Manfaatkan Era Digitalisasi secara Cerdas dan Bermartabat

Jadilah pengguna dan pemanfaat era digital yg cerdas dan bermartabat utk kedamaian, kemajuan dan persatuan bangsa. Sebarluaskan faham2 kebangsaan kita, menangkal berbagai faham dan bahaya ideologi trans nasional yg dpt merusak sendi sendi persaudaraan dan persatuan bangsa, mengajak warga masyarakat utk berprilaku sesuai nilai nilai setiap sila Pancasila sebagai satu kesatuan yg utuh, menjadi pemilih cerdas  utk Pemimpin Negara. Maksimalkan era industri 4.0  utk ekonomi bangsa yg semakin maju, mandiri dan berdaulat, Bantu masyarakat desa dengan penguatan teknologi era digital dengan semakin meningkatnya dana di desa, guna mendorong kreatifitas masyarakat menciptakan lapangan kerja mandiri.  Agun Gunandjar Sudarsa, Anggota Komisi XI/Ketua  FPG MPR RI

Related Posts:

RAKERNAS PEWARNA, Angkat Tema Merajut Warna Indonesia

Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA Indonesia) kembali menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) untuk yang Keempat kalinya. Kali ini, agenda kerja tahunan itu diselenggarakan di wilayah di Propinsi Jawa Timur, yakni di Kota Malang dan Kota Administratif Batu.

Tema RAKERNAS yang diangkat PEWARNA Indonesia kali ini berbunyi, “Merajut Warna di Seluruh Indonesia”. Dengan tema ini PEWARNA ingin terus berupaya dalam mewarnai dunia Kekristenan di tanah air melalui karya-karya yang dampaknya dirasakan langsung oleh gereja dan umat.

Agenda RAKERNAS PEWARNA Indonesia sendiri akan melaporkan capaian kinerja dari Pengurus Pusat dan daerah sepanjang tahun 2018. Selain itu, akan dilanjutkan dengan konsolidasi nasional dan penyusunan rencana kerja untuk satu tahun ke depan. Lokasi pembukaan RAKERNAS rencananya akan dilakukan di  Graha Blessed Immanuel Families, Jl. Mundu, Kota Malang, Jawa Timur, pada Jumat sore (30/11/2018). Kemudian, rangkaian RAKERNAS akan dilanjutkan di Roemah Yayasan Warga Indonesia, Kota Batu, dari 1 hingga 2 Desember 2018.

Ketua Umum Pengurus Pusat PEWARNA Indonesia Yusuf Mujiono mengatakan alasan dipilihnya Jawa Timur sebagai tempat penyelenggaraan RAKERNAS karena wilayah ini juga menjadi salah satu pusat berkembangnya nilai-nilai toleransi. Di lain sisi, Dia juga menginginkan agar peran PEWARNA juga makin terasa di Jawa Timur.

“Selain konsolidasi, kita juga ingin mendorong PEWARNA daerah ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat. Jadi yang aktif bukan hanya di wilayah JABODETABEK saja,” ujar Yusuf saat ditemui di Mission House, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu petang (28/11/2018).

Sementara itu Ketua PEWARNA Indonesia wilayah Jawa Timur yang juga merangkap sebagai Ketua Panitia Lokal, Immanuel Yosua, mengatakan pada penyelenggaraan RAKERNAS kali ini PEWARNA juga ingin memberikan apresiasi kepada sejumlah figur di daerah Jawa Timur yang dinilai berjasa bagi pelayanan media.

“Kita juga ingin memberikan penghargaan kepada figur yang memang selama ini berjasa dalam mendukung pelayanan media Kristen yang ada di Jawa Timur,” ujar pria yang akrab di sapa Cak Yos itu, ketika meninjau lokasi pembukaan acara, Kamis pagi (29/11/2018). 

Tanggapan Positif Masyarakat

Salah satu tokoh masyarakat di Kota Malang Genot Hariyono Said, turut menyambut dengan sukacita atas ditunjuknya wilayah Malang dan Batu sebagai tempat pelaksanaan RAKERNAS PEWARNA Indonesia. Dia berharap melalui agenda rutin tersebut para pewarta yang tergabung di PEWARNA dapat makin menyadari potensi yang dimilikinya, yaitu kemampuan untuk menyuarakan pesan kebenaran terkait keadaan sesungguhnya yang dihadapi oleh umat Kristen di Indonesia saat ini.

“Kalau bisa wartawan juga bisa menunjukan kekuatannya. Kekuatan dalam hal apa? Kekuatan untuk menyuarakan kebenaran, kesetaraan. Contohnya bersuara tentang sulitnya perizinan untuk mendirikan sebuah Gereja. Padahal, beribadah dan mendirikan rumah ibadah kan dijamin oleh Undang-Undang.

Sebagai contoh, pemilik Mission House Malang itu meminta agar pewarta bisa meniru apa yang telah dilakukan oleh mantan Presiden Indonesia yang dikenal selalu menyuarakan pesan-pesan toleransi, K.H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. 

“Kita bisa melihat, Gus Dur saja sudah sejak dulu menyuarakan pemikiran (toleran) seperti itu. RAKERNAS ini kan sebuah pertemuan yang besar, jadi semoga apa yang dihasilkan juga besar, dalam artian outputnya terhadap kelangsungan kebebasan beribadah di Indonesia,” kata kakak dari Pendeta Sudarmadji Said itu.

Related Posts:

Gerejapun Rawan Menjadi Sasaran Peredaran Narkoba



KAIROSPOS.COMJakarta – Kondisi kota metropolitan khususnya di Jakarta dengan pelbagai tempat hiburan dan pergaulan bebas menyebabkan banyak kaum Milenial atau generasi muda penerus bangsa terpapar penyalahgunaan narkotika wujud nyata kepedulian bersama ini dengan semangat menuju Indonesia Bersinar (Bersih dari Narkoba)  direspon cepat Dewan Pengurus Pusat Institusi Penerima Wajib Lapor Badan Koordinasi Nasional Garda Mencegah Dan Mengobati (DPP Bakornas GMDM) dengan mengandeng Persekutuan Anak Hamba Tuhan (PAHAT) untuk menyelenggarakan “Seminar Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Deklarasi Indonesia Bersih Dari Narkoba (BERSINAR)”, yang dilaksanakan di Glow Fellowship, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu pagi (24/11/2018).
GMDM menggandeng Salah satu pemateri yang hadir adalah staf ahli Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen (Pol) Dr. Victor Pudjiadi, SPB., FICS., DFM. Pada sesi itu Dr. Victor mengurai bahaya penyalahgunaan narkoba yang ditinjau dari aspek kesehatan, psikologis dan agama. Dia juga menjelaskan, bahwa bahaya penyalahgunaan narkoba memiliki korelasi kuat dengan penyebaran sejumlah virus dan penyakit menular, yakni HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom).
Yang terpenting, menurut Victor, salah satu kunci untuk tidak menggunakan atau lepas dari jerat narkoba adalah pilihan untuk berani bersikap dan mengatakan “Tidak Pada Narkoba”. “Hidup adalah pilihan. Mau pilih mana? Kiri pakai narkoba, atau kanan tidak pakai narkoba? Tentunya kita tidak mau pakai narkoba,” ujar Dr. Victor di hadapan peserta seminar yang didominasi oleh kaum remaja dan pemuda.
Pembicara di sesi kedua datang dari Yayasan PIONIR (Pemuda Indonesia Bersinar) Richard Stevanus Nayoan. Richard membagikan kisahnya semasa menyosialisasikan bahaya narkoba di dua bekas lokalisasi terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di kota Surabaya, yaitu Doli dan Kremil. Tak hanya melayani, Richard ikut menjadi saksi betapa besarnya efek destruktif dari prostitusi dan narkotika bagi anak-anak yang hidup di tempat itu. Menurutnya, penutupan dua lokalisasi tersebut merupakan sebuah jawaban Tuhan. “Saya percaya Dolly bukan hanya ditutup oleh Walikota Surabaya, tetapi ditutup berkat doa yang tidak putus dari anak-anak yang menaruh harap agar praktek prostitusi dan peredaran narkoba tidak ada lagi di tempat itu,” kata Richard. Ketika ditanyakan mengapa mengajak para remaja anak hamba Tuhan dalam acara ini, Steven menjawab “Banyak remaja kriatiani terpapar kasus narkoba, kelihatannya rajin ibadah dan  ke gereja tapi terpapar juga, justru tempat ibadah saat ini juga menjadi tempat yang rawan sebagai tempat transaksi narkoba, karena masyarakat tidak menyangka akan terjadi” ungkapnya.
Berbicara konteks “Tantangan dan Ancaman Dalam Era Perang Modern”, Kepala Bidang Pemberantasan Narkoba BNNP DKI AKBP Maria Sorlury SH., MH, memaparkan bahwa Indonesia telah menjadi wilayah proxy war yang strategis. Keadaan itu dimanfaatkan oleh pihak asing untuk mengambil keuntungan, di antaranya dengan memanfaatkan wilayah Indonesia sebagai pasar potensial peredaran gelap narkoba. Yang menyedihkan ibu dari tiga orang anak itu adalah terungkapnya fakta masih banyak orang Kristen terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
“Dari lima orang yang saya tangkap, dua orang di antaranya pasti ada yang Kristen. Mulai dari nama Yohanes, Petrus hingga Alexander,” ungkapnya dengan nada penyesalan. Wanita yang akrab disapa Merry itu kemudian mengungkap beberapa modus pelaku kejahatan narkoba yang tidak segan melibatkan anak kecil sebagai kurir. “Jangan mau ketika ada yang meminta kalian mengantarkan paket yang tidak jelas isinya. Sekarang sudah banyak yang berpura-pura meminta membawakan air mineral, padahal isinya adalah carian sabu (sabu-sabu),” katanya lagi.

Merry pun tak menampik hingga kini masih banyak oknum penegak hukum yang mencoba “bermain mata” dengan pelaku kejahatan narkotika. Namun tindakan tegas tetap harus dilakukan untuk memberikan sebuah efek jera. “Banyak sekali teman saya yang masuk penjara karena mereka bergaul dengan para bandar narkoba. Ketahuan, langsung dipecat,” tegasnya. Dia pun mengimbau agar generasi muda Kristen belajar arif dalam memilah cara bergaul. “Saya berpesan, adik-adik jangan bergaul dengan sembarang orang. Jangan sampai anak-anak Tuhan terjerumus ke kejahatan narkoba,” ajaknya. Ada alasan khusus mengapa seminar bahaya penyalahgunaan narkoba menyasar anak dan pemuda gereja. Menurut keterangan ketua panitia seminar Steven Tambayong, gereja sebagai elemen bangsa harus dirangkul untuk kemudian terlibat secara aktif melawan bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Acara ini menurut saya bertujuan menjadikan kita sebagai pionir untuk di lingkungan gereja, dan momen untuk mengobarkan semangat. Semangat kalau gereja dan tentunya tokoh-tokoh agama, anak-anak pendeta, anak-anak gembala ini untuk berperan aktif. Terjun langsung, karena semua elemen masyarakat bertanggungjawab terhadap permasalahan bangsa, tentang 7 juta jiwa pengguna narkoba, tentang 1 juta pengguna narkoba yang ada di Jakarta,” kata Steven di lokasi acara. Seminar Bahaya Penyalahgunaan Narkoba kali ini merupakan salah satu dari program rutin Badan Koordinasi Nasional GMDM selaku Intitusi Penerima Wajib Lapor. Kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan masyarakat kepada pemerintah untuk memerangi bahaya narkoba, khususnya POLRI dan pihak BNN. Peserta yang hadir pada seminar ini didominasi dari anak, remaja dan pemuda dari tingkat Sekolah Dasar hingga Menengah Atas.
Tak hanya itu, GMDM turut berharap melalui acara ini masyarakat dapat lebih memahami dan mewaspadai bahaya penyalahgunaan narkoba yang selalu mengintai keluarga mereka. Di penutup nanti, GMDM bersama masyarakat akan ikut mendeklarasikan gerakan Indonesia BERSINAR, yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Bakornas GMDM Jeffry Tambayong.

Related Posts:

Merayakan Rentangan Kehidupan Ibu Leonie Radius Prawiro-Supit



KAIROSPOS.COM, Jakarta - Leonie Prawiro-Supit, istri mantan Menteri Kordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri dan Pengawasan Pembangunan, Radius Prawiro, Minggu (18/11/2018) sore 15.20 WIB meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSAPD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Radius Prawiro, sang suami telah meninggal dunia lebih dulu pada 26 Mei 2005 dalam usia 76 tahun. Pernikahan Radius dan Leonie membuahkan empat anak yaitu Baktinendra, Loka Manya, Triputra Yusni Prawiro, dan Pingkan Riani Putri Prawiro. Jenazah almarhumah disemayamkan di rumah duka di Jalan Taman Darmawangsa No.11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Radius Prawiro, sang suami telah meninggal dunia lebih dulu pada 26 Mei 2005 dalam usia 76 tahun. Selain pernah menjabat sebagai Menteri Kordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri dan Pengawasan Pembangunan pada masa Presiden Soeharto, Radius Prawiro juga pernah menjadi Menteri Keuangan (1983-1988), Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (1973-1978), Menteri Perdagangan (1973-1983) dan Gubernur Bank Indonesia (1966-1968).
Ibu Bagi ormas Kristen
Kepergiannya membawa duka yang mendalam bukan saja bagi anak, mantu, cucu dan cicit tetapi juga bagi organisasi-organisasi Kristen seperti GAMKI, PIKI, GMKI, GSKI termasuk di dalamnya PEWARNA, seperti yang diungkapkan oleh sekjend GMKI, Sitorus  sebetulnya masih ada rencana untuk mengadakan kebaktian dan meminta ibu Leoni memimpinnya, namun sayang karena kesehatannya agak kurang baik makanya beliau tidak bisa hadir. Rasanya tidak akan ada lagi kebaktian bersama ibu Leonie karena ternyata Tuhan sudah memanggilnya.
Kebaktian bersama untuk mengenang perjalanan ibu bagi ormas Kristen ini, dilayani oleh pendeta Tabhita Lebang Ketua Umum Persekutuan Gereja Gereja Indonesia (PGI) sedangkan liturgos oleh ketua umum Gereja Protestan Indonesia (GPI Pdt Lies sumampauw. Sementara Ketua Umum GAMKI Michael Watimena yang juga anggota DPR RI dari Papua Barat ini dalam sambutannya bahwa peran ibu Leoni sangat besar bagaimana sepanjang hidupnya terus memperhatikan bagaimana kegerakan Kristen ini mampu menjadi berkat bagi bangsa dan negara. Tak ketinggalan Michael juga menembangkan satu pujian Hidup Ini Adalah Kesempatan.
Nampak Bakti Nendra Prawiro ketua umum PIKI juga putra dari ibu Leonie didampingi Sekjend PIKI Audi wuisan menyambut para tamu yang terdiri dari berbagai ormas Kristen serta tokoh-tokoh nasional seperti Kanjeng Ratu Hemas, Titiek Soeharto, Sabam Sirait, Purnomo Yugiastoro mantan menetri era SBY, Cornelius Ronowidjoyo, Martin Hutabarat, Pdt. Solarso Soparter mantan ketua PGI,  dan masih banyak lagi  pimpinan lembaga masyarakat lainnya.
Kehadiran banyaknya para tamu menandakan betapa dekatnya ibu Leonis kepada semua orang tanpa memandang status, golongan dan agama, selamat jalan ibu Leonie tugasnya sudah selesai tinggal kami generasi muda ini melanjutkan apa yang sudah ibu kerjakan.

Related Posts:

Album "Purify", Kisahkan Pemurnian Iman Lewat 12 Lagu


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Gereja Bethel Indonesia Nafiri Discipleship Church (GBI NDC) kembali menyelenggarakan konser Live Recording untuk yang ketiga kalinya. Konser tersebut dibawakan oleh tim pujian dan penyembahan NDC Worship, di main hall Nafiri Discipleship Church, Baywalk Pluit, Jakarta Utara, Selasa siang (20/11/2018).

Gembala Senior GBI Nafiri Pastor Josia Abdisaputera saat konferensi pers ikut menjelaskan soal tema "Purify" yang diangkat pada konser kali ini. Dia berkata tema yang diusung sangat bertalian erat dengan fase kehidupan iman seseorang.
"Konser kali ini bertemakan Purify. Kata 'Purify' sendiri memiliki arti 'memurnikan', sebagaimana lagu-lagu dalam album kali ini mencerminkan proses pemurnian atau pendewasaan iman," ungkap Ps. Josia.

Dari keterangan yang diperoleh Kairospos, pesan utama dari album ini berkisah tentang pergumulan orang percaya yang mulai tidak mengandalkan Tuhan di kehidupannya. Namun sesungguhnya di saat-saat seperti inilah kesetiaan seseorang terhadap Tuhan diuji, sehingga diperlukan sebuah kemurnian hati untuk tetap percaya dan menggantungkan harapan kepada-Nya.
Terdapat 12 lagu yang di album "Purify". Pada kesempatan ini NDC Worship turut memperkaya aransemen musik pada keduabelas lagu tersebut sehingga terasa lebih beragam, serta menyesuaikannya dengan selera jiwa muda.

Kembali menanggapi kehadiran album rohani baru tersebut, Ps. Josia juga berharap album "Purify" tidak sekedar menghadirkan hiburan semata, namun dapat memberkati para pendengarnya.
"Doa saya, album ini dapat menjadi berkat bagi gereja Tuhan yang ada di Indonesia dan juga bangsa-bangsa lainnya," imbuh Pastor Josia mengomentari album yang diarahkan oleh Joseph S Djafar, Ucok Rajagukguk dan Tommy Widodo itu.

Sebelumnya, NDC Worship telah sukses menyelenggarakan konser Live Recording bertajuk "Live at Baywalk" dan "Faith", yang dilaksanakan masing-masing pada tahun 2015 dan 2017. Kedua album itu dipercaya telah menjadi berkat bagi gereja-gereja di dalam dan luar negeri. Keduanya juga berhasil menghimpun 40 juta penonton melalui situs berbagi video Youtube. Buah pelayanan itu pula yang berhasil menghantarkan NDC Worship ke pencapaian baru di perjalanannya, yakni meraih SILVER PLAY BUTTON  di Youtube karena sudah mengantongi 100 ribu subscribers.

Related Posts:

Hasudungan Kunjungi Pesta Budaya Tangsel

KAIROSPOS.COM, Tangsel - Hasudungan Manurung SH.,  MH.,  bersama Bapak Ucok Siagian Ketua  Persatuan Masyarakat Batak Tangerang Selatan dan Bp Yos Simajuntak, tokoh Puak Batak Toba menghadiri acara yang berlangsung tgl 16-17 November 2018 di Lapangan Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan

Saat diwawancarai Bro Hasudungan Manurung SH MH yg maju sebagai calon anggota DPRD banten Dari Tangerang Selatan dari Partai Solidaritas Indonesia nomor urut 6 ini menyampaikan baru kali ini menghadiri acara Pesta Budaya Batak tahun kedua ini, sosialisasi acara memang perlu ditingkatkan dan supaya menyentuh dihadiri kelompok milenial sebagai penerus budaya Batak ke depannya namun perlu diapresiasi upaya dari  Panitia dalam mengupayakan persatuan dan kesatuan diantara suku batak yg ada KL 80.000 orang di Tangerang Selatan, jumlah yg cukup besar, apabila sudah sering bertemu dan bersatu maka kekompakan ini akan dirasakan lapisan masyarakat lain di Tangerang Selatan dan kita akan membawa contoh bagi suku bangsa lain, bangsa batak saja bisa bersatu.

Jadi kita disegani dan dihormati, jadi contoh bagi yang lain, dimana suhu panas politik rentan sekali perpecahan terjadi antar suku bangsa di Indonesia. Saya sebagai anak muda calon penerus budaya batak sangat bangga atas upaya persatuan seluruh puak batak di Tangsel, kita terus galang solidaritas bagi anak2 muda menjadi pemimpin dan penerus budaya batak. Tegas Hasudungan Manurung SH MH, Advokat lulusan Fakulktas Hukum Universitas Indonesia.

Related Posts:

Kefas Hervin Devananda, Siap Mewakafkan Hidup Untuk Kemajuan Rakyat

Sikapnya yang tegas dan Lugas tanpa Basa Basi membuat dirinya dipandang layak menjadi wakil rakyat,dan Hervin Menyatakan mewakafkan segala kemampuan yang ia miliki untuk kemajuan rakyat ketika Dia berhasil dalam kontestasi Pileg 2019

sosok pria bertubuh subur yang bernama lengkap Kefas Hervin Devananda, STh., adalah calon legislatif Kota Bogor dari Partai Perindo untuk daerah pemilihan 5 yang meliputi Kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor, dengan nomor urut 5.

Selama ini Hervin dikenal sebagai seorang aktifis,Ia punya hati untuk membela masyarakat dan memperjuangkan apa yang menjadi kepentingan rakyat banyak hingga tetes darah penghabisan.

Meski ia kerap mengalami banyak intimidasi, namun jiwanya untuk membela rakyat tetap berkobar.Persis seperti slogan petugas pemadam kebakaran, “ Pantang pulang sebelum padam ”, begitulah kira-kira gambaran perjuangan Hervin selama ini.

Kini, sudah saatnya perjuangan Hervin masuk dalam sistem birokrasi agar dapat lebih berjuang untuk masyarakat ketika ada dalam gedung dewan. dan diyakini, kevokalannya selama ini bakal kian nyaring bila melihat ada kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat.

Dengan motto perjuangan 5B yaitu, Berdoa, Bertekun, Berjuang, Bertekad, dan Berkarya, Hervin mengusung visi Membangun dan Mewujudkan Kota Bogor yang Berkemajuan, Bersatu, Adil, Makmur, Sejahtera, Bermartabat, dan Berbudaya.

Sedang misinya terurai dalam mewujudkan pemerintahan yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme untuk Kota Bogor yang mandiri, transparan, profesional, dan bermartabat.

Juga menegakkan hak dan kewajiban asasi manusia dan supremasi hukum yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 untuk

Mewujudkan keadilan dan kepastian hukum baik dalam dunia pendidikan, ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan hidup untuk masyarakat Kota Bogor.

Serta mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan UMKM serta koperasi yang berkontribusi langsung pada kesejahteraan warga Kota Bogor.

Menjadikan kearifan budaya lokal baik dalam kesenian tradisi Kota Bogor. Serta Meningkatkan kualitas dunia pendidikan dengan dilandasi semangat kebangsaan dipadu dengan kearifan lokal.

Ditanya soal Perindo, Hervin menyatakan, wadah itu ibarat sebuah rumah perjuangan yang nyaman dalam mengeksplorasi ide dan gagasan dalam berpolitik dengan segala idealisme yang selama ini ia pedomani.

“Meski terbilang meski terbilang sebagai partai baru, namun Perindo memiliki potensi menjadi partai yang diharapkan bisa menjadi solusi terbaik bagi bansa Indonesia kerana secara konsisten memperjuangkan suara rakyat, dan tidak terkecuali warga Kota Bogor,” ujar Hervin.

Di akhir perbincangan, Hervin menitipkan pesan, bahwa dengan  mendukung Partai Perindo dan dirinya sebagai anggota dewan di Kota Bogor, itu artinya masyarakat dapat ikut berperan mengontrol jalannya pemerintah, termasuk mengawasi segala bentuk aktifitas yang tidak sejalan untuk  kepentingan warga Bogor.

Related Posts:

Pukul Gong 5 Kali, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin Buka Mubes VIII PGPI

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin didampingi Ketum PP PGPI Pdt. Jacob Nahuway, Ketua Panitia Mubes Pdt. Jason Balompapueng dan Majelis GBI Mawar Sharon.
JAKARTA - Didampingi Ketua Umum Pengurus Pusat PGPI Pdt. DR. Jacob Nahuway, MA., dan Ketua Panitia Mubes Pdt. Jason Balompapueng, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin secara resmi membuka Musyawarah Besar (Mubes) VIII Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) yang berlangsung di Gereja Bethel Indonesia Mawar Sharon, Jl. Hibrida Timur, Kelapa Gading Permai, Jakarta, hari ini, Selasa (13/11/2018).

"Sesuai dengan permintaan Ketua Umum PGPI, Pdt. DR. Jacob Nahuway, saya akan memukul gong ini lima kali, sesuai Pancasila dengan lima sila-nya" ujar Menteri Agama Indonesia yang menjabat sejak 9 Juni 2014 di Kabinet Indonesia Bersatu II dan kembali menjadi menteri di Kabinet Kerja sejak 27 Oktober 2014.

Sebelum pukul gong lima kali, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, diawal sambutan, menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bapak Presiden Joko Widodo.

"Pertama saya menyampaikan permohonan maaf dari Bapak Presiden, beliau tidak bisa hadir karena dalam waktu yang bersamaan ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan. Beliau menyampaikan salam kepada Bapak Ketua Umum PGPI dan seluruh Pengurus Harian PGPI," ungkapnya.

Selanjutnya, dalam sambutan, Lukman Saifuddin memberi apresiasi kepada PGPI dengan 85 anggota Sinode. Menurutnya, PGPI telah sangat membantu pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peradaban hidup bersama.

"Sebagai menteri Agama, sebagai pemerintah, saya menyampaikan terima kasih, apresiasi saya yang sebesar-besarnya kepada PGPI yang tidak menjadikan gereja sebagai rumah ibadah semata, tetapi juga menjadikan gereja sebagai pusat aktifitas sosial, sebagai pusat pengembangan masyarakat yang menjadi faktor penting kita untuk upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan peradaban hidup kita bersama," ungkapnya pada sepuluh ribu, baik peserta, undangan dan jemaat yang memadati ruang ibadah GBI Mawar Sharon, Kelapa Gading, Jakarta.

"Harapan pemerintah lewat Mubes VIII PGPI betul-betul mampu menggali, membahas, mendiskusikan, memusyawarahkan dan pada akhirnya memutuskan, menyepakati rumusan-rumusan program yang tentu akan ditindaklanjuti oleh semua kita dalam upaya menjadikan gereja sebagai pusat kegiatan dalam meningkatkan kesejahteraan bersama," ungkapnya lagi.

Mubes yang mengambil tema, "Dalam TUHAN Kita Satu", dihadiri juga oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Kristen, Bapak Prof. Dr. Thomas Pentury yang sekaligus meresmikan Kantor Sekretariat Pengurus Pusat PGPI.

"Ini bukan kantor baru, tapi ini adalah kantor pertama PGPI! Dari sejak 50 tahun yang lalu, PGPI tidak pernah punya kantor. Jadi ini kantor yang pertama," terang Ketua Umum PP PGPI, Pdt. Jacob Nahuway saat sambutan singkatnya.

Dari info panitia, Mubes VIII PGPI dengan agenda penting, pemilihan Ketua Umum periode 2018-2022, sampai siang ini, teregistrasi 420 peserta. Adapun peserta Mubes merupakan pengurus PGPI tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota di Indonesia.

Sumber: WARTANASRANI.COM

Related Posts:

Tommy Turangan SH, Desak Kapolda Papua Mengusut Tuntas Dugaan Korupsi Pembangunaan Terminal Nabire


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Tommy Turangan SH, Ketua Umum Aliansi Masyarakat Transparansi Imdonesia (AMTI)  mendesak Kapolda Papua bersama jajaran penegak hukum Papua, untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi pembangunan Terminal Nabire.. Dugaan Kasus korupsi tersebut, melibatkan mantan Kadis Perhubungan Papua yang saat ini menjabat Kadis PU Papua Djuly Mambaya.
Turangan mendesak agar secepatnya segera menuntaskan dugaan kasus korupsi pembangunan terminal Nabire sebesar 1,7 Milliar.
‘Kami mendesak agar Polda Papua segera malakukan penyelidikan terhadap Kadia PU Papua Djuly Mambaya, bersama tiga orang lainnya yakni, YYU selaku PPTK, JAS selaku penyedia jasa/kontraktor, dan SRU selalu konsultan pengawas, karena ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut,” ujar Ketum AMTI Tommy Turangan SH.

Ia pun menambahkan agar pihak penegak hukum harus transparan dalam penanganan kasus ini, karena Korupsi merupakan musuh kita bersama, dan hukum merupakan panglima tertinggi di Republik ini.
“Penanganan kasus Pembangunan Terminal Nabire harus secepatnya dituntaskan, dan AMTI Desak agar DJM segera ditahan, jangan ada yang semnunyi-sembunyi, salah-salah tetap salah, kalau sudah terbukti bersalah konsekwensinya harus dihukum,” tambah Turangan.
Seperti diketahui Nama Djuly Mambaya ikut terseret dalam kasus dugaan korupsi Pembangunan Terminal Nabire ditahun 2016 lalu, karena disaat itu Kadis PU Papua saat ini, menjabat sebagai Kadis Perhubungan Provinsi Papua, selain Djuly Mambaya, ikut terseret juga tiga nama lainnya. (Thony E).

Related Posts:

Caleg PSI Banten Berjuang Merebut Massa Mengambang


KAIROSPOS.COM, Banten - Kelompok Milenial banyak diterjemahkan sebagai ceruk massa mengambang pada Pileg 2019 yang akan datang jumlah mereka cukup banyak diperkirakan mencapai 14 Juta pemilih. Tidak heran hampir semua partai politik akan menyasar dan menjadikan terget untuk mendulang perolehan suara partai mereka. Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Propinsi Banten menggelar diskusi untuk menggali berbagai informasi dan strategi merebut perolehan suara dari kelompok milenial dengan topik “Merebut Massa Mengambang” bertempat di Pasta Kangen Café, Gading Serpong, Tangerang Selatan, Propinsi Banten (Jumat, 9 November 2018). Para narasumber yang dihadirkan : Hendrik Setiawan (CALEG PSI DPRD Prov Banten, Dapil , Hasudungan Manurung SH,MH (CALEG PSI Dapil Tangerang Selatan) Anthony Maruli Purba SH (Ketua DPW MUKI Banten), Dony Susanto S.Th (Ketua DPA GBI Banten) dengan moderator Luke Luther Kembaren.

Hendrik Setiawan (CALEG PSI DPRD Tingkat I, Propinsi Banten, Dapil 3), memaparkan bahwa dari 13 Kecamatan di Dapil 3, ada 900rb pemegang hak pilih. Hendrik berlatarbelakang sebagai seorang profesional di bidang bisnis. Fokus utama Hendrik adalah membenahi pembuatan perizinan bisnis di Propinsi Banten yang terksesan masih menganut system “Wani Piro?”. Pembenahan ini diperlukan agar semakin memperluas ruang usaha di Banten, sehingga peluang penyerapan tenaga kerja juga akan semakin besar.


“Saya termotivasi dengan pak Ahok. ‘Kalau kita mau membuat perubahan hanya ada dua pilihan, yaitu kita terjun ke dalam system atau mendukung orang lain yang akan membenahi system.’. Visinya membuat Banten untuk menjadi lebih baik. Misinya di Banten adalah memangkas alur serapan aspirasi dari masyarakat untu dibawa langsung ke tingkat DPR maupun pemerintahan, sehingga solusi yang tepat dapat segera diberikan untuk masyarakat Banten. Misi berikutnya adalah melakukan pengawasan penerapan kebijakan di Banten. Kemudian melakukan pembenahan inftrastruktur di daerah dengan menggunakan dana reses, seperti yang diatur di dalam Undang-Undang.


Hendrik mengakui bahwa pendekatan ke massa mengambang pastilah tidak mudah. Namun Hendrik percaya jika pendekatan dilakukan menggunakan hati, maka akan selalu ada jalan. Yang harus didukung juga adalah bagaimana membangunkan spirit wirausaha dari generasi muda.

Hasudungan Manurung SH,MH (CALEG PSI Dapil Tangerang Selatan). Perhatian Hasudungan mengarah kepada generasi millennial, di mana mereka adalah bagian dari massa mengambang. Menurut Hasudungan, di saat masa bonus demografi seperti saat ini umat Kristen harus
ikut menjawab tantangan yang sedang dihadapi oleh generasi millenial. Di mana
permasalahan utama yang dihadapi mereka terkait lapangan pekerjaan, biaya nikah, hingga kualitas pengetahuan yang memiliki hubungan erat dengan daya saring dan serap mereka terhadap kemajuan teknologi informasi.


Hasudungan melanjutkan "Setiap warga negara berhak mendapatkan perlakuan yang setara, adil, dan tidak diskriminatif. Termasuk hak dalam memperoleh pekerjaan, pendidikan, hingga hak untuk membela negaranya. Hal ini dijamin oleh Undang-Undang Nah nilai-nilai inilahyang juga harus ikut menjadi perhatian dari warga gereja”. Gereja juga tidak boleh merasa tabu mendorong kader-kader muda mereka untuk terjun ke dunia politik dan membawa perubahan di sana. Terkait perjuangan melawan intoleransi dan diskriminasi, kader-kader Kristen harus berani untuk masuk ke dalam system dan menciptakan perubahan dari dalam. Hasudungan tak menampik bahwa tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah bagaimana cara agar namanya dikenal. Namun dia meyakini kalau pemegang hak suara akan memilih berdasarkan karya-karya apa saja yang telah dibuat para CALEG. Terlepas apa pun pilihan politiknya, Hasudungan menegaskan bahwa suara Kristen harus tetap bulat untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan umat.

Anthony Maruli Purba SH (Ketua DPW MUKI Banten) memaparkan butuh sebuah keberanian luar biasa untuk maju sebagai CALEG. Ini harus kita apresiasi. Anggota MUKI Banten rata-rata berlatarbelakang gembala sidang gereja. Masukan Anthony: Saat ini tantangannya adalah bagaimana cara agar anak-anak muda ini mendapatkan akses informasi terkait Pemilu itu sendiri maupun program kerja dari para calon wakil rakyat. “Sikap MUKI saat ini adalah netral. Yang harus dikejar saat ini adalah suara yang pasti. Untuk apa kita memperebutkan suara yang masih mengambang?” Menyuarakan dukungan untuk mendukung CALEG memang dilarang jika dilakukan dari
mimbar. Namun bukan berarti dukungan dari warga gereja tidak bisa didapatkan. Maka tinggal kembali kepada model pendekatan yang akan dilakukan oleh para CALEG Kristen di Propinsi Banten. “Apa pun yang akan kita perbuat, perbuatlah seperti untuk memuliakan nama Tuhan.” ungkapnya.


Dony Susanto S.Th (Ketua Departemen Pemuda dan Anak GBI wilayah Banten) memaparkan bahwa  potensi anak-anak muda GBI di Banten: “Kalau dari 260 GBI di Banten ada 10 saja anakmuda yang memiliki hak suara, maka ada 2600 suara pemilih dari GBI di Banten.” Sementara, di GBI wilayah Banten sendiri jumlah pemuda yang ibadah bisa mencapai 100an orang setiap minggunya. “Bapak ibu bisa bayangkan ada berapa pemegang hak suara dari pemuda GBI di Banten? Ini baru dari GBI, apalagi kalau digabungkan potensi dari gereja-gereja lainny (Reform,Pentekosta, dan lainnya).”


Dony melanjutkan "2030 adalah masa ledakan populasi di Indonesia. Usia pemilih pemula di bawah usia 40 tahun ada sekitar 80 sampai 100 juta jiwa. “Ini adalah potensi yang sangat besar untuk dilirik. Artinya suara dari pemuda ini tidak bisa dianggap remeh. Bicara anak muda, maka bicara tentang kreativitas. Gaya-gaya kampanye konvensional sudah tidak laku untuk diterapkan lagi. Generasi millennial sudah tidak tertarik dengan pengerahan massa di lapangan. Tetapi lebih ke arah komunitas, kafe-kafe dan media sosial. Generasi muda itu kritis namun logis. Maka bisa dibilang generasi pemilih sekarang sangatlah cerdas dan tidak mudah termakan janji kampanye.

Generasi muda juga tidak ragu dalam melontarkan kritik terhadap program-program yang berjalan lamban dan tidak tepat sasaran. Yang harus disadari oleh para CALEG adalah, apakah mereka sudah memaksimalkan penggunaan media sosial? Yang harus menjadi perhatian dari para CALEG terhadap keberadaan kaum muda di Banten adalah akses mendapatkan pekerjaan bagi mereka. Sehingga margin pengangguran bisa ditekan. Perhatian berikutnya harus diarahkan adalah peningkatan kualitas anak-anak muda Banten melalui dunia pendidikan. “Sekali lagi, anak-anak muda ini sangat berpikir logis. Kalau menghedaki mereka tidak apatis, maka harus ada bukti nyata yang diberikan untuk mereka.” (Thony E).

Related Posts:

Interaktif Tiga Caleg Membahas Program Kerja Pro Milenial



KAIROSPOS.COM, Jakarta - Dikskusi interaktif yang diadakan  Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA ID),menghadirkan para narasumber Caleg dari tiga partai yaitu Pandapotan SInaga dari Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP),Ricarad Nayoan dari Nasionalis Demokrasi( Nasdem), dan Hasudungan Manurung SH., MH. Partai Serikat Indonesia(PSI) dengan  bertemakan Politik Millenial.

Saat Para wartawan yang menanyakan perihal menghadapi zaman Millenial ini jawaban terlontar dengan lugas dari ketiga Narasumber. Pandapotan mengatakan masalah pemilih millenial dia sangat setuju pemikiran millennial disebabkan kecanggihan tehnologi karena kita harus juga mengikuti perkembangan zaman. Cuma ia sesalkan apapun alasanya harus ada keriteria juga kebijakan yang mengfilter supaya kita jangan terlena dengan pemberitaan yang tidak baik jadi tidak menimbulkan hoax,Sebab bisa mempengaruhi orang dalam situasi tertentu apalagi pada saat Pilpres. Masa infokom kalah sama hoax. oleh karena itu penting sekali pemberitaan yang ada di Media sosial terutama di saring oleh lembaga pemerintah agar baik dan benar diterima pengguna atau masyarakat umumnya,”tegasnya dalam kaitan manfaat Medsos . 

Richard Nayoan sudah dikenal lama oleh masyarakat dalam kiprahnya sebagai aktifitis gerakan anti Narkotika beliau aktif sebagai pengurus GMDM (Garda Mencegah Dan Mengobati). Richard memaparkan begitu banyak generasi milenial yang terjebak menjadi pecantu narkotika dan Ricard menegaskan “Saya aktif dan bekerja keras untuk mengajak anak anak milenial untuk melakukan pekerjaan yang positif, memberikan penyuluhan narkotika terhadap anak anak jalanan, membangun segala kegiatan positif untuk membangun karakter anak anak jalanan”. Richard Nayoan sosok anak muda pejuang anti narkotika yang saat ini berkiprah di dunia politik dengan tujuan menyelamatkan anak anak muda yang sudah dipenjara karena kasus narkoba, karena menurutnya  mereka adalah korban narkotika bukan pelaku kriminal.

Hasudungan Manurung SH., MH. Memilih Partai Solidaritas Indonesia sebagai  wadah untuk menyampaikan dan memperjuangkan visi dan misi politiknya. “Generasi milenial dari usia 18 sampai dengan 35 tahun menjadi sasaran saya, karena pada tahun 2019 nanti merekah calon calon pemilih terbanyak yang akan memberikan suara pada Pilpres dan Pileg 2019” ungkap Hasudungan. Hasudungan dikenal masyarakat sebagai aktifis kemasyarakat melalui penyuluhan hukum secara sosial alias tanpa  memungut bayaran.

Related Posts:

Ronny Benyamin Tambayong, Dirut HMT Tours and Travel Klarifikasi Kendala Masuk ke Israel


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Kejadian beberapa peserta wisata ziarah terkendala masuk ke Negara Israel dengan keberangkatan bulan Oktober 2018 melalui PT. Hidup Makmur Terencana (HMT Tours and Travel) membuat pihak manajemen HMT Tours & Travel) menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya kepada para peserta wisata. Ini dilakukan, karena pihak manajemen tidak ingin mengecewakan para peserta dan pelayanan terbaik kepada konsumen adalah prioritas utama bagi perusahaan yang sudah berdiri selama 9 tahun ini.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, karena selama 9 tahun berdiri dan sudah memberangkatkan hampir 15.000 orang peserta ziarah ke Holyland, PT. HMT belum pernah mengalami kejadian seperti ini. Lewat kejadian ini menjadi perhatian khusus kami untuk perbaikan yang lebih baik lagi di kemudian hari,” kata Direktur Utama PT. HMT Tours and Travel, Ronny Benyamin Tambayong kepada awak media di ruang kerjanya, Rabu (31/10/2018). " Seluruh peserta ziarah yang terkendala masuk ini juga sudah ditangani dengan sangat baik oleh TIM HMT selama berada di Mesir dan Jordan. Mereka diberikan pelayanan maksimal serta diberikan bonus  itinerary tambahan selama di Mesir dan Jordan" tambah Ronny.

Melalui Tim Legal PT. HMT Andre Victor, SH, MH dan Mohammad Hasan, SH, pihak manajemen juga memberikan klarifikasi terkait ketidaknyamanan tersebut. Salah satunya disebutkan bahwa HMT telah memproses dan mengurus semua pengajuan visa Israel untuk keberangkatan Oktober 2018 ini sesuai ketentuan yang berlaku di Israel melalui partnernya yang berada di Israel, dalam hal ini The Land Tours (TLT). “Kami informasikan bahwa HMT bekerja dengan sangat baik dan menyajikan semuanya tepat waktu untuk mendapatkan visa,” kata pihak TLT dalam suratnya kepada PT. HMT terkait visa tersebut. Tak hanya itu, pihak TLT juga sudah mendapatkan  approval Letter (Surat Persetujuan) masuk ke Israel untuk seluruh group HMT bulan Oktober 2018 dari pejabat berwenang di Ministry Israel. Namun ternyata terjadi di lapangan, terdapat miss-administrasi antara pihak TLT dengan Ministry Israel yang menyebabkan group HMT bulan Oktober ini terkendala masuk ke Israel.
Untuk itu sebagai bentuk pertanggungjawaban, dalam surat klarifikasinya, pihak TLT bersedia memberangkatkan kembali seluruh peserta wisata ziarah Oktober 2018 ini melalui HMT Tours & Travel pada Januari, Februari atau Maret 2019 mendatang, sesuai tanggal yang diminta peserta. Adapun untuk semua biaya keberangkatan akan ditanggung pihak TLT sehingga lagi tidak dibebankan kepada para peserta ziarah. Sedangkan untuk group keberangkatan HMT pada bulan November 2018 dan seterusnya, pihak manajemen akan tetap memberangkatkan sesuai jadwal yang sudah ditentukan, dan tidak ada kendala untuk masuk ke Israel. Sementara, pihak TLT sendiri dalam suratnya kepada PT. HMT mengakui bahwa hal ini bukanlah kesalahan  di pihak HMT tetapi masalah internal di Israel, di samping untuk aplikasi visa di kantor Israel. Di Israel, TLT berkolaborasi dengan HMT dan mereka sudah menerapkan visa untuk semua group pada Oktober 2018 oleh sistem. “Tetapi pada saat ini di Israel, ini masalah teknis dan sistem, dan yang menentukan group-group tersebut akan menerima izin khusus dari otorisasi pelayanan resmi,” kata Eduardo Yosef, Silvera Incoming Departement TLT dalam keterangannya. Dalam suratnya Eduardo juga menerangkan, pihaknya telah menerima surat persetujuan dari Kementerian berwenang sehingga semua group HMT bulan Oktober dapat memasuki Israel. Surat persetujuan ini juga jaminan dan berlaku masuk Israel untuk group HMT bulan Oktober 2018.

Namun pada 25 Oktober 2018, kata Eduardo, tanpa diketahui TLT dan HMT, Kementerian membatalkan surat persetujuan tanpa alasan yang jelas dan kemungkinan ada masalah tehnis/administrasi yang terjadi . Inilah alasan mengapa group itu terkendala bisa masuk Israel.  Saat ini kami terus mengurus dan berkoordinasi dengan pihak terkait guna mengetahui titik permasalahannya ,” kata Eduardo Yosef. Untuk itu ia menegaskan, TLT dan HMT bukan yang utama dalam situasi ini. Namun keduanya bersama-sama akan memikul tanggungjawab bahwa setiap turis yang tidak dapat masuk ke Israel tahun ini dapat melakukannya tahun depan, tanpa biaya. “Kami di TLT akan menanggung biaya terestrial sesuai dengan nama dan nama keluarga dari setiap penumpang yang terkena dampak selama bulan Oktober ini,” kata Yosef. Tanggal 2 November 2018 2 group HMT berjumlah 83 orang sudah kembali masuk ke Israel dan  berziarah. Semua group HMT bulan November 2018 sudah bisa masuk ke Israel tanpa halangan.

Related Posts: