BERBALIK DAN BERKARYA BAGI-NYA





Kisah Para Rasul 3:11-22
Bukankah telah  dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan  bagimu  seorang nabi dari antara saudara-saudaramu,  sama seperti aku : Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu…(ayat.22)
WartaNusantaraku.com  Peristiwa  penyembuhan orang lumpuh sejak lahir yang dilakukan Petrus (ayat 1-10), membuat orang-orang ramai mengerumuni Petrus.  Keadaan seperti iniadalah kesempatan yang sangat baik bagi Petrus untuk berkotbah tentang Injil. Pada ayat 12, Petrus menjelaskan bahwa apa yang terjadi kepada orang  lumpuh itu bukan karena kehebatan dan kuasa Petrus tetapi murni hanya karena kuasa Allah. Hal ini menjadi pelajaran bagi  para “hamba-hamba Tuhan dan pelayan Tuhan, dimana  mukjizat yang benar seharusnya hanya meninggikan nama Tuhan, bukan pengkotbahnya. Kemudian pada ayat 13 Petrus menegaskan bahwa Allah Israel, yaitu Allah yang dipercaya oleh nenek moyang merekalah yang menyembuhkan orang lumpuh itu. Maksudnya bahwa mukjizat itu adalah pekerjaan Allah yang dikenal oleh orang Israel sejak dahulu, yaitu Abraham Ishak dan Yakub yang seharusnya sudah mereka percayai oleh karena janji-janji Nya kepada mereka (12-13). Ayat ini juga menjelaskan bahwa mukjizat itu terjadi oleh karena Kristus adalah penggenapan nubuatan nabi-nabi sejak dahulu (21-24). Oleh karena itu kedatangan Kristus sebenarnya bukanlah sesuatu yang aneh untuk mereka percayai, sebab kedatangan-Nya adalah penggenapan janji Allah. Petrus menjelaskan bahwa orang Israel harus percaya kepada Allah dan hamba-Nya yaitu Yesusyang telah menyembuhkan orang lumpuh itu. Kata hamba-Nya dikutip dari Yesaya 52:13-53, yaitu nama Mesias. Petrus menyebut Yesus sebagai hamba karena penderitaan-Nya yang tertulis dalam ayat 14-15, dimana Dia merendahkan diri-Nya dengan mengambil rupa seorang hamba seperti yang dijelaskan dalam Filipi 2:7 khotbah Petrus ini bukan hanya menjelaskan fakta tentang Kristus, tetapi juga menegor dosa-dosa mereka, yaitu tentang apa yang telah mereka lakukan kepada Yesus. Dosa mereka adalah merupakan dosa yang sangat keji yang selama ini tidak mereka perhatikan. Selama ini mereka berpikir bahwa mereka telah melakukan tindakan yang benar dengan menyalibkan Yesus, ternyata itu adalah dosa yang sangat besar. Kemudian di ayat 14 menjelaskan lebih dalam lagi dimana tindakan mereka adalah merupakan penghianatan yang keji terhadap kebenaran, yaitu mereka membunuh Yesus yang benar dan membebaskan si pembunuh. Dalam Perjanjian Lama(PL) Mesias sering disebut sebagai yang kudus dan yang Benar (Yesaya 53:11; Yeremia 33:15). Selanjutnya pasal 3:15, merupakan bagian isi kotbah Petrus yang sangat penting, disini Petrus sedang memperlihatkan dosa-dosa para pendengarnya kembali dengan lebih tegas, dimana mereka telah membunuh Yesus yaitu Dia yang Petrus sebut sebagai yang memimpin kepada hidup, “Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup telah kamu bunuh…” ini menunjukkan betapa besarnya dosa mereka. Mereka telah menolak dan membunuh Tuhan yang member kehidupan kepada manusia. Selanjutnya ayat ini juga berkata “…tetapi Allah telah membangkitkan-Nya dari antara orang mati. Berita ini juga sebenarnya bernuansa penghakiman Allah terhadap ketidakbenaran orang Yahudi. Kebangkitan Yesus adalah kebenaran yang terbukti sendiri. Kemudian dalam ayat 15 ini juga Petrus berkata “Tentang hal itu kami adalah saksi,” perlu kita ingat bahwa persyaratan sebagai rasul Kristus adalah orang yang melihat dan menyaksikan kebangkitan Yesus dengan mata sendiri.  Kata bersaksi dalam bahasa Yunani  Marturia”  itu selalu ada hubungannya dengan martir, artinya bahwa setiap orang yang menjadi saksi bagi Kristus harus siap menjadi martir. Pada ayat 16, menjelaskan bahwa kepercayaan dalam nama Yesus telah member kesembuhan kepada orang lumpuh itu. Petrus beriman kepada Yesus, tetapi orang lumpuh itu sepertinya tidak memiliki iman yang sama dengan Petrus, tetapi ia mentaati Petrus yang beriman, itu berarti bahwa akhirnya orang lumpuh itu juga percaya pada apa yang dipercaya Petrus (dia juga beriman). Kemudian dilanjutkan dengan ayat 17, dimana Petrus seolah memberikan penghiburan kepada para pendengarnya dia berkata “Kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan,” ini merupakan kalimat yang menghibur dan memberi pengharapan kepada orang-orang berdosa yang membunuh Yesus Kristus Anak Allah, mereka mempunyai kesempatan untuk bertobat dengan kata-kata yang menghiburkan.  ”Kamu telah  berbuat  demikian karena  ketidaktahuan,”   perkataan ini bukan berarti bahwa mereka dianggap tidak berdosa.  Tindakan mereka tetap berdosa meskipun  dilakukan karena ketidaktahuan.  Hanya disini  Petrus menegor  mereka dengan lembut.  Pada ayat 18, Petrus menjelaskan  bahwa penderitaan Mesias adalah penggenapan nubuatan, bahwa Mesias  yang diutus-Nya harus menderita.  Selanjutnya  pada ayat 19-20 Petrus menantang  orang-orang Yahudi  agar bertobat dari dosa-dosa mereka dan berbalik kepada  Allah. Ini akan berarti mengubah pandangan mereka tentang  Yesus dan mengakui Dia sebagai Mesias Allah. Hasilnya akan berupa kenyataan bahwa dosa mereka dihapuskan dan mereka dapat menikmati  waktu kelegaan yang dijanjikan oleh nabi-nabi Perjanjian  Lama, yang mengacu kepada  kedatangan Tuhan yang kedua kali. Lebih lanjut  kata “Pemulihan segala sesuatu”, adalah juga menunjuk kepada kemuliaan  yang akan terjadi pada waktu Yesus dating kedua kali, pada waktu itu semua mahluk  akan menjadi baru, itulah kemuliaan (3:21). Ayat 22, merupakan lanjutan dari ayat 21, dimana  pada ayat 21 telah dikatan  tentang waktu  Yesus tinggal di sorga sampai pemulihan segala sesuatunya. Waktu yang dimaksud disini mengacu pada masa perjanjian Baru, yaitu waktu bagi jemaat untuk percaya kepada-Nya. Musa telah membicarakan tentang masa itu Perjanjian Lama dalam Ulangan 18:15 dikatakan “Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku  akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; Dialah yang harus kamu dengarkan” ayat ini telah digenapi dalam Kristus. Nabi (yang dimaksud oleh ayat terdebut adalah  Yesus) adalah pengantara manusia dengan Allah (1 Tim 2:5). Jika kita mengadakan  penelitian antara Musa dan Yesus Kristus, memang memiliki banyak persamaan dimana Musa memimpin umat Tuhan dengan Firman dan Roh Kudus, bukan dengan pedang. Hidup matinya Umat Allah bergantung pada Firman Allah yang disampaikan Musa.  Demikian pula Mesia memimpin jemaat dengan Firman dan Roh Kudus, hidup atau matinya jemaat bergantung pada Firman Mesias.
RENUNGAN     
    Kuasa ilahi yang nyata di dalam diri murid Yesus baik yang memampukan mereka untuk bersaksi maupun untuk melakukan hal-hal yang luar biasa memberikan pemulihan bagi orang yang lumpuh. Biasanya dalam menghadapi orang-orang yang mengalami keterbatasan secara fisik seperti di lumpuh itu, kita sama dengan orang-orang Kristen pada waktu itu, yaitu cukup memberikan nya seperak atau dua perak, dan hal itu sudah cukup dan selesai. Atau tidak jauh beda dengan program-program diakonia yang ada di gereja menganggarkan sekian ratus ribu rupiah perorang dan itu sudah cukup  sampai disitu, tanpa menyentuh bagaimana meningkatkan taraf hidupnya atau member I suatu kesempatan  yang memungkinkannya memiliki masa depan yang baik.  Seperti yang dilakukan oleh Petrus dan murid-murid Yesus dengan mengatakan: “emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu…” dengan menyembuhkan kelumpuhan orang tersebut dan membuatnya bisa berjalan, memberikan harapan yang besar untuk berkarya dan memiliki masa depan yang lebih baik. Dalam mengalami hidup yang berpengharapan yang dikerjakan oleh juasa Kristus lewat pelayanan, hendaknya membuat kehidupan seseorang mengalami pembaharuan, yaitu berbalik pada-Nya hidup dalam pertobatan yang sesungguhnya. Hidup yang  sungguh mengasihi Tuhan yang takut pada Tuhan, serta bagaimana hal itu nyata  lewat kasih kita kepada sesame umat manusia secara tulus serta hidup dalam kebenaran, kejujuran, keadilan  sejalan  dengan Firman Tuhan.  Dia akan bekerja melalui kita sebagaimana Dia bekerja melalui Petrus, yakni untuk menguatkan dan memulihkan sesama. Doa : (Bapa sorgawi, kami menyerahkan hidup kami secara utuh sebab hanya Engkau yang dapat kami andalkan memberkati kami) Amin.
Sumber : Dok. Pdt. Ny. Fransisca H.E. Todingdatu M, Persiapan Majelis Jemaat GPIB Sejahtera.

Related Posts:

0 Response to "BERBALIK DAN BERKARYA BAGI-NYA"

Post a Comment