Pdt Japarlin Marbun : Penatalayanan Gerejapun Mengarah Masuk Revolusi 4.0



KAIROSPOS.COM, Jakarta – Mengawali buka tahun 2019 Ketua Sinode GBI Pdt. Japarlin Marbun mengundang para wartawan kristiani yang tergabung dalam organisasi PEWARNA Indonesia (Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia). Pertemuan ini tidak terlalu formal tetapi lebih pertemuan bincang bincang yang penuh keakraban sebagai mitra kerjasama antara gereja dan pewarta. Bertempat di Lounge Kantor Sinode GBI Jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat Sabtu (12/01/2019).

Mengawali bincang pertemuan tersebut Pdt. Japarlin Marbun berkata “Organisasi gereja harus menjalin kerja sama yang baik dengan wartawan. Anggaplah ini refleksi awal tahun menyambut 2019. Pertemuan ini penting sehingga tidak ada mis komunikasi dan terjalin sinergitas, terjadi kemesraan antara kita,”  

Pdt. Japarlin Marbun melanjutkan “Saling dukung mengembangkan dalam pelayanan masing-masing. Apapun profesi yang digeluti itu semua melayani untuk Tuhan. Itu pelayanan untuk memuliakan Tuhan untuk kesejahteraan bersama”. Selanjutnya Pdt. Japarlin juga menginformasikan bahwa tema GBI 2019 adalah Tahun Penuaian Raya. Lewat tema itu GBI ingin menuai jiwa-jiwa lebih dari tahun-tahun sebelumnya. “Kita berharap capaian ke depan lebih tinggi dari sebelumnya. Untuk ke sana perlu kerja keras. Referensi ayat firman Tuhan, orang menabur dengan mencucurkan air mata pasti menuai dengan sorak sorai. Harapan kita tahun 2019 nanti terjadi capain besar,” terangnya.
 
Sekarang ini, sambung Pdt. Japarlin, kita mengalami masuk ke Revolusi 4.0 dan itu terjadi di segala bidang. Artinya termasuk juga penata layanan gerejawi, harus menggunakan kemajuan teknologi berkembang.
Menyambut itu, GBI sedang melakukan digitalisasi church atau digitalisasi pelayanan gereja. Mau tidak mau harus masuk era tersebut dalam melayani jemaat. Benefitnya selain lebih mudah, murah, cerdas, cepat, dan menjangkau semua ruang. Sama seperti media dari cetak bermigrasi ke on line. GBI pun akan membuat Go Digital dalam rangka mempercepat layanan kita, sehingga mempercepat layanan kepada jemaat.

“GBI bisa menularkan dan mempengaruhi kepada gereja-gereja lain. GBI di pusat kota lebih cepat dan lebih muda mendapatkan. Apalagi nanti akhir Januari GBI akan menjadi tuan rumah Sidang MPL PGI,” paparnya.
“Selain pelayanan mimbar, kata Japarlin, kita juga penting pelayanan non mimbar dan GBI sudah memiliki Tagana dengan personel 7000 orang  sudah diverifikasi sosial, Satgas narkoba dengan kerja sama dengan BNN, Satgas penangan KDRT, LBH dan PAUD. Hal seperti ini bisa menyalurkan ke gereja lain. Ada 6200 greja dibawah naugan GBI dan 3,2 juta jemaat yang terdata di GBI saat ini mennyebar di seluruh Indonesia dan 26 negara lain” ungkap Pdt. Japarlin Marbun. Pdt. Japarlin melanjutkan “Ini yang kita kerjakan tahun ini, sehigga berguna ke jemaat. Selain itu kita juga melakukan pembinaan jemaat yang maju legisltif. Memang harus dibina dan dibimbing sebab politik itu tidak kotor. Semua itu untuk kemulian Tuhan dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Pada bincang-bincang itu, dibahas juga peningkatan kerjasama GBI dengan Pewarna Indonesia dalam menyelenggarakan seminar dan diskusi yang mengangkat topik kebangsaan dan seputar gerejawi. Khususnya dalam mencari dan membedah calon legislatif yang memiliki potensi yang mumpuni untuk didukung.

Pdt Japarlin Marbun : Penatalayanan Gerejapun Mengarah Masuk Revolusi 4.0

Related Posts:

0 Response to "Pdt Japarlin Marbun : Penatalayanan Gerejapun Mengarah Masuk Revolusi 4.0"

Post a Comment