Pengawasan Lemah, Pengurus Kompleks Diduga Leluasa Selewengkan IPL: Warga GRR Meradang!


 
KAIROSPOS.COM, Jakarta Utara, DKI Jakarta – Warga Gading Resort Residence (GRR) mengungkapkan kemarahan mereka atas dugaan penyelewengan dana Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) yang diduga dilakukan oleh pengurus kompleks. Mereka menilai, lemahnya sistem pengawasan internal menjadi celah bagi pengurus untuk bertindak semena-mena.
 
Kekecewaan warga memuncak pada hari ini, 1 Desember 2025, ketika mereka mendatangi kantor pengelola untuk menuntut kejelasan. "Kami merasa tidak ada pengawasan yang efektif terhadap pengelolaan dana IPL," ujar Alexander, salah seorang warga yang vokal.
 
Menurut laporan warga, indikasi masalah ini sudah muncul sejak September 2024 hingga Agustus 2025. Surat verifikasi yang dikirimkan pengawas kompleks pada 28 Oktober lalu tidak mendapatkan respons. Bahkan, Building Manager dari Colliers, Stanley, mengaku tidak memiliki akses ke data keuangan.
 
"Seharusnya ada mekanisme pengawasan yang ketat, sehingga tidak ada ruang bagi pengurus untuk melakukan tindakan yang merugikan warga," tegas Herrianto, warga lainnya.
 
Warga juga menyoroti adanya kebebasan bagi pengurus untuk melakukan pembelian tanpa tender, sementara pengawas tidak memiliki wewenang untuk memeriksa detail transaksi. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa sistem pengawasan internal sangat lemah.
 
"Kami mempertanyakan mengapa pengawas tidak memiliki wewenang yang cukup untuk mengawasi pengelolaan keuangan kompleks," keluh Alex.
 
Dari hasil pengecekan langsung ke kantor pengelola, warga menemukan indikasi kuat bahwa pengurus tidak membayar IPL selama setahun penuh. Namun, mereka masih akan melakukan verifikasi lebih lanjut dengan memeriksa rekening koran bank.
 
Salah seorang tokoh masyarakat yang memiliki latar belakang hukum menyatakan bahwa masalah ini seharusnya bisa diselesaikan sesuai hukum yang berlaku. Ia juga berharap pemerintah lebih aktif dalam mengawasi pengelolaan kompleks perumahan.
 
Alexander menambahkan bahwa ada upaya intimidasi terhadap warga yang vokal dalam menyuarakan masalah ini. "Ini jelas melanggar undang-undang ITE dan merupakan upaya untuk membungkam kritik," tegasnya.
 
Warga menegaskan bahwa mereka tidak melarang siapa pun untuk tinggal di kompleks tersebut, tetapi mereka menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pengurus dalam pengelolaan keuangan kompleks. Mereka berharap masalah ini dapat segera diselesaikan demi kepentingan bersama seluruh warga.
 
Welly Massie berharap agar pemimpin baru yang sudah berkomitmen dapat memenuhi janjinya untuk memberikan akses kepada warga agar dapat memeriksa keuangan kapan saja.
 
Hingga berita ini diturunkan, Dimas belum berhasil dikonfirmasi untuk mengklarifikasi pemberitaan ini.
 
Reporter: Thony Ermando

Related Posts:

0 Response to "Pengawasan Lemah, Pengurus Kompleks Diduga Leluasa Selewengkan IPL: Warga GRR Meradang!"

Post a Comment