesan firman Tuhan, tulus seperti merpati, cerdik seperti ular” tandasnya.

Hadir juga dalam Paskah tersebut, antara lain, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Taher Hamad, Pangdam Jaya Mayjen Joni Supriyanto dan Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono, Pebimas Kristen,  Anggota DPR dari Partai Demokrat Michael Wattimena dan Anggota DPR dari Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo dan Pejabat Pemprov DKI Jakarta yang beragama Kristen.

Penulis : Mora Andreas

Related Posts:

Jefri Tambayong Dalam Seminar Dan Talkshow Tentang Penyalahgunaan Narkoba Dan Kebangsaan


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Perlunya mengedukasi dan pencegahan bahaya penggunaan  narkoba bagi masyarakat dan khususnya kalangan umat kristiani, yang disampaikan Panitia Paskah Nasional 2018 , Demikian ormas Garda Mencegah Dan Mengobati bersama  Badan Narkotika Nasional pada penyelenggaraan seminar anti narkoba dengan tema “Indonesia Darurat Narkoba” pada sabtu (31/03).

Kegiatan tersebut diprakarsai oleh panitia Paskah Nasional, Garda Mencegah Dan Mengobati  yang diselenggarakan Digedung Aula Bareskrim BNN – Cawang dengan diikuti sekitar 300 orang terdiri dari pemuda Gereja, Penatua, Gembala gereja dan beberapa perwakilan dari beberapa sekolah di Jakarta.

Jefri Tambayong Ketua Umum GMDM dalam sambutan pembukaan seminar mengatakan bahwa kita di harapkan dekat dengan keluarga dan anak anak  agar secara kotinyu bisa memantau dan mengarahkan untuk menjauhi narkoba, menjadikan keluarga yang bahagia , jauh dan terhindar dari narkoba. Anak anak kita harus disikapi untuk dipersiapkan sejak dini sebagai generasi penerus bangsa , karenanya model edukasi dalam rumah tangga dan pengawasannya sangat diperlukan  .  

“Kebanyakan dari pengguna narkoba pada awalnya hanya ingin coba coba, namun jadi kebablasan menjadi pencandu bahkan  lebih parah lagi menjadi pengedar narkoba. Maka dari itu kita sebagai orang tua dari anak anak  wajib untuk menjadi contoh untuk menjauhi narkoba,” tutur Jefri Tambayong.

Senada dengan itu, Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Pol. Drs. Arman Depari menyampaikan bahwa 90 persen dari pengguna narkoba berasal dari keluarga yang tidak bahagia, oleh karna itu betapa pentingnya menjaga keharmonisan dan kebahagiaan dalam rumah tangga, terutama dengan anak anak kita yang akan menjadi penerus masa depan kita.

“Oleh karna itu, Kita dapat membantu mencegah peredaran narkoba dengan melaporkan kepada pihak berwajib jika mengetahuinya adanya pengedaran narkoba dan melakukan rehabilitasi jika ada keluarga yang menjadi korban pengguna narkoba untuk pemulihannya,” himbau Arman Depari.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa bahaya dan dampak penyalahgunaan narkoba sangat fatal bahkan hingga berujung kematian, Olehnya, seluruh peserta seminar diharapkan dapat menghindari penyalahgunaan narkoba.

“Bahaya Narkoba dampaknya bisa ke sosial ekonomi juga, karena narkoba harganya mahal, dan bila seseorang telah menggunakan narkoba maka dia akan kencanduan, Jadi mau tidak mau dia pasti beli,” tuturnya.

Para pendeta yang tergabung di dalam panitia Paskah Nasional 2018 siap memberikan penyuluhan bahaya narkotika dan memberi bantuan rehabilitasi bagi korbanya dengan siraman rohani. Pendeta Shephard Supit selaku ketua lembaga paskah nasional menyampaikan bahwa bahaya laten narkotika di Indonesia tergolong parah. Bahkan bahaya narkotika sudah berdampak kepada jemaat gereja. Untuk itu pihak gereja harus siap memberikan informasi lokasi – lokasi hiburan malam yang santer di jadikan peredaran narkotika. “Bahaya narkotika ini sudah luar biasa berbahaya. Merusak tatanan masyarakat, rumah tangga, dan individu bisa sampai gila. Makanya kita siap membantu aparat kepolisian terus menerus melakukan razia-razia rutin di lokasi hiburan malam yang sudah rahasia umum di jadikan sarang peredaran narkotika,”.

Dalam kegiatan yang berlangsung sejak mulai pagi hingga siang hari tersebut, para peserta tampak antusias menerima materi sosialisasi yang di berikan. Sejumlah peserta juga mengajukan beberapa pertanyaan terkait jenis dan bahaya narkoba.  

Penulis : Andre M.

Related Posts: