Lumbung Nusantara Membagikan APD RS Medika Tangerang Dan Membantu Sembako STT IKAT

KAIROSPOS.com, Banten - Merebaknya virus corona atau covid 19 di Indonesia hingga kini belum berakhir, para pasien Corona setiap waktu terus bertambah. Para tenaga medis Rumah sakit di Indonesia masih terus berupaya menangani pasien virus Corona. 

Berjalannya waktu rumah sakit yang menjadi tempat perlindungan masyarakat, mulai kewalahan dalam menghadapi virus tersebut. Selain itu, tidak sedikit jumlah tenaga medis yang merupakan garda terdepan dalam berjuang menghadapi virus Corona, terkena dampak penularan virus dan berakhir dengan meregang nyawa. Tidak hanya itu, rumah sakit di Indonesia pun mulai kewalahan dengan minimnya Alat Perlindungan Diri/APD.  

Mensikapi minimnya Alat Perlindungan Diri di rumah sakit, komunitas masyarakat yang mengatas namakan LUMBUNG NUSANTARA ikut serta membantu rumah sakit Medika di Tangerang dalam program Berbagi Anak Negeri atau BERANI, dalam program tersebut LUMBUNG NUSANTARA mengadakan Alat Perlindungan Diri,  komunitas masyarakat tersebut terbeban melihat kesulitan rumah sakit dalam menghadapi virus Corona namun minimnya APD. 

Hari ini Rabu, 29/04/20, LUMBUNG NUSANTARA, menghampiri rumah sakit Medika BSD yang berada di Tangerang Selatan. Pertemuan antara Lumbung Nusantara dan rumah sakit medika BSD, di saksikan wartawan yang tergabung di Pewarna Indonesia membagikan Alat Perlindungan Diri sebanyak 50 APD baik itu masker serta alat perlindungan lainnya sesuai kebutuhan rumah sakit setempat.

Pdt. Dr. Ir. Rahmat Manulang mewakili LUMBUNG NUSANTARA ketika ditemui awak media mengatakan bahwa pembagian alat perlindungan diri bagi para tenaga medis, merupakan bantuan dari beberapa donatur yang terbeban melihat kesulitan rumah sakit dalam menangani pasien virus corona. 

Pembagian APD beberapa hari sebelumnya juga sudah membagikan ke beberapa tempat yang membutuhkan, dengan mengirimkan alat perlindungan diri ke sejumlah rumah sakit di Indonesia, sesuai dengan data yang di miliki pihak  LUMBUNG NUSANTARA.


Dalam program Berbagi Anak Negeri,  LUMBUNG NUSANTARA juga membagikan sembako di Serang Provinsi banten di tengah situasi seperti saat ini. 

Pdt. Dr Ir. Rachmat Manulang mengajak semua pihak untuk saling bergotong royong di tengah berjuang mengatasi virus corona di Indonesia. 

Sementara itu, di tempat yang sama Giftar perwakilan Rumah Sakit Medika BSD menyambut baik bantuan dari LUMBUNG NUSANTARA dalam membagikan Alat Perlindungan Diri bagi para tenaga medis kami, dengan adanya bantuan APD sangat bermanfaat dalam melindungi para tenaga medis dalam menghadapi pasien virus corona. 
Pdt. Ruben Ketua IV Mewakili STT IKAT
LUMBUNG NUSANTARA  dalam hari yang sama juga memberikan bantuan sembako kepada STT IKAT Jakarta, Pdt. Dr Jimmy Lumintang Rektor STT IKAT ketika dimintai tanggapannya tentang program BERANI (Berbagi Anak Negeri) ini, mengucapkan rasa terimakasihnya terutama kepada Pdt. Dr Antonius Natan, M.Th yang telah menjadikan STT IKAT sebagai tujuan berbagi.

“Saya 140 mahasiswa dan keluarga besar STT IKAT menyampaikan banyak terimakasih atas perhatian dan care dari LUMBUNG NUSANTARA dalam hal ini kepada Pdt Antonius”, ujar Bapak yang ramah ini.

Bantuan yang diberikan dari LUMBUNG NUSANTARA diambil oleh ketua IV dan sudah diterima di kampus, sekali lagi selaku pimpinan STT IKAT Pdt. Jimmy.

“Kami tidak bisa membalas kebaikan bapak ibu pimpinan serta pengurus LUMBUNG NUSANTARA, hanya doa kiranya Tuhan memberikan kesehatan dan terus dipakai sebagai saluran berkat bagi banyak orang”, tandas penerima penghargaan sebagai figur pendidikan dari PEWARNA Indonesia. 




 

Related Posts:

Beithesda House of Prayer Peduli Berbagi Kasih Pada Wartawan Nasrani


Wartawan PEWARNA Indonesia dan Ev. Rumondang Hadassah M. Sitompul
KAIROSPOS.com, Jakarta, Ev. Rumondang Hadassah M. Sitompul Ketua Bethesda House of Prayer peduli kasih memberikan banduan peduli kasih 25 Paket sembako yang terdiri dari beras, telor, mie instan, dan minyak goreng pada PEWARNA Indonesia (Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia). Pemberian secara sibolis diwakili oleh lima orang wartawan yang tergabung dalam PEWARNA Indonesia pada hari Rabu (28/02/2020) berlokasi di Kebon Jeruk Jakarta Barat.Dalam sambutannya Rumondang Hadassah mengatakan "Kita cuma mau peduli dengan situasi yang ada, itu saja. Kita mendistribusikan kebanyak tempat selain PEWARNA, tetapi bebas. Kalau organisasi, memang kita menyasarnya kepada gereja, hamba-hamba Tuhan, jemaat dan orang-orang seperti supir angkot atau kondektur " terangnya.

Lebih lanjut Rumondang Hadassah mengatakan "Gerakan sedekah atau peduli  kasih dimulai dari Bethesda House of Prayer. Kita mengumpulkannya mandiri  tidak ada pihak lain ikut serta hanya jemaat kita saja. Kita mengumpulkan, mandiri, terus kita gandeng GPRY (Gereja Pimpinan Rohulkudus Yahweh). Tetapi GPRY dalam hal ini bukan dalam hal pendanaan, melainkan mendistribusikannya. Mendistribusikan ke daerah-daerah, seperti ke Pulau Nias atau pun wilayah lainnya. Lewat mereka (pendistribusiannya), namun saya tidak tahu. Jadi GPRY itu adalah Sinode” ungkapnya.

Ketka ditanyakan apa harapannya mengenai pandemi covid-19 yang mewabah di Indonesia Ev. Rumondang Hadassah mengatakan  “Saya berharap corona ini cepat pergi (usai), karena memang saya sudah bosan di rumah”  terang Rumondang.

Ev. Rumondang yang pernah  meluncurkan album rohani berjudul ‘Deep Calls Unto Deep’ mengatakan “ Yang mendorong saya untuk memperhatiakan wartawan Nasrani adalah “Saya melihat bahwa kalian (wartawan) ini adalah  ujung tombak untuk menyampaikan pesan-pesan dari kota ke daerah, ataupun sebaliknya. Dan saya melihat wartawan ini memiliki peranan penting, karena perkembangan kita sekarang ini tergantung kepada media. Kalau wartawan katakan baik, maka baik masyarakatnya.  Sebaliknya, kalau katakan jelek, ya jeleklah semuanya” ungkapnya.

 “Sebenarnya kita bergerak, setiap bulan kita ada pergerakan. Cuma untuk saat ini kita memakai istilah ‘peduli’. Nah saya menggunakan kegerakan ini bersama jemaat saya dengan istilah “Gerakan Sedekah”. Jadi saya mengajarkan mereka bagaimana dan kapan waktunya kita bersedekah. Sedekah itu bukan perpuluhan, bukan persembahan khusus atau apa, tetapi sedekah. Jadi konsep sedekah itu yang saya terapkan untuk mereka praktekkan.
Jadi sedekah ini adalah pemberian tanpa mengharapkan imbalan. Jadi diberikannya ke siapa saja, tanpa harus berlatar belakang agama yang sama, atau sukunya yang sama. Cuma memang karena memang saya berasal dari Bethesda House of Prayer, maka saya menggandeng Sinode GPRY. Karena merekalah yang bisa menjangkau hingga ke daerah-daerah. Supaya tidak hanya yang di kota saja yang kebagian, tetapi yang di daerah juga” Ungkapnya.
 Ev. Rumondang Hadassah M. Sitompul 
Harapan Ev. Rumandang   pada masyarakat luas adalah ”Saya cuma mau bilang, mari kita bantu pemerintah yang sedang memikirkan rakyatnya ya. Jadi pemerintah butuh sekali kerja sama dari masyarakat luas untuk memerhatikan lingkungannya. Istilahnya peduli lingkungannyalah” pungkasnya. 

Related Posts:

Pesantren Indonesia Al- Zaytun Berikan Bantuan Beras Pada PEWARNA Indonesia

Pesantren Alzaitun diwakili oleh Karim memberikan sumbangan pada Yusuf Mujiono
KAIROSPOS.com, Jakarta- Kepedulian pada sesama dalam menanggulangi bersama secara gotong royong akibat pandemic covid-19 non medis tetapi secara ekonomi yang menimpa berbagai profesi ditunjukkan oleh Yayasan Pesantren Indonesia Al- Zaytun yang beralamat Desa Mekar Jaya, Mekarjaya, Kec. Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45264 dibawah pimpinan Syaykh Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang  kepada Para wartawan Nasrani dibawah wadah PEWARNA Indonesia (Persatuan Wartawan Nasrani) Indonesia.
Pesantren Indonesia Al- Zaytun memberikan bantuan beras sebanyak lima kuintal yang terbagi kedalam 50 karung. Penyerahan diserahkan oleh Karim yang mewakili Pesantren Indonesia Al- Zaytun Pada hari Selasa (28/4/2020) di Kemanggisan Jakarta Barat.

Serah terima dari Karim mewakili Pesantren Indonesia Al- Zaytun kepada Ketua Umum PEWARNA Indonesia Yusuf Mujiono.
Dalam kata sambutannya Yusuf Mujiono mengatakan “Puji Syukur kepada Tuhan ditengah bencana covid-19 dimana wartawan Nasrani Indonesia secara ekonomis terdampak covid-19. Ada kepedulian dari pimpinan Pesantren Indonesia Al- Zaytun Syaykh Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang  kepada wartawan Nasrani. Semoga Pesantren Indonesia Al- Zaytun selalu diberkati Tuhan dan bertambah jaya” ungkapnya.

Syaykh Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang  pernah mendapatkan figure tokoh toleransi  Indonesia yang menjunjung tinggi kebhinekaan dan keberagaman dari PEWARNA Indonesia pada tahun 2019 di Bandung Jawa Barat.
Awak media kairospos.com yang pernah dua kali berkunjung ke Pesantren Indonesia Al-Zaitun mendapat kesan yang tak mudah dilupakan mulai dari kepimpinan Syaykh Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang yang kharismatik memiliki wawasan pemikiran yang luas sehingga memberikan banyak pencerahan ketika berdiskusi dengannya. Demikian juga dengan bentuk fisik bangunan Pesantren Indonesia Al- Zaytun yang megah diatas tanah 1200  hektar bukanlah perjuangan  ringan tapi perjuangan panjang yang tangguh dan patut dibanggakan.  

Related Posts:

Prof. Dr. dr. James Tangkudung., Sportmedicine., M.Pd. Mengusulkan PSBB Mulai Dibuka Mulai 21 Mei 2020.


 Prof. Dr. dr. James Tangkudung.,  Sportmedicine., M.Pd
KAIROSPOS.com, Jakarta, - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diberlakukan  pemerintah pusat sudah bisa dibuka secara bertahap atau unlock khususnya di DKI Jakarta mulai Tanggal 21 Mei 2020. Pada Tanggal tersebut umat kristiani merayakan hari kenaikan Isa Almasih dan pada Tanggal 24-25 Mei umat muslim merayakan hari raya idul fitri. Pembukaan secara berahap ini tentunya dilakukan dengan tetap menjaga  jarak dan menggunakan masker. Pernyataan ini disampaikan  Prof. Dr. dr. James Tangkudung.,  Sportmedicine., M.Pd. ketika diwawancarai  awak media PEWARNA Indonesia ketika mengisi  siaran di RPK 96.3 FM. 

Prof.  James  Tangkudung mengatakan “Saya menggunakan teori  plasma, teori serum atau teori  antibody yang ada dalam dunia kedokteran bahwa masa inkubasi covid-19 itu selama dua puluh satu hari dimulai pemeritah mengumumkan Indonesia terpapar covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020. Dari Tanggal 2 Maret 2020 sudah lebih dari tiga bulan atau 81 hari atau akan berakhirnya fase ke empat. Jadi mulai Tanggal 21 Mei 2020 sudah bisa dibuka secara bertahap. Hanya ketentuan jaga jarak dan tetap menggunakan masker” terangnya.

Prof. James Tangkudung  melanjutkan “Untuk mengalahkan dan membasmi  covid-19 harus mengetahui kelemahan covid-19 itu seperti  covid-19 itu memiliki mahkota yang dinamakan corona dilapisi oleh lemak, lemak akan hancur oleh alkohol, disinfektan, dan cuka. Yang paling penting adalah apabila kita merasakan panas diatas 37 derajat, batuk, pilek, alat indra perasa tidak berfungsi  jangan panic, minum obat penurun panas, minum vitamin C dan E, terus bergerak jangan dibawa tidur, bawaan covid-19 itu malas ingin tidur dengan kita tidur covid-19 semakin kuat menyerang tubuh kita, seperti air diselokan yang mampet semakin dibiarkan tergenang maka kuman kuman akan semakin banyak dilokasi yang mampet itu tetapi ketika saluran yang mampet itu dibersihkan air kembali mengalir kuman kuman yang ada diselokan akan hilang dibawa arus air. Demikian juga dengan tubuh kita apabila terus bergerak sel sel tubuh, serum akan bergerak memakan virus covid-19. Demikian juga dengan bergerak ber-olahraga selama 30 menit membuat panas tubuh kita naik diatas 35 derajat celcius sampai dengan 39 derajat celcius dengan sendirinya panas tubuh kita membunuh virus covid-19. 

Demikian juga dengan persedian oksigen didalam paru paru kita harus selalu diisi dengan sebanyak mungkin oksigen karena covid-19 menghalangi oksigen masuk kedalam paru paru dengan pengentalan dahak sangat kental pada saluran pernafasan hingga menyebabkan infeksi paru. Dengan menarik nafas sebanyak mungkin virus covid-19 akan kalah dan tidak berhasil menghambat saluran pernafasan” terang Prof. James Tangkudung yang sampai saat ini mash mengajar sebagai guru besar di program Pasca Sarjana Universitas Negri Jakarta.


Thony Ermando (PEWARNA/RPK, Prof. Dr. dr. James Tangkudung.,  Sportmedicine., M.Pd., Dony Leonardo (PEWARNA RPK).
Sebagai penutup statemennya Prof. James Tangkudung mengatakan “Umat manusia adalah mahluk tertinggi yang diciptakan Tuhan, dibawah manusia masih ada hewan, dibawah hewan baru ada mahluk yang amat kecil virus Covid-19, jangan sampai manusia kalah dengan kuman atau covid-19 ini, manusia mahluk cerdas dan kuat harus mampu mengalahkan kuman, tentu saja kita juga harus berhikmat, berusaha sekuat tenaga, jangan anggap enteng. Dengan kecerdasan, hikmat, hidup sehat, banyak berdoa atau era et labora kita pasti bisa menang berperang membasmi covid-19 ini” Ungkapnya.





Related Posts:

Pdt. Dr. Harry Saragih, Menghimbau Hamba Tuhan Berbagi pada Mereka Yang Terdampak Covid-19

Dony Leonardo menerima paket sembako dari Pdt. Harry Saragih
KAIROSPOS.com, Jakarta - Dalam situasi perekonomian dunia yang saat ini porak poranda akibat pandemi  covid-19. Indonesia adalah satu satu negara yang saat ini terpapar Covid-19 tidak hanya terdampak dari segi jumlah korbannya, namun  turut terdampak secara ekonomi.
Sebagai perwujudan kasih kepada sesama anak bangsa, komunitas Peduli Kasih Indonesia terpanggil untuk berbagi kasih kepada wartawan Nasrani yang kesehariannya bertugas melakukan peliputan di dunia Kekristenan. Bantuan yang diberikan berupa 15 paket sembako (Sembilan bahan pokok).
Saat ditemui di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu pagi (25/04/2020), inisiator Peduli Kasih Indonesia, Pdt. Dr. Harry Saragih, menuturkan tentang tiga poin yang mesti dimaknai oleh umat nasrani dan para hamba Tuhan di masa pandemi. “Kalau kita lihat Covid-19 ini bukan hanya melanda Indonesia tetapi sudah melanda dunia. Karena saya sebagai hamba Tuhan memberikan pencerahan khususnya  kepada umat Nasrani. Ada tiga hal yang harus kita lakukan yang pertama adalah kita harus kembali kepada Allah. Kita tahu akibat teknologi gadget yang sudah melanda dunia sangat mudah mendapat informasi akibatnya manusia tidak bijak dalam menggunakan teknologi informasi.  Kadang dalam pertemuan keluarga, ibadah gadget (gawai) ini menjadi Tuhan jadi tidak ada kepedulian untuk itu. Melalui wabah pandemi Covid-19 ini mari kembali kepada Allah,” ujar Pdt. Harry.

Sedangkan di poin kedua, Pdt. Harry Saragih berujar soal bagaimana menjadikan masa pandemi dan social distancing sebagai kesempatan umat untuk melakukan perenungan dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan.
“Yang kedua akibat pandemi  ini ada pertobatan pada seluruh negara. Di Indonesia para hamba Tuhan harus juga melakukan pertobatan pada Tuhan, pertobatan pandemik. Saat ini kita sedang melakukan kebijakan tinggal dirumah (social distancing),  tinggal di rumah. Kita melakukan apa? Tuhan menghendaki tinggal di rumah kita membuat mezbah Allah di rumah ini, flashback kita merenung, kita action hingga hubungan vertikal dipulihkan,” kata Ketua Bidang OKK (Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi) dari Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pendeta Indonesia, ini.

Pesan ketiga yang menjadi penekanannya adalah bagaimana perwujudan kasih harus direalisasikan melalui empati dan aksi terhadap sesama.  
“Nah yang ketiga sehingga saya mau berbagi, kita harus berbagi  karena secara ekonomi sangat berdampak sehingga saya menghimbau anak-anak Tuhan yang diberkati, baik Aras maupun  Ormas mari kita berbagi. Banyak orang orang di luar sana yang terdampak, perlu diperhatikan, perlu dibantu seberapa saja. Tanda kita peduli, tanda kita berempati. Jadi Peduli Kasih Indonesia menekankan poin ketiga ini yaitu empati pada sesama. Peduli Kasih Indonesia mengajak para donatur untuk ambil bagian. Saya berterima kasih kepada Ibu Norma Damanik yang mau men-support Peduli Kasih Indonesia  membagi-bagikan sembako kepada hamba Tuhan, Jemaat , dan para pekerja yang menggunakan tinta yaitu para wartawan Nasrani . Dengan berbagi, mereka menjadi semangat mengerjakan passion-nya,” terang Harry.
Kasih kepada sesama juga dilakukan tim Peduli Kasih Indonesia kepada umat lintas agama yang terdampak Covid-19.

“Saya berbagi pada masyarakat di sekitar tempat tinggal saya, seperti para lanjut usia, mereka yang terkena stroke, kena PHK. Di samping itu kita juga berbagi pada pengemudi online, grab car, pemulung, dan orang orang di pinggir jalan di mana saya temui. Saya berharap anak anak Tuhan di manapun berada dari Sabang  sampai Merauke dari Mianggas sampai Pulau Rote. Mari kita berbagi dan satu lagi untuk membuat Covid-19 ini tidak semakin menyebar mari kita tetap tinggal di rumah, disiplin diri, dan berdoa agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir,” tutupnya.  

  Arsye Siregar, berbagi kasih kepada jurnalis dari Persatuan Wartawan Indonesia (PEWARNA Indonesia).
Sementara itu produser  film “Horas Amang”, Arsye Siregar, juga turut berbagi kasih kepada jurnalis dari Persatuan Wartawan Indonesia (PEWARNA Indonesia). Bantuan yang diberikan berupa 250 kilogram beras. Bantuan diterima langsung oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat PEWARNA Indonesia, Yusuf Mujiono, beserta Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga DPP PEWARNA Indonesia, Dony Leonardo, di kawasan Meruya, Jakarta Barat, pada Sabtu sore (25/04/2020).

Related Posts:

TERUS BERGERAK PEWARNA, GMC-19, STT AGATHOS MELAWAN CORONA

Tim GMC-19 PGI Lakukan penyemprotan Disinfektan di Masjid Baiturahman Duta Raya, Duri Kepa Jakarta Barat.

KAIROSPOS.com, Jakarta - PEWARNA Indonesia (Persatuan Wartawan Nasrani) Indonesia bersama GMC-19 dibawah panji PGI (Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia) kembali melakukan aksi sosial turun ke lapangan memerangi laju penyebaran covid-19, kali ini bersama STT Agatos yang berlokasi di Jl. Duta Raya, Duri Kepa Jakarta Barat melakukan aksi penyemprotan disinfektan dibeberapa titik seperti STT Agathos, dua musholla, satu mesjid, dan gereja Agathos pada Rabu (22/04/2020).

Pendeta Karel Tuuk Rektor STT Agathos mengatakan "Saya sangat berterima kasih atas kepedulian PEWARNA Indonesia dan GMC-19 melakukan aksi penyemprotan disinfektan di Kampus STT Agathos. Sesungguhnya tugas utama jurnalis tidak sperti ini, tapi bisa melakukan pengabdian pada masyarakat. Kami mendapat bagian berkat, kampus kami, semua ruangan disterilkan atas usaha dan pengorbanan PEWARNA Indonesia dan Tim covid-19. Sekali lagi saya pribadi, sebagai rektor, atas nama semua pengurus yayasan, dan pembina mengucapkan terimakasih atas apresasinya saya tau ini bukan hanya sekedar program biasa tapi memberikan pembelajaran pada mahasiswa. Bagi kami ini suatu modal hati bahwa ditengah tengah kondisi yang penuh tantangan saat ini kita bisa berbuat sesuatu pada masyarakat terlebih pada saat ini bukan hanya melakukan penyemprotan di STT dan Gereja saja tetapi melayani penyemprotan pada tempat ibadah umat muslim  yaitu mesjid dan musholla diwilayah Duri Kepa. Ini memberikan dampak yang lebih luas bukan saja sosial tapi memberikan pembelajaran hati yang lebih luas melahirkan kebaikan yang lebih luas pada masyarakat" terangnya. 
Tim GMC-19 PGI persiapan penyemprotan disinfektan di STT Agathos
 Sementara Dewan Penasehat STT Agathos Louis Pakaila yang juga sebagai Ketum PD Makassar mengatakan agar berbuat sesuatu lintas agama seperti ini harus sering dilakukan agar hubungan antar agama tetap harmonis dan saling bergotong royong menjaga NKRI.
Karel Tuuk Rektor STT Agathos dan Louis Pakaila
Apresiasi dan ucapan terimakasih juga disampaikan oleh Ruslan ketua RT 02/07 Duri Kepa Jakarta Barat. Ruslan mengatan "Sebelumnya kami sudah melakukan fogyng tapi belom efektif dengan adanya penyemprotan yang dilakukan oleh PEWARNA Indonesia, GMC-19, dan STT Agathos wilayah kami semakin steril dari covid-19 dan kami berterimah kasih atas apresiasinya, sementara diwilayah kami kesadaran masyarakat menjaga lingkungan cukup baik sehingga wilayah kami aman dari virus corona" terangnya.



Tim GMC-19 PGI dan PEWARNA Indonesia terjun ke perumahan warga disekitar Musholla.

Related Posts:

Rumah Sakit, APD, Dan Pengabdian Tulus Melebihi Tugas Tanggungjawab Profesi

Kairospos.com, Gunungsitoli Nias- Rumah Sakit (RS) memiliki relasi yang mutlak dan kuat dengan sarana prasarana dan fasilitas dibutuhkan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan dan perawatan medis. Relasi mutlak ini juga berlaku antara RS dengan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD). Ketika wabah pandemik covid-19 ini melanda Indonesia dan dunia internasional secara global maka keberadaan dan ketersediaan perangkat perlengkapan APD ini menjadi semakin relevan. Keberadaan dan ketersediaan APD dalam jumlah banyak merupakan sebuah kebutuhan mutlak dan mendesak. Pelaksanaan tugas luhur dan tanggungjawab mulia oleh jajaran RS, dalam hal ini komunitas dokter dan tenaga medis beserta pelayan terkait lainnya mesti selalu dimaknai dan dilengkapi dengan ketersediaan seperangkat kelengkapan APD. Dokter, tenaga medis, dan pelayan medis lainnya senantiasa melaksanakan tugas kemanusiaan ini sebagai tanggungjawab profesi dengan dukungan sepenuhnya APD.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nias di Gunungsitoli, Kepni adalah sebuah rumah sakit khusus yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan yang menangani warga masyarakat dan merawat pasien covid-19/virus corona di Kepulauan Nias (Kepni), Sumut. Warga masyarakat dan sesama manusia terpanggil tulus dan peduli kasih untuk bersatu dan bergotong royong mendukung dan membantu jajaran RSUD yang telah dan akan melaksanakan tugas pelayanan dan tanggungjawab profesi medis. Agenda sosial kemanusiaan ini untuk memastikan bahwa jajaran RSUD bertugas maksimal dan bekerja optimum demi untuk kebutuhan dan kepentingan umat manusia. RSUD memiliki kemauan yang kuat dan kepedulian yang tinggi untuk berjuang keras dan bekerja tuntas dengan sepenuh hati demi untuk melayani dan merawati warga masyarakat. Meskipun ada keterbatasan atas kesediaan sarana prasarana, fasilitas, dan khususnya perangkat perlengkapan APD namun jajaran RSUD senantiasa mengutamakan pelayanan dan perawatan kenanusiaan secara sungguh-sungguh demi untuk keselamatan dan kesehatan warga masyarakat di Kepni.

Keterbatasan APD di RSUD harus segera dan secepatnya diatasi dan dilengkapi melalui berbagai bentuk, wujud, pola, dan metode partisipasi dari sejumlah kalangan selain dari jajaran Pemerintah. Warga masyarakat dan jajaran lain terpanggil peduli untuk berbagi tugas dan tanggungjawab dalam rangka mengatasi dan melengkapi keterbatasan dan kekurangan APD. Firman Jaya Daeli telah menyampaikan sumbangan partisipasi sebagai pengabdian sosial kemanusiaan dalam bentuk seperangkat perlengkapan APD kepada RSUD Nias di Gunungsitoli, Kepni. Sumbangan partisipasi diserahkan oleh Kris Harefa mewakili Firman Jaya Daeli yang diterima langsung oleh Direktur RSUD Dokter Julianus Dawolo didampingi para menejemen dan staf RSUD. Kita semua sebagai warga masyarakat dan sesama umat manusia pada dasarnya terpanggil dengan kesadaran penuh dan dengan kepedulian tulus untuk berpartisipasi. Perihal ini terutama melalui program pengabdian dan kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh jajaran RSUD.

Masyarakat dan bangsa Indonesia harus senantiasa bersatu dan bergotong royong melawan covid-19. Virus penyakit ini sama sekali tidak pandang bulu, juga sama sekali tidak memilih dan memilah sasaran berdasarkan latar belakang warga masyarakat dan manusia. Kita semua sebagai warga masyarakat dan umat manusia mesti segera dan dalam tempo cepat melakukan sejumlah kebijakan yang terukur dan yang terencana serta berbagai langkah kegiatan yang konkrit dan yang dibutuhkan. Permohonan maaf disampaikan Firman Jaya Daeli kepada jajaran RSUD Nias di Gunungsitoli, Kepni karena untuk sementara ini tidak dapat mendatangi lokasi setempat di Kepni. Memohon maaf juga jika sumbangan partisipasi yang disampaikan sebagai tugas dan tanggungjawab bersama masih amat kecil. Namun selalu berpengharapan bahwa perihal sumbangan partisipasi ini mungkin dapat bermanfaat sedikit bagi kalangan dokter dan tenaga medis serta pelayan terkait lainnya yang amat membutuhkan APD. Lagi pula sedang fokus dan serius melaksanakan program dan kegiatan yang sama di kawasan Jabodetabek dan wilayah lain lagi di Indonesia.

Jajaran Pemerintah Nasional di bawah kepemimpinan Presiden RI Jokowi dan Wakil Presiden RI K.H. Ma'ruf Amin telah bekerja maksimal dan sedang bekerja optimum untuk melakukan dan meningkatkan Percepatan Penanganan Covid-19. Ada sejumlah regulasi, instrumentasi, dan aksi nyata yang disediakan dalam rangka percepatan penanganan. Ada jugabGugus Tugas di tataran nasional dan di tataran daerah-daerah. Segenap instansi jajaran kesehatan dan rumah sakit di berbagai tingkatan beserta dokter, tenaga medis, dan pelayan medis terkait lainnya di berbagai lokasi tempat, juga sudah dan semakin berjuang keras dan bekerja tuntas mengatasi, melayani, merawati, dan menangani rakyat yang terdampak dan pasien yang terkena.

"Salam Kemanusiaan, Salam Kerakyatan, Salam Kebangsaan"

Related Posts:

dr. Janet Aprilia Stanzah Serahkan Bantuan APD Kepada Puskesmas Pondok Gede

Kairospos.com, Bekasi - -dr. Janet Aprilia Stanzah anggota DPRD KOTA BEKASI Fraksi PDI Perjuangan Kota Bekasi di dampingi oleh para strukturf ranting  PDI PERJUANGAN Penyerahan bantuan APD dari DPC PDI PERJUANGAN kepada Puskesmas Pondok Gede Kota Bekasi.

Puskesmas ini melayani sekitar 250 pasien dari kelurahan Jati Waringin dan Jati Cempaka. Memiliki 3 tenaga dokter umum, 3 dokter gigi, apotik dan laboratorium sederhana.

Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi tenaga medis di puskesmas  Pondok Gede khusus nya dalam melayani warga yang sakit agar terhindar dari penularan penyakit, tuturnya.

Ketika diwawancarai lewat sambungan telpon terkait kebijakan PSBB di Kota Bekasi dan sekitarnya dr. Janet mengatakan "Untuk saat ini penerapan PSBB di Kota Bekasi dan sekitarnya merupakan langkah yang cukup tepat untuk memutus mata rantai penularan wabah Covid 19, sebab kita tidak bisa melakukan aturan lock down yang sangat ketat mengingat masih banyaknya masyarakat yang hidup sebagai pekerja lepas harian".  Dengan dampak PSBB masyarakat tinggal dirumah tentu saja tidak bekerja dan tidak ada pendapatan dr. Janet mengatakan "Dengan ketentuan berdiam di rumah, yang pasti pendapatan akan merosot tajam pada semua usaha dari berbagai lini."

"Salah satu solusi yang diberikan pemerintah adalah memberikan bantuan sembako yang di berikan kepada warga yang sangat terdampak wabah Covid, khususnya di daerah BODETABEK ( Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) sekitar 576 ribu KK senilai total senilai 500 ribu perKK".

Mengenai bentuk kepedulian sosial dalam bentuk nyata turun kelapangan memerangi Covid-19 dr. Janet mengatakan "Program yang sudah Saya akukan adalah melakukan penyemprotan disinfektan ke lingkungan yang padat penduduk, membagikan masker dan hand Sanitizer  ke masyarakat serta  APD ke Puskesmas, guna menjaga kesehatan lingkungan dan masyarakat serta meningkatkan perlindungan bagi  tenaga medis terhadap resiko infeksi Virus Covid 19.

Lebih lanjut ketika ditanyakan apa pendapatkan agar pandemi covid-19 ini segera berakhir tuntas secepatnya dr. Janet mengatakan "Untuk saat ini usaha yang paling maksimal untuk memutus rantai penularan Covid-19  adalah usaha dari masyarakat, mulai Stay at HOME, menggunakan masker, menjaga kesehatan, menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan" ungkapnya.

Related Posts:

Pewarna Indonesia Bersama GMC-19 Melakukan Penyemprotan Disinfektan Di Kampus dan Rumah Ibadah

Tim bersama Rektor STT IKAT di Rempoa Jaksel
Kairospos.com - Jakarta, Perang melawan virus corona (Corona Virus Disease-19) atau yang dikenal dengan Covid-19 terus dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Gereja dan berbagai lembaga masyarakatpun pun tak tinggal diam dalam upaya tersebut dengan melakukan pelbagai tindakan pencegahan. Karena hingga kini wabah covid 19 masih belum berujung kapan selesainya, dalam rangka turut berkontribusi untuk memerangi virus corona, PEWARNA Indonesia yang didukung STT IKAT dan bekerjasama dengan Gereja Memerangi Covid (CMG) di bawah Persekutuan Gereja Indonesia ini, Senin 14/04/20, menyelenggarakan penyemprotan disefekten di beberapa tempat.

Tim CMG yang beranggotakan 11 relawan tiba di STT IKAT , setelah persiapan sejenak tim kemudian memulai penyemprotan, di kampus biru STT IKAT yang berlokasi di kawasan Rempoa, Jakarta Selatan. Rektor STT IKAT Dr.Jimmy MR. Lumintang MA,MBA,M.Th, menyapa para relawan sembari memastikan lokasi kampus yang bisa diadakan penyemprotan
Di kesempatan itu Jimmy berkoordinasi juga dengan PEWARNA dan Milton serta Ifung coordinator CMG, bahwa penyemprotan penyemprotan disinfektan, bukan hanya di STT IKAT saja melainkan di beberapa lokasi laiinya seperti STT INALTA , sebuah mushola di depan Kampus STT IKAT. Dua gereja GKAI dan GBI Rempoa ditambah satu PURA Mertasari yang terletak diperbatasan DKI Jakarta dan Tangerang Selatan.
Tim bersama pengurus Pure Mekar Sari di Rempoa
Penyemprotan Disinfektan pun di mulai tepat pukul 13.20 wib berawal dari kampus STT Ikat, berlanjut ke kampus STT Inalta, GKAI, Mushola dan GBI Rempoa dan terakhir di Puri Mertasari yang berjarak satu kilo dari kampus STT IKAT.

Milton coordinator penyemprotan disefektan yang sedang menempuh S-2 di STT IKAT yang didampingi Kiki, yang sekaligus wartawan manado.com dan Tabloid Rabuni ini, mewakili STT IKAT mengucapkan terimakasih kepada relawan GMC, PEWARNA Indonesia. Serta teman-teman wartawan yang meliput penyemprotan ini, dengan penyemprotan ini, Milton berharap wabah corona  bisa diputus mata rantai penyebaran virus Corona ya mudah-mudahan virus Corona ini cepat berakhir.

Bapak Gede mewakili Pure Mertasari tak lupa mengucapkan rasa terimakasih kepada relawan GMC dan STT IKAT yang telah mefasilitasi penyemprotan ini, mudah-mudahan wabah segera berakhir. Gede juga mengajak seleuruh masyarakat masyarakat Indonesia, “Mari kita ikuti program pemerintah untuk berdiam diri di rumah jangan berpergian kalau tidak penting-penting sekali”.pungkasnya.
Sebelumnya, relawan GMC-19 berkerja sama dengan PEWARNA Indonesia( Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia) dan PGLII (Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili di Indonesia) Provinsi DKI Jakarta, turut melakukan penyemprotan cairan disinfektan di gedung STT LETS dan Gereja Kemenangan Iman Indonesia (GKII) jemaat Bekasi, Rabu silam (08/04/2020).

Related Posts:

Pembagian Sembako dan Penyemprotan Desinfektan

Kairospos.com - Peran aktif seluruh elemen masyarakat dalam rangka pecegahan penyebaran covid 19 dan mengurangi beban masyarakat akibat dari kebijakan cegah tangkal covid 19 sangat dibutuhkan. Oleh sebab masalah ini adalah masalah semua orang.

Demikian pula yang dilakukan beberapa lembaga sosial kemasyarakatan seperti Lumbung Yusuf Indonesia, My Home, PGLII, Pewarna Indonesia, Gereja Melawan Covid 19 (GMC19)dan lembaga lainnya. Bakti sosial yang dilakukan pada Rabu (8/4) di Sekolah Tinggi Teologia (STT) LETS  yaitu pembagian sembako dan Penyemprotan desinfektan.

Menurut DR. Ir. Rahmat T. Manulang, M.Si, kegiatan sosial ini semata dilakukan karena melihat dampak covid 19 ini sangat dirasakan khususnya bagi masyarakat ekonomi lemah. Masyarakat yang pekerjaannya sangat bergantung pada pemasukan harian seperti misalnya pengojek Daring (Ojol). "Penghasilan pengojek online menurun dampak dari pembatasan kegiatan masyarakat, cetus Rahmat. Maka dari itu dibulan April 2019 ini setiap minggu akan dibagikan sembako gratis di STT Lets, sedikit 100 paket sembako, jelasnya.

Supri (40) seorang pengojek online yang menerima bantuan sembako menyampaikan bahwa sejak Dibatasinya kegiatan masyarakat, pemasukannya menurun hingga lebih dari 50persen. "Satu hari masih bagus kalo dapat 50ribu mah", ujar Supri.

Usai acara bagi sembako, dilanjutkan dengan penyemprotan desinfektan oleh tim terlatih dari GMC19. Penyemprotan dilakukan diseluuh bagian gedung Rhema, sekolah TK dan Gereja yang ada dilingkungan Pertokoan Jakasampurna, Kalimalang, Bekasi. (endharmoko)

Related Posts:

Yeyen Lidya Memanfaatkan Berkebun Mengisi Waktu Dirumah Saja

Yeyen sedang berkebun

KAIROSPOS.com, Jakarta - Situasi mewabahnya virus covid-19 membuat semua kegiatan masyarakat terhenti hanya bisa dihitung dengan jari tangan saja kegiatan yang masih berjalan. Dunia sinetronpun produksinya berhenti media kairospos.com mencari tahu apa gerangan yang dikerjakan para artis sinetron ini selama masa #stayathome#, tinggal dirumah saja.
Yeyen Lidya artis 41 tahun ini tengah membintangi sinetron Dunia Terbalik. Ia berperan sebagai TKW bernama Cieu Atih yang kembali ke Indonesia. Menjadi mantan TKW di sinetron, apa kegiatan Yeyen Lidya saat ini?

Yeyen menceritakan" Yah tinggal dirumah mas mau apalagi, saya terima saja kondisi saat ini saya anggap bagaikan alir mengalir saja, terima positifnya. Saya jadi punya banyak waktu dirumah berkumpul dengan anak dan suami, mengisi waktu yang selama ini tersita dengan produksi sinetron" terang Yeyen.

Menaggapi wabah pandemi covid19 apa yang harus dilakukan, Yeyen bertutur "Yah menjaga pola hidup bersih, rajin cuci tangan, banyak istirahat dirumah, makan makanan sehat, olah raga, minum vitamin" kata Yeyen.

Yeyen melanjutkan "Oh ya selama mengisi kegiatan dirumah saya berkebun dipekarangan, tanam cabe dan sayuran lainnya, saya juga lagi bikin apotik hidup loh, tanam jahe, kunyit, dan tanaman obat lainnya.

Yeyen aktif berolah raga
Mengenai banyaknya berbagai profesi menggalang dana untuk membantu masyarakat yang terdampak covid-19 Yeyen mengatakan "Oh ya kawan kawan artis sudah bikin kegiatan kumpulin duit bagikan Sembako, tapi kita kan tidak boleh kumpul kumpul jadi perwakilan saja yang bergerak" terang Yeyen.

Related Posts:

Jimmy Lumintang : KGPM Rusunawa P. Gebang Tetap Laksanakan Ibadah Jumat Agung Pada 10 April

 Rektor STT IKAT Jakarta Dr Jimmy MR Lumintang, MA, MBA, MTH.
KAIROSPOS.COM, Jakarta - Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (disingkat KGPM), atau disebut juga Gereja Protestan Minahasa adalah kelompok gereja Kristen Protestan di Indonesia tetap akan melaksanakan Ibadah Paskah pada Jumat Agung 10 April 2020 dengan cara live streaming pernyataan tersebut disampaikan oleh Rektor STT IKAT Jakarta Dr Jimmy MR Lumintang, MA, MBA, MTH. Pada Selasa (7/04/2020) di kampus STT IKAT Jl. Rempoa - Jakarta Selatan.

 Jimmy Lumintang mengatakan "KGPM tetap akan melaksanakan ibadah Paskah pada Jumat Agung, karena secara teologis pelaksanaan ibadah Jumat agun itu harus dilaksanakan pada Jumat Agung, tata caranya seperti apa disesuaikan dengan kondisi yang ada, saat ini sudah ada teknologinya melalui live streaming kita tetap berhadapan dengan jemaat. Saya disini dengan memakai toga didampingi oleh penatua, jemaat disana di  KGPM Sidang Daniel Rusunawa Pulo Gebang, mereka disana yang terbagi di tujuh blok tiap blok ada Penatua yang melayani. Dengan menggunakan vidio call menunggu aba aba dari Saya untuk memulai perjamuan kudus, ambillah makanlah, kemudian mereka ambil dan Saya arahkan untuk memulai membagikan roti dan memakannya demikian juga dengan membagikan anggur perjamuan. KGPM itu otonom mengikuti kongregasi sesuai dengan kebutuhan. Kalau ibadah Jumat Agung itu ditunda dilaksanakan pada Paskah ibadah apa namanya?" tanya Jimmy. 

Jimmy melanjutkan"Karena bila ibadah Jumat Agung ini ditunda maka maknanya sudah bergeser itu penjelasan apologatenya karena saya sudah menjalankan keinginan jemaat. Karena pengajaran yang diberikan pada mereka tentang makna perjamuan kudus ini. Kenapa ada perjamuan kudus itu pertanyaan dasar ketika mereka dikatekisasi. Tapi Sinode KGPM sendiri mengikuti Imbauan PGI.  Ini hanya berlaku di KGPM Sidang Daniel RUSUNAWA P. Gebang"" terangnya.


Pada penjelasan penutupnya Jimmy Lumintang mengatakan "Jemaat ada dirumah masing masing jadi tidak ada pengumpulan warga dan tetap taat pada aturan pemerintah".

Sebelumnya PGI mengeluarkan Pesan Paskah 2020 Dan Tuntunan Merayakan Sakramen Perjamuan Kudus di Masa Pandemi covid-19  Yang ditandatangi Ketum PGI Gomar Gultom tanggal 28 Maret 2020.

Pada Pelaksanaan  Lampiran Pesan Paskah MPH-PGI Pertimbangan-Pertimbangan MPH-PGI terkait Pelaksanaan Perjamuan Kudus pada Masa Pandemic Covid-19 menyetujui pelaksanaan Ibadah Perjamuan Kudus di rumah masing masing dengan cara online. Yang bunyinya pada point c) Alternatif lainnya adalah melaksanakan perjamuan kasih di rumah, yang dilayani oleh kepala keluarga atau warga sidi yang ditunjuk atas nama keluarga. Roti dan anggur Perjamuan Kudus yang disediakan Gereja dan dilayankan oleh pendeta atau pelayan tahbisan dibagikan kepada keluarga-keluarga yang melaksanakan ibadah sesuai dengan liturgi yang disediakan oleh sinode masing-masing.

Pada point d) Di era digital atau online, pilihan lainnya adalah kehadiran pemimpin ibadah secara virtual. 

Related Posts:

FREDRIK J. PINAKUNARY PAPARKAN KERANTINAAN KESEHATAN

 FREDRIK J. PINAKUNARY
KAIROSPOS.comJakarta - Mencermati kondisi Indonesia ditengah badai pandemi covid-19 yang menimbulkan berbagai persoalan seperti persoalan ekonomi karena banyaknya perusahaan yang nyaris bangkrut dan ada pula yang bangkrut. Karena banyaknya dunia usaha tutup menimbulkan dampak sosial seperti bertambahnya pengangguran sementara kebutuhan logistik cukup tinggi dari mana mereka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari hari hingga kondisinya normal. Terhentinya aktifitas keseharian masyarakat sehingga banyak supir taxi, angkot, ojek online tidak mampu lagi mencukupi kehidupan hidupnya sendiri apalagi kebutuhan hidup keluarganya.

Persoalan bertambah pelik karena budaya mudik menjelang lebaran dimana jutaan orang akan pulang kekampung halamannya. Kerumunan massa tidak dapat dihindari dan semakin banyak orang akan terpapar covid-19 di daerah masing-masing pemerintahpun mengeluarkan kebijakan Karantina Wilayah yang sudah diatur dalam Undang Undang Kesehatan untuk membedah dan memberikan pencerahan pada masyarakat luas media ............ mewawancarai Fredrik J. Pinakunary  seorang praktisi hukum dari FREDRIK J. PINAKUNARY LAW OFFICES.  

Melihat situasi Indonesia, khususnya Jakarta saat ini, apakah Bapak melihat sudah diperlukan untuk diberlakukannya masa karantina (lockdown) sesuai dengan Undang-Undang No. 6 Tahun 2018?

Fredrik  menjawab : 
"Kedaruratan masalah kesehatan diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan (“UU No. 6/2018”). Di dalamnya juga berisi tentang upaya penanganan melalui pembatasan aktivitas yang terbagi dalam beberapa kebijakan sesuai kebutuhan dan temuan kasus di lapangan."

"Pada Pasal 1 angka 1 UU No. 6/2018 dijelaskan yang dimaksud Kekarantinaan Kesehatan adalah upaya mencegah dan menangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat."

"Selanjutnya, pada Pasal 1 angka 2 UU No. 6/2018 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat adalah kejadian kesehatan masyarakat yang bersifat luar biasa dengan ditandai penyebaran penyakit menular dan/atau kejadian yang disebabkan oleh radiasi nuklir, pencemaran biologi, kontaminasi kimia, bioterorisme, dan pangan yang menimbulkan bahaya kesehatan dan berpotensi menyebar lintas wilayah atau lintas negara."

"UU No. 6/2018 sendiri tidak mengenal istilah “lockdown”. Istilah yang sering disebutkan dalam UU No. 6/2018 adalah “Karantina” dan “Pembatasan”. Di Pasal 49 ayat (1) tertera bahwa dalam rangka melakukan tindakan mitigasi faktor risiko di wilayah pada situasi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dilakukan Karantina Rumah, Karantina Wilayah, Karantina Rumah Sakit, atau pembatasan Sosial Berskala Besar oleh pejabat Karantina Kesehatan. Berikut pengertian sejumlah istilah menurut UU No. 6/2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan:"

"Karantina Rumah (Pasal 1 angka 8 UU No. 6/2018)
Karantina Rumah adalah pembatasan penghuni dalam suatu rumah beserta isinya yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi."

"Karantina Rumah Sakit (Pasal 1 angka 9 UU No. 6/2018)
Karantina Rumah Sakit adalah pembatasan seseorang dalam rumah sakit yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi."

"Karantina Wilayah (Pasal 1 angka 10 UU No. 6/2018)
Karantina Wilayah adalah pembatasan penduduk dalam suatu wilayah termasuk wilayah pintu masuk beserta isinya yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi."

"Pembatasan Sosial Berskala Besar (Pasal 1 angka 11 UU No. 6/2018)
Pembatasan Sosial Berskala Besar (“PSBB”) adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi." 

"Bila merujuk kembali pada Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan melihat jumlah pasien positif COVID-19 yang terus meningkat, menurut kami sudah waktunya bagi Pemerintah untuk melakukan pembatasan-pembatasan pergerakan warganya guna menurunkan grafik penularan COVID-19. Akan tetapi pembatasan-pembatasan tersebut harus dilakukan dengan dasar-dasar hukum yang jelas agar hak-hak dari warga negara akan tetap terjamin selama masa karantina atau masa pembatasan wilayah tersebut dilakukan." 

"Sebagaimana diketahui, Pemerintah saat ini sudah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (“PP No. 21/2020”). PP No. 21/2020 merupakan turunan dari UU No. 6/2018 yang antara lain dimaksudkan untuk menjawab kegelisahan kepala-kepala daerah yang saat ini berikhtiar untuk melakukan tindakan konkret guna meminimalisir pergerakan warga ke atau di daerahnya. Jadi, dengan adanya PP No. 21/2020, tindakan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah adalah dengan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (“PSBB”)." 

"Sejalan dengan UU No. 6/2018, pengertian PSBB pada PP No. 21/2020 adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi COVID-19 untuk mencegah kemungkinan penyebaran. Salah satu isi dari PP tersebut adalah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk menetapkan PSBB di tingkat provinsi atau kabupaten."

"Pemerintah Daerah dapat menjalankan PSBB dengan persetujuan Menteri Kesehatan berdasarkan Pasal 2 ayat (1) yang menjelaskan bahwa “Dengan persetujuan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan, Pemerintah Daerah dapat melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau pembatasan terhadap pergerakan orang dan barang untuk satu provinsi atau kabupaten/ kota tertentu”. terang Fredrik.

Fredrik melanjutkan "PSBB berdasarkan Pasal 4 PP No. 21/2020, paling sedikit meliputi:
a. peliburan sekolah dan tempat kerja; 
b. pembatasan kegiatan keagamaan; dan/atau 
c. pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum

Pasal 5 ayat (1) PP No. 21/2020 menjelaskan bahwa dalam hal Pembatasan Sosial Berskala Besar telah ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan, Pemerintah Daerah wajib melaksanakan dan memperhatikan ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

Kita berharap nantinya Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dapat segera menjalankan tindakan-tindakan yang sejalan dengan PP No. 21/2020 guna meminimalisir penularan COVID-19 di Indonesia." ungkapnya.


Kalau pun masa karantina (per wilayah) diberlakukan, apa yang menjadi hak dan kewajiban bagi warga sipil?

Fredrik menjawab :  UU No. 6/2018 mengatur hak dan kewajiban bagi warga sipil apabila karantina diberlakukan, yakni sebagai berikut:

A. Hak Warga Sipil
i. Pasal 7 UU No. 6/2018
“Setiap Orang mempunyai hak memperoleh perlakuan yang sama dalam penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan.”
Penjelasan Pasal 7 UU No. 6/2018
“Yang dimaksud dengan "perlakuan yang sama" adalah bahwa dalam penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan tidak boleh bersifat diskriminatif atau membeda-bedakan perlakuan.”
ii. Pasal 8 UU No. 6/2018
“Setiap Orang mempunyai hak mendapatkan pelayanan kesehatan dasar sesuai kebutuhan medis, kebutuhan pangan, dan kebutuhan kehidupan sehari-hari lainnya selama Karantina. “
Penjelasan Pasal 8 UU No. 6/2018
“Yang dimaksud dengan "kebutuhan kehidupan sehari-hari lainnya" antara lain kebutuhan pakaian dan perlengkapan mandi, cuci, dan buang air.”

B. Kewajiban Warga Sipil
i. Pasal 9 UU No. 6/2018
“(1) Setiap Orang wajib mematuhi penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan.
(2) Setiap Orang berkewajiban ikut serta dalam penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan.”
ii. Pasal 54 ayat (3) UU No. 6/2018
“Anggota masyarakat yang dikarantina tidak boleh keluar masuk wilayah karantina”

Lalu apa saja yang menjadi kewajiban negara, khususnya kepada warga negaranya, bila masa karantina diberlakukan?

Fredrik memberikan Jawabannya:

UU No. 6/2018 mengatur kewajiban negara kepada pada warga negara apabila masa karantina diberlakukan sedangkan PP No. 21/2020 mengatur mengenai hal PSBB, yaitu sebagai berikut:

A. Dalam Hal Karantina Wilayah
Pasal 55 UU No. 6/2018
“(1) Selama dalam Karantina Wilayah, kebutuhan hidup dasar orang dan makanan hewan ternak yang berada di wilayah karantina menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat.
(2) Tanggung jawab Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan Karantina Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan melibatkan Pemerintah Daerah dan pihak yang terkait.”

B. Dalam Hal Pembatasan Sosial Berskala Besar
Pasal 4 PP No. 21/2020
“(1) Pembatasan Sosial Berskala Besar paling sedikit meliputi:
a. peliburan sekolah dan tempat kerja;
b. pembatasan kegiatan keagamaan; dan/atau
c. pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.
(2) Pembatasan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b harus tetap mempertimbangkan kebutuhan pendidikan, produktivitas kerja, dan ibadah penduduk.
(3) Pembatasan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan dasar penduduk.
Penjelasan Pasal 4 ayat (3) PP No. 21/2020
“Yang dimaksud dengan "kebutuhan dasar penduduk" antara lain kebutuhan pelayanan kesehatan, kebutuhan pangan, dan kebutuhan kehidupan sehari-hari lainnya.”

Yang membedakan kedua hal di atas adalah, apabila Karantina Wilayah maka kebutuhan hidup dasar orang dan makan ternak yang berada di wilayah karantina menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat, sedangkan untuk Pembatasan Sosial Berskala Besar, Pemerintah tidak mempunyai tanggung jawab seperti itu namun hanya memperhatikan pemenuhan kebutuhan dasar penduduk seperti kebutuhan pelayanan kesehatan, kebutuhan pangan, dan kebutuhan kehidupan sehari-hari lainnya.

Pak Fredrik tentu mengikuti perkembangan isu COVID-19. Menurut Bapak apakah Indonesia perlu mendatangkan bantuan dari pihak luar, seperti peralatan dan tenaga medis asing untuk meredam pandemi ini?

Fredrik kembali menyampaikan pendapatnya:

Dalam berbagai media telah diberitakan pernyataan Menteri BUMN bahwa hingga saat ini BUMN masih kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) untuk dokter dan tenaga medis yang menangani pasien Corona jika terus bertambah. Dan faktanya memang terus bertambah. Belum lagi kesiapan di berbagai daerah di Indonesia yang minim jika COVID-19 kemudian berkembang pesat ke daerah-daerah. Mengingat bahwa hal ini berkaitan langsung dengan nyawa manusia, bilamana ada negara lain yang bersedia memberikan bantuan yang murni berdasarkan kemanusiaan, tanpa ada pamrih atau deal-deal tertentu, menurutku bantuan tersebut harus diterima dengan ucapan terima kasih.

Apabila melihat kejadian di negara lain, kita tahu bahwa Italia akhirnya mendatangkan tenaga medis dari Tiongkok yaitu tenaga medis yang berpengalaman menangani pasien COVID-19 di Wuhan. Disinilah saatnya bagi negara-nagara di dunia untuk saling tolong-menolong atas dasar kemanusiaan, bukan bisnis atau kesepakatan-kesepakatan tertentu yang bisa menekan negara penerima bantuan di kemudian hari.
  
Lalu ketika nanti wabah ini usai, apa yang harus menjadi perhatian pemerintah dalam rangka memulihkan keadaan dalam negeri?

Fredrik menjawab:

Ketika wabah ini usai, Pemerintah perlu membuat kebijakan-kebijakan baru terkait upaya pencegahan masuknya wabah dari luar negeri ke dalam wilayah teritorial Indonesia. Artinya tingkat kehati-hatian perlu ditingkatkan di pintu-pintu masuk wilayah negara kita ketika sudah terdengar adanya ancaman seperti virus berbahaya yang sudah terjadi di luar negeri. Selanjutnya alokasi anggaran negara untuk riset dan development di bidang kesehatan perlu ditingkatkan untuk menghasilkan para ahli di bidang medis yang lebih mumpuni di masa yang akan datang.

Dari sisi ekonomi, perlu ada sejumlah kebijakan baru untuk membantu atau memberi insentif dan kemudian memulihkan tingkat perekonomian masyarakat, terutama dari kalangan ekonomi lemah, antara lain pekerja-pekerja harian dan mereka yang berwiraswasta di sektor informal yang paling “terpukul” dengan adanya COVID-19 ini.

Sebelum wabah ini usai pun, pemerintah sudah seharusnya memperhatikan nasib masyarakat kecil, salah satu contoh adalah mereka yang menjalankan usaha kendaraan online yang mencicil mobil atau motor dari perusahaan. Penghasilan mereka sangat merosot selama COVID-19 ini mewabah sehingga mereka mengalami kesulitan untuk mencicil atau membayar angsuran kepada perusahaan sehingga kendaraan ditarik dan mereka menjadi pengangguran. Nah, disini perlu kebijakan Pemerintah yang pro rakyat berupa pengaturan agar mereka diberikan kelonggaran dalam mengangsur kendaraan mereka dan larangan bagi perusahaan untuk menarik atau menyita kendaraan karena mereka tidak bisa mencicil sesuai perjanjian. 

Related Posts:

Dr. Hence Bulu, M.Th YASKI Tetap Berkarya Menolong Sesama Ditengah Badai Covid-19

Japarlin Marbun dan Hence Bulu

KAIROSPOS.com, Jakarta - Dr. Hence Bulu, M.Th YASKI Siap Berikan Surat Keringan Pajak Bagi Perusahaan yang  Membantu Korban Covid 19

Sejak kelahiran Yayasan Sumbangan Sosial Keagamaan Kristen Indonesia (YASKI) sudah menjalin beberapa kali kerjasama seperti saat diadakan sidang Raya Persektuan Gereja Gereja di Indonesia, sidang gereja-gereja  Indonesia Timur serta beberapa sinode dan organisasi, agar peran YASKI membantu pelayanan itu mewujud.

Namun langkah YASKI terpaksa harus terhenti lantaran pandemic Covid 19 yang melanda banyak negara termasuk Indonesia.  Kemudian selama stay di rumah apa yang dilakukan YASKI

Mengamati  perkembangan dunia usaha apapun  kegiatannya mulai dari dunia usaha kecil hingga kegiatan usaha besar di tengan pandemi covid-19, mengalai stack bahkan DKI Jakarta yang menjadi urat nadi perekonomian  Indonesia,  nyaris berhenti, ungkap Hence sekretaris jendral YASKI ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Senin 7/04/20 dari rumahnya Tangerang.

“YASKI sementara ini berhenti sejenak, dan memfocuskan untuk membantu masyarakat yang  membutuhkan yang  terdampak  covid-19” , tandas pria yang pernah aktif di Partai politik ini.

Hence memberikan beberapa contoh nyata seperti YASKI  Batam, melakukan kegiatannya dengan penyemprotan disinfektan , masker, dan lainnya. Mengingat ini dalam kondisi darurat pihak YASKI menyarankan kepada teman teman, untuk langsung saja begerak menyalurkan ke masyarakat yang membutuhkan dan tak usah melalui YASKI terlebih dahulu.

Berbicara peran YASKI selain beberapa kegiatan yang dilakukan langsung ke tengah masyarakat terdampak covid 19, secara lembaga YASKI akan memberikan sertifikat bagi perusahaan yang membantu masyarakat, fungsinnya  untukmendapatkan pegurangan pajak,  sebagai  laporan prosedur yang dibutuhkan.

Tak dipungkiri banyak masyarakat seperti supir taxi, ojok online, pekerja harian lepas dan lain sebagainya, sangat terpukul dengan kondisi pandemic Covid 19 ini.

“Agar YASKI dapat mengeluarkan sertifakat pengurangan pajak terpenting perusahaan melaporkan saja kegiatannya ,minimal melalui foto kegiatan”, ungkap Hence serius.

Lebih lanjut Hence mengatakan yang terpenting  uang  yang didapat dari para donatur langsung disalurkan karena ini keadaan darurat.

Apalagi dalam kondisi ini pelaporan pajak  akhir tahunpun oleh pemerintah diundur hingga bulan Juni 2020.

Kembali kebijakan YASKI ini yang berani memberikat sertifikat keringanan pajak, lantaran dalam situasi sekarang kan  dilarang kumpul-kumpul. Sementara kalau harus melalui YASKI kan membutuhkan waktu lama ini akan memperlambat kegiatan,  sementara mereka bisa langsung menyalurkannya tanpa melalui kami di pusat karena memang masyarakat banyak yang perlu dibantu.

“Saat ini kita harus berhidmat  jangan ke luar rumah kumpul-kumpul sementara keadaan di luar cukup berbahaya, itu bunuh diri namanya.  Saya keluar rumah untuk hal hal yang sangat urgen seperti membeli kebutuhan pokok, membagikan sembako pada satpam, tukang sampah, dan lainnya. Karena saat ini mereka sangat membutuhkan, sekalipun  berkat  secuil dari  yang Tuhan beri” ungkap Hence bersaksi.

“Terpenting niat kita untuk memberi, lebih bernilai kita memberi dari kekurangan kita daripada memberi dari kelebihan kita’, beber nya.

“Saya berharap  dalam situasi seperti inir pemerintah agar memberi  stimulant stimulan, kemudahan agar perekonomian bisa bertumbuh kembali . Karena akibat akibat pandemic corona ini banyak perusahaan yang tiba-tiba bangkrut”,uajarnya berharap

Hence mencotohkan perusahaannya yang mendadak harus terhenti  karena covid 19, apalagi perusahaan perusahaan besar mungkin juga mengalami hal yang sulit.

Pemerintah harus segera membantu dengan memberikan fasilitas-fasilitas pada pengusaha dapat bangkit kembali  minimal penundaan pembayaran pajak, pinjaman kepada bank bisa diundur pembayarannya sampai satu tahun.

Dalam kondisi ini hanya sembako saja yang berjalan lainnya berhenti . Hence merasa prihatin dalam kondisi seperti ini masih ada saja orang-orang  yang memanfaatkan,  dengan menumpuk barang lalu menjualnya lebih tinggi, seperti  alat pelindung diri.

Padahal kalau itu iman Kristiani tindakan itu suatu kekejian bagi Allah dan pemerintah.  
Untuk itu dia berharap gereja-gereja besar saat , harusnya membantu rakyat, jangan hanya diam berdoa saja. Apalagi hanya kumpul -kumpul uang banyak dan hanya simpan simpan saja.

“Sudah seharusnya kondisi ini anak-anak Tuhan harus berhikmat dan tolong menolong pada sesama”, pungkasnya.  





  

Related Posts: