Anton Tarigan : AD/ART PGLII Tidak Mengijinkan Pimpinan Terlalu Tua

Pdt. Dr. Anton Tarigan
KAIROSPOS.com, Jakarta - Siring dengan akan diadakannya MUNAS PGLII di Medan Sumatra Utara bulan Maret tanggal 16 sampai dengan 20 Maret 2020 Awak media PEWARNA Indonesia mengadakan bincang bincang dengan tokoh muda dari PGLII 
Pdt. Dr. Anton Tarigan yang berperan aktif sebagai panitia telah berjalan sukses dan berakhir dengan baik  dalam pagelaran akbar bertaraf  internasional General Assembly World Evangelical Alliance (GA WEA) yang digelar sejak tanggal 7 s/d 12 November 2019 di Sentul International Convention Centre (SICC), Bogor.

Anton Tarigan mengatakan "Menurut hemat saya PGLII adalah organisasi yang sudah establish bukan organisasi anak kemaren, salah satu cirinya adalah memiliki aturan main yang jelas dengan sistem yang terbaku. PGLII punya semua itu pendirinya orang orang hebat semua seperti Chris Marantika ada Pak Oktaviatus mereka sudah ahli Inrternational. Saya melihat organisasi yang sangat berkomitmen pada panggilannya untuk memberitakannya injil itulah fokusnya. Ini ibarat restoran yang tidak pernah ganti ganti menu tetap konsisten pada penginjilan, orang suka atau tidak PGLII tetap berjalan pada misinya. Bahwa perkembangan jaman menuntut kita melakukan penyesuaian, itulah sebabnya dibawah kepengurusan Ronny Mandang kepengurusan diisi oleh orang orang yang dapat diterima oleh semua pihak, seperti PGI yang bikin acara Unity of Celebration tapi Pak Nus Remas dari PGLII yang menjadi ketua panitianya, artinya PGLII bisa membangun hubungan dengan semua pihak".

Lebih lanjut Anton Tarigan mengatakan "PGLII tidak mengijinkan pimpinan terlalu tua dan juga pimpian terlalu muda, nah itulah salah satu ciri organisasi yang sudah establish, jadi semua tergantung peserta bagaimana menyikapi pimpinannya" ungkapnya.

Ketika ditanyakan kesiapannya menjadi Ketum PGLII mendatang, Anton Tarigan mengatakan "Saya tidak pernah memikirkan dan menyetelnya" Kata ketua komisi luar negeri PGLII ini. Dalam hubungannya sebagai Ketua Komisi Luarg Negeri PGLII Anton Tarigan mengatakan "Puji Tuhan dalam hubungan yang pernah terputus dengan luar negeri saat ini sudah dapat dijalin kembali" terangnya. Mengenai program yang harus dilakukan pada kepemimpinan kedepan adalah "PGLII harus melakukan konsolidasi kedalam. PGLII adalah salah satu aras terbesar, lebih besar dari PGI dan PGPI jumlah Sinode yang ada di PGLII lebih besar dari aras lain tapi apakah dari partisapasi aktif lebih besar? jangan jangan kita banyak anggota tapi banyak yang tidak aktif, jadi salah satunya yang harus dilakukan adalah konsolidasi internal  bagaimana organisasi membuat mereka adalah bagian dari organisasi PGLII, bagaimana membuat mereka mendapat benefit atau manfaat dari PGLII, bagaimana membuat mereka merasa berada dalam suatu organisasi yang besar.  Yang kedua adalah dari sisi pengelolaan organisasi. Kita semua memang sudag aware terhadap perubahan tapi tidak cukup dengan itu, tidak cukup menunggu tapi kita membersiapkan diri untuk menagkap peluang peluang kedepan, merubah pola kita berorganisasi dalam penguatan organisasi" terangnya.

Lebih rinci lagi Anton Tarigan berpendapat "PGLII harus menjadi organisasi Moderen seperti CEO yang memiliki banyak cabang, konsepnya harus jelas QAIP nya (Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan). Apa ukuran prestasi ditahun pertama kepengurusan, apa ukuran prestasi ditahun kedua, sehingga seseorang tidak dapat dinilai dari ketokohannya saja tetapi dari prestasi kerjanya" terangnya.

Related Posts:

0 Response to "Anton Tarigan : AD/ART PGLII Tidak Mengijinkan Pimpinan Terlalu Tua"

Post a Comment