Laporan Ketum PGI Mengikuti Pertemuan Presiden dengan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, Senin, 30x Agustus, di Istana Negara

KAIROSPOS.COM, Jakarta - “Kita menghadapi situasi yang tidak mudah kini”, demikian Presiden RI, Bapak Joko Widodo, mengawali pertemuan dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat, siang tadi,  Senin (30/08), di Istana Negara. “Hampir semua negara di dunia kini mengalami hal sama dalam menghadapi pandemi dan masalah ekonomi”, lanjut Presiden yang didampingi oleh Mensesneg, Pratikno, dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung.

Lebih lanjut Presiden menggambarkan pasang surut kurva epidemiologis pada kurun kuartal pertama dan kedua 2021 ini, dimana pertambahan kasus positif harian sempat mencapai 56.757 pada 15 Juli 2021. “Ini terjadi paska mudik 2021 dan adanya varian baru”, lanjut Presiden. Padahal di bulan Mei, sudah turun melandai hingga 2.622 per hari (14 Mei 2021) dari yang sebelumnya 12.864 per hari (1 Februari).

Terhadap kenaikan yang begitu signifikan di Juli tersebut, Presiden mengatakan, “Menurut para ahli epidemiolog, bisa tembus ke angka 80.000 kasus baru per hari, kalau tidak ada penanganan yang serius. Dan kita patut bersyukur karena angkanya terus menurun, hingga 7.427 per 29 Agustus. Dengan ini kita berharap perekonomian akan naik”

Presiden juga mensyukuri, sekalipun Indonesia menduduki posisi keempat negara dengan jumlah penduduk terbesar, tetapi Indonesia tidak termasuk di 10 peringkat negara di dunia berdasar total kasus positif covid-19. Presiden juga membandingkan menurunnya kasus harian di Indonesia saat ini di angka 7.427  dengan Amerika (81.000), India (43.000), Inggris (33.000), dan tiga negara Asia: Malaysia (20.579), Filipina (18.528) dan Thailand (16.526). 

Pada kesempatan pertemuan ini, Presiden juga menyampaikan perkembangan program vaksinasi. “Per hari ini, kita sudah mencapai 97,5 juta orang yang divaksin. Kita menduduki peringkat ketujuh di dunia sesudah RRT, India, Amerika, Brazil, Jepang dan Jerman.” 
Menurut Presiden, program vaksinasi ini dapat berjalan lancer dan baik, di samping oleh kerja keras TNI dan Polri bersama pemerintah, adalah berkat topangan dan bantuan lembaga agama. “Saya menyampaikan apresiasi kepada lembaga agama atas hal ini”, lanjut Presiden. Presiden juga mengakui adanya keluhan dari beberapa daerah karena kekurangan vaksin. Namun Presiden segera menambahkan bahwa di bulan September ini sedikitnya kita akan mendapatkan tambahan 70 juta vaksin.

Terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang melemah akibat pandemi ini, Presiden menggambarkan trend yang membaik di kuartal kedua 2021, meski sempat minus 5,32 pada kuartal pertama 2020. Inflasi juga relative terjaga, yakni 1,5, dibandingkan dengan Korsel (2,6), Singapore (2,4), Jerman (3,8) dan Amerika (5,4). 
“Terhadap perekonomian yang melemah akibat pandemi ini, pemerintah telah memberikan perlindungan sosial, melalui ragam program berupa keluarga harapan, bantuan tunai, BLT Dana Desa, Kartu Sembako, Bantuan Beras, Subsidi kuota internet, diskon listrik, kartu prakerja dan bantuan subsidi upah. Selain itu, pemerintah juga menopang Nasabah PNM Mekar, yang hingga kini telah menjangkau 10,8 juta para pengusaha lemah seperti tukang bakso, dll”.

Selanjutnya Presiden memaparkan tentang rencana Ibukota Negara. "Meski kita belum memiliki UUnya, persiapan harus kita mulai", demikian Presiden, yang seterusnya menyampaikan paparan melalui video tentang gambaran masa depan Ibukota Negara tersebut.

Menanggapi paparan Presiden, Ketua Umum NU, KH Aqil Siradj, menyampaikan apresiasinya kepada Presiden atas pertemuan silaturahim hari ini. “Diperlukan silaturahim lintas agama, lintas organisasi dan lintas budaya untuk Bersatu menghadapi pandemi ini. Kalau pemerintah jalan sendiri akan sulit. Harus Bersama ormas-ormas yang ada”, demikian Aqil Siradj. Selanjutnya Ketum NU menyatakan rasa hormat dan keprihatinannya atas banyaknya korban jiwa akibat pandemic ini, utamanya para nakes. Beliau juga menginformasikan, sebanyak 670an kyai meninggal akibat covid-19.

Sementara Sekretaris Umum PP MUhammadyah, Abdul Mukti, juga menyampaikan apresiasinya atas pertemuan hari ini, terlebih dengan gambaran optimistis yang dipaparkan oleh Presiden. “Tapi kita tetap harus hati-hati. Kami di Muhammadyah sangat hati-hati. Jangan eforia.” Selanjutnya Mukti juga menyarankan perlunya pemerintah menyeimbangkan antara gas dan rem dengan menginjak setengah kopling, dalam penanganan pandemi ini, antara trend penyebaran covid dan geliat ekonomi.

Terkait dengan program vaksinasi, Mukti menyampaikan masih terdapatnya kendala teologis dan kendala teknis di lapangan, terutama menyangkut ketersediaan vaksin dan kurangnya tenaga vaksinator. “Untuk itu diperlukan segera training singkat, pun kepada mahasiswa Kesehatan”.

Ketua Umum PGI, Pdt Gomar Gultom menyampaikan apresiasi atas kebijakan dan Langkah-langkah yang ditempuh pemerintah dalam menanggulangi covid-19. Kepada Presiden, Gultom juga menyampaikan informasi tentang Langkah-langkah yang ditempuh oleh PGI bersama gereja-gereja di Indonesia, antara lain, penyebaran edukasi dan informasi seputar pandemic dan vaksinasi, pengembangan solidaritas dengan sesame khususnya mereka yang terpapar pandemi, baik korban covid maupun perekonomian yang terpuruk, serta upaya gereja dalam mensukseskan program vaksinasi.
Gomar juga menyinggung tentang kesenjangan antar wilayah menyangkut akses vaksinasi ini, khususnya di daerah terpencil dan daerah timur Indonesia. “Secara khusus saya memohon perhatian Bapak Presiden atas wilayah Papua. Banyak penduduk menolak vaksinasi karena vaksinatornya dari TNI dan Polri. Masalah Papua ini selalu berlapis, vaksin pun bisa diseret dan diinterpretasikan ke hal-hal lainnya. Terkait hal ini, saya mengusulkan agar vaksinator di Papua sebaiknya dilakukan oleh nakes non TNI dan Polri. Jika tenaga kurang, gereja-gereja siap memambatu mengirimkan relawan. TNI dan Polri dapat menopang dari belakang”
Gomar juga meminta perhatian bersama akan gonjang-ganjing politik yang tidak perlu yang diakibatkan oleh syahwat politik yang tinggi dari para elit politik yang sudah tak sabar dengan Pileg dan pilpres 2024. Gomar meminta agar semua konsentrasi bahu membahu mengatasi pandemic dan tidak menggunakan pandemi ini sebagai ajang untuk panggung kontestasi politik.

Ketua Presidium KWI, MgrIgnatius Suharyo, juga menyampaikan apresiasi atas penanganan pandemi oleh pemerintah. “Kami dari gereja Katolik selalu menekankan Kebaikan Bersama, yang mencakup dua hal: cinta tanah air dan peduli. Peduli ini adalah watak dasar masyarakat Indonesia, dan ini menjadi modal dasar untuk membangun Indonesia, termasuk menghadapi pandemic dengan protocol Kesehatan.”  Hal lain yang disampaikan oleh Kardinal Suharyo adalah perlunya vaksinasi keliling untuk menjangkau masyarakat yang kesulitan akses vaksinasi karena ketiadaan KTP. “Seperti yang segera akan kami lakukan di Bantar Gebang, dengan vaksinasi keliling, diharapkan mampu menjangkau mereka yang tidak memiliki KTP”, demikian Kardnial Suharyo.

Terkait dengan rencana pemindahan ibukota ke Kalimantan Timur, hamper semua yang hadir mendukung rencana tersebut. Jakarta dengan beragam problematiknya dipahami sama sebagai tidak mendukung untuk menjadi ibukota negara yang layak di masa depan, apalagi dengan ancaman terkait masalah lingkungan hidup. Hanya saja beberapa peserta memberikan beberapa catatan, antara lain, Abdul Mukti melihat perlunya memperhatikan faktor timing atau waktu yang tepat. Menurutnya masa pandemi ini masih belum tepat saatnya untuk itu. Sementara Pdt Gomar Gultom menyebutkan perlunya memberi perhatian khusus kepada penduduk lokal agar tidak menjadi sekedar penonton apalagi terpinggirkan dari proses pembangunan ibukota negara ini. “Sebaiknya kita belajar dari pembanagunan Jakarta yang meminggirkan orang-orang Betawi”, kata Gomar.  

Mengakhiri pertemuan ini, Presiden menyampaikan beberapa hal:
1. Pemerintah akan selalu mendengar dari berbagai sisi agar ada keseimbangan atau equilibrium dalam mengambil kebijakan menghadapi pandemi ini, misalnya antara pengusaha dan epidemiolog.
2. Mendekati Maulid Nabi, Natal dan Tahun Baru, Presiden meminta agar terus mengingatkan umat untuk mematuhi protocol Kesehatan.
3. Penentuan pandemic ke endemi membutuhkan transisi, dengan syarat positivity rate 5%. Saat ini kita masih 12% dan khusus Jakarta 8%. Sebelumnya Indonesia sempat 35%.
4. Tentang Ibukota Negara, pemerintah tidak ngoyo, tetapi perlu dimulai tahapannya. Brasil memerlukan waktu 20 tahun dan Putra Jaya 4,5 tahun. Tentu kita tidak perlu tergesa-gesa di masa pandemic ini, tetapi upaya ini juga akan menaikkan geliat ekonomi.
5. Semua yang kita capai sekarang adalah karena kita semua bekerja.

(Pdt Gomar Gultom)

Related Posts:

PENGUATAN MODERASI BERAGAMA GENERASI MUDA LINTAS AGAMA

KAIROSPOS.COM, Banten - Generasi muda mengambil peranan yang sangat penting dalam merawat kerukunan dan menangkal radikalisme di Indonesia. Bangsa ini dianugerahi keragaman suku, budaya, dan agama, sehingga perbedaan tersebut bukan untuk dipersalahkan. Generasi Muda harus membangun dan merawat harmoni keragaman, karena keragaman dan toleransi merupakan ciri khas dan identitas bangsa. 
Untuk menguatkan moderasi beragama di kalangan Generasi Muda di provinsi Banten, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) provinsi Banten menggelar *Dialog Tokoh Pemuda Lintas Agama*, dengan tema  *PENGUATAN MODERASI BERAGAMA*, dengan menerapkan protokol Kesehatan 5M secara ketat, pada hari Kamis-Sabtu, 26-28 Agustus 2021 di Anyer, Banten. Kegiatan ini didukung dan bekerjasama dengan Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) provinsi Banten. Dihadiri lengkap oleh perwakilan Tokoh Pemuda Kristen, Pemuda Katolik, Pemuda Hindu, Pemuda Buddha, Pemuda Konghucu (masing-masing mengirimkan 10 orang pemimpin muda) dan pemuda Islam (mengirimkan 40 orang pemimpin muda dari berbagai organisasi pemuda Islam). 
Acara dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenag provinsi Banten, Dr. Nanang Faturochman, M.Pd. Beliau mengkisahkan dalam 5 bulan pertamanya menjabat sebagai Kakanwil Kemenag provinsi Banten, berupaya menguatkan moderasi beragama dengan cara mengunjungi rumah ibadah-rumah ibadah dan bersilahturahmi dengan berbagai tokoh-tokoh agama di Banten. Mengutip dari pernyataan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas atau dikenal dengan panggilan Gus Yaqut, Kakanwil menekankan bahwa Kementerian Agama RI adalah kementerian semua Agama di RI, bukan kementerian satu agama saja. Dr Nanang Faturochman juga menyoroti bahwa saat ini era teknologi digital hendaknya dimanfaatkan dengan positif dan maksimal oleh Generasi Muda, untuk merekatkan persatuan dan merawat kerukunan.  
Kegiatan dialog pemuda lintas agama juga menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai instansi, menyampaikan materi penguatan moderasi beragama, penguatan karakter bangsa, dan penguatan kerukunan kalangan generasi muda. Staff Khusus Kemenag RI memaparkan Kementerian Agama dalam melaksanakan instruksi Presiden untuk menangkal radikalisme, dengan cara menguatkan moderasi beragama, beserta program kerjanya. Kesbangpol provinsi Banten melalui Drs. Sugiyono, M.M, M.Si (sekretaris Kesbangpol) menekankan pembentukan karakter bangsa melalui Revolusi Mental dan Integritas Berbasis Nilai-nilai Agama, salah satunya dengan membentuk Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di setiap propinsi dan kota/kabupaten. FKUB provinsi Banten memaparkan peranan FKUB dalam memelihara kerukunan umat beragama di Banten. Kabid Media Hukum dan Humas FKPT Banten, Sehabudin M.Pd, memaparkan bahaya pamahaman radikalisme melalui media sosial, ujaran kebencian netizen medsos, serta bibit-bibit radikalisme di sekolah-sekolah dan kampus-kampus.  
Diakhir penutupan acara, Ketua PW GP Ansor provinsi Banten, Ahmad Nuri, S.H, M.Si menyampaikan kondisi perkembangan sosial kebangsaan, pengaruh situasi Afganistan terhadap kelompok radikalisme di Indonesia, sampai peran Generasi Muda untuk mengkampanyekan toleransi dan moderasi secara terus menerus dan masif, dengan menggunakan potensi yang dimiliki Generasi Muda. “Mengkampanyekan kebenaran, nilai-nilai toleransi dan moderasi kerukunan, harus terus menerus dilakukan dengan cara yang menarik bagi Milenial. Dengan memanfaatkan dunia digital, generasi instan lebih mudah terpengaruh hoax. Karena itu, hendaknya generasi kita harus memiliki kesadaran teknologi digital dan mengisi dengan konten kebenaran dan moderasi.” pungkas Ahmad Nuri. 
(DSU)

Related Posts:

HADIAH ULANG TAHUN KE 22 ALZAYTUN INDONESIA

KAIROSPOS.COM, Indramayu - Alzaytun Indonesia merayakan hari jadinya yang ke-22, pada 27 Agustus 2021, terhitung sejak diresmikan sebagai lembaga pendidikan formal oleh Presiden Habibie pada 1999.

Alzaytun Indonesia lahir di bidani oleh Syaykh Alzaytun Prof.Dr. Abdul Salam Rasyidi Panji Gumilang, MP dan kawan-kawan serta didukung oleh Komunitas Alzaytun, saat ini memiliki kampus induk seluas 324 hektar, dengan luas pendukung 1324 hektar, di dalam dan di luar kampus di Jawa dan 2000 hektar di Kepulauan Barelang, dan hampir 1000 hektar di kabupaten Way Kanan, Lampung.

Alzaytun Indonesia menyelenggarakan pendidikan formal dan nonformal, dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, memanfaatkan lahan pendukungnya sebagai usaha agrobisnis, yang menghasilkan ratusan miliar rupiah per tahun, memiliki ribuan siswa dan alumni.

Penyelenggaraan pendidikan formal dikelola oleh yayasan Pesantren Indonesia Alzaytun, sedangkan kegiatan usahanya dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha "Desa Kota". Semuanya berada di bawah pengawasan dan kepemilikan LKM - Masjid Rahmatan lil-alamin.

Sebagai hadiah dalam rangka HUT ke-22, Syaykh Alzaytun meminta Perusahaan Penilai resmi, untuk menilai beberapa aset Alzaytun Indonesia yang hasilnya diumumkan oleh Dr. Danni Kadarisman, MARRS (Ketua Pelaksana KSBB) pada Jumat 27 Agustus 2021, aset Alzaytun yang terdiri dari Kampus utama seluas 324 hektar dan area pendukung 1324 hektar bernilai Rp. 20,345,649,000,000,- setara dengan $1.403.000.000 USD, tidak termasuk aset seluas 2000 hektar di Pulau Barelang dan 1000 hektar di Kabupaten Wai Kanan, Lampung.
Syaykh Alzaytun Indonesia menyatakan, prestasi ini tidak datang begitu saja, melainkan diperjuangkan selama puluhan tahun dengan gigih, dengan berbagai cobaan. Penilaian dan pengumuman hasil penilaian aset Alzaytun Indonesia merupakan bentuk transparansi, sehingga semua pemangku kepentingan memahaminya.

Alzaytun Indonesia, Ahad, 29 Agustus 2021

Penulis : 
Taufan Berliano Ramadhani,SE (Staf khusus Syaykh Alzaytun)

Related Posts:

Ferdinan Hutahaean : Sampai Sekarang Masyarakat Tidak Jelas Mengenai Penandatangan MOU Dalam Proyek Formula E

KAIROSPOS.COM, Jakarta - Di selasela  Webinar yg di selenggarakan oleh PEWARNA PD DKI JAKARTA salah satu narasumber   Pengamat Politik dan Sosial Ferdinand Hutahaean mengkritisi akan penyelenggaraan Formula E ini menjadi polemik untuk DKI Jakarta.
“Menurut saya ada kepentingan politik dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sampai sekarang masyarakat tidak jelas mengenai penandatangan MOU dalam proyek Formula E” jelasnya Jumat (27/08/2021)
Mantan kader patai Demokrat ini menjelaskan bahwasanya Dalam cuitannya di media sosial, meminta perlu  diperjelasnya proyek Formula E ini. Terurama di tahun 2019-2020 pihak Pemprov DKI harus  membayar 20 juta pound dan sudah dibayar kepada pihak penyelenggara, 2020-2021 (juga) harus membayar 22 juta pound, sampai tahun 2024 nanti harus membayar pemprov 29 juta pound. 
“Seorang Gubernur menurut peraturan daerah tidak boleh membuat anggaran diluar masa jabatan. Adanya temuan dari BPK, bahwa bank garansi sudah ditarik uangnya 423 milyar rupiah. Sangat penting adanya hak interpelasi, “ujar ferdinand
Ferdinand juga mengatakan bahwa masalah MOU antara pemkot DKI dan penyelenggara tidak jelas, karena  untuk tahun 2020-2021 baru dibayarkan setengahnya (11 juta pound).
 “Harusnya Anies mencari Sponsor, bukan mempergunakan dana APBD sepenuhnya. Menjadi pertanyaan saya, tahun 2022 Anies mau memakai dana dari mana untuk penyelenggara Formula E.  Seperti ada ulur waktu. Ada kerugian keuangan negara. Banyak sekali potensi-potensi pelanggaran hukum. Saya juga menemukan ada beberapa pihak menjadi makelar dari semuanya ini. Saya pertanyakan uang untuk Formula E itu di transfer ke pihak penyelenggara atau pihak makelar,” pungkasnya.
Adapun narasumber lainya Jahmada Girsang sebagai praktisi Hukum melihat dari sisi hukum. Legal Standing dari Formula E ini belum ada kejelasan dan transparan.
 “Menurut pendapat saya dalam dasar hukum, Legal Standing ini masih gelap dan nihil. Karena carut marutnya kasusnya, masih dalam kasus patut diduga. Disini KPK akan bertindak. Namun kita harus tahu bentuk perjanjiannya seperti apa, Sudah ada komitmen fee, berarti perjanjian itu benar-benar ada, maka ada perjanjian . Maka terjadi wanprestasi. BPK sudah  mengeluarkan notifikasi mengenai hal tersebut sejauh ini. KUHP 1320 akan menjerat Anies. Dari sisi hukum saya katakan bagaimana legal standing awal dari perjanjian,”ujarnya memaparkan dari sudut padang hukum. 
Jahmada juga menjelaskan bahwa lembaga yang dapat bekerja seperti BPK, Kepolisian dan Masyarakat bisa mengkritisi dan melaporkan kejanggalan dari proyek penyelenggaraan Formula E. “Tidak ada yang mengkoordinasi penduduk DKI Jakarta mengenai masalah ini. Saya usulkan, selain kita menunggu hak interpelasi dari DPRD, masyarakat juga bisa melaporakan kepihak berwajib jika terjadi kejanggalan, “ sarannya kepada semua pihak.
Djasarmen Purba sebagai Ketua MUKI menjelaskan bahwa berangkat dari hak Interpelasi dari 33 orang anggota dewan DPRD DKI Jakarta. Hak Interpelasi adalah hak Anggota DPRD kepada pemimpin daerah. Kalau ada hak Interpelasi, harus dipergunakan. Djasarmen juga menjelaskan bahwa Monas adalah cagar budaya dan sekelilingnya tumbuh pohon-pohon. “Monas merupakan cagar budaya yang harus dilindungi. Tapi kenyataannya sekarang banyak di potong habis. Kami mengharapkan harus hak interpelasi kepada Gubernur DKI Jakarta dikeluarkan. Saya agak khawatir kalau hak interpelasi bisa gagal. Kehadiran untuk memutuskan hak interpelasi harus memenuhi  kuota 50 +1 anggota yang hadir saat  hak interpelasi tersebut dikeluarkan. Harapan kami, hadapi hak interpeklasi. Rakyat sekarang belum begitu banyak mengarahkan perhatiaannya kepada persoalan Formula E. Pihak luat negeri banyak yang membatalkan Formula E, bahkan dari tim yang ikut Formula E, karena sudah memprediksi adanya kerugian,”jelasnya. 
Setelah pemaparan dari para narasumber, acara dilanjutklan dengan tanya jawab. Diharapkan dengan acara Webinar ini, bisa membuka wawasan publik, khususnya warga DKI Jakarta untuk mengkritisi mengenai penyelenggaraan Ajang Formula E yang sudah mengeluarkan begitu banyak dana yang seharusnya dana tersbut bisa dipergunakan dalam penanggulangan Pandemi di DKI Jakarta (  ).

Related Posts:

PEWARNA bersama Dapur Barokah dan MUKI Merdeka Berbagi di 5 Wilayah DKI Jakarta serta Merayakan HUT ke-17 Tahun Jane Aurelia

KAIROSPOS.COM, Jakarta -:Dalam rangka merayakan HUT ke-76 Kemerdekan Republik Indonesia, tiga lembaga bergerak bersama membagikan sembako dan makanan di lima wilayah DKI Jakarta.  Merry Hadasah dari Dapur Barokah yang memang konsen dalam pergerakan sosial terutama membantu mereka yang membutuhkan menyambut baik akan ajakan PEWARNA (Persatuan Wartawan Nasrani) Indonesia dan MUKI (Majelis Umat Kristen Indonesia) berbagi saat HUT Kemerdekaan RI. 

“Bansos ini sebetulnya direncanakan oleh Dapur Barokah, MUKI dan PEWARNA akhir Agustus, tetapi entah kenapa saya seperti ada bisikan Roh Kudus untuk berbagi ini sekaligus dalam rangka merayakan ulang tahun cucu saya yang ke-17 tahun,”  terang Merry Hadasah serius. Pemikiran itupun disampaikan kepada Jane Aurelia Trisnadi sang cucu dan ternyata disambut baik. Apalagi orangtua Jane, David dan Sarah Trisnadi mendukung gagasan tersebut, merayakan ulang tahun sekaligus berbagi sembako dan makanan di lima wilayah di Jakarta. 
Rencana itu akhirnya bisa terwujud. Perayaan ulang tahun ke-17 Jane sekaligus bansos di lima wilayah digelar pada hari Rabu, 25 Agustus 2021. Kegiatan ini dimulai dari titik awal bertempat di Gereja Isa Almasih kawasan Pasar Minggu serta kawasan terminal Pasar Minggu Jakarta. Pembagian sembako diberikan kepada jemaat GIA yang tidak mampu dan pembagian makanan di terminal Pasar Minggu. 

Jane yang hari itu merayakan ulang tahunnya nampak sangat terharu hingga meneteskan air mata sukacita. Hal itu nampak ketika Jane sekarang sedang mengambil Foundation di UP Education untuk persiapan masuk universitas di luar negeri ini memberikan kesan dan pesan. Ia berulang kali mengucapkan rasa terima kasih kepada Tuhan atas penyertaan dan kebaikan-Nya masih diberi kesempatan hingga usia ke-17 tahun. 

Jane dengan terbata-bata mengatakan semua yang Jane lakukan bukan tentang siapa-siapa dan bukan untuk apa-apa, tapi semuanya untuk memuliakan Tuhan. “Saya bersyukur bisa merayakan ulang tahun dengan berbagi di lima wilayah DKI Jakarta, peristiwa perayaan ke-17 tahun di lima wilayah Kotamadya di Jakarta ini mungkin baru saya yang merayakan,” ungkapnya berbinar. 

Hal yang sama juga dirasakan Ibu Merry Hadasah sang Oma serta Papa dan Mamanya. Mereka sangat bangga ada anak usia 17 tahun tetapi mau merayakan bersama banyak orang dari sopir angkot, pemulung, ojek online, para manula, tukang sampah, penyapu jalan, satpol PP, juga dengan para pendeta GBI dan GPdI terlebih dengan para wartawan, seperti dikatakan Merry yang diiyakan mama dan papanya Jane. 

*Sepanjang Hari*
Bansos yang digelar bersama Dapur Barokah, MUKI, dan PEWARNA sekaligus untuk merayakan HUT ke-17 tahun Jane ini dikoordinasi oleh Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Indonesia. Acara dimulai pukul 10 pagi di kawasan Pasar Minggu, dikoordinir Tenny Deen Ketua Bidang Kerohanian, dibantu Humto Marbun Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Media, Donny Leonardo Ketua Bidang Antar Lembaga, dan Tonny Ermando Sekretaris. Sedangkan utusan MUKI hadir Pdt. Mawardin Zega Waketum MUKI yang juga Sekjen MUKI periode kedua.  

Setelah kurang lebih dua jam membagikan sembako dan makanan di kawasan terminal Pasar Minggu, rombongan bergerak menuju kawasan Jakarta Timur, tepatnya berlokasi di Jl. TB. Simatupang, Rambutan, Kec. Ciracas Jakarta Timur dengan sasaran penjual buah dan sopir angkot untuk sembako. Sedangkan nasi atau kue diberikan kepada sopir dan pedagang sekitar serta pengguna jalan dengan koordinator Endharmoko Ketua Bidang OKK yang dibantu Demos Ketua Bidang Advokasi serta Denny Zakhir.

Setelah itu, kembali rombongan bergerak ke Johar Baru, Senen, Jakarta Pusat. Sasaran pembagian sembako untuk warga sekitar rel dan makanan untuk warga sekitar dan pengguna jalan. Sebagai koordinator Hendriko Siahaan dibantu Donny dan Sugiyanto. Di lokasi inilah sambutan warga dari bapak-bapak, ibu-ibu serta anak-anak sangat antusias sehingga acara semakin meriah. 
Usai membagikan sembako dan makanan di Johar Baru kemudian rombongan kembali bergerak menuju daerah Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Fidris Jimson dibantu Johan S serta anggota PEWARNA Jakarta Utara turut membagikan sembako dan makanan untuk para manula dan warga sekitar. 

Sekalipun terlihat lelah tetapi masih nampak semangat rombongan berbagi sembako itu terutama Jane yang merayakan HUT ke-17, hingga rombongan sampai di titik terakhir, yakni wilayah kelima, tepatnya di kawasan komplek Jarum, Slipi Jakarta Barat. Jaya Junting yang dibantu Erika dan Joe Mac Pal Ketua Bidang OKK menyambut rombongan. Di titik terakhir inilah sembako dan makanan diberikan kepada para pengemudi ojek online.

Dalam giat merdeka berbagi yang berkerja sama dengan Dapur Barokah, MUKI dan PEWARNA yang sekaligus merayakan HUT ke-17 tahun Jane. “Kolaborasi yang menarik dan ke depan kerja sama-kerja sama semacam ini bisa terus dijalin. Apalagi kalau giat tersebut bertujuan untuk membantu sesame,” terang Yusuf Mujionio Ketua Umum PEWARNA yang turut hadir dalam pembukaan dan penutupan giat berbagi tersebut  

Menarik dalam giat kolaborasi ini, di setiap wilayah Jane merayakan dengan memotong kue ulang tahun. Jadi ada lima kue ulang tahun yang disiapkan. Selain itu, di tiap wilayah Jane yang sudah diterima di University of Auckland, New Zealand jurusan Psikologi ini juga selalu didoakan. (*)

Related Posts:

BERAKHIR SUDAH PENANTIAN GPIB KHARIS MEMPEROLEH IMB

KAIROSPOS.COM, Jakarta - Berakhir sudah penantian GPIB Kharis Pulo Gebang Cakung Jakarta Timur mengurus IMB selama 27 tthun. Sulitnya memperoleh surat ijin mendirikan bangunan gereja (IMB) dialami dan dirasakan umat Kristiani. Demikian juga halnya dengan GPIB Kharis Pulo Gebang, Cakung Jakarta Timur sejak 27 tahun yang lalu berdiri memperoleh  IMB pada Tanggal 19 Agustus 2021 demikian penjelaaan Pdt. Manuel Essau Raintung sebagai Ketua Majelis Jemaat GPIB Kharis di Pulo Gebang Cakung Jakarta Timur yang baru 6 (enam) bulan ditempatkan di GPIB Kharis pada awak media.
Mahpuz MZ. SH., M. Si., Lurah Pulo Gebang dalam kata sambutannya mengatakan "Saya berterima kasih kepada semua pihak sehingga momentum hari  Kemerdekaan dibulan Agustus ini menghasilkan Surat Ijin Mendirikan Bangunan GPIB Kharis yang telah 27 tahun berdiri baru selesai ijinnya. Semua ini hasil kerja keras dari panitia pembangunan Gereja dan aparatur di Kelurahan Pulo Gebang bersinergi dengan baik. Sampai jam 22.00 pun saya dihubungi pihak panitia terkait dokumen dokumen yang dibutuhkan" ungkapnya.

Pdt. Manuel Raintung menjelaskan baru kali mengurus IMB program Relaksasi satu atap mulai dari bawah Kelurahan, Kecamatan, Walikota sampai ke tingkat Provinsi DKI Jakarta.

Pdt. Manuel Essau Raintung sudah dikenal banyak orang terkait gerakannya di Oikumene 
mulai dari Sekretaris Umum PGI Wilayah Jawa Timur (1995 – 2000), Sekretaris Umum PGI Wilayah DKI Jakarta (2005 – 2010 dan 2010 – 2015), Ketua Umum PGI Wilayah DKI Jakarta (2015 – 2021).

Sekretaris Umum FKUB Provinsi, DKI Jakarta (2012 – 2017 dan 2017 – 2022).

Related Posts:

URIP IKU URUP Kolaborasi; YRM, JH, PAK Sleman dan PEWARNA DIY.

KAIROSPOS.COM, Salatiga - Hidup itu nyala! Filosofi Jawa yang mengandung pengertian yang dalam yaitu hidup harus bermanfaat bagi sekitarnya. 

Bertepatan dengan peringatan hari Kemerdekaan RI ke 76 th, Youth Revival Movement (YRM) bekerjasama dengan Penyuluh Kemenag Kab. Sleman, Joglo Harmoni dan Pewarna DIY mewujudkan filosofi Jawa ini membagikan paket (roti merah putih, masker, gelang tangan merah putih dan stiker Indonesia Sembuh Indonesia Bangkit) berjumlah 450 pcs ke wilayah Kab. Sleman, Kab. Bantul, Kab. Kulon Progo, Kab. Gunung Kidul dan Kota Jogja. 
Gerakan ini dimaksudkan untuk membangkitkan semangat kebangsaan dan kepedulian kaum milenial terhadap kondisi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia saat ini. 

Stiker yang dibagikan juga menjadi doa profetik bagi bangsa yaitu Indonesia Sembuh Indonesia Bangkit. Dirgahayu Indonesiaku.. Merdeka.. Merdeka.. Merdeka.. ❤️🇲🇨🇲🇨🇲🇨

Related Posts:

PGLII KOTA BANDUNG BERSAMA GKKI COCC gelar PGLII Peduli Berbagi Rice Box


KAIROSPOS.COM, Bandung - Berbagai Macam kegiatan yang dilakukan oleh para stakeholder maupun lembaga - lembaga, warga masyarakat dalam menyambut hari Kemerdekaan RI yang ke 76.

PGLII kota Bandung yang dilantik pada 2 Agustus 2021 yang lalu yang, Bersama dengan GKKI COCC gelar Baksos membagikan Rice Box kepada Kaum Duafa, dan anak - anak Jalan di wilayah Kota Bandung

Baksos yang di dukung oleh Kaum Ibu - Ibu dari GKKI yang di pimpin langsung oleh Ibu Gembala Sidang GKKI COCC yang mengadakan rice box itu sendiri.
Menurut Ketua PGLII kota Bandung Ps Mulianto Halim, MTh kepada Awak Media Pelitanusantara.Group bahwa kegiatan ini adalah  Menyambut Hari Kemerdekaan RI yang ke 76, juga Menyambut Jebelium PGLII yang dimana salah satu Kegiatan nya adalah PGLII Peduli dengan Berbagi.

Kegiatan hari ini (17/08/2021) ini kami mengerahkan Para Generasi Muda yang tergabung di PGLII kota Bandung yang kami Beri nama Team " We Have, We Share "  dan Rice Box yang akan di salurkan sebanyak 250 Box dan hasil donasi dari Jemaat - Jemaat GKKI COCC Kota Bandung Ucapnya.
Pst Mulianto Halim menjelaskan juga Bahwa untuk menghindari kerumunan maka Team akan menyebar dan melakukan Mobilisasi dalam memberikan bantuan ini, dan sasaran nya adalah Pemulung, Anak - anak Jalanan, Ojek Oline dan juga para pekerja harian Lepas yang di temui di lapangan

"Mengapa PGLII Kota Bandung Mendorong Gerakan ini dengan memberikan kesempatan Untuk Anak - anak muda ambil bagian dalam pelayanan Sosial ini??? Agar anak - anak kita bisa lebih peka dan peduli untuk melakukan yang baik dalam hal memberi untuk membantu kepada sesama yang membutuhkan" katanya lagi kepada awak media pelitanusantara Group (Romo Kefas)

Related Posts:

POLITIK YESUS PERJUANGAN UNTUK PERDAMAIAN


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Diskusi tentang politik selalu saja bicara Politik Kotor atau Politik Suci. Hal itulah yang muncul dalam diskusi Webinar bertajuk; “Politik Yesus Perjuangan Untuk Perdamaian,” pada, Jumat, 13 Agustus 2021. Webinar ini berkaitan refleksi HUT ke-76 RI.
Tentu jika belajar sejarah di masa Yesus, pun perjuangan politik sudah ada, paling tidak di jaman itu ada empat kelompok punya kepentingan politik. Pertama, kelompok yang Herodian yang setia dengan Herodes. Kelompok Saduki, kelompok Aristokrasi, para cedikia yang ingin Yahudi asli tetapi mempraktekkan kelompok pragmatisme.
Lalu ada kelompok Farisi, yang memeliharq Taurat, kelompok agamawan Yahudi, dan kelompok terakhir Zelot, kelompok pebangkang, kelompok penentang kekuasaan. Kelompok empat ini sebenarnya selalu saja ada di jaman modern ini. Empat kelompok politik.
Dalam Webinar yang dihadiri banyak tokoh-tokoh diantaranya Prof Dr Payaman Simanjutak, Pdt Saut Sirait. Diskusi zoom yang menampilkan empat pembicara dan tiga penanggap. Pembicara pertama Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th yang merupakan Ketua Umum Aras Nasional Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII). 
Pembicara kedua, Pdt. Dr. Richard M Daulay, mantan Sekretaris Umum PGI ini juga dosen politik dan menulis buku tentang politik. Pembicara ketiga Matius Ho sebagai salah satu pendiri Institut Leimena, sekarang Direktur Eksekutif Institut Leimena. Pembicara keempat, Dr Stefanus Roy Rening, SH.MH, Dewan Pembina Yayasan I.J. Kasimo, seorang pengacara dan pernah memimpin partai.
Ho dan Rening menceritakan kisah pemikiran dan gagasan dua tokoh masa lalu Johannes Leimena dan IJ Kasimo. Tentu dalam perjalanan sejarah bangsa ini tokoh-tokoh politik Kristiani selalu juga memberi peran besar. Johannes Leimena, disebut sosok negarawan sejati dan seorang politis yang berhati nurani. Leimena pernah mengatakan, “politik bukan alat kekuasaan, tetapi etika untuk melayani.” 
Sementara sosok politisi kristiani masa lalu dari Katolik, Ignatius Joseph Kasimo, sebagai politisi I J menyakini, bahwa soal dasar negara ini merupakan soal hidup dan mati bangsa. Kasimo berkeyakinan, bahwa hanya dengan Pancasila sebagai dasar negara, maka di Indonesia akan terjamin kesetaraan antarwarganya serta kebebasan agama.
Sementara penanggap pertama, Mangasi Sihombing mantan Duta Besar, sekarang Wakil Ketua Partai Indonesia Damai (PID). Penanggap kedua,  Kamaruddin Simanjutak SH, pengacara senior sekaligus Pendiri dan Ketua Umum Partai Demokrasi Rakyat Indonesia Sejahtera (PDRIS). 
Dan penanggap terakhir Dr. Drs. Bambang Radsudiman Utoyo, M.Th, dosen STT Sunsugos dan mantan birokrat DKI Jakarta. Ternyata Utoyolah yang dulu memilih judul diskusi karena disertasi saat menggambil doktor di STT Ikat, bertajuk “Politik Yesus Perjuangan untuk Perdamaian.” 

Polarisasi dan Politik Salib
Ronny Mandang dalam pemaparannya menyebut, di umat Kristenten terjadi polarisasi, bahwa gereja berusaha untuk bagaimana mengubah dunia ini percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Tetapi pada waktu yang bersamaan dunia juga sebenarnya sedang berusaha untuk sekularisasi kan gereja, orang-orang percaya. Dan yang kedua, pernyataan Yesus sendiri tentang dirinya memang tidak secara eksplisit dikatakan bahwa dia adalah Tuhan, tetapi kita semua pernah membaca dan mengerti. 
“Saya meyakini ibu bapak sering juga menyampaikan hal-hal isi, Alkitab ini kepada banyak orang dimana Yesus pernah mengatakan berkali-kali Aku dan Bapa adalah satu satu kesatuan yang tidak terpisahkan itu juga mengatakan aku datang bukan dari dunia ini, dan juga pernah mengatakan, di dalam Injil Yohanes pasal 6 sampai pasal 8 sama seperti bapak mengutus aku demikian juga aku mengutus kamu ada kata sama-sama seperti bapa mengutus aku demikian aku mengutus kamu,” jelasnya. Bagi Mandang kalimat seperti ini beberapa kali muncul sama seperti bapa mengasihi aku demikian aku mengasihi kamu yang maknanya bahwa anak-anak Tuhan dipanggil untuk panggilan mulia.
Sementara itu, Pendeta Richard Daulay menyebut politik moral. “Yesus memperjuangkan politik moral, bukan politik praktis partai politik yang ingin merebut kekuasaan dan misi Yesus. Daulay juga mengisahkan PGI di tahun 80-an punya tanggung jawab politik dalam arti turut serta secara aktif di dalam mengupayakan kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dengan dan perjuangkan keseimbangan antara kekuasaan keadilan. Jadi agendanya juga bukan politik praktis dan praktik politik partisipan, tetapi politik moral.
Matius Ho bahwa politik bagi tataran individual jadi refleksinya dan bagaimana itu dikaitkan dengan contoh history siapa yang bisa seperti mencerminkan nilai-nilai yang saya pelajari ketika merenungkan salib. Ketika merenungkan Yesus dan salib dan contoh indeks topik yang diangkat dan tadi sudah di singgung adalah dokter Johanes Leimena. “Bagi saya yang menarik itu adalah kata-kata mengambil rupa seorang hamba sehingga kalau meningkatkan politik salib atau apa yang saya dapatkan dari memenangkan Yesus dan salib yang pertama itu adalah memang sikap atau semangat untuk melayani. Salah satu cirinya apa yang dilakukan Leimena<’ sebutnya.
Sementara Roy Rening menyebut, orang Kristen di Indonesia bukan saja menjadi garam tetapi harus sampai menjadi terang terutama di bidang politik. Karena itu, dia menyerukan teman-teman Kristen yang mau terlibat dalam dalam kehidupan di politik harus menjadi mitra dan persoalan kita ke arah kemandirian. “Pada Pemilu 2014 dan 2019 sudah tidak ada lagi partai partai Kristen dan saya memberikan respon kepada teman-teman yang masih memikirkan itu supaya jangan sampai jangan sejarah umat Kristen dalam kehidupan politik hilang ditelan bumi. Saya kira harus kita sampaikan bahwa kita memiliki kelemahan sekarang, karena kita tidak bisa lagi menjadi terang bangsa, kita hanya menjadi garam,” ujarnya.

Related Posts:

PGI DKI Jakarta Bekerja sama Dengan Pemprov DKI Jakarta Melaksanakan Vaksinasi Terbuka di GPIB Sejahtera Jakarta

KAIROSPOS.COM, Jakarta - PGI DKI Jakarta bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta melaksanakan Vaksinasi terbuka untuk umum bertempat di Gedung Gereja GPIB Sejahtera Jakarta  Sabtu (14/08/2021) mulai pukul 9.00 sd selesai. Peserta yang hadir mulai dari 12 tahun hingga lansia jumlah yang mengikuti vaksin 180 orang. Adapun peserta yang mengikuti vaksin adalah warga mssyarakat di sekitar lokasi GPIB Sejahrera di Petukangan Utara Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan dan jemaat GPIB  Sejahtera Jakarta. Terlihat hadir Camat Pesanggrahan, Lurah Petukangan Utara didampingi para ketua RW dan para ketua RT di Kelurahan Petukangan Utara.

Menurut panitia Deby Sahelangi yang juga sebagai RT diwilayah tersebut mengatakan bahwa yang mengikuti vaksinasi yang di adakan PGI DKI Jakarta dan Pemrov DKI Jakarta kali ini begitu antusiasnya Masyarakat disekirar GPIB Sejahtera "Target kami untuk vaksinasi 250  orang malah yang sudah mendaftar melalui gereja sekitar 150 orang. Saya berharap untuk vaksinasi hari ini bisa mencapai target yang kami inginkan 250 orang," ungkapnya.
Acara vaksinasi tersebut di hadiri dari Kamtibmas Petukangan Utara(2 personil),Kamtibmas Koramil petukangan utara(2 orang personil), pengurus RT/RW setempat, Lurah Petukangan Utara,camat Pesanggrahan. 

Ditempat terpisah kami mewawancarai Lurah Petukangan Utara Bapak Fahrul Hertanto,ST.  "Dalam percepatan vaksinasi kita ingin seluruh warga Jakarta sudah tervaksinasi sebelum tanggal 17 Agustus 2021,j adi di perlukan percepatan kita kerjasama bersama dengan komunitas agama jadi Pemda DKI bekerjasama dengan kelurahan dengan komunitas jadi untuk GPIB ini dengan komunitas agama di sini.  Untuk hari ini targetnya 200 orang cuma kita lihat  hari ini aja bisa lebih sedikitlah, jadi mulai untuk vaksinasi jam 9 pagi sampai jam 1 siang, tapi saya lihat jam 8 sudah mulai ramai semoga makin banyak warga yang bisa di vaksinasi untuk vaksinasi ini kita pakai astrazeneca kalau untuk sinovac kita khususkan untuk dosis kedua untuk usia 12 sampai 18 tahun dan ibu hamil. Jadi untuk umumnya memakai vaksinasi astrazeneca, harapan saya tentunya semua warga ini mau mengikuti program vaksinasi ini kenapa? vaksinasi ini salah satu iktiar kita untuk mengakhiri pandemi covid19 ini kalau tidak ikut berarti sampai kapan kita mau begini PPKM dan memakai masker terus kita ini sudah cape semoga dengan iktiar kita ini Indonesia atau Jakarta khususnya bisa segera bebas dari pandemi covid 19 ini" ungkapnya.
Pdt. Bendjamin Louhenapessy sebagai Ketua Majelis Jemaat GPIB Sejahtera mengatakan " Sebelumnya saya selaku kmj gpib sejahtera berterima kasih atas kesempatan karena gpib sejahtera diajak PGI DKI Pemrov DKI Jajarta bersama gereja gereja melaksanakan vaksinasi terbuka untuk umum.
Program kerjasama antara PGI DKI Jakarta, Pemprov DKI dalam hal ini Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan, Kelurahan Patukangan Utara dengan para pengurus RW dan RT. Masyarakat sangat antusias karena disamping menerima vaksin untuk pertamakali disini bisa juga melakukan vaksin yang kedua mungkin sewaktu vaksin pertama terlalu jauh. Gereja Sejajtera juga sudah dikenal masyarakat sebagai tempat sosial lingkungan karena sudah beberapakali  menampung korban bsnjir. Harapan saya segera pandemi ini berakhir, semua masyarakat sudah divaksin, masyarakat sehat ekonomi dan kegiatan sosial normal kembali" tutupnya

Related Posts:

BNN GMDM dan Pokja Jurnalis BNN Berbagi Sembako Meringankan Beban Masyakat Manggarai Jaksel

KAIROSPOS.COM, Jakarta - Situasi pandemic yang sudah dua tahun lebih tak dipungkiri berdampak pada semua sektor kehidupan baik usaha, buruh dan UMKM maupun dibidang jasa lainnya. Tak ayal akibat turunnya perekonomian masyarakat menjadi sulit dalam memenuhi kebutuhan seharai-hari. 

Dalam rangka membantu mereka yang terdampak Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Gerakan Mencegah Daripada Mengobati (GMDM) serta Pokja Jurnalis BNN, sore itu Kamis 12/ 8/21 bertempat di SDN 01 Manggarai Jakarta selatan menggelar pembangian sembako kepada masyarakat sekitar  kerjasama lurah sempat. 
Arman Depari Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang didampingi Jeffry Tambayong S.H Ketua Umum GMDM dan juga Fokan serta lurah Manggarai Jakarta Selatan di depan para awak media mengatakan bahwa program pembagian sembako yang sore itu diberi tagline Bakti Sosial Gotong Royong merupakan bentuk kepedulian BNN kepada masyarakat yang terdampak ekonomi karena pandemic.
 Arman berharap bantuan ini setidaknya mampu meringankan kebutuhan masyarakat  seminggu cukup untuk dikomsumsi. 
“Bantuan ini diberikan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan itulah sasaran BNN sebagai dipriotas utamanya”, tandas Arman berharap. 
Mengenai isi paket bansos yang diberikan berjumlah 2.600 paket berisi beras, lauk pauk dan sejumlah makanan tambahan, sekali lagi walaupun nilainya tak seberapa tetapi diharapkan membantu masyarakat. 
BNN sendiri dalam memberikan bansos sudah mulai dari sejak pandemic berlangsung tahun 2020 dan terhitung hingga tahun 2021 sudah ke Sembilan kalinya, sedangkan di tahun 2021 ini sudah ke dua kalinya. 
Mengenai cara pembagian sembakonya Arman menjelaskan ada yang diberikan secara langsung kepada masyarakat yang membutuhkan bisa juga dengan bekerjasama dengan pihak-pihak lain seperti GMDM, Kantor kelurahan dan juga instansi-instansi lainnya. 
“Berbicara sasaran pemberian bansos itu sendiri imbuh Arman masih dipriotaskan Jakarta namun kini  sudah mulai melebar ke Jabodetabek”,  imbuhnya 
Sementara Jeffrey Tambayong sebagai Ketua Umum GMDM mengucapkan terimakasih kepada BNN yang diwakili Deputi pemberantasan BNN Armann Depari dan Deputi pencegah BNN Sofyan Syarif serta BNN Jakarta Selatan, lurah dan semua yang turut membantu kegiatan ini. 
“Kami melihat acara ini ke 9 tetapi untuk tahun 2021 acara yang kedua jadi totalnya sudah 9 kali melakukan kegiatan ini diman dimulai pada saat pandemic tahun 2020,” jelasnya
Harapannya diakhir bulan Agustus ada sepuluh ribu paket untuk bantuan kemanusian dan mudah-mudahan terlaksana dan hari ini sudah melaksanakan bagi-bagi sembako seribu paket jumlah keseluruhan pada saat ini sudah 2600 paket yang telah dibagikan.
Jefrey juga mengatakan,” Jangan dilihat dari nilainya tapi manfaatnya bagi yang membutuhkan,karena inilah bagian dari kepedulian kami dan tidak mengurangi semangat kepedulian kami membantu anak bangsa dengan Gerakan Bakti Sosial Semangat Gotongroyong.” Ungkapnya

Selaku ketua umum GMDM dan FOKAN,Jefrey mengungkapkan dengan kegiatan ini diharpkan bisa menjadi contoh untuk teman-teman yang punya kemampuan,  yang bisa mengadakan aksi sosial untuk membantu pemerintah agar masyarakat bisa mendapat makan juga, dapat divaksin dan Indonesia bebas dari Narkoba serta menang melawan covid-19, pungkasnya. .

Related Posts:

Uncen Unggul, Menuju Universitas Riset Tahun 2030


KAIROSPOS.COM, Jayapura - Di  Papua salah satu lembaga pendidikan negeri di Universitas Cenderawasih (Uncen) adalah perguruan tinggi negeri di Jayapura, Indonesia, yang berdiri pada 10 November 1962. Uncen merupakan perguruan tinggi negeri tertua di tanah Papua. Kisahnya tentu tak terlepas dari perjalanan panjang sejarah pendidikan di Papua.
Uncen didirikan 10 November 1962 bertepatan dengan hari pahlawan. Uncen sendiri didirikan awalnya dengan Tiga Fakultas (FIK, FHKK,dan FPPK). Pendirian UNCEN merupakan keinginan masyarakat Papua serta menanggapi keinginan Pemerintah Republik Indonesia, sebagai upaya membangun SDM Papua yang diharapkan akan berperan aktif dalam pembangunan di tanah Papua, maupun NKRI. Saat ini Uncen telah berusia 65 tahun dengan membina 79 Prodi, 23 Jurusan, 9 Fakultas, 79 jenjang (D3 ,S1, S2, S3). Sementara untuk kepentingan menunjang pendidikan, Uncen memiliki 2 lembaga dan 3 UPT (Perpustakaan, Museum, dan Komputer).
Adalah Dr. Septinus Saa, Sos.,M,Si yang berpikiran ke depan agar Uncen menjadi univeristas riset, sebab ke depan yang dibutuhkan adalah Riset dan Teknologi. Suami dari Juliana Hendrika Kocu, S.Th. Ayah lima anak; Paskalia Carolin Rakamputri Saa, Dianzefana Anthoneta Rakamputri Saa, Imanuela Korina Rakamputri Saa, Aprilia Alberzontin Rakamputri Saa, Yusuf Samuel Rakamputra Saa ini, melihat lembaga pendidikan mesti kompetitif, dan yang dibutuhkan adalah lembaga pendidikan yang menguasai Riset dan Teknologi. 
Dalam rangka menuju Papua sebagai daerah yang menguasai teknologi di tahun 2030, Dr. Septinus Saa mengajak Uncen punya kemampuan untuk memanfaatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi antar lembaga, sumber daya manusia dalam menguasai dan memanfaatkan iptek dan inovasi. Uncen diharapkan menjadi pelopor kemajuan dibidang riset di Papua.
Tuntutan masyarakat pada Universitas Cenderawasih untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, serta memiliki kemampuan penunjang seperti menguasai hard skill dan soft skill agar mampu bersaing di tingkat nasional dan global,, kami bisa wujudkan jika diberi kesempatan memimpin Uncen, ujar pria kelahiran Aifat/Sorong, 24 September 1968.

Uncen memiliki keunggulan
Alih-alih Dr. Septinus Saa rindu ke depan memimpin Uncen oleh karena menurutnya, lebih dari 90 % Program studi sudah terakreditasi. “Program studi yang belum terakreditasi adalah program studi yang baru di usulkan dan telah disetujui oleh Kemdikbud. Universitas Cenderawasih memiliki unit pelaksana penjaminan mutu yang telah dilembagakan secara struktural, serta prosedur pelaksanaan penjaminan mutu yang telah disahkan. Tersedianya unit dan prosedur audit internal yang mapan baik dibidang akademik maupun non akademik Universitas Cenderawasih memiliki Unit Pusat Pengembangan Karir Career Development Center (CDC) untuk menjawab komitmen universitas dalam membekali calon lulusan memasuki dunia kerja, ujarnya.
Dia juga menambahkan, Universitas Cenderawasih memiliki dosen tetap dengan kualifikasi S2 dan S3, sebanyak 585 orang yang telah memenuhi syarat sebagai staf pengajar sebagaimana menurut peraturan perundang-undangan, yakni minimal bergelar Magister (S-2). “Universitas Cenderawasih memfasilitasi perolehan sertifikasi pendidik professional bagi para Dosen Universitas Cenderawasih dan lebih dari 75 % dosen telah tersertifikasi, ujar lulus Universitas Cenderawasih (S1) Jayapura-Papua 1994 Ilmu Administrasi Negara. Magister Universitas Gadjah Mada (S2) Yogyakarta (Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta) 2008 Ilmu Administrasi. Dan lulusan Universitas Hasanuddin (S3) Makassar (Provinsi Sulawesi Selatan) 2016 Ilmu Administrasi.
Menurutnya, tersedianya kurikulum yang berstandar nasional yang disesuaikan dengan visi dan misi Universitas Cenderawasih. Universitas Cenderawasih memiliki Prasarana dan sarana fisik berupa gedung, ruang kuliah, ruang pertemuan, laboratorium, museum, GOR serta perpustakaan yang cukup memadai. Universitas Cenderawasih memiliki lahan yang masih luas untuk pengembangan gedung perkuliahan, laboratorium, fasilitas olahraga, tempat rekreasi, dan lain-lain. Adanya lembaga mandiri yang mengelola penelitian dan pengabdian masyarakat secara khusus (LPPM).
 “Universitas Cenderawasih mengelola jurnal ilmiah untuk kepentingan publikasi hasil penelitian dosen dan juga mahasiswa. Universitas Cenderawasih memiliki sumber daya manusia (tenaga pakar) yang sesuai dengan kajian yang ingin dilakukan oleh mitra baik pemerintah maupun swasta, ujar Lektor Kepala Dengan Pangkat/Golongan (Pembina/IV.a).
Ketua Program Studi Administrasi Negara FISIP-UNCEN 2009-2013 147/H20/KP/2009. Pembantu Dekan II (Bidang Administrasi Umum Dan Keuangan FISIP-UNCEN 2009-2013 072/H20/KP/2009. Sekretaris Senat Perguruan Tinggi FISIP Uncen 2009-2013, jika terpilih menjadi rektor Uncen akan memimpinnya menjadi lembaga pendidikan yang kompetitif.
Saya ingin membangun sebuah proses pembelajaran sebagaiman Tri Darma Pendidikan. Saya melihat di Uncen selama ini belum berjalan dengan baik. Tetapi saya optimistis  program ini bisa berjalan dengan baik, ujar Kepala Pengelola Ruang Baca Jurusan Ilmu Administrasi FISIP-UNCEN 1999-2002 ini. Sementara terkait dengan pengembangan teknologi informasi, termasuk sarana menerapkan dengan model elektronik yang sekarang belajar dengan virtual, dia mengeluhkan kendala di Papua listrik sering padam.

Mengubah kelemahan jadi kekuatan

Dia melihat lain. Kendala yang dihadapi adalah insfrastuktur perkuliahan belum memadai sehingga belum menunjang pembelajaran masa kini berbasis revolusi industri 4.0 berbasis pengembangan masyarakat modern berbasis 5.0. “Konektivitas jaringan TIK di kampus Waena dan Abepura yang belum memadai sehingga belum mendukung pengembangan sistem informasi akademik secara optimal. Muatan OTK sudah tidak relevan dengan perkembangan Uncen dan belum terintegrasinya sistem-sistem informasi manajemen yang dimiliki untuk mendukung pengembangan keputusan dan kebijakan, sebutnya.
Disadari masih banyak program studi yang terakreditasi C, program studi yang belum terakreditasi, dan program studi yang belum mengusulkan akreditasi. Belum maksimalnya upaya-upaya dan hasil-hasil penggalian sumber dana alternatif (revenue generating) untuk menunjang anggaran operasional dan pengembangan kelembagaan.
Oleh karena itu, pelayanan kepada mahasiswa dalam bentuk: pembinaan dan pengembangan soft skill mahasiswa belum memadai; belum adanya layanan dan asuransi kesehatan bagi mahasiswa; koperasi mahasiswa di tingkat universitas belum terbangun. Maka cara terbaik baik adalah memanfaatkan ikatan alumni sudah terbentuk, namun belum berfungsi secara optimal. Terbatasnya mahasiswa yang memanfaatkan tawaran hibah karya ilmiah secara nasional dan kewirausahaan untuk mengembangkan bakat dan minatnya. Fenomena kebebasan mimbar akademik yang kurang terkontrol yang disertai dengan pemalangan kampus yang berdampak pada menurunnya kualitas mutu pendidikan, kompetensi lulusan dan berkurangnya animo mahasiswa untuk masuk ke Uncen ke depan.
Kelemahan lain menurut Dr. Septinus Saa belum optimalnya jumlah hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal terakreditasi nasional dan internasional bereputasi. “Pendidikan, pelatihan, serta training peningkatan profesionalitas tenaga pendidik dan kependidikan terbatas. Lemahnya kontrol dan pemantauan proses pelaksanaan kurikulum di tingkat prodi oleh Lembaga Penjaminan Mutu sehingga berdampak pada proses dan hasil pembelajaran. Penggunaan teknologi informasi (internet) melalui e-learning telah dilakukan walaupun belum optimal dan selama ini baru tersedia sarana prasarananya di fakultas dan universitas, namun mahasiswa dan dosen melakukannya secara mandiri, serta terbatasnya fasilitas komputer yang terkoneksi ke internet, sebutnya.
Terbatasnya dosen yang kreatif dalam mengembangkan media pembelajaran, materi, metode pembelajaran, penggunaan teknologi pembelajaran, dan evaluasi. Belum optimalnya keterlibatan pemangku kepentingan dan para pengguna lulusan dalam memberi masukan terhadap penyusunan kurikulum. Lemahnya manajemen pengelolaan aset dalam pengelolaan aset-aset Universitas Cenderawasih baik di kampus Jayapura maupun lokasi lain. Keterbatasan fasilitas pendukung perpustakaan, minimnya koleksi, serta minimnya sarana dan prasarana pendukung bagi layanan perpustakaan yang prima. 
Dosen masih kurang aktif mengakses kebijakan dan tawaran penelitian nasional dan instansi mitra, serta belum optimalnya keikutsertaan dosen dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat. Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan P2M oleh dosen dibarengi dengan rendahnya minat mahasiswa untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Terbatasnya fasilitas dan anggaran penelitian serta publikasi ilmiah dan kurangnya dokumentasi/pendataan publikasi tiap kegiatan penelitian. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia untuk mendukung pelaksanaan penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta kerja sama.

Uncen punya peluang

Namun Dr. Septinus Saa punya optimisme Uncen punya peluang dalam pengembangan Ipteks terbuka luas bagi perguruan tinggi. Terbukanya kesempatan luas bagi Universitas Cenderawasih untuk berperan dalam masyarakat internasional seiring dengan perhatian dunia terhadap lingkungan. Terbitnya UU No.12 Tahun 2012 memberi peluang melakukan diversifikasi pendidikan akademik, vokasi, dan profesi. Dukungan pengembangan oleh pemerintah melalui skema BOPTN. Semakin meningkatnya kepercayaan publik terhadap Universitas Cenderawasih. Penugasan Pemerintah sebagai pusat unggulan pendidikan profesi guru. 
Kemitraan dengan institusi baik di dalam maupun di luar negeri yang ditujukan untuk pengembangan kelembagaan dan tata kelola. Pembaharuan dalam sistem pendidikan, meliputi pembaharuan kurikulum secara profesional, penyusunan standar kompetensi lulusan yang berlaku secara nasional dan daerah menyesuaikan dengan kondisi setempat; penyusunan standar kualifikasi pendidik yang profesional; penyusunan standar pendanaan pendidikan sesuai prinsip pemerataan dan keadilan; pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dan otonomi perguruan tinggi; serta penyelenggaraan pendidikan yang terbuka.
Sementara untuk pemberlakuan otonomi daerah khusus (Otsus), baginya, dibutuhkan kontribusi optimal dari Universitas Cenderawasih dalam rangka penyediaan sumberdaya manusia dan karya penelitian bermutu untuk mendukung pembangunan di tanah Papua. Kemajuan teknologi informasi sebagai kebutuhan pokok masyarakat, menuntut sumbangsih Universitas Cenderawasih dalam mengembangkan sistem informasi untuk meningkatkan pelayanan publik, kemudahan publikasi serta membangun jaringan yang lebih luas dengan alumni, institusi pemerintah dan swasta serta masyarakat yang lebih luas. Banyak tawaran beasiswa dan hibah karya ilmiah untuk mengembangkan bakat dan minat mahasiswa baik pada jenjang lokal, regional, nasional dan internasional.

Penulis : Dr. Septinus Saa, Sos.,M,Si:

Related Posts:

BNN melalui GMDM memberikan bantuan Sembako kepada PEWARNA INDONESIA : Wujud Nyata Kepedulian Terhadap Sesama


KAIROSPOS.COM, JAKARTA -  Pandemi yang terus berlangsung di Indonesia men jadi penghambat di berbagai profesi di Indonesia. Banyak yang mendapat imbas dari pandemi ini. Namun, walaupun ditengah permasalahan ini, diperlukan saling kepedulian dan tolong menolong antar sesama. Memang wujud kepedulian tidak boleh hilang dari Kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Salah satu bentuk wujud kepedulian terhadap sesama dimasa pandemi ini adalah dengan saling berbagi bagi yang mampu kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Badan Narkotika Nasional atau BNN melalui Gerakan Mencegah Daripada Mengobati atau GMDM, salah satu organisasi yang memberikan penyuluhan mengenai bahaya narkoba dan pencegahannya, memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang perlu di tolong dalam bentuk bantuan Sembako. Bantuan diberikan dari BNN melalui GMDM kepada para wartawan nasrani yang terhimpun dalam Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia atau PEWARNA Indonesia. Bantuan dalam bentuk Sembako ini diberikan kepada PEWARNA Indonesia pada Hari Senin sore, (09/08/2021) bertempat di kantor GMDM komplek Malaka Country di Pondok Kopi, Jakarta Timur. Jefri Tambayong sebagai Ketua GMDM dan koordinator FOKAN, memberikan secara simbolik bantuan langsung kepada Ketua umum PEWARNA Indonesia, Yusuf Mudjiono. Jumlah yang diterima sebanyak 50 paket Sembako yang akan didistribusikan ke pengurus dan anggota PEWARNA Indonesia. 

Jefri Tambayong ketika memberikan keterangan Pers mengatakan bahwa bisa berbagi kepada teman-teman PEWARNA ditengah-tengah Pandemi. "Saya dari BNN melalui GMDM dan FOKAN berbagi walaupun kecil, bisa menjadi berkat bagi teman-teman wartawan. Kita berbagi ditengah keterbatasan kita. Biarlah melalui Pak Yusuf sebagai ketum PEWARNA, bisa menjadi berkat bagi semuanya. Biar teman-teman PEWARNA bisa tetap semangat, merdeka dari Covid 19 dan juga tetap selalu merdeka dari narkoba. Dekatkan diri terus kepada Tuhan, Indonesia Bersinar, Indonesia bebas dari Covid 19," ujar Jefri Tambayong memberikan semangat kepada rekan-rekan PEWARNA Indonesia. 
Ketum PEWARNA Yusuf Mudjiono, mengucapkan rasa terimakasihnya kepada pihak BNN, GMDM khususnya kepada Jefri Tambayong yang sudah mewakili dari BNN dan GMDM memberikan bantuan kepada PEWARNA Indonesia. "Kami berterima kasih bantuan yang diberikan dan bermanfaat bagi kami para jurnalis di lapangan dalam menjalankan tugas, " ucap Ketum PEWARNA Indonesia. 

BNN bersama GMDM dan PEWARNA Indonesia biar terus bersinergi dalam menjalankan tugasnya masing-masing, sebagai penyuluhan dan pencegahan terhadap bahaya narkoba yang dijalankan oleh BNN dan GMDM dan sebagai pewarta berita yang dijalankan oleh PEWARNA Indonesia. 

Related Posts:

Perpanjangan PPKM, GAMKI: Semua Pihak Harus Memiliki Sense Of Crisis Yang Sama Agar Penanganan Covid-19 Berjalan Efektif


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) meminta perpanjangan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 harus diikuti dengan efektifitas percepatan penanganan Covid-19. 

GAMKI mengharapkan semua pihak baik pemerintah pusat, daerah, berbagai institusi/lembaga negara dan swasta, serta organisasi masyarakat sipil untuk dapat bahu-membahu dan bekerjasama menangani Covid-19 agar PPKM dapat segera dicabut. 

Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum DPP GAMKI Willem Wandik merespon distribusi bansos, obat-obatan Covid-19, dan program vaksinasi yang belum merata, serta serapan anggaran COVID-19 daerah yang masih rendah. 

"Semua pihak, terkhusus kementerian, institusi/lembaga pusat maupun pemerintah daerah harus memiliki 'sense of crisis' yang sama, sehingga berbagai program penanganan Covid-19 seperti distribusi bansos, bantuan UMKM, obat-obatan Covid-19, dan pelaksanaan vaksinasi dapat berjalan dengan masif, sistematis, dan tepat sasaran," kata Wandik di Jakarta, Sabtu (7/8/2021). 

Wandik mengajak semua pihak untuk mendukung pemerintah dalam mencari dan menemukan solusi untuk membawa bangsa dan negara Indonesia menuju ke jalan keselamatan, kebangkitan, dan kejayaan. 

"Pandemi ini mengajarkan kita untuk kembali menggaungkan hukum kasih dan nilai-nilai pilar kebangsaan untuk saling tolong-menolong dan gotong-royong. Menunjukkan empati kepada masyarakat yang membutuhkan tindakan nyata, membangun positivisme, etos kerja, semangat perjuangan kita sebagai komponen bangsa untuk beriman, berusaha, dan tidak menyerah," ujar Wandik yang juga merupakan anggota DPR RI dari Dapil Papua ini. 

"Pandemi Covid-19 ini bagaikan tsunami yang melanda dan mengancam jutaan populasi dan semua lapisan kelas sosial masyarakat Nusantara. Menjadi pembelajaran berharga bagi kita bahwa kemampuan intelektual, jabatan, dan harta, ternyata itu semua tidak bisa memberikan jaminan kepada kita semua untuk luput dari pandemi Covid-19," katanya. 

Sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dan masyarakat, lanjut Wandik, GAMKI secara nasional, baik di pusat dan daerah, telah melakukan beberapa program antara lain memberikan bantuan sembako dan obat-obatan, terlibat sebagai Satgas Covid-19, pendampingan UMKM, melaksanakan vaksinasi massal, dan edukasi tentang Covid-19 dan dampak positif Vaksin. 

"GAMKI bekerjasama dengan Mabes Polri, beberapa Polda/Polres, serta ormas dan lembaga sipil lainnya melakukan pembagian bantuan sembako dan program vaksinasi massal kepada masyarakat terdampak. GAMKI juga bekerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja melakukan program pemberian modal usaha kepada komunitas di berbagai daerah," jelas Wandik. 

Menurut Wandik, jaring pengaman sosial kepada masyarakat harus berjalan dengan efektif dan tepat sasaran sehingga tingkat penyebaran Covid-19 dapat menurun dan kebijakan PPKM dapat segera dicabut. 

"PPKM adalah kebijakan yang terpaksa harus dilakukan oleh pemerintah karena keselamatan rakyat adalah prioritas utama. Namun PPKM yang berkepanjangan akan berdampak kepada kondisi ekonomi masyarakat. Mari kita berbenah diri dan bekerjasama, kita pasti bisa melalui situasi ini sehingga PPKM dapat segera dicabut," pungkasnya. 

Selama bulan Juli 2021, DPP GAMKI bekerjasama dengan Mabes Polri melakukan pembagian bantuan paket sembako kepada beberapa masyarakat dan komunitas di antaranya kepada Panti Asuhan Yaspat Bekasi, Yayasan Panti Asuhan Al-Hidayah Bekasi, Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Indonesia, Perkumpulan Wartawan dan Media Kristiani Indonesia (PERWAMKI), Persatuan Artis Batak Indonesia (PARBI), Asrama Sakti Dasa Indonesia (YASADI), Asrama Sekolah Tinggi Theologia Injili Jakarta, Asrama STT Hagiasmos Mission, Komunitas Perantau Sulawesi Selatan, Panti Asuhan Anak Jalanan Kristen Bekasi, jemaat Gereja yang terkena Covid-19, warga terdampak PPKM, serta mahasiswa dan pemuda perantauan lainnya.

Related Posts:

Presiden Jokowi Terima Aktivis Lingkungan Togu Simorangkir di Istana

KAIROSPOS.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo menerima kedatangan aktivis lingkungan, Togu Simorangkir, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 6 Agustus 2021. Kedatangan Togu ke Istana ini dimaksudkan untuk menyampaikan secara langsung terkait isu lingkungan dan konflik lahan di area sekitar Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara.

Sebelumnya, Togu Simorangkir bersama temannya, Anita Hutagalung dan Irwandi Sirait, melakukan aksi jalan kaki dari Danau Toba menuju Istana Negara, Jakarta, sebagai bentuk protes atas dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT Toba Pulp Lestari (TPL). Selain itu, aksi ini juga merupakan respons atas bentrok PT TPL dengan masyarakat adat di Natumingka, Sumatera Utara.

Ketiganya melakukan perjalanan dari Makam Raja Sisingamangaraja XII, di Soposurung, Balige, Senin, 14 Juni 2021 lalu dan tiba di Jakarta setelah menempuh perjalanan selama 44 hari.

“Tujuan dari aksi ini sebenarnya visinya itu adalah kelestarian Danau Toba untuk kesejahteraan generasi mendatang. Dengan misi aksi ini kita ingin mencari perhatian publik. Kita ingin mengatakan bahwa ini lho di Danau Toba, di Tano Batak sedang ada masalah,” ujar Togu dalam keterangannya usai diterima Presiden.

Dalam pertemuan dengan Kepala Negara, Togu menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah mengetahui permasalahan lingkungan yang disampaikan oleh dirinya selaku perwakilan Tim 11 Aliansi Gerak Tutup TPL. Togu juga menyampaikan bahwa status Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) tidak sejalan dengan aktivitas-aktivitas yang merusak lingkungan.

“Bapak Presiden mengatakan tadi kerusakan-kerusakan lingkungan yang sudah terjadi, mari kita tanami. Pemerintah siap memberikan bibit pohonnya, dan rencananya Bapak Presiden akan datang November atau Desember untuk melakukan penanaman bersama dengan Tim 11 dan masyarakat adat,” jelasnya.

“Tadi juga Bapak Presiden mengatakan ada 15 tanah adat yang akan diselesaikan bulan ini. Tadi saya sudah melihat lima yang sudah diselesaikan, dan sepuluh lagi akan diselesaikan beliau dalam bulan ini. Ini kabar gembira untuk masyarakat adat di sekitar Danah Toba,” tambahnya.

Di penghujung keterangannya, Togu menegaskan bahwa dengan menjaga dan melestarikan Danau Toba, generasi mendatang bisa turut menikmati keindahan dan kelestariannya. Untuk itu, ia berharap semua pihak bisa turut menjaga kelestarian lingkungan di sekitar Danau Toba.

“Kita berharap investasi-investasi yang di sekitar Danau Toba juga memerhatikan tentang lingkungan hidup, jangan hanya fokus mengeruk keuntungan tapi mengabaikan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan kehidupan di masa mendatang,” tandasnya.

(BPMI Setpres)

Related Posts:

Presiden Jokowi Resmikan RS Modular Pertamina Tanjung Duren

KAIROSPOS.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo meresmikan Rumah Sakit (RS) Modular Pertamina yang berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta, pada Jumat, 6 Agustus 2021. Presiden mengapresiasi pihak-pihak yang telah menyiapkan rumah sakit yang dibangun menjadi RS khusus pasien Covid-19 tersebut.

"Saya sangat berterima kasih kepada Menteri BUMN, kepada Pertamina yang telah menyiapkan Rumah Sakit Modular Pertamina ini," ujar Presiden dalam keterangannya selepas peninjauan.

Dalam peninjauan rumah sakit tersebut, Presiden tampak didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Presiden melihat sejumlah fasilitas yang dimiliki rumah sakit yang berdiri di atas lahan seluas 4,2 hektare tersebut.
Dengan luas bangunan mencapai 11.300 meter persegi, rumah sakit tersebut memiliki kapasitas 305 tempat tidur, yang terdiri atas tempat tidur isolasi, tempat tidur _High Care Unit_ (HCU), dan _Intensive Care Unit_ (ICU).

"Lebih bagus lagi ada juga ICU khusus untuk anak-anak dan bayi, dan ibu-ibu sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Saya sangat mengapresiasi, sekali lagi, semoga ini bisa bermanfaat bagi rakyat, bagi masyarakat," jelas Presiden.

Kepala Negara juga bersyukur bahwa angka-angka indikator menunjukkan pandemi di Jawa dan Bali mulai sedikit menurun, terutama di Jakarta. Salah satunya adalah tingkat keterisian tempat tidur di RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang sempat mencapai 90 persen pada enam hingga delapan minggu yang lalu, hari ini telah berada di angka 25 persen.

"Tetapi juga kita harus tetap waspada, hati-hati, terus bersiap-siap, berjaga-jaga," tegasnya.

Untuk diketahui, RS Modular Pertamina dibangun sejak 9 Juli 2021 dan akan dioperasikan mulai Jumat (6/8) oleh RS Pelni selaku anak perusahaan PT Pertamina Bina Medika atau Pertamedika IHC. Rumah sakit tersebut akan menjadi salah satu rumah sakit rujukan bagi pasien Covid-19 bergejala sedang hingga berat.

"Rumah sakit ini sudah siap untuk dioperasikan, pada nanti sore kita sudah mulai menerima pasien secara bertahap dengan jumlah perawat dan dokter yang akan terlibat di dalam operasional sekitar 800 orang," ujar Direktur Utama Pertamedika IHC, Fathema Djan Rachmat.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, berharap kehadiran Rumah Sakit Modular Pertamina ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terpapar Covid-19.

"Tentu saja ini dengan fasilitas yang ada dan nakes yang berpengalaman dari IHC grup kita berharap pandemi Covid ini segera bisa kita kalahkan sehingga kita bisa kembali beraktivitas secara normal," ujar Nicke.

Jakarta, 6 Agustus 2021
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden


Related Posts:

Masa Lalu Dalam Dinamika Perjuangan

KAIROSPOS.COM, Jakarta - Menyongsong kemerdekaan Indonesis yang ke 76 tahun.  Rabu (04/08/2021) Litbang PEWARNA Indonesia dengan acara 60 menit bersama PEWARNA mengadakan wawancara dengan tema "Masa Lalu Dalam Dinamika Perjuangan " Narasumber yang dihadirkan diantaranya Mayjen TNI (Purn) Bantu Hardjijo, sebagai WAKETUM DPP LVRI, Pdt. Brigjen (Purn) Harsanto Adi, sebagai KETUM API serta acara dipandu oleh Ketua Litbang Pewarna Ashiong P. Munthe. 

Pembahasan ini didiskusikan dengan melihat keberadaan Indonesia saat ini tidak terlepas dari sejarah yang panjang memasuki kemerdekaan Indonesia yang ke-76 tahun, dimana sebagai bangsa Indonesia perlu untuk merefleksikan sejarah masa lalu untuk dijadikan sebagai pembelajaran agar tidak melupakan identitasnya.

Bantu Hardjijo selaku WAKETUM DPP LVRI, menjelaskan terkait organisasi Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) yang dimana tugas utamanya yaitu melaksanakan pelestarian daripada jiwa semangat dan nilai kejuangan 45. "Tugasnya kita yaitu melanjutkan jiwa semangat dan kejuangan ini kepada generasi muda supaya mereka bisa mempertahankan dan mengisi usaha yang telah dilaksanakan oleh senior-senior dalam memerdekakan negara ini," ungkapnya.

Bantu Hardjijo sendiri menceritakan mengenai pengalaman berkesan di masa-masa perjuangan yang dialami, yakni pada masa Dwi Komando Rakyat (Dwikora) pada tahun 1964 sampai 1966 yang ditugaskan sebagai pasukan dalam memimpin 7 orang untuk masuk ke Malaysia. "Pada waktu itu tujuan kami yaitu supaya tentara mereka tidak terkonsentrasi ke wilayah Singapura dan Johor saja tapi harus dipecah untuk ke sebelah utara," jelasnya. Bantu Hardjijo menambahkan bahwa "Pada waktu itu terjadi clash dimana 4 anggota saya ketinggalan di sana dan 1 orang langsung meninggal. Tapi alhamdulilah saya bisa kembali," ungkap Bantu. Ada juga pengalaman yang tidak terlupakan disampaikan oleh Bantu Hardjijo ketika berada di Irian, dimana 3 hari tidak makan waktu mengejar Lodewijk Mandatjan.

Melihat kondisi pada masa tersebut yang kerap kali terjadi peperangan, Harsanto Adi selaku KETUM API memberikan pandangannya terkait akar dari peperangan tersebut terjadi, "Saya lihat ini masalah hanya dalam negeri saja, dimana kita lihat adanya perbedaan pendapat atau ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat sehingga terjadinya pemberontakan tersebut". Lanjutnya, "kalau peperangan antar negara saya pikir itu terjadi karena masalah-masalah perbatasan dan permasalahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya konflik," jelasnya.
Dibalik pemberontakan yang terjadi, ada pengalaman menarik yang disampaikan Bantu Hardjijo ketika berada di Ambon. "Waktu itu pertama kali saya ke Ambon dan kita tahu bahwa Ambon daerahnya dibagi 2, yakni daerah Islam dan Kristen," ungkapnya. Bantu Hardjijo melakukan upaya perdamaian antar dua daerah ini, dimana Bantu Hardjijo diperintahkan oleh Menko untuk mengumpulkan 100 orang Islam dan 100 orang Kristen dan melakukan berbagai upaya-upaya perdamaian. "Sehingga ini menjadi hal bagaimana kita mengupayakan perdamaian. Itu yang menjadi hal yang mengesankan buat saya karena pengalaman ini bisa kita gunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi saat ini juga," ungkap Bantu.

Pada masa perjuangan, kedekatan antara pemimpin dengan rakyat jelas sekali sangat dekat. Namun ketika ditelusuri dalam sejarah, ada pemberontakan yang terjadi seperti Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang memproklamirkan Negara Islam Indonesia (NII), menunjukan bahwa pada masa itu ternyata tidak solid. Bantu Hardjijo menanggapi bahwa, "Hal tersebut terjadi karena Belanda selalu memanfaatkan situasi dan berusaha untuk memecah belahkan kita". Lanjutnya, "tentara kita dipaksa harus keluar dari wilayah yang dikuasai Belanda, sehingga terjadinya kekosongan dan pada kondisi itulah dimanfaatkan Kartosoewirjo untuk memproklamirkan Negara Islam Indonesia," jelasnya.

Pada akhir diskusi, Bantu Hardjijo menyampaikan mengenai dukungan sikap terhadap pemerintah dalam menangani permasalahan COVID-19. "Marilah kita bersatu dalam mengatasi pandemi ini. Ini seruan dan sikap kita, untuk bersama bergotong royong membantu rakyat kecil sesuai dengan kemampuan kita masing-masing," ungkapnya. Harsanto Adi dalam penutupnya menyampaikan harapan terkait adanya pembuatan film-film perjuangan yang dapat membangkitkan semangat anak muda. Letnan Jenderal TNI (Purn) Syaiful Sulun selaku Ketua Umum LVRI turut menyampaikan pesan penutup, "Dalam memajukan negeri ini, kuncinya yaitu bersatu. Kita harus bersatu dan hanya berlandaskan pada Pancasila," tutupnya.

Related Posts:

Pelantikan Pewarna Indonesia DPD DIY



 
KAIROSPOS.COM, Yogyakarta, Dewan Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA) menggelar Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta PEWARNA dengan masa bakti periode 2021-2026 di Pendopo Kusuma Homestay Jalan Parangtritis Km.7 Bantul, Yogyakarta. Acara diselenggarakan dengan prokes ketat pada 31 Juli 2021 pukul 16.30-17.30 WIB dan diadakan secara hybrid, yakni melalui sarana online dan tatap muka. 

Ibadah melandasi acara pelantikan sore itu. Worship leader Martha mengajak peserta zoom dan para undangan untuk mensyukuri berkat anugerah Kristus. Hal ini pun dipertegas dalam Firman Tuhan yang disampaikan Pdt. Daniel Pujarsono. 

“Karena di nama PEWARNA ada nasrani maka harus jadi wartawan yang berbeda dari lainnya. Pengurus yang dilantik harus terus bersyukur dan berkeyakinan bahwa mewartakan Kabar Baik adalah sebuah panggilan. Fungsi PEWARNA hadir bukan untuk menyusahkan dan membuat bingung. Tapi harus menegaskan bahwa berita harus menguatkan dan membangkitkan sebab Allah turut bekerja dalam setiap hal yang manusia kerjakan. Maka jurnalis harus refleksi, yang dicari pendengar kabar benar atau penggemar tulisan hoaks,” ungkap Daniel penuh jenaka sepanjang berkotbah ini. 

Seusai ibadah, dilanjutkan acara pelantikan yang dipandu host Alfin dan Richardo. Lagu Indonesia Raya membuka rangkaian pelantikan kemudian disusul pembacaan SK, Janji PEWARNA, doa pengurusan, penandatangan berita acara, dan diakhiri penyerahan SK juga pataka kepada Ketua PEWARNA DPD DIY Pdm. Harun Sumadi, Amd.PLB., M.Th, Sekretaris PEWARNA DPD DIY Pdt. Arief Arianto, S.Th, Bendahara PEWARNA DPD DIY Pdt. Aryanto Tanesib, MA., M.PdK.
“Kami mengusung tema ‘Menyampaikan Kabar Baik dan Benar’ (Keluaran 23: 1) karena berangkat dari keprihatinan saat ini yang masih banyak menjadi korban hoaks dari handphone masing-masing. Langkah pertama kami dalam lima tahun ke depan adalah fokus memerangi hoaks,” tutur Pdm. Harun Sumadi dalam sambutannya.

Pada pelantikan sore itu, Ketum DPP PEWARNA Yusuf Mujiono juga memberikan apresiasi atas kegotongroyongan DPP PEWARNA DIY bahu-membahu dalam mempersiapkan pelantikan. 

“PEWARNA beranggotakan para jurnalis media cetak maupun media elektronik di Indonesia. Meski baru 8 tahun berdiri, PEWARNA sudah berperan membantu pemerintah dalam menyampaikan pesan dan juga mengkritisinya. Karena ini lembaga Nasrani, kami juga berkawan dengan aras, sinode, dan ormas gereja. Kalau mereka nakal ya kita gertak. Kalau ada kasus intoleransi kita pun harus berseru lantang. Posisi PEWARNA selalu di tengah antara yang mengkritik dan yang dikritik. PEWARNA harus menjaga relasi keberagaman sebab janji kita langsung kepada Sang Kepala Pewarta,” tegas Yusuf Mujiono yang juga menjelaskan pentingnya membangun pemberdayaan peran jurnalistik secara berkala melalui pelatihan-pelatihan bekerjasama dengan STT dan gereja-gereja.
Pelantikan yang diselenggarakan di lokasi istimewa ini terjadi berkat keramahtamahan tuan rumah Drs. H. Suharsono yang juga menjadi Anggota Kehormatan PEWARNA DPD DIY. 

“Selamat bertugas sebaik-baiknya dalam memerangi hoaks. Mari kita kerja sesuai aturan. Kalau kerja sesuai aturan tak ada yang perlu ditakutkan. Mungkin saya tenar di Indonesia sebagai pejabat muslim yang dekat dengan non-muslim. Tapi tidak hanya nasrani, semua agama saya besarkan. Seperti soal bikin surat ijin pendirian tempat ibadah, harus dipikirkan matang hingga 100 tahun ke depan. Biar anak cucu tenang dalam beribadah secara gratis dan tetap,” kata Drs. H. Suharsono memberikan sambutan.

Tak ketinggalan Pembimas Kristen Kemenag DIY Sri Gunarti Sabdaningrum M.PdK. memberikan dukungannya kepada DPD PEWARNA DIY yang dilantik sore itu. 

“Kami berharap PEWARNA DIY dapat berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan COVID-19 melalui pemberian informasi sebagai pewarta, dengan kelengkapan data dan fakta yang valid sehingga masyarakat semakin cerdas dalam membaca dan merespon pemberitaan di medsos. Seperti yang pernah disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, agama seharusnya menjadi inspirasi bagi banyak orang bukannya aspirasi untuk kepentingan sekelompok. Dari pemikiran beliau, seharusnya kita bisa terus menggali inspirasi untuk lebih moderat dalam keberagaman dan pembangunan bangsa,” ungkap Sri Gunarti melalui zoom. Hal ini pun menjadi menjadi perhatian DPP PEWARNA DIY, mengingat beberapa bulan lagi provinsi DIY menjadi tuan rumah dalam helatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) Nasional.

“Mengucapkan selamat kepada DPP PEWARNA DIY yang telah dilantik. Semoga tetap profesional, teguh menjaga kredilitas, bertanggungjawab, dan objektif di antara beragam informasi saat ini,” tutur Wakil Walikota Yogyakarta Drs. Heru Purwadi, MA. menyambut para undangan melalui video rekaman.

Tampak hadir pula dalam acara pelantikan sore itu, antara lain Ketua Harian DPP PEWARNA Jawa Tengah, Ketua Harian DPP Jawa Barat, Ketua PGLII DIY, Ketua Vox Point Indonesia, dan Wakil Ketua MUKI. Pelantikan yang berlangsung guyub dan hangat tersebut diakhiri dengan penyerahan buah tangan dari Ketua Penasihat DPD PEWARNA Jawa Tengah Henky Narto Sabdo kepada DPD PEWARNA DIY sebagai simbol persaudaran dan mitra bertetangga dalam pewartaaan Kabar Baik. 

Sukses selalu PEWARNA! Tuhan memberkati.[Kay/Yas/Naf]

Related Posts: