MAKNA KEUGAHARIAN TERCERMIN PADA NATAL FORMAG PESANGGRAHAN


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Semangat keugaharian atau kesederhanaan namun mempertahankan sukacita, kebersamaan, dan komitmen kesatuan tercermin dalam perayaan Natal Forum Musyawarah Antar Gereja (FORMAG) Kecamatan pesanggrahan Jakarta Selatan.

FORMAG Kecamatan Pesanggrahan menghimpun 25 Gereja Gereja dari berbagai denominasi dan 1 (satu) Gereja Katholik. Dalam perayaan natal yang di selenggarakan di STT INALTA Rempoa Jakarta Selatan dihadiri 8 (delapan) Gereja diantaranya; GPIB Sejahtera, GPIB, Gibeon, GKI Bintaro, GKJ Kanaan, GSRI, BNKP Syalom Kodam, GKAI Inalta.

Masing masing gereja mengisi puji-pujian dengan membawa Vokal Grup dan Paduan Suaranya. Ucapan selamat datang dan  Pelayan Firman dibawakan oleh Pdt. Agus Handoko Warih pendeta GKAI Inalta dan dosen STT Inalta Rempoa Jakarta Selatan.

Tema Natal dalam perayaan FORMAG Pesanggrahan adalah Hendaklah Damai Sejahtera Kristus Memerintah Dalam Hatimu (Kolose 3 ayat 15). Disampaikan secara lugas dan contoh keseharian yang di hadapi masyarakat seperti manusia tidak pernah lepas dari ketakutan dan kecemasan, dalam kehidupan sehari hari jika manusia terancam dan ketakutan pasti menjauh dari persoalan seperti jika masyarakat menaiki metromini dan kopaja kemudian naik pria berwajah seram, menakut-nakuti, atau punya trauma pernah di copet atau di todong pasti akan turun ditengah jalan walaupun perjalanannya masih jauh dan ini sangat berbeda dengan sikap rohani dan spiritual jika manusia ketakutan dan penuh kecemasan pastilah menghadap Tuhan meminta perlindunganNya.

Kendati umat dihadapkan dengan kesulitan hidup, masalah ekonomi, rumah tangga, karir namun damai sejahtera sudah tertanam dan ada dalam nurani umat kristiani. Kemudian disampaikan pula pada semua komunitas yang berlandaskan Kristiani, memakai simbol Kristen/Katholik agar tetap mempertahankan Komitmen, Persatuan, Cinta Kasih, jangan saling menjatuhkan namun harus menolong yang lemah mensubsidi gereja yang ekonominya kurang mapan demikian pesan Natal Pdt.
Agus Handoko Warih.

Pdt. Petrus Metanfanuan (GPIB Sejahtera) sebagai Koordinator Kecamatan Pesanggrahan dan Wakil Ketua FORMAG Kodya Kecamatan Pesanggrahan menyampaikan kata sambutannya "Kegiatan FORMAG Kodya Jakarta Selatan dan Kecamatan Pesanggrahan yang sudah lama tertidur karena kegiatan di Gereja masing masing dibangunkan dari tidurnya ketika ada pertemuan di Polsek Pesanggrahan agar Gereja Gereja tetap aktif dalam kegiatannya untuk mendukung Kamtibmas di Kecamatan Pesanggrahan. FORMAG Kecamatan Pesanggrahan sangat beruntung karena setiap kegiatan koordinasi antar gereja dapat menggunakan kantor Kecamatan Pesanggrahan Jakarta selatan untuk rapat dan membuat perencanaan program untuk umat gereja.

Hal Senada disampaikan oleh Drs. Bambang Utoyo, Ketua FORMAG Kodya Jakarta Selatan dan Wakil Ketua FORMAG Propinsi DKI bahwa FORMAG Kecamatan Pesanggrahan sebagai anak sulung terbentuknya FORMAG Kecamatan Pesanggrahan setelah pecah dari Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG Propinsi DKI) yang dibentuk oleh Gubernur DKI Letjen Ali Sadikin tahun 70an sewaktu beliau masih menjabat di Kesbangpol dan Camat Jatinegara. Pesannya agar FORMAG Kecamatan Pesanggrahan terus bergerak dan jangan tertidur lagi.

Penulis : Thony Ermando.

Related Posts:

0 Response to "MAKNA KEUGAHARIAN TERCERMIN PADA NATAL FORMAG PESANGGRAHAN"

Post a Comment