WEDAKARNA TOKOH MUDA BALI MENERIMA AWI 2018


KAIROSPOS.COM, Seminyak- Kuta- Anggota DPD-RI asal Bali, Doktor Sri I Gusti Arya Wedakarna menerima  Apresiasi Warna Indonesia (AWI) 2018 dari Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA). Kegiatan pemberian pada tokoh masyarakat ini diselenggarakan untuk yang kedua kalinya  bertempat di Hotel  Puri Sharon Seminyak, Kuta- Bali, Sabtu (25/08/2018). Dalam pidato sambutannya Wedakarna menyampaikan perlunya persatuan antara masyarakat Kristiani dan Hindu Bali untuk mempertahankan nilai nilai Pancasila, dengan megesampingkan perbedaan dogma untuk menghadapi musuh yang sama yaitu kelompok radikal.


Pemberian Plakat untuk Kategorial AWI 2018 diberikan pada tokoh antara lain; Pdt. Gomar Gultom, Pdt. Dr. Ronny Mandang, Perwakilan YPPI. Pemberian pada katagori media dan aktifis kemasyarakan diberikan pada Hari Tanoesudibyo, Sugeng Teguh Santoso, Prof. Samuel Tirta Mihardja.


Untuk katagori khusus diberikan pada Doktor Sri I Gusti Arya Wedakarna, Christianty Eugenia Paruntu, Josep Theodorus Wulinadi (Jogger), Perwakilan Yayasan Transformasi Indonesia Cerdas, Lidya Sartono.


Katagori sahabat PEWARNA diberikan pada ; Pdt. Dr. Jimmy M.R. Lumintang, MBA., M.Th, Pdt. Dr. Moelyadi Sulaiman, Pdt. Antonius Natan, Dr. Bernard Nainggolan, Diah Werdhi Srikandi Suyasa, Handoko Budhi Sejati, Robinson Tobing seorang pengusaha yang menerapkan nilai nilai Pancasila di PT. Vulkanin Jaya, Universitas Mahendradata (Dr. Putri Anggreni,SE,MBA,M.Pd) dan Universitas Dhyana Pura (Dr. dr. Made Nyndra, Sp.KJ.,M.Repro.,FIAS).


Acara pembukan dibuka oleh Dirjen Bimas Kristen Prof. Dr. Thomas Pentury, sebagai Ketua Dewan juri Jahmada Girsang, MH, CLA, diawali dengan sambutan pembukaan oleh Ketua Panitia Roy Agusta dan Sambutan dari Ketum PEWARNA Yusuf Mujiono.


Acara hiburan tarian Bali dibawakan sangat menarik oleh para Mahasiswi Universitas Mahendradata.

Berita terkait : https://balitv.tv/2018/08/29/wedakarna-terima-penghargaan-apresiasi-warna-indonesia/

Related Posts:

Welly Massie : Hidup Rukun Agar Berdampak Ke Semua Orang


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Suasana kekeluargaan nampak sekali dalam pertemuan malam itu, pendeta Welly Massie sebagai tuan rumah.  “Shalom selamat datang dalam kebersamaan kita, ini bukan ada acara khusus atau kebaktian ini semata hanya kebersamaan dan makan malam bersama”, ungkap Welly menyapa para tamu yang hadir baik dari teman-teman Core di gereja lokal, beberapa group tour, Persekutuan Doa Narwastu, teman-teman penginjil, Group senam AW3 serta beberapa jurnalis Kristen dan juga keluraga dan kolega Welly.

PDP Welly Massie yang nampak ceria dan selalu tersenyum menyapa  para anggota tamu yang datang malam itu. Suasana apartemen yang megah dengan beberapa tower yang mengelilinginya dilengkapi sebuah kolam renang ditengahnya, membuat suasana pertemuan malam itu semakin akrab dan cair. Bertempat disisi kolam renang dengan diterangi lampu taman pertemuan itu dilaksanakan. Dimulai dengan beberapa pujian kemudian doa dilanjutkan dengan jamuan makan malam. Sementara pendeta Welly terus menebar senyum menyapa dan saling memperkenalkan siapa tamu-tamunya malam itu, termasuk di dalamnya rombongan jurnalis nasrani.

Menurut Welly bahwa pertemuan ini pure atas inisiatifnya sendiri dan tak membawa-bawa nama gereja di mana dia bernaung. “Saya pas selesai rapat bulanan dengan para core leader GBI NDC dari ibadah di NCH II APL Tower lantai 8, selesai rapat itulah saya ajak makan malam bersamaan sambil reunian”, terang Welly mencoba menjelaskan maksud adan tujuan makam malam ini.

Setelah menikmati jamuan makan malam, dilanjutan perbincangan dengan ketua-ketua Core serta para pelayan lainnya termasuk PD Narrwastu bagaimana kisah mereka sehingga tergabung dalam komsel dan akhirnya menjadi ketua-ketua Core demikian juga kiprah pelayanan yang lainnya. Beberapa tamu yang coba dimintai kiprah kesaksiannya antaranya Indrianto, Fifi Wendy Boen, Laurensius HS, Steve Lim dan Darvis Karsyon. Indrianto yang mendapat kesempatan pertama saat dimintai awal mula terjun pelayanan hingga menjadi ketua Core mengatakan  masuk melayani tahun 2012 sekitar lima tahunan, awalnya hanya anggota biasa namun akhirnya Tuhan terus mempercayakannya dengan menjadi ketua Core tak sekalipun menyangkanya.

Kalau tadinya saat diberikan kepercayaan menjadi ketua core diakui sempat bimbang alasannya tak menguasai alkitab. Makanya kalau kemudian aktif terjun pelayanan semata karena kehendak Tuhan. Belum lagi saat dipercaya menjadi ketua core, “Saya bingung bagaimana caranya membina anggota”, saksinya tersenyum. Namun seiring perjalanan waktu lama kelamaan Tuhan memampukan karena tuntunan Tuhan, sehingga bisa membina anggota.

Bicara kesulitannya suka kecewa, contohnya kalau share tak ada yang merespon, sebetulnya respon itu penting untuk core, karena disini ada pembagian tugas, seperti sharing firman, pembawa doa, pembukaan dan sebagainya. Sekarang kalau tak ada respon jadi sulit dalam pembagian tugasnya. Kadang-kadang seperi itulah yang dirasakan, akibatnya seringkali merasa tak enak.

Mengenai keanggotaan Core sendiri tak boleh terlalu banyak juga, karena tujuannya lebih mengefektifkan komunikasi serta kedalaman dalam mengenal satu dengan yang lainnya. Kalau banyak justru tak terkontrol. 

Sementara Fifi dari core Sentral Park tadinya bareng dengan bapak Andrianto  karena prinsip core tak boleh banyak anggotanya maka memecahkan diri agar lebih efektif dalam pelayanannya. Dalam core memang diakui bahwa memiliki background dari keluarga yang berbeda-beda, pendidikan, ekonomi dan lain-lain. Namun demikian dengan keperbedaan itu ternyata saling melengkapi. Di mana kelebihan dan kekurangan saling bisa melengkapi. Sesuai firman Tuhan bahwa kita satu tubuh Kristus jadi kepalanya, dengan demikian para anggota core bisa saling mengisi ibarat tubuh ada yang jadi mata, kuping, kaki dan lain sebagainya. Steve mengajak agar banyak lagi yang tergabung dalam pelayanan mumpung masih diberi kesempatan, memang tak mudah tetapi upaya mengajak untuk bergabung dalam pelayanan itu terus dilakukan, menurut Steve kesulitan dan masalah itu akan selalu ada namun bagaiamana masalah itu akan terselesaikan yang terpenting sikap hati. Ibu Murni dari persekutuan doa Narwastu, PD Narwastu sendiri anggotanya ada lima kepala keluarga dalam kiprahnya PD Narwastu mengadakan kegiatan setiap hari  Rabu, Murni menegaskan bahwa dalam PD Narwastu ini sifatnya oikumene jadi anggotanya berasal dari banyak gereja moto Roma 12: 11, janganlah hendaknya kerajinanmu kendor dan rohmu menyala-nyala.Jadi dalam PD tersebut semua anggota hendaknya bertumbuh dalam pengenalan Kristus dan menghasilkan buah dan membawa jiwa-jiwa.

PD ini membina pengajaran dalam firman Tuhan sehingga jangan kegiatan yang sifatnya rutin saja tetapi benar-benar memperlengkapi dan untuk pergi untuk membawa jiwa baru. Murni sangat bersykur kalau mala mini bisa bersama membangun jejaring sehingga nama Tuhan dipuji dan dimuliakan.

Mengenai suka duka ibaratnya juga dikeluarga kadang juga terjadi ribut-ribut demikian pula dalam core ini tetapi sudah ya sudah, karena semata untuk kemulian Tuhan. Kemudian kenapa melayani di core karena bagian terimakasihnya kita kepada Tuhan karena sudah diselamatkan bukan hanya berhenti untuk kita tetapi mau merangkul sebisanya kita.

Dengan keterbatasan itu maka kita membutuhkan satu dengan yang lain. Ujar Fifi yang sudah terlibat selama tujuh tahun. Namun demikian Fifi masih ingin dipakai Tuhan karena hidup ini adalah kesempatan sepanjang masih ada waktu akan digunakan untuk kemulianNya.

Harapannya agar semua orang terserap dalam komunitas core ini tentu menyesuiakan saja sesuai usia, sehingga bisa saling melayani dengan lahirnya komitmen baru. Karena kalau hanya hari minggu dating berubadah saja tentu masih tak cukup untuk memperoleh pertumbuhan rohani yang baik. Untk itu kita butuh keluarga rohani.

Lauren Silalahi tergabung dalam core sudah dari tahun 2014, sekitar lima tahun sedangkan bergabung di Komsel sendiri sudah cukup lama sekitar Sembilan tahun.  Awalmya mulai core di kota Wisata Cibubur karena pindah rumah masuk ke GBI Kemayoran Pdt Yanto setelah pindah ke apartemen CP barulah bergabung dengan Pdt Yosia di NDC, Lauren mengatakan bahwa antara core dan Komsel ada perbedaan sekalipun memang tak banyak, kesatuan hati kesatuan jiwa itu sama artinya ada kesatuan antara yang satu dengan yang lain.

Dengan adanyan core terang Lauren jemaat semakin bertambah pengetahuannya, makin kuat imannya. Karena mereka ada dalam perkumpulan yang baik, seperti kata Tuhan agar tidak meninggalkan perkumpulan-perkumpulan, berarti dengan core itu kita sudah melakukan apa yang difirmankan Tuhan. Dengan core ini kita terberkati karena berada dalam perkumpulan yang baik, apa yang kita lakukan itu anggota bertumbuh dan menyiapkan menjadi leader dan mempersiapkan jiwa-jiwa yang benar.


Sedangkan anggota bisa berasal dari gereja setempat tetapi juga orang luar gereja. Untuk mencari jiwa tiap minggu ke lima di akan campaign dan bulan September ini juga akan diadakan campaign.  
       
Karsyon saat dijumpai mengapresiasi adanya pertemuan-pertemuan yang sifatnya menjalin kebersamaan yang diinisiasi Pdt Welly, karena sadar bahwa acara semacam ini sangat baik untuk menjalin dan saling sharing pengalaman kehidupan. Ketika ditanya bagaimana dengan hamba-hamba Tuhan saat ini Karsyon meliat banyak pendeta-pendeta besar justru sibuk dalam pelayanan sendiri semnetara melupakan keberadaan jemaat jematnya yang acapkali juga banyak masalah. “Seperti misalnya pendeta lebih focus pelayanan yang jauh sementara bagaimana dengan jemaatnya sendiri tak dipikirkan”, ungkapnya kristis. 
      

Related Posts:

Sabam Sirait Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan MPR RI Pada Masyarakat Bintaro



KAIROSPOS.COM, Jakarta - Mengawali diskusi Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) sekaligus anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI, Saham Sirait mengatakan, perjuangan kaum perempuan sejak jaman penjajahan yang melahirkan banyak pahlawan perempuan hingga saat ini  banyak menorehkan prestasi disegala bidang dalam rangka mengisi kemerdekaan patut dihargai bersama. Hal ini bisa dilihat dari sosok Megawati Soekarnoputri yang mampu menjadi Ketua Umum PDIP dan pada akhirnya berhasil menjadi presiden pertama perempuan di Indonesia.

“Anak kita semua yang perempuan suatu waktu karena semangatnya dan kemampuannya bisa menjadi presiden RI,” ujar Saham Sirait saat memberikan ceramahnya dalam acara sosialisasi empat pilar, Selasa (21/8/2018) di Gelanggang Remaja Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan.

Menurutnya, kesuksesan ini berkat perjuangan kaum perempuan pula yang membela hak-haknya sehingga dalam panggung politik pun saat ini kaum perempuan mendapatkan porsi 30 persen dari kursi legislatif.

“Kita tidak boleh ada perbedaan hak antara laki-laki dan perempuan di negara kita. Berikan kesempatan yang sama kepada kaum perempuan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Sabam mengingatkan, Pancasila sebagai dasar negara, nilai-nilai didalamnya harus mampu dilaksanakan. Banyak aspek yang belum memenuhi nilai dalam sila-sila Pancasila, oleh karena itu saya mengajak masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Pada kesempatan itu pula masyarakat Kelurahan Bintaro menyatakan persetujuannya jika para pelaku koruptor dijatuhi hukuman mati.


Anton selaku moderator menyampaikan ide dari pak Sabam Sirait yang mengajak warga Bintaro yang hadir pada acara tersebut, untuk menggalang dana secara spontan, suka rela sebagai rasa peduli terhadap saudara kita yang terkena bencana gempa bumi di Lombok. Hal ini menurut Sabam juga sebagai pengamalan Sila kedua dari Pancasila.

Iwan Siswo, yang juga penulis buku Panca Azimat Revolusi, yang mengamini pendapat bapak Sabam Sirait tentang penerapan hukuman mati bagi koruptor di bumi Nusantara.(Thony E).

Related Posts:

Presiden Instruksikan Menteri PUPR Segera Perbaiki RSUD dan Pasar Tanjung


KAIROSPOS.COM, Lombok Utara - Presiden Joko Widodo pagi ini, Selasa 14 Agustus 2018, meninjau RSUD Tanjung yang berada di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Saat meninjau bangunan rumah sakit yang rusak terkena dampak gempa Lombok tersebut, Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BNPB Willem Rampangilei, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi.
Presiden dan rombongan berjalan kaki ketika melakukan peninjauan karena letaknya berdekatan dengan tenda Presiden yang berada di halaman RSUD Tanjung. 

Setelah meninjau RSUD Tanjung, Presiden dan rombongan menuju halaman Polsek Pemenang, Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat dengan berkendaraan mobil.


Ketika melewati Pasar Tanjung, mobil yang ditumpangi Presiden berhenti dan Presiden meninjau bangunan pasar yang rusak terkena gempa. Dalam peninjauan RSUD Tanjung dan Pasar Tanjung, Presiden menginstruksikan kepada Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono segera dilakukan perbaikan. “Kami akan mulai perbaikan minggu ini,” ucap Basuki.



Sumber :
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin


Lombok Utara, 14 Agustus 2018


Related Posts:

SABAM SIRAIT DAN FORMAG BICARAKAN IJIN GEREJA



KAIROSPOS.COM, Jakarta – Forum Musyawarah Antar Gereja (FORMAG) Jakarta Selatan hari Kamis (09/08/2018) berkumpul di kediaman Sabam Sirait Anggota DPD RI. Adapun tujuan berkumpul dengan masyarakat dan kostituennya untuk memanfaatkan waktu reses, penyerapan aspirasi masyarakat Anggota DPD RI Sabam Sirait. Anggota FORMAG Jakarta Selatan yang hadir ada 30(tiga puluh) orang mewakili gereja gereja di Kota Madya Jakarta Selatan dari berbagai Aras, Gereja Kristen Protestan dan Gereja Katolik.

Drs. Bambang Utoyo M.Th., sebagai ketua Forum Musyawarah Jakarta Selatan menyampaikan pertanyaan sehubungan dengan proses perijinan gereja (IBM, Sertipikat) yang selama ini prosesnya dianggap sulit dan memakan waktu yang cukup lama.

Pada Kesempatan itu dihadiri pula Ketua FORMAG Kecamatan Pesanggrahan Pdt. Petrus Metanfanuan MTh., dan jajaran pengurus lainnya, dari berbagai Kecamatan yang ada di wilayah Jakarta Selatan.

Sabam Sirait memberitakan penjelasan yang lengkap bahwa hak setiap warga Negara dan orang beragama adalah sama karena itu sudah tertuang di dalam UUD 1945, diperlukan perjuangan yang keras dan tangguh untuk mewujudkannya tidak ada warga minoritas apalagi anak tiri dan anak kandung didalan bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia ungkapnya.

Senam Pernapasan Indonesia (Porpi) wilayah kecamatan Pesanggrahan, Kelurahan Petukangan Selatan hadir pula dalam kesempatan ini dan melakukan dialog yang sangat harmonis dengan Opung Sabam Sirait. Anggota Senam PORPI yang menghadiri penyerapan aspirasi masyarakat ini cukup banyak 70 orang pesertanya ibu-ibu. (Thony E).



Related Posts:

Prof. Dr. Thomas Pentury : Tiga Sikap Gereja Ditumbuhkembangkan Dalam Merawat Toleransi


KAIROSPOS.COM, Jakarta - PGLII dalam memperingati HUT yang ke 47 tahun mengadakan RAPIMNAS selama dua hari dimulai Hari Selasa (7/08/2018) hingga Rabu (8/08/2018). Pembukaan ditandai pemukulan gong oleh Dirjen Bimas Kristen Prof. Dr. Thomas Pentury mewakili Menteri  Agama RI didampingi Ketua Umum PGLII Pdt. Dr. Ronny Mandang dan Pdt. Dr. Nus Remas bertempat di MDC Hall Slipi Jakarta Barat.

Dalam kata sambutan Menteri Agama yang disampaikan Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury, disebutkan tiga sikap gereja yang perlu ditumbuhkembangkan dalam merawat toleransi. Sikap pertama yang perlu dikembangkan menurut Menag adalah sikap gereja untuk mendukung terciptanya kerukunan dan persaudaraan sejati dalam kebersamaan dengan agama dan kepercayaan. Kedua, gereja perlu menumbuhkembangkan sikap menghargai agama dan kepercayaan lain sebagai ungkapan toleransinya. "Ketiga, gereja perlu membangun kebersamaan dan sikap terbuka terhadap agama dan kepercayaan lain melalui dialog," ucap Dirjen pada kegiatan yang juga bertepatan dengan HUT PGLII ke-47.

Tak lupa Dirjen juga menyampaikan pesan kepada para tokoh agama dan umat Kristiani. Pemerintah mengharapkan insan Kristiani dapat menjadi pelopor pemersatu bangsa. Tak hanya itu, Thomas Pentury yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Pattimura juga menyampaikan harapan bahwa umat Kristiani dapat menjadi mitra pemerintah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa. "Caranya dengan mendukung lewat doa dan partisipasi aktif  berbagai kebijakan dan program pemerintah," jelas Thomas.

Menteri Agama juga menyampaikan bahwa moderasi dan kerukunan antar umat beragama harus terus dilakukan. Caranya dengan memperkuat konsensus berbentuk aturan dan etika bersama dalam mewujudkan kerukunan internal dan antar umat beragama. Para pemimpin umat beragama perlu membangun harmoni sosial dan persatuan nasional

Sambutan sambutan disampaikan juga oleh Ketua Umum PGI : Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat-Lebang dan Ketua Pembimas Kristen DKI Jakarta Lisa Maryati MSi.


Pada acara penutupan Rabu (8/8/2018) PGLII mengeluarkan peryataan sikap yang telah dibahas dan disimpulkan oleh beberap kelompok kelompok yang dibentuk seperti kelompok kebangsaan dan demokrasi adapun butir butirnya sebagai berikut : Gereja harus inklusif, PGLII diminta memfasilitasi untuk memasuki politik praktis. PGLII harus menggarap generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan. PGLII tidak menggiring pada sikap partai politik tertentu dan biarkan umat menentukan pilihan politiknya. 

Dari kelompok demokrasi melahirkan butir butir : PGLII harus menegakkan keadilan, PGLII mendukung Pemilu tanpa SARA, PGLII mendukung demokrasi. 

Dari Kelompok  Pileg dan Pilres melahirkan butir butir: PGLII merekomendasikan anggotanya harus menggunakan hak pilihnya, memilih pemimpin yang anti korupsi dan radikalisme. Anggota PGLII harus berdoa dan berpuasa agar Pileg dan Pilres berlangsung aman dan kondusif.


Related Posts:

Ali Mochtar Ngabalin : Hastag Ganti Presiden 2019 adalah Perbuatan Tidak Beradab


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Dalam pembukaan diskusi politik yang diadakan Yayasan Komunikasi Indonesi   (Yakom) dan Persatuan Wartawan Indonesia (Pewarna Id) menyelenggarakan talkshow edukatif dengan tema, “Warna Politik Untuk Keberagaman Indonesia” dengan menampilkan narasumber tunggal Dr Ali Mochtar Ngabalin dan dimoderatori oleh Dr Bernard Nainggolan, Selasa (7/08/2013) di gedung Yayasan Komunikasi Indonesia, Jalan Matraman Raya 10A, Jakarta Timur. Ali Mochtar Ngabalin dengan ciri gaya bahasanya yang keras dan tegas mengatakan Hastag Ganti Presiden 2019 adalah Perbuatan Tidak Beradab dan tidak sesuai dengan norma norma Pancasila yang dianut di Indonesia.

Ali Mochtar Ngabalin menyebutkan ada 5 (lima)  variabel penting sebagai tanda orang beriman dalam membangun NKRI. Indonesia terdiri dari beragam suku tetapi hidup rukun dan damai. “Karena itu jangan terlihat alim di depan, tetapi teriak yang jelek di belakang. Tidak bolehlah jadi orang-orang yang munafik dan muslihat,” ujarnya memperingatkan.

Variabel tersebut antara lain Believe in God. Knowledge Intellectual, dan variabel Human Resources.  “Di Alkitab ada beberapa kali Rasul Paulus menyebutkan soal ilmu pengetahuan. Di Al quran juga gitu, ada bicara intelektual bagi orang beriman,” imbuhnya. Oleh karena itu, menurut Ngabalin, kita semua harus buka komunikasi yang linier.

Selanjutnya, Indonesia memiliki peradaban atau budaya (culture). Kalau ada pihak yang mau mengganti presiden tidak sesuai dengan prosedur,  itu berarti tidak punya peradaban atau tidak ada peradaban. Perlu menyiapkan legasi  baru dengan generasi baru. Semua agama harus bekerjasama dan bersatu untuk mempersiapkan generasi baru untuk kemajuan Indonesia. Dikisahkan, “Saat Jokowi-JK menang seperti ditetapkan MK pemilu 2014, saya langsung katakan itu berarti final and  binding. Karena itu kita harus terima itu sebagai satu kenyataan. Saya yakin Tuhan terlibat mengangkat Jokowi- JK. Saya katakan silahkan mendukung beri sumbangsih atau memilih oposisi. Saya waktu itu direktur politik KMP lho,” ujarnya menjelaskan posisinya pada pemilu 2014 yang secara gentle menerima putusan MK.

Staf Ahli Utama Kantor Sekretariat Presiden merasa perlu menegaskan bahwa pengembangan sumber daya manusia jangan dianggap sepele, itu sangat penting. “Jangan berharap dapat tempat atau posisi yang bagus kalau tanpa ilmu yang baik,” tukasnya. Variabel sumber daya manusia itu penting. Karena itu, anak-anak Indonesia harus disiapkan sekolah di tempat-tempat bagus. “Setiap orang tua pasti ingin anak-anak lebih baik darinya. Itu juga pesan dari Musa dari para nabi,” kata Alumni Fakultas Komunikasi Universitas Indonesia ini. Dengan adanya human resources yang baik dan handal, maka pada akhirnya lahir young generation yang kemudian dapat  berperan membangun bangsa Indonesia.

Ali Mochtar Ngabalin yakin mendukung Jokowi untuk melanjutkan dua periode di masa jabatannya sebagai Presiden RI. “Jokowi orang baik. Dia berdiri di atas semua golongan dan suku. Dia telah bekerja dan berkarya bagi Indonesia. Karena itu perlu dia dipilih untuk kembali memimpin bangsa Indonesia. Begitu besarnya badai fitnah dan kebencian ditujukan kepada Jokowi, tetapi beliau kuat karena kedahsyatan Allah membelanya.”

Terkait politik identitas dan SARA, Ngabalin mengingatkan bahwa semua pihak yang membawa unsur SARA dalam pemilu mendatang, Bawaslu harus tegas menindak. Indonesia ini hidup dalam keberagaman bahkan sejak dahulu kala. “Pengalaman pilkada di Jakarta, tidak boleh lagi terulang dan terjadi di Indonesia. Baru pertama kali dalam sejarah Indonesia yang seperti yang terjadi pada Ahok. Pengalaman DKI juga telah membawa dampak buruk ke daerah-daerah. Kita harus percaya masa depan Indonesia ke depan tidak ada tempat politik identitas tidak,”pungkasnya. Menjabab pertanyaan dari floor siapa kira kira orang yang di pilih Jokowi sebagai Cawapresnya, Mochtar Ngabalin megatakan "Tunggu anggal mainnya, yang pasti orang baik". Menyinggung ada beberapa nama yang berinisial M yang marak dibicarakan publik apakah nama Mochtar Ngabalin termasuk dalam bursa Cawapres, Ali Mochtar ngabalin tertawa lebar. (Thony E).



Related Posts: