SABAM SIRAIT : PELIHARA KERUKUNAN DAN HARMONI BERAGAMA


KAIROSPOS.COM, Jakarta -  Hiruk pikuk dan gegap gembita suasana jelang Pileg 2019  terkesan penuh kebisingan (Noise) dan hampa Isi (Voice) disuguhkan pada masyarakat hingga menimbulkan kejenuhan pada masyarakat. terlebih mereka yang mengkampanyekan informasi bohong (Hoax),  dan paling parah lagi mereka yang menggunakan symbol symbol agama untuk merebut suara terbanyak, tentu kondisi ini sangat memprihatinkan Indonesia dengan Idiologi Pancasila dalam  mempertahankan NKRI, UUD 1945,  dan Bhineka Tunggal Ika. Dimana kerukunan umat beragama, keharmonisan beragama dijunjung tinggi bahkan sudah terjalin pada masa kerajaan Nusantara sebelum kemerdekaan 1945.

Kerinduan masyarakat pada  tokoh tokoh nasional pemersatu pada masa perjuangan 1945 untuk memberikan pencerahan pada generasi milenial sangatlah dibutuhkan. Untuk itulah masyarakat Petukangan Utara dengan berbagai Komunitas lintas agama dan profesi menghadirkan tokoh nasionalis dan begawan politik Indonesia.

Sabam Sirait berkata " ini tempat kedua yang saya lihat di Jakarta dimana Gereja dan Mesjid berendeng berdua tidak ada pembatas, yang pertama di Priok yang kedua di Petukangan Utara,” ujarnya. Hubungan ini harus menjadi contoh kehidupan beragama kita, rukun dan harmonis.

Sebelumnya  Pdt, Petrus Metabfanuan M.Th, menceritakan setiap tahun gereja dan masyarakat sekitar bergotong royong dalam berbagai kegiatan masyarakat, mengatasi banjir, membangun jalan, pengobatan gratis, memperingati upacara 17 Agustus 1945, dan ini sudah berlangsung sejak lama sekali terang Pdt. PA. Metanfanuan

Sabam Sirait dalam masa resesnya mengunjungi Wilayah Petukangan Utara, bersebelahan dengan RPTRA Bhineka Jl. Swadarma Raya Jaksel. Dalam rangka masa reses anggota DPD RI Kegiatan ini dilakukan dalam rangka penyerapan aspirasi masyarakat mendengar keluhan dan kendala apapun yang di rasakan oleh masyarakat pada hari Sabtu (27/10) di Pelatran  Parkir  Gereja GPIB Sejahtera Jl. Reformasi Swadarma Petukangan Utara Jakarta Selatan.

Diketahui, bahwa Sabam Sirait merupakan anggota DPD RI tertua dengan umur 82 tahun, Sabam Sirait merupakan anggota DPD pengganti dari AM. Fatwa. Oleh karena itu pada bulan Januari 2018 baru dilantik dan menjadi anggota DPD RI.

Dalam acara penyerapan aspirasi ini di hadiri oleh 3 komunitas, yaitu Komisi Germasa, warga Rt 007/04, serta komunitas Forum Online Milenia  yang berjumlah dua ratusan orang. Sabam Sirait mengatakan bahwa Sukses dalam berbangsa dan bernegara yaitu negara yang bukan berasaskan negara beragama tetapi negara yang menjunjung tinggi persatuan dalam keragaman, ini merupakan semangat yang luar biasa dan harus di pertahankan.


“Pengalaman dalam organisasi, saya sudah mengikuti pergerakan organisasi di Indonesia dari mahasiswa dan Gereja pada masa konstituante. Pada masa itu negara menyederhanakan menjadi 3 Partai pada masa Sukarno,” ujar mantan Sekjen Parkindo ini yang selaku fungsionaris dan yang melahirkan Partai Demokrasi Indonesia.Dalam hidup ini, selalu dekat dan bersama dengan politik, berjuang untuk masyarakat, negara, dan sudah 7 kali menjadi anggota DPR RI.



“Sejak mahasiswa saya selalu berada di sekitar politik, sejak mahasiswa pada masa itu banyak sekali masyarakat yang tidak menyukai politik,” terang alumni FH UI ini. “Acara ini sama sekali bukan Kampanye melainkan penyerapan Aspirasi Masyarakat dan dalam memperingati Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018, prestasi Pak Sabam Sirait dapat ditiru generasi milenial kita untuk terus mempertahankan idiologi Pancasila untuk menahan dan melawan idiologi radikalisme, idiologi asing  yang mulai menyasar generasi milenial pasca reformasi , dan berkembang dibeberapa perguruan tinggi ” jelas Thony Ermando Ketua Forum Online Milenia.

Related Posts:

0 Response to "SABAM SIRAIT : PELIHARA KERUKUNAN DAN HARMONI BERAGAMA "

Post a Comment