Saham Tak Beres, Gugatan Rp99 Miliar Menggelinding di PN Jaksel


KAIROSPOS.COM, Jakarta Selatan — Gugatan wanprestasi senilai Rp99 miliar terus bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pokok sengketa perkara Nomor 1308/Pdt.G/2025/PN JKT SEL ini adalah tidak dipenuhinya kewajiban penyerahan 5 persen saham perusahaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) tertanggal 27 Juni 2022.

Perkara yang diajukan Trijono Soegandhi terhadap PT Jagonya Ayam Indonesia dan Ricardo Gelael itu kini memasuki pemeriksaan pokok perkara, setelah Majelis Hakim menyatakan legal standing para pihak lengkap dan diterima.

Dalam persidangan, kuasa hukum Penggugat menyampaikan harapan agar seluruh rangkaian sidang dapat diperuntukkan untuk umum. Harapan tersebut disampaikan sebagai bentuk keterbukaan proses peradilan, mengingat perkara ini menyangkut kepentingan hukum, nilai gugatan besar, serta perhatian publik.

Penggugat menilai PPJB yang disengketakan merupakan kontrak sah dan mengikat, namun kewajiban utama berupa penyerahan saham 5 persen tidak dilaksanakan, sehingga dinilai sebagai wanprestasi. Atas dasar itu, Penggugat menuntut ganti rugi Rp99 miliar, bunga 6 persen per tahun, serta mengajukan sita jaminan atas aset HGU seluas 8,5 juta meter persegi di Banyuwangi, Jawa Timur.

Sementara itu, Majelis Hakim kembali menegaskan bahwa biaya di luar mekanisme persidangan bukan kewenangan pengadilan, sehingga fokus persidangan diarahkan pada substansi sengketa kontraktual.

Related Posts:

Leonard Hastabrata Cs Ditetapkan MUA P3SRS Gading Resort Residence Menjadi Pengurus Periode 2025–2028


KAIROSPOS.COM, JAKARTA — Polemik panjang antara Pemilik dan Penghuni Rumah Susun Apartemen Gading Resort dengan Pengurus lama reda setelah  Musyawarah Umum Anggota (MUA) Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Apartemen Gading Resort Residence menetapkan pengurus dan pengawas periode 2025–2028, Jumat, 13 Desember 2025, setelah melalui rangkaian proses yang sempat diwarnai dinamika dan penundaan.

Rapat dinyatakan sah setelah dihadiri pemilik dari 711 unit, dengan keterwakilan Nilai Perbandingan Proporsional (NPP) sebesar 20,741 persen. Pelaksanaan musyawarah merujuk Pasal 51 ayat (5) Peraturan Menteri PKP Nomor 4 Tahun 2025, yang memungkinkan rapat kedua tetap diselenggarakan dan menghasilkan keputusan meskipun tidak memenuhi kuorum kehadiran lebih dari 50 persen.

Musyawarah dipimpin oleh Laurencia selaku Ketua Pimpinan Sidang Bidang Musyawarah, didampingi Lisa Anttan sebagai sekretaris dan Sany sebagai bendahara. Jalannya rapat turut disaksikan dan dicatat oleh Notaris Dewi Sugina Mulyani, S.H., serta dihadiri perwakilan pemerintah daerah dan instansi terkait sebagai peninjau.

Sebelum memasuki agenda pemilihan, peserta terlebih dahulu melakukan voting pengesahan tata tertib. Mayoritas peserta menyatakan setuju terhadap tata tertib yang diajukan, sehingga musyawarah dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Tahapan selanjutnya adalah verifikasi calon pengurus dan pengawas, termasuk pemeriksaan pemenuhan kewajiban administrasi, seperti pelunasan Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL). Proses verifikasi dilakukan secara terbuka di hadapan peserta, disertai klarifikasi dari pihak-pihak terkait.

Berdasarkan hasil verifikasi, hanya satu paket calon pengurus dan satu paket calon pengawas yang dinyatakan memenuhi seluruh persyaratan. Dengan demikian, paket tersebut ditetapkan secara sah untuk memimpin P3SRS Gading Resort Residence selama tiga tahun ke depan.

Sebagai bagian dari penutup musyawarah, pengurus terpilih membacakan dan menandatangani Pakta Integritas, yang memuat komitmen menjalankan pengelolaan rumah susun secara transparan dan akuntabel, serta mengutamakan kepentingan pemilik dan penghuni. Adapun nama Pengurus yang baru; Ketua Leonard Hastabrata, Sekretaris : Bhavest Nawani, Bendahara : Theodorus Wisnu Widia, dibantu Pengurus bidang ; Steve, Billy Naunisn, Iskandar Kariadjaja, Elly Sabda Arista, Nizmah Supandi.

Ketika ditanya wartawan yang hadir apa program kerja 100 kedepan yang merupakan program prioritas Leonard dan Bhavest menjawab "
Program kerja 100 hari pengurus baru bersama team :
Pertam,  Review semua system mulai dari pengelolaan sampai keuangan. 
Kedua, Mempersiapkan road map effisiensi keuangan dan cara bekerja ( membuat kerjaan terrealisasi lebih cepat ) 
Ketiga, Memperkenalkan diri dan team  dengan semua stake holder internal dan external 
Keempat,  Membuat SOP baru untuk memastikan target kerja kita untuk tahun 1 , tahun 2 dan tahun 3 ter realisasi.
Musyawarah ini diharapkan menjadi titik awal konsolidasi dan perbaikan tata kelola di lingkungan Gading Resort Residence, sekaligus meredakan perbedaan pandangan yang selama ini kerap muncul dalam proses pengambilan keputusan bersama. (Thony Ermando)

Related Posts:

Stafsus Menteri HAM : Jurnalis ujung Tombak Bangun Peradaban HAM di Indonesia

Staf Khusus Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) RI Thomas Harming Suwarta


KAIROSPOS.COM, Palangkaraya - Staf Khusus Menteri HAM RI Thomas Harming Suwarta mengajak seluruh wartawan di Indonesia untuk terlibat aktif dalam agenda besar Pembangunan HAM di Indonesia. Menurut Thomas, jurnalis tidak hanya menjadi pilar demokrasi tetapi juga menjadi pilar Hak Asasi Manusia. 

Hal tersebut disampaikan Thomas dalam seminar nasional bertajuk “Jurnalis dalam Perspektif Hak Asasi Manusia” dalam rangka Rapat Kerja Nasional Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (Pewarna) di Aula Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, Palangkaraya, Kamis (13/11).

“Bangun peradaban HAM itu adalah tugas kita semua masyarakat Indonesia, lebih-lebih lagi wartawan karena mereka memiliki kekuatan luar biasa melalui tulisan atau reportase berita yang bisa memberi kesadaran pada masyarakat dan juga pemerintah tentunya. Bayangkan kalau media atau wartawan memiliki perspektif tentang Hak Asasi Manusia maka dengan sendirinya mereka memberi porsi besar pada isu-isu HAM dan pasti berdampak pada masyarakat,” ujar Thomas.

Dikatakan dia, pemerintahan Prabowo - Gibran saat ini memiliki komitmen tinggi pada pembangunan Hak Asasi Manusia yang meliputi aspek-aspek penghormatan (To Respect), Pelindungan (To Protect), dan Pemenuhan kebutuhan HAM (To Fulfill). Kata dia meletakan aspek HAM pada astacita pertama merupakan komitmen yang kuat pemerintahan saat ini untuk membangun peradaban baru yaitu peradaban yang berlandaskan nilai-nilai Hak Asasi Manusia. Bahkan lebih dari 50 persen poin-poin pada Astacita lanjut Thomas merupakan aspek-aspek Hak Asasi Manusia. 

“Artinya kita semua termasuk komunitas media sedang diajak menjemput peradaban baru tersebut. Ya kita bisa memulainya dengan peran-peran jurnalistik harian kita dengan memberi kesadaran HAM pada masyarakat melalui konten-konten atau materi liputan. Sehingga isu HAM tidak hanya muncul saat terjadi kasus saja tetapi pada isu-isu lain juga ya soal penghormatan dan juga pemenuhan kebutuhan HAM misalnya. Itu bisa diangkat ke publik,” urai Thomas.

Dia ingatkan juga, di tengah era keterbukaan informasi publik saat ini termasuk banjir informasi, wartawan media-media ‘mainstream’ tetap menjadi rujukan publik untuk mengetahui berita-berita yang memang benar dan layak dikonsumsi serta membantu publik dan pemerintah dan bukan sekedar mencari sensasi yang justru tidak mendidik masyarakat. 

“Siapa pun paham kekuatan pena atau tulisan itu luar biasa. Maka pena wartawan dan perspektif wartawan itu punya pengaruh luar biasa termasuk membantu dalam membangun peradaban HAM di Indonesia. Ayo wartawan di seluruh nusantara, kita sama-sama bangun peradaban HAM,” kata Thomas sambil menyampaikan ajakan.

Lebih dari itu, Thomas juga menyampaikan pentingnya wartawan di seluruh Indonesia meningkatkan kapasitas dan kemampuannya termasuk subtansi Hak Asasi Manusia yang disebut Thomas sebagai intangible aset termahal yang dimiliki bangsa ini. Dengan makin memahami hak asasi manusia maka wartawan diharapkan lebih mudah menyampaikan pesan-pesannya kepada publik. 

“Maka kami menempatkan penguatan kapasitas HAM untuk rekan-rekan wartawan sebagai hal penting. Bagaimana pun jurnalis yang memahami dengan baik tentang HAM tentu menjadi komunikator yang baik bagi publik untuk menyampaikan isu-isu atau pesan-pesan tentang Hak Asasi Manusia. Termasuk keberpihakannya pada isu-isu HAM,” tukas Thomas.

Dia berharap ke depan ada kerjasama dan sinergi yang baik antara media dengan kementerian Hak Asasi Manusia karena sesungguhnya semakin banyak sumber atau referensi publik tentang HAM maka upaya menciptakan peradaban HAM akan menjadi makin mudah. 

“Bagi kami di Kementerian HAM, media atau wartawan adalah rekan seperjalanan. Kami tetap menghargai independensi media tetapi saat yang sama kerjasama dan kolaborasi yang baik juga bisa dilakukan. Kami boleh menyebut salah satu pilar HAM adalah juga media. Bukan banyak pilar demokrasi tetapi juga Hak Asasi Manusia,” pungkas Thomas.

Pada saat yang sama Ketua Umum Pewarna Indonesia Yusuf Mujiono menyambut baik ajakan Kementerian HAM untuk kerjasama dan kolaborasi membangun kesadaran HAM bagi kalangan wartawan. “Kami komunitas wartawan menjadi tertantang untuk ikut dalam arus besar yang sama yaitu membangun peradaban HAM. Selain kami meningkatkan kapasitas kami tentang HAM, tentu kami juga berharap agar ada kepastian pelindungan HAM bagi wartawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Maka kami meyakini Kementerian HAM bisa menjadi jembatan untuk mewujudkan itu semua,” pungkas Yusuf. (Mora)

Related Posts:

Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran, S. Ikom Berkomitmen Menjaga Iklim Toleransi.

Ketua DPP PEWARNA Indonesia Yusup Mujiono saat serahkan API kepada.yang berhak menerima. Arton S.Dohong, Iwan Kurniawan dan Rahmad Nasotion Hamka.



KAIROSPOS.COM, Palangka Raya, 12 Nopember 2025 Gelaran Apresiasi Persatunan Wartawan Nasrani Indonesia (API) sukses dan berlangsung meriah, di awali tarian Dadas, yang dihadiri langsung Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran, S.Ikom di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur, Rabu (12/11/2025).

Pada kesempatan tersebut Gubernur menegaskan bahwa selaku orang nomor satu di Bumi Isen Mulang berkomitmen menjaga iklim toleransi yang telah dibangun para pendahulu.

Kemudian memastikan ruang publik yang inklusif, dan melindungi hak-hak setiap kelompok menjalankan keyakinan, dan budayanya dengan aman dan damai", tegas Gubernur.

Hal itu menurutnya lagi sesuai  visi-misinya untuk Mengangkat Harkat dan Martabat khususnya masyarakat Dayak, dan umumnya masyarakat Kalteng (Manggatang Utus), penyang hinje simpei.

"Kami tidak ingin anak-anak tidak bisa bersekolah, tidak bisa kuliah, tidak bisa berobat saat sakit, dan tidak bisa makan" paparnya.

Semuanya, dengan spirit  kearifan lokal dalam bingkai NKRI, menuju Kalteng Berkah, Kalteng Maju,  Kalteng Bermartabat, menyambut Indonesia Emas 2045.

Kalteng yang banyak memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) tapi belum banyak dapat menikmatinya. Karena itu "kami ingin seluruh masyatakat Kalteng dan tidak mampu bisa memiliki akses pembangunan dan layanan berkualitas" ujar Gubernur.

Gubernur menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya API dan Rakernas di Kalteng. "Semoga Pewarna makin jaya dan maju" ucap Agustiar Sabran.

Sementara itu, Ketua Umum Pewarna Pusat Yusup Mujiono menegaskan agenda API bertujuan memberikan peghargaan bagi tokoh dan perorangan yang mampu menjaga keberagaman, kesetaraan dan prestasi lainnya seperti kebudayaan. Sehinngga lebih banyak lagi melakukan hal yang sama

Yusup Mujiono sangat berterima-kasih kepada Pemerintah Kalteng khususnya Gubernur yang telah memfasilitasi agenda tahunan tersbut di Kalteng.

Disesi pertama Apresiasi penjaga kebergaman diberikan kepada Ketua DPRD Kalteng Drs.Arton S.Dohong, Kapolda Kalgeng Irjen.Pol.Iwan Kurniawan, dan DR.Rahmad Nasotion Hamka.

Dan disesi kedua diberikan kepada sejumlah tokoh lainya sesuai kriteria sperti untuk Prof.Dr.Kompiady Widen bidang kebudayaan, tokoh muda menginspirasi Andina Narang, dan lainnya. (Red)


Related Posts:

Aksi Nyata Yayasan Servia: Baksos Sembako dan Layanan Kesehatan Gratis di Kapuk Muara


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, Yayasan Servia menunjukkan komitmennya di bidang kemanusiaan dengan menggelar kegiatan bakti sosial berupa pembagian sembako dan layanan pengobatan gratis bagi warga terdampak kebakaran di Kapuk Muara, Jakarta Utara, pada Sabtu, 19 Juli 2025.

Kegiatan ini disambut antusias oleh ratusan warga dari berbagai RT dan RW di Kelurahan Kapuk Muara. Sejak pagi hari, masyarakat mulai berdatangan ke lokasi kegiatan yang dipusatkan di Jl. Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Aksi sosial ini terbagi di dua titik utama:

📍 Titik 1: RT 017 RW 004, Kampung Rawa Indah (Masjid Al-Hidayah)

  • 500 paket sembako

  • 500 kantong pakaian layak pakai

  • Pengobatan gratis untuk minimal 100 warga

  • Kontak: Ibu Erna (Sekretaris RT)



📍 Titik 2: RT 001 RW 003, Jl. Kapuk Muara (Depan gerbang Rawa Indah)

  • 300 paket sembako

  • Kontak: Ibu Ninuk (Ketua RT)



Tak hanya bantuan sembako yang dibagikan, Yayasan Servia juga menghadirkan tim medis dan relawan tenaga kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan gratis seperti pemeriksaan umum, cek tekanan darah, konsultasi kesehatan, hingga pemberian obat ringan. Selain itu, warga juga mendapatkan edukasi singkat seputar gaya hidup sehat, gizi keluarga, serta pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan padat penduduk.

“Terima kasih kepada Yayasan Servia Foundation. Harapannya kami bisa segera kembali ke kehidupan normal. Kami juga masih berharap adanya bantuan untuk membangun kembali rumah-rumah yang terdampak,” ujar Ibu Erna, Sekretaris RT.

Dalam sambutannya, Pendeta Natan Jurnawan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari misi sosial Yayasan Servia untuk mendampingi masyarakat, khususnya mereka yang sedang menghadapi masa sulit pascakebakaran.

“Kami berharap kegiatan ini membawa dampak sosial dan ekonomi yang positif. Yayasan Servia hadir untuk melayani tanpa memandang suku, agama, ras, maupun golongan,” ungkap Pendeta Natan Jurnawan.

Sebanyak 800 paket sembako dibagikan kepada warga, yang berisi beras, minyak goreng, gula, mi instan, dan kebutuhan pokok lainnya.



Untuk menjaga kelancaran acara, perwakilan TNI dan POLRI juga turut hadir memberikan dukungan pengamanan.

“Koramil dan jajaran mendukung penuh kegiatan ini. Apa yang dilakukan Yayasan Servia sangat positif dan kami berharap bisa terus berlanjut,” kata Mayor A. Koswara.

Warga pun menyambut kegiatan ini dengan penuh rasa syukur.

“Terima kasih Yayasan Servia. Bantuan ini sangat membantu kami. Apalagi ada layanan kesehatan gratis, jadi kami bisa tahu kondisi tubuh tanpa harus ke klinik,” ujar Ibu Rini, salah satu warga.

Dengan semangat pelayanan dan solidaritas, Yayasan Servia berharap aksi sosial ini bisa menjadi langkah awal dari banyak kegiatan sosial lainnya di berbagai daerah. Mereka berkomitmen untuk terus hadir, menjawab kebutuhan dan menjadi saluran berkat bagi masyarakat.

Related Posts:

Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) berkunjung ke Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU),

KAIROSPOS.COM, Jakarta -Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) berkunjung ke Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Senin (14/7/2025).

Dalam kunjungan audiensi tersebut, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat bersama dengan jajaran pengurus DPP GAMKI diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

Pertemuan tersebut mendiskusikan berbagai isu kebangsaan dan menegaskan komitmen kolaborasi lintas iman dalam menjaga dan merawat persatuan Indonesia.

"Kami menyampaikan keprihatinan atas sejumlah kasus intoleransi yang baru-baru ini terjadi, salah satunya pembubaran kegiatan retret pemuda Kristen di Sukabumi, serta polemik Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) di Depok," kata Sahat dalam keterangan resmi, Kamis, 17 Juli 2025.

Sembari berseloroh, Sahat mengatakan bahwa selama ini GAMKI selalu berkomitmen kepada empat pilar PBNU, kepanjangan dari Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. 

Namun, lanjut Sahat, peristiwa intoleransi semacam ini menjadi alarm bagi semua pihak tentang menyebarnya paham radikal di tengah masyarakat. 

"Ini bukan hanya tentang kebebasan beragama, tapi juga bagaimana komitmen kita terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar dari pondasi keberagaman dan kebhinekaan," ujar Sahat.
GAMKI juga menyampaikan dukungan terhadap upaya yang dilakukan pimpinan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dalam menyuarakan keadilan lingkungan hidup.

"Seruan yang dilakukan Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan terkait persoalan TPL di Kawasan Danau Toba adalah persoalan bersama. Bersama dengan HKBP dan NU, kami memiliki semangat yang sama dalam memperjuangkan keadilan ekologis," lanjutnya.

Ketum GAMKI Sahat Sinurat mengusulkan pentingnya membangun konsensus nasional lintas iman yang melibatkan lembaga keumatan seperti PBNU, Muhammadiyah, PGI, KWI, dan lembaga keagamaan lainnya, guna menerjemahkan norma-norma kebangsaan berdasarkan Pancasila.

"Kita butuh satu titik temu agar nilai-nilai luhur Pancasila tidak hanya menjadi jargon. Kalau tidak disepakati bersama, maka setiap pergantian pemimpin bisa mengubah arah kebijakan sesuai kehendak politik. Ini yang memicu lahirnya intoleransi dan ketidakadilan lainnya," lanjutnya. 

Ia juga menyampaikan bahwa Gus Yahya menyambut positif gagasan tersebut dan sebelumnya telah menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh lintas agama.

"Beliau merespons positif dan sudah menjalin dialog, termasuk dengan Ketum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Jacky Manuputty. Artinya, benih konsensus ini sudah mulai tumbuh dan perlu kita dukung bersama," imbuhnya.

GAMKI juga menyampaikan bahwa konsensus dan kolaborasi pemuda lintas agama sudah mulai dijalankan. Salah satunya saat mereka bersama GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, dan organisasi pemuda keagamaan lainnya bertemu Paus Fransiskus di Vatikan pada tahun 2024 untuk mendeklarasikan komitmen bersama atas nilai-nilai Pancasila. 

"Deklarasi Jakarta-Vatikan adalah bentuk sumbangan kecil dari pemuda lintas iman. Tapi yang besar harus datang dari para tokoh agama, seperti PBNU, Muhammadiyah, PGI, KWI, dan lainnya. GAMKI bersama pemuda lintas agama lainnya pasti siap mendukung," ujar Sahat.

Menutup pertemuan tersebut, Ketum GAMKI kembali menitipkan harapan agar PBNU sebagai salah satu lembaga keagamaan terbesar di Indonesia dapat terus menjadi tumpuan dalam mengayomi masyarakat lintas iman di Indonesia.

"Masih banyak persoalan intoleransi yang terjadi di berbagai daerah seperti yang terjadi di Sukabumi dan Depok. Sekarang agak sulit berharap kepada Menteri Agama, jadi kami mengadu kepada Ketum PBNU. Kami percaya PBNU bisa menjadi penjaga kompas kebangsaan kita," pungkasnya.

Related Posts:

“Tuhan adalah Energi Ilahi yang Kekal”: Paparan Reflektif dr. Elly Lasut Menggugah Kesadaran Spiritual dan Intelektual


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Dalam suasana khidmat di Gedung GPdI Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebuah paparan reflektif yang tak biasa menggema, menantang batas-batas konvensional dalam memahami Tuhan, penciptaan, dan eksistensi manusia. Dalam acara bedah buku bertajuk “God is Energy – Rahasia di Balik Penciptaan”, dr. dr. Elly Engelbert Lasut, ME tampil bukan hanya sebagai penulis, tetapi juga sebagai pemikir yang berani meretas sekat antara iman dan ilmu, Rabo (2/7/2025).

“Apakah Tuhan itu energi?” tanya dr. Elly membuka presentasinya.
“Ya, dalam pengertian tertentu. Tuhan adalah energi ilahi yang kekal, tak terlihat namun nyata. Energi yang menyatu dalam unsur kehidupan, dalam tarikan napas, dalam rotasi planet, dan bahkan dalam kasih yang menyala di dalam hati manusia,” ujarnya tenang namun penuh getaran spiritual.

Paparan ini bukan sekadar gagasan filosofis, tetapi hasil pengkajian lintas disiplin: teologi, biologi, fisika kuantum, kosmologi, hingga ekologi spiritual. Ide ini pertama kali disampaikan dr. Elly dalam forum akademik bergengsi yang diselenggarakan oleh Persatuan Sekolah Tinggi Teologi se-Jawa, disponsori oleh Ikatan Cendekiawan Kristen Indonesia (ICKI), dan dihadiri oleh pejabat Kementerian Agama RI, termasuk Dirjen Bimas Kristen.

“Awalnya banyak yang ragu,” aku Elly, “tetapi ketika pendekatan ini dilihat dari sisi ilmiah dan spiritual, banyak yang mulai memahami bahwa energi sebagai ekspresi Tuhan bukan hanya metafora, tetapi kenyataan yang bisa dirasakan, bahkan dikuatkan oleh hukum-hukum alam itu sendiri.”

Dari Kedokteran hingga Spiritualitas: Jembatan antara Iman dan Ilmu, karena buku ini adalah cermin dari perjalanan panjang dr. Elly Lasut — seorang dokter spesialis, ekonom, politisi, sekaligus pemimpin daerah yang kini dikenal sebagai pemikir lintas bidang. Lebih dari 14 tahun pendidikan, termasuk studi lanjutan di Amerika Serikat, ia mengasah pemahaman bukan hanya pada ilmu medis dan kebijakan publik, tapi juga filsafat, teologi, dan kosmologi spiritual.

Dalam satu forum internasional yang dihadiri lebih dari 200 rektor dan akademisi dari berbagai negara, ia menyatakan dengan lantang: "Saya memang politisi, tapi saya juga ilmuwan. Saya bukan jomblo — saya suami dari sesama Bupati. Kami berdua kepala daerah, hingga akhirnya istri saya berpulang. Tapi saya terus melangkah, karena saya membawa pesan tentang Tuhan yang hidup dan bekerja sebagai energi ilahi — bukan dalam simbol, tapi dalam realitas yang menghidupkan seluruh semesta.”

Jembatan Bagi Generasi yang Haus Kebenaran, karena Lebih dari sekadar karya tulis, buku ini adalah undangan bagi generasi masa kini untuk berpikir, merenung, dan berdialog, bukan hanya soal asal-usul semesta, tapi juga soal makna hidup, identitas manusia, dan hubungan eksistensial dengan Sang Pencipta.
Dalam era di mana teknologi mendisrupsi kehidupan dan spiritualitas mulai kehilangan arah, dr. Elly menegaskan pentingnya menjembatani antara iman dan ilmu, antara pengakuan religius dan observasi ilmiah.

"Di balik penciptaan,” tuturnya, “terdapat satu kebenaran universal: Energi ilahi yang abadi, bekerja dalam kasih, dalam ciptaan, dan dalam kesadaran umat manusia.”

Buku “God is Energy – Rahasia di Balik Penciptaan” kini bukan hanya menjadi bacaan reflektif, tetapi juga menjadi platform pemikiran terbuka bagi mereka yang mencari Tuhan dengan akal dan hati, serta jembatan kesadaran baru antara spiritualitas dan sains, antara langit dan bumi

Related Posts:

DePA-RI DI KBRI DI BEIJING: MALE ORDER BRIDE WNI DI CHINA HARUS ADA SOLUSI

KAIROSPOS.COM, Beijing - Setelah menenuhi undangan untuk menyampaikan presentasi di kampus China University of Political Science and Law (CUPL), Luthfi Yazid memimpin delegasi DePA-RI ( Dewan Pergerakan Advokat Republik Indonesia ) mengadakan kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing tanggal 1 Juli 2025. Delegasi Luthfi Yazid dengan didampingi rombongan yang berjumlah 13 orang diantaranya Abdul Aziz Zein, Sugeng Aribowo, Ainuddin Abdul Hamid, Aulia Taswin, Muhammad Irana Yudiartika, Wahyu Ramdhani, Ajrina Fradella, Rita Ria Safitri dan lain-lain. 

Dari KBRI yang menerima diantaranya Nur Evi Rahmawati ( Minister Counsellor), Irwansyah Mukhlis ( Minister Counsellor, Political Affairs), Yudil Chatim ( Education and Culture Attache), kebetulan Duta Besar sedang menghadiri sebuah acara penting lainnya. 

Delegasi DePA-RI disambut dengan ramah, serta mengadakan diskusi disertai tanya jawab tentang Male Order Bride yang cenderung meningkat dan menimbulkan persoalan. Male Order Bride adalah pernikahan antara orang Indonesia dengan orang China melalui perantaraan agent yang ada di Indonesia maupun agent yang ada di China. 
Terkait Male Order Bride. Belum ada data dan jumlah yang pasti, akan tetapi kecenderungan Male Order Bride bermasalah meningkat. Pernikahan WNI dengan warga negara China “difasilitasi” oleh agen di kedua negara melalui iklan dan promosi yang menggiurkan. Dalam promosi, misalnya, diinfokan bahwa calon suami yang WNA tersebut dikatan seorang pengusaha, kaya, good looking, setia dan sebagainya. Persis seperti biro jodoh. Setelah terjadi kesepakatan kemudian calon suami yang warga negara China tersebut membayar “mahar” kepada perempuan Indonesia melalui agent. Misalnya membayar mahar Rp 100 juta atau Rp 300 juta. Akan tetapi uang yang sampai ke calon isteri hanya sebagian saja karena dipotong oleh agent. 

Dalam prakteknya di lapangan, setelah mereka menenuhi persyaratan administratif untuk menikah dan dilaksanakan pernikahan, tidak lama timbul permasalahan. Muncul kekecewaan. Terutama karena ternyata sang suami, misalnya, hanyalah penjual kelontongan yang sangat kecil ( meski juga bisa disebut “pengusaha”). Atau suaminya pemalas dan pengangguran. 

Male Order Bride mirip dengan kawin kontrak, hanya saja Male Order Bride ini “dilegalisasi”. 

Kemudian juga ternyata di China mereka tinggal di pelosok desa. Ini tidak sesuai dengan harapan si perempuan saat di Indonesia. Akhirnya timbul percekcokan, dan akhirnya si perempuan minta cerai. Nah si suami keberatan karena sudah merasa membayar “mahar”. 

Kasus-kasus semacam ini banyak terjadi di China. Tentu saja KBRI punya ada keterbatasan untuk menyelesaikan tuntas masalah ini, sebab semua persyaratan formal dipersiapkan oleh agent. Maka agent mempunyai tanggungjawab penuh. Harus memberikan ingormasi yang akurat tentang calon suami, umpamanya, keadaan ekonomi si calon maupun domisili persissnya, gambaran kotanya dan sebagainya. Jika tidak, ada risiko pidana bagi agent. 

KBRI Beijing dengan personil yang terbatas sementara begitu banyak persoalan umpamanya soal mahasiswa Indonesia yang belajar di negeri tirai bambu ini mencapai 14 ribu, intensitas perdagangan ekspor-impor China-Indonesia terus meroket. 

Oleh sebab itu, terkait Male Order Bride perlu pembenahan dan penertiban dari awal terutama di level agent agar agent tidak lepas tangan. DePA-RI, menurut Luthfi Yazid, menyatakan siap jika harus ikut mensosialisasikan informasi legal yang diperlukan. 

Jika masalah Male Order Bride ini tidak ditangani lebih awal, kata Luthfi Yazid, dikhawatirkan menjadi masalah sosial-politik yang makin kompleks. Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan agent untuk mengirim orang Indonesia untuk belajar di luar negeri atau mengirim orang untuk bekerja. Hanya saja kalau pekerja dari Indonesia ke Tiongkok tidak diperkenankan, kecuali untuk pekerjaan yang menuntut spesialisasi dan keahlian (expertise). 

Berbeda persoalannya dengan kasus-kasus yang muncul di luar negeri misalnya kasus TKI, TKW atau sejenisnya terkait pekerja Indonesia di luar negeri. DePA-RI, misalnya, melalui KBRI Tokyo membantu secara cuma cuma kasus penipuan yang dilakukan oleh seorang warga negara Indonesia yang tinggal di Jepang bernama Eliza Sastra. Eliza menipu warga Indonesia dengan dijanjikan berangkat bekerja atau belajar di Jepang dengan membayar. Tapi faktanya, setelah membayar ternyata semuanya pepesan kosong. 

Inilah berbagai macam permasalahan warga negara Indonesia di luar negeri, yang tidak mungkin hanya dibebankan kepada KBRI saja. Dari tanah, baik imigrasi, depnaker, pemda dan instansi terkait untuk pengiriman warga Indonesia ke luar negeri harus dibenahi. 

Luthfi Yazid, dalam sambutannya di KBRI Beijing menyampaikan banyak terimakasih kepada KBRI Beijing yang bersedia menerima delegasi.

Related Posts:

Majelis dan Jemaat Pos Pelayanan Annamartha GPIB Yahya Grogol Rayakan Sukacita Syukur Keluarga Ermando – Napitupulu

 

Jakarta Barat, DKI Jakarta – 22 Juni 2025 – Majelis dan Jemaat Pos Pelayanan Annamartha GPIB Yahya Grogol hari ini merayakan syukur dan sukacita bersama Keluarga Ermando – Napitupulu.

Keluarga Ermando –  Napitupulu.bersyukur merayakan sukacita mereka karena Anthony Mulya Ermando merayakan HUT kedua merayakan atas kelulusan meraih gelar Sarjana Theologia dari STT IKAT pimpinan Dr. Jimmy Lumintang dan ketiga keluarga itu merayakan 4 Tahun Pernikahan.


Majelis dan Jemaat Pospel Annamartha yang berusia ke-58 tahun meskipun belum menjadi jemaat mandiri karena jumlah jemaat aktif sekitar 50 KK (kurang dari syarat minimal 75 KK), Pos Pelayanan Annamartha tetap aktif melayani dan bertumbuh dalam iman. Hal ini disampaikan dalam wawancara dengan Pdt. Esther Suthya Tumansery, S.Si., Theologia.


Pandemi COVID-19 dan migrasi warga, khususnya warga Manado yang kembali ke kampung halaman, mempengaruhi jumlah jemaat. Namun, kehadiran gedung gereja dan semangat pelayanan jemaat menjadi modal penting. Dukungan penuh dari GPIB Yahya Grogol dalam hal sumber daya manusia dan pembinaan iman juga sangat berarti.

Pos Pelayanan Annamartha aktif dalam pelayanan sosial di lingkungan sekitar, yang mayoritas merupakan area perindustrian, dengan mengadakan kegiatan bakti sosial seperti pengobatan gratis, pembagian pakaian bayi, dan pemeriksaan kesehatan. Hal ini mempererat hubungan harmonis dengan masyarakat dan menunjukkan kehadiran gereja bagi sesama.


Ibadah syukur pada Minggu, 22 Juni 2025, juga menjadi momentum untuk mengucapkan selamat kepada Anthony Mulya Ermando, S.Th., atas kelulusannya dan memperbarui komitmen pelayanan, khususnya dalam membangun gereja yang ramah anak. Pdt. Esther menekankan pentingnya gereja sebagai tempat pembentukan karakter dan spiritualitas anak-anak.

Keluarga Ermando-Napitupulu menyampaikan terima kasih atas dukungan jemaat GPIB Yahya Grogol, Pos Pelayanan Annamartha, dan rekan-rekan PEWARNA Indonesia. Anthony Mulya Ermando berkomitmen untuk terus menyuarakan kebenaran Injil Kristus.

Anthony merasa bersyukur karena ia telah memenuhi nazarnya memenuhi harapan Almarhumah Ibunda kekasihnya Netty br. Samosir, “Mamaku berpesan kepada anak-anaknya agar kelak ada yang meraih gelar Theologia agar senantiasa dapat memuliakan nama Tuhan dan mengabarkan sukacita Injil kepada semua umat,” ujar Anthony. Dan kini Anthony telah memenuhi harapan sang ibunda.

Reporter: Johan Sopaheluwakan / faktual.net

Bonus Foto:












Related Posts:

Anthony Mulya Ermando, S.Th. Resmi Diwisuda: Siap Menjadi Suara Kebenaran

Jakarta - 13 Juni 2025 — Suasana haru dan syukur memenuhi Auditorium ESDM MIGAS, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ketika Anthony Mulya Ermando, S.Th., secara resmi diwisuda dalam Sidang Terbuka dan Wisuda Sekolah Tinggi Teologi (STT) IKAT Jakarta hari ini. Sosok yang dikenal sebagai Ketua Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA INDONESIA) PD DKI Jakarta ini, kini resmi menyandang gelar Sarjana Teologi setelah cukup lama menempuh pendidikan di Sekolah Sekuler, Manajemen Informatika hingga berkuliah di Program Pasca Sarjana Manajemen Informatika Bina Nusantara hingga 2 semester Kelas Internasional Double Degree akhirnya melanjutkan ke Theologi. menandai babak baru dalam panggilannya sebagai pewarta kebenaran—baik di dunia jurnalistik maupun dalam pelayanan spiritual.

Anthony yang telah lama berkecimpung di dunia media Kristen, dikenal sebagai figur yang konsisten memperjuangkan suara-suara kecil, keadilan sosial, dan pemberitaan yang mencerdaskan umat. Kini, dengan bekal teologi yang ia peroleh dari STT IKAT, ia mengintegrasikan iman dan profesi, menjadi wartawan sekaligus pelayan yang setia pada nilai-nilai Kristiani.

"Gelar ini bukan semata prestasi pribadi, tapi bentuk tanggung jawab baru. Saya percaya, pewarta yang sejati harus punya akar spiritual yang kuat agar mampu menyuarakan kebenaran, bukan sekadar opini,” ujar Anthony seusai wisuda.

Jurnalis Kristiani: Panggilan Iman di Tengah Dunia yang Bising

Sebagai Ketua PEWARNA DKI Jakarta, Anthony aktif membina jaringan wartawan Kristiani agar tidak hanya profesional dalam liputan, tetapi juga menghadirkan suara kenabian—suara yang berpihak pada kebenaran, keadilan, dan kasih.

Wisudanya di STT IKAT Jakarta menjadi bukti nyata bahwa pelayanan tidak terbatas di mimbar gereja. Dunia media, menurut Antony, justru menjadi ruang misi yang strategis—di mana kebenaran sering kali dikaburkan oleh kepentingan, dan suara hati nurani perlu ditegaskan kembali.

"Panggilan wartawan Nasrani adalah memuliakan Tuhan lewat integritas, kejujuran, dan keberanian untuk berdiri di pihak yang benar, meski tidak populer,” tambahnya.

STT IKAT: Rumah Pembentukan Iman dan Karakter

STT IKAT Jakarta, sebagai lembaga pendidikan teologi yang dikenal menghasilkan pemimpin transformatif, menjadi tempat pertumbuhan yang signifikan bagi Antony. Ia menyebut bahwa perkuliahan dan pembentukan karakter di STT IKAT memperkuat visinya tentang pelayanan yang holistik—melayani dengan pikiran, hati, dan tindakan nyata di tengah masyarakat majemuk Indonesia.

Dengan diwisudanya Anthony Mulya Ermando, S.Th., STT IKAT menambah satu lagi lulusan yang siap menjadi "penyambung lidah kebenaran" di tengah zaman yang rawan disinformasi dan polarisasi.

Peneguhan dan Doa Pengutusan

Dalam suasana hikmat, Anthony bersama para wisudawan lainnya menerima doa pengutusan. Sebagai pewarta Injil sekaligus jurnalis, ia diutus untuk menjadi terang di ruang publik—menyampaikan berita yang bukan hanya cepat dan akurat, tetapi juga bernilai, bermoral, dan membawa harapan.

Selamat kepada Anthony Mulya Ermando, S.Th.

Semoga karya dan pelayanannya sebagai jurnalis dan hamba Tuhan menjadi berkat bagi gereja, masyarakat, dan bangsa.

Teruslah menulis dan bersuara—dengan kebenaran, keberanian, dan kasih.


Reporter: Suwidodo/nafiri28.blogspot.com/

Editor: Mora

Related Posts:

Peluang dan Tantangan Wartawan di Era Digitalisasi" RPK 96.30 FM


KAIROSPOS.COM, - Jakarta, Radio RPK FM kembali menghadirkan program Phenomena Sosial, yang kali ini mengangkat tema "Peluang dan Tantangan Wartawan di Era Digitalisasi." Acara yang berlangsung pada pukul 09.00 – 10.00 WIB ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman di dunia jurnalistik, yaitu Frangky Hotagaol, Ketua Pewarna Indonesia PC Jakarta Barat, dan Mas Widodo, pengurus Pewarna Indonesia PC Jakarta Selatan, Jl. Dewi Sartika, Jakarta Timur Senin, 17/2/2025 Pukul 09.00 - 10.00 wib.

Diskusi yang dipandu oleh Thony Ermando, Jurnalis Pewarna Indonesia, akan membahas bagaimana perkembangan teknologi digital mengubah lanskap jurnalistik, termasuk tantangan hoaks, keberlanjutan media, serta etika dalam pemberitaan di era digital. Para narasumber juga akan mengulas strategi bagi wartawan untuk tetap relevan dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi para jurnalis, mahasiswa komunikasi, serta masyarakat luas mengenai pentingnya profesionalisme dan integritas dalam dunia pers di era digitalisasi.


Ungkap Mas Widodo "Era digital saat sekarang membawa perubahan besar dunia jurnalistik. Wartawan  banyak kesempatan untuk berkembang, tetapi juga menghadapi tantangan baru."

Tandasnya "Peluang bagi Wartawan di Era Digital"

Pertama, Memungkinkan wartawan mengakses berbagai sumber informasi dengan mudah Akses Informasi yang Lebih Cepat dan Luas

Kedua, Berita bisa disebarluaskan lebih cepat melalui media online, media sosial, dan platform digital lainnya tanpa harus menunggu cetak atau siaran televisi.

Ketiga, Wartawan dapat memanfaatkan kontribusi dari masyarakat dalam bentuk foto, video, atau laporan langsung dari lokasi kejadian.

Keempat, Selain teks, wartawan dapat menggunakan video, podcast, infografis, dan format,
interaktif lainnya untuk menarik pembaca.

Kelima, Dalam konteks bisnis, monetisasi yaitu cara untuk menghasilkan pendapatan dari sumber baru yang Lebih Luas.
Dengan adanya iklan digital, langganan premium, dan wartawan atau media independen bisa memperoleh pendapatan lebih fleksibel.

Keenam, Berita tidak lagi terbatas pada pembaca lokal, tetapi bisa diakses oleh masyarakat global.

"Tantangan bagi Wartawan di Era Digital"

Pertama, Informasi tersebar dengan cepat di media sosial, sering kali tanpa verifikasi, membuat berita resmi harus bersaing dengan konten viral.

Kedua, Tantangan besar bagi wartawan adalah membedakan informasi yang benar dan hoaks yang menyebar luas di internet.

Ketiga, Wartawan bisa menjadi target peretasan atau penyadapan ketika meliput berita sensitif.

Keempat, Dalam era berita instan, ada tekanan untuk menyampaikan berita dengan cepat, tetapi tetap harus menjaga keakuratan dan kredibilitas.

Kelima, Ketergantungan pada Algoritma yaitu urutan langkah-langkah logis dan sistematis untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan tertentu. 

Keenam, Banyaknya berita sensasional dan bias politik membuat sebagian masyarakat semakin skeptis terhadap media arus utama.

Kesimpulan
Wartawan di era digital harus adaptif, kreatif, dan kritis dalam menyajikan berita. Kecepatan bukan satu-satunya hal yang penting—akurasi, kredibilitas, dan independensi tetap menjadi fondasi utama jurnalistik yang profesional. 

Dengan memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan dengan strategi yang tepat, wartawan bisa tetap relevan dan berpengaruh di era digital ini.

Red

Jangan lewatkan siaran langsungnya hanya di Radio RPK 96.3 FM – Inspirasi Keluarga Anda!, melalui streaming youtube.

Berita ini bisa disesuaikan lagi jika ada tambahan informasi atau perubahan detail acara.

Related Posts: