Seminar Nasional Dan Pelatihan Advokasi Tingkat Nasional

Firman Jaya Daeli bersama mantan Wakil Ketua DPD-RI Gusti Kanjeng Ratu (GKRI) Hemas dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI Prof. DR. Sri Adiningsih, SE., M.Sc.

KAIROSPOS.COM, Yogyakarta - Seminar Nasional Dan Pelatihan Advokasi Perempuan Tingkat Nasional berlangsung di Yogyakarta, Kamis, 29 Agustus 2019. Mantan Wakil Ketua DPD-RI Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas datang menghadiri Seminar Nasional atas undangan Penyelenggara dan sekaligus menyampaikan Kata Sambutan sebagai Keynote Speaker. Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI Prof. Dr. Sri Adiningsih, SE, M.Sc menjadi Pembicara sekaligus Membuka Acara Seminar Nasional, didampingi Rektor UKDW (Duta Wacana), dan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) GMKI Corneles Galanjinjinay sebagai Ormas Penyelenggara. Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi diundang juga untuk menyampaikan pemikiran mengenai Perempuan Dan Politik Luar Negeri Indonesia.
 

Beberapa hari sebelumnya, PP GMKI telah bertemu (audiensi) dengan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi di Kantor Kementerian Luar Negeri RI, di Jakarta. Pertemuan ini diletakkan dalam kerangka konsultasi dan diskusi untuk membahas sejumlah agenda mendasar dan issue strategis. Agenda dan issue ini berintikan dan berkaitan dengan penyelenggaraan Acara Seminar Nasional Dan Pelatihan Advokasi Perempuan Tingkat Nasional. Berikut dengan Tema Sentral acara yang merupakan substansi pemikiran tematik yang dibahas dan dikaji selama Acara Seminar Nasional Dan Pelatihan Advokasi Perempuan. Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi pada dasarnya mendukung sepenuhnya penyelenggaraan acara dan menyampaikan pemikiran perihal Tema Sentral dari acara yang strategis ini.


Acara Seminar Nasional Dan Pelatihan Advokasi Tingkat Nasional, bertemakan "Perempuan Cerdas, Perempuan Berdaya". Penyelenggara mengundang sejumlah Pembicara Seminar Nasional dan Narasumber Pelatihan Advokasi Perempuan, antara lain : Dr. Ir. Arianti Ina Restuani Hunga (Akademisi UKSW/Satya Wacana, Salatiga, Jateng), Krise Gosal (MPH PGI), Yowanda Yonggara (PP GMKI), dan lain-lain. Rektor UKDW (Duta Wacana) Yogyakarta, sejumlah tamu dan peserta dari daerah-daerah di Indonesia, diundang penyelenggara untuk datang menghadiri Seminar Nasional khususnya dalam Acara Pembukaan dan Sesi Seminar.


Penyelenggara juga mengundang sejumlah kalangan yang peduli dan terlibat dengan berbagai program legislasi dan politik regulasi mengenai perlindungan, pemberdayaan, dan pemajuan perempuan. Dalam kerangka ini, Penyelenggara mengundang Firman Jaya Daeli, yang pernah menjadi salah seorang inisiator sebagai Anggota DPR-RI mengajukan Usul Inisiatif RUU Penghapusan KDRT, untuk menghadiri Acara Seminar Nasional. Penyelenggara bersama Firman Jaya Daeli beberapa waktu sebelumnya juga, telah menghubungi dan memediasi Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi, mantan Wakil Ketua DPD-RI Gusti Kanjeng Ratu Hemas, dan Ketua Wantimpres RI Prof. Dr. Sri Adiningsih, SE, M.Sc semoga ketiga pejabat tinggi negara ini berkenan datang hadir dan bersedia menjadi Pembicara Acara Seminar Nasional. Firman Jaya Daeli yang menghadiri Acara Pembukaan dan Sesi Seminar, sedang berada di Yogyakarta juga karena sehari sebelumnya, Rabu, 28 Agustus 2019, Firman Jaya Daeli diundang Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta untuk menyampaikan Orasi Kebangsaan di Kampus UIN Sunan Kalijaga, bertemakan "Penguatan Ideologi Pancasila". Penyampaian Orasi Kebangsaan berlangsung di depan 3 ribuan mahasiswa baru, sejumlah dosen, fungsionaris Dewan Eksekutif Mahasiswa, dan aktifis UIN Sunan Kalijaga.


Rangkaian Acara Seminar Nasional dilanjutkan dengan Acara Pelatihan Advokasi Perempuan, yang berlangsung di Kaliurang, Yogyakarta. Ada beberapa figur - tokoh, akademi - pengamat, kalangan profesional dan aktifis perempuan yang kredibel dan kompeten yang berasal dari berbagai profesi dan latarbelakang diundang datang hadir untuk menjadi Narasumber Pelatihan Advokasi. Penyelenggara mengundang para Narasumber untuk menyampaikan pemikiran dan berdiskusi strategis dan teknis secara mendalam bersama Peserta perihal sejumlah pokok kajian bahasan. Kehadiran penuh dan keterlibatan maksimal para Narasumber semakin memaknai Pelatihan Advokasi. Peserta Pelatihan Advokasi berasal dari berbagai daerah-daerah di Indonesia.


Narasumber : Firman  Jaya Daeli.

Related Posts:

Jhon S.E. Panggabean Mengadakan KKR dan Ucapan Syukur Atas Kesembuhannya



KAIROSPOS.COM, Jakarta - Pengacara Jhon S.E. Panggabean yang baru saja sembuh dari sakit komplikasinya mengadakan pengucapan syukur dan KKR bersama Ev. Jhony Pardede di Hotel Pardede di kawasan Cikini Jakarta Pusat  Jumat (30/08/2019). Dalam kesaksiannya John Panggabean SH., MH., mengatakan “Hanya Mujizat dari Tuhan yang membuat saya bias pulih dan memberikan kesaksian di sini, saya sudah di vonis dokter cukup lama pulih dan duduk di kursi roda, saya tidak bias kena sinar matahari karena saya menderita autoimun, komplikasi diabetes, asam urat, dan penyakit lainnya. Tapi saya tidak putus asa terus berjuang dengan doa dan keyakinan yang kuat harus sembuh, jam 12 siang ditengah panas terik saya berdiri dari kursi roda berjalan, berjalan hingga saat ini” terang Jhon dalam kesaksiannya.


Jhon Panggabean yang sangat akrab dengan awak media Kristiani menceritakan sudah empat kali dia mendapatkan Mujizat sebelumnya mengalami kecelakaan mobil tunggal di jalan raya mobilnya hancur tapi dia selamat.


Selanjutnya Ev. Jhony Pardede Presiden Direktur perusahaan  TD Pardede Korporasi yang pada saat ini aktif mengadakan pelayanan hingga ke manca Negara mengatak berkat jasa pengacara Jhon Panggabean yang dapat menyelesaikan kemelut internal keluarganya yang sudah berlangsung selama dua puluh enam tahun dapat disatukan dan diselesaikan. 

Jhony menceritakan Mujizat yang didapatkannya bisa pulih dari penyakit Cancer yang mematikan dan selamat dari enam tusukan dan pengeroyokan dari sekelompok  orang  karena masalah internal keluarganya. Pada saat ini Jhony Pardede dan Pengacara Jhon Panggabean aktif pelayanan di penjara penjara diseluruh Indonesia.


Related Posts:

Pdt Dr. Imron M.Th., Terpilihnya Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham Sebagai Ketum GBI Yang baru Akomodir Generasi Muda

Kairospos.Com, Sentul Bogor- Dengan terpilihnya Ketum GBI Periode 2019-2023 Pdt
Dr. Rubin Adi Abraham Kamis Dini Hari pukul 1 Pagi 29 Agustus 2019. Dengan dua kali putaran. Putaran pertama dimenangkan oleh Pdt. Dr. Jacob Nahuway Putaran kedua perolehan suara sebagai berikut Pdt. Dr. Rubin Hadi Abraham 890 suara, 2. Pdt. Dr Jacob Nuhuway 712 suara, Pdt. Dr. Japarlin Marbun 23 suara dan Abstein 1 suara. Tanggapan dari rata rata pendeta sangat puas dengan terpilihnya Pdt. Rubin. Salah satu pendera yang puas adalah Pdt. Dr. Ir. Imron MTh, staf gembala dari GBI Graha Pena Kebayoran Lama Jakarta. Pdt Imron mengatakan " Dengan terpilihnya Pdt. Rubin berikan peluang besar untuk generasi muda dan milenial masuk kedalam pengurusan yang baru sehingga dapat lebih cepat mewujudkan visi dan misi GBI dengan 10 Ribu gereja lokal" harapnya dalam wawancara singkatnya di press room SICC
.

Saat ini Dr. Ir. Imron M.Th. masih aktif sebagai Dosen STT Eukumene dan Sekretaris Forum Musyawarah Antar Gereja (FORMAG) Jakarta Selatan.




Related Posts:

Pdt. Rubin Adi Abraham: Siap Maju Dengan Mengusung GBI SEHATI

Kairospos.com, JAKARTA – Di tahun ini Gereja Bethel Indonesia (GBI) akan menggelar Sidang ke XVI pada 27-30 Agustus bertempat di SICC, Sentul, Jawa Barat yang mana salah satu agenda kegiatannya adalah pemilihan Ketua Sinode untuk memimpin GBI yang memiliki 3,2 juta umat selama empat tahun kedepan. Menampilkan empat kandidat kuat hasil dari pemilihan tingkat BPD, siap merebut kursi GBI satu, antaranya Pdt. Dr. Japarlin Marbun (Petahana), Pdt. Ferry Haurisa, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham dan Pdt. Dr. Jacob Nahuway.

"Sebenarnya saya juga salah satu yang dicalonkan menjadi ketua umum pada sidang Sinode GBI lalu tetapi saya memutuskan mundur di Hari-H. Setelah bergumul dengan doa, mempertimbangan, runding dengan istri, anak dan keluarga yang mana semua mendukung, serta mengikuti kehendak Tuhan, kali ini saya menyatakan siap maju dan tidak akan mengundurkan diri. Saya juga menegaskan saya tidak mau melakukan money politic," tutur Gembala Sidang GBI Bandung dan Jakarta, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, saat konferensi pers di sela-sela Seminar Interaktif Karya Roh Kudus dan Pentakosta Ke-3 di Gedung AXA Tower, Jakarta, hari Sabtu 24/8/2019 lalu.

Pdt. Rubin Adi juga menegaskan di GBI tidak ada orang yang maju atau mengusulkan diri sendiri karena semuanya merupakan aspirasi dari daerah, dari sidang majelis daerah di provinsi, termasuk perwakilan dari luar negeri seperti Asia, Eropa, Amerika dan Australia yang memunculkan nama-nama tersebut.

Pendeta yang juga mengetuai STT Kharisma Bandung ini berkomitmen jika Tuhan mempercayakan dirinya menjadi Ketua Umum, ia tidak akan mengambil honornya dan akan dialokasikan kepada pelayanan GBI. Sekali lagi ini menyangkut dirinya, kalau ada orang lain yang mengambil honor itu hak mereka.

"Ini lebih pada komitmen pribadi saja, karena Tuhan sudah memberkati melalui gereja lokal, sekolah teologi di Bandung, Australia, Belanda dan sebagainya. Kasihan juga kalau nanti ada pengurus berikutnya tidak menerima honor," tukasnya sembari menambahkan dia akan tetap happy saja kalau Tuhan tidak mempercayakannya memimpin GBI. "ya saya ora opo-opo kalau tidak terpilih. Tapi kalau Tuhan percayakan tentu saya lakukan dengan tanggung jawab" terang pria yang pernah dua periode menjabat ketua Departemen Pemuda dan Anak ini.

Ketika ditanya bagaimana mengatur waktunya kalau terpilih menjadi Ketum Sinode mengingat jadwal pelayanannya yang cukup padat, Pendeta yang penggembalaannya mencakup Bandung, Tasikmalaya, Jakarta dan Bekasi menjawab bahwa kita memiliki waktu selama 24 jam, tinggal bagaimana prioritas kita dan ia akan mengubah fokus orientasinya yaitu memberikan prioritas kepada Sinode.

"Tentang pengalaman berorganisasi, saya bukan orang yang ingin masuk ke berbagai organisasi, tetapi ketika dipercayakan akan fokus dan komitmen, dibanding mengambil beberapa organisasi cuma numpang nama doang tetapi hasilnya tidak maksimal," ujarnya.

Ditanya apa program GBI ke depan yang akan diusung, Pdt. Rubin mengatakan ia mengusung tagline GBI SEHATI. Dimana "S" singkatan dari "Sinergi Potensi" yang maksudnya GBI harus menekankan kesatuan hati antar semua gereja, gereja besar harus mengayomi gereja kecil tanpa harus menjadikannya sebagai cabang. Ada pembapaan rohani dan mentoring pelayanan gereja, agar semua gereja lokal mendapat kesempatan maju bersama. Lanjutnya dijelaskan, sinergi juga harus dilakukan dalam pelayanan masyarakat, khususnya pelayanan pendidikan dan lembaga kesehatan.

Sementara itu "E" berarti "Erat dengan Roh Kudus". Dibawah kepemimpinannya GBI akan menekankan pengajaran Alkitabiah bercirikan Pentakosta berdasarkan pengaj aran dari pendiri GBI, yakni Pdt. Dr. H. L. Senduk, atau lebih dikenal "Om Ho". Pengajaran relevan dengan kehidupan sehari-hari namun berpusat kepada Kristus dan kerajaan-Nya. Karya Roh Kudus harus nyata dan wujud karunia dan buah Roh dalam hidup pribadi dan pelayanan gereja. Penekanan pada doa, pujian dan penyembahan.

Untuk "H" menurutnya adalah "Harmonisasi Pelayanan dan Keluarga". Pada poin ini dia menghendaki  GBI harus menjadikan keluarga sebagai basis kerohanian dan pelayanan, karena keluarga yang sehat akan menciptakan gereja dan masyarakat yang sehat. Perlu ada retreat dan pembinaan hamba Tuhan di berbagai daerah, pembinaan pria dan wanita, pasangan suami istri, juga penerapan prinsip-prinsip penting kepada anak.

Sebagai hamba Tuhan yang sangat memerhatikan kaum muda, akronim huruf "A" memiliki arti "Aktivasi Pemimpin Muda". Lebih lanjut dijelaskan GBI mendukung terjadinya kegerakan rohani (revival)pada generasi muda dan anak, dimotori oleh anak-anak pendeta GBI. Potensi "Next Generation" harus dikembangkan sehingga mereka berdampak bagi gereja dan bangsa.

Kemudian huruf "T" sendiri merupakan singkatan dari "Teknologi Terpadu dan Transparansi". Dalam penjabarannya dikatakan GBI akan meningkatkan pelayanan online. Setiap BPD perlu ada kantor yang dilengkapi peralatan teleconference untuk rapat koordinasi dan sekolah tinggi online untuk para pejabat GBI. Peningkatanmedia juga radio antar GBI.

"Kita akan membuat saluran khusus Bethel TV sehingga semua kegiatan bisa diliput. Keuangan BPH akan dibuat transparan kepada MPL dan BPD menggunakan manajemen keuangan modern, dengan auditor sebagai pengawasnya," jelas Pdt. Rubin.

Sedangkan huruf terakhir "I" adalah singkatan dari "Implementasi Misi dan Pemuridan". Misi akan dilakukan beragam bentuk, misalnya, penanaman gereja hingga mencapai target 10.000 gereja lokal, pelayanan masyarakat, penjangkauan orang di marketplace, termasuk training pengelolaan keuangan yang benar bagi semua anggota GBI, supaya mereka hidup dalam berkat dan menjadi berkat bagi orang lain.  

"Saya cukup prihatin ketika berkunjung ke daerah-daerah di Indonesia, kehidupan gereja masih banyak kurang layak. Karena itu saya akan menggandeng marketplace sehingga banyak orang GBI akan menjadi pengusaha. Ini selaras dengan apa yang disampaikan Pak Presiden Jokowi saat kami diundang ke istana negara, dimana Pak Jokowi meminta kami untuk bisa menggandeng para pengusaha yang berjemaat di GBI untuk dilibatkan untuk mensejahterakan mereka yang ada di gereja lokal, pungkas ketua BPH GBI Bidang Teologi dan Diklat ini. (Broery)

Related Posts:

Sidang Sinode XVI GBI dibuka Sore Ini

Kairospos.com, Sentul Bogor - Sidang Sinode XVI Gereja Bethel Indonesia (GBI) dibuka pada hari ini. Dengan mengusung tema “Great Harvest”, serta subtema “Menuai Dengan Kuasa Roh Kudus”, kegiatan empat tahunan ini dihadiri oleh 5.000 hamba Tuhan GBI se-Indonesia.

Di tengah rangkaian kegiatan Sidang Sinode, Ketua Badan Pengurus Harian GBI (BPH-GBI) Pdt. Dr. Japarlin Marbun menyempatkan diri untuk sejenak berbincang dengan awak media di ruang VIP Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, venue Sidang Sinode XVI GBI.

Dalam perbincangannya, Pdt. Japarlin mengungkap tentang betapa pentingnya GBI menjadi berkat di tengah bangsa.

“Jadi sekarang kita betul-betul selain pelayanan mimbar gerejawi yang sudah kita kerjakan, sekarang ini memang kita banyak fokus dalam pelayanan kemasyarakatan. Karena bagaimanapun sebagai mana disebutkan tadi, GBI sebagai katakanlah gereja terbesar di Indonesia ini, kita tidak cukup bangga dengan jumlah besar itu. Harus dampaknya besar juga,” ungkap Pdt. Japarlin Selasa siang (27/08/2019).

Menurut Pdt. Japarlin, model pelayanan yang mesti dilakukan melalui model pembangunan infrastruktur yang memiliki efek terhadap masyarakat.

“Pelayanan masyarakat yang mesti ditingkatkan baik melalui pembangunan sekolah-sekolah, pembangunan poliklinik-poliklinik, dan juga pengembangan ekonomi kemasyarakatan. Macam-macam. Supaya dengan demikian kehadiran GBI jadi berkat bagi bangsa ini,” tambahnya.

Menurutnya, kehadiran GBI saat ini telah terasa oleh masyarakat, baik di tingkat daerah maupun pusat. Bahkan atas kinerja yang telah dilakukan, GBI juga pernah secara khusus diundang oleh Presiden Joko Widodo ke Istana, dua tahun silam.

“Presiden ketika mengundang kita mengatakan, ‘Terima kasih karena GBI telah berperan dalam pembangunan bangsa’. Tetapi kan tentu tidak hanya sampai di situ. Kita ingin supaya lebih lagi, supaya kehadiran GBI menjadi berkat bagi masyarakat, bagi bangsa, bagi Indonesia, bahkan bagi dunia,” tutupnya.

Related Posts:

Sekum PGI atas pembubaran Ibadah yang sedang berlangsung


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Saya mengecam dengan keras penghentian ibadah Gereja GPdI di Dusun Sari Agung, Petalongan Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir. Arogansi Satpol PP membubarkan ibadah yang sedang berlangsung sungguh-sungguh melukai hati, bukan saja umat yang sedang beribadah, tetapi juga melukai suasana batin umat kristiani di berbagai pelosok tanah air.

Lepas dari ketiadaan ijin dan Surat Keputusan Bupati yang  memerintahkan Tim Satpol PP untuk menyegel rumah ibadah tersebut,  tindakan tersebut sudah sangat melampaui kepatutan.

Terhadap alasan penolakan masyarakat semestinya pihak Bupati mengupayakan dan memfasilitasi pengadaan rumah ibadah bagi warga yang membutuhkannya, dalam semangat Perber Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri yang dijadikan dasar penolakan oleh warga tersebut. Perber tersebut justru menugaskan Pemda setempat untuk memfasilitasi manakala ada kesulitan masyarakat dalam memperoleh rumah ibadah.

Menjalankan ibadah merupakan hak konstitusional warga, sebagai bagian dari kebebasan beribadah yang dijamin oleh Undang-undang. Ketiadaan Ijin dan sebagainya tidak semestinya menghalangi orang untuk beribadah.

Untuk itu, saya menuntut Mendagri untuk menegor Bupati Indragiri Hilir atas kasus ini, dan memerintahkannya untuk memfasilitasi kebutuhan akan temoat beribadah bagi jemaat tersebut.

(Pdt Gomar Gultom)

Related Posts:

Presiden Jokowi: Ibu Kota Baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan hasil kajian pemerintah mengenai lokasi ideal bagi pembangunan ibu kota baru Republik Indonesia. Melalui serangkaian kajian selama tiga tahun belakangan, Presiden menetapkan dua wilayah di Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi pembangunan ibu kota baru.

"Hasil kajian-kajian tersebut menyimpulkan bahwa lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur," ujarnya di Istana Negara pada Senin, 26 Agustus 2019.

Ada sejumlah alasan yang mendasari pemerintah untuk memutuskan Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru Indonesia. Kepala Negara, dalam keterangannya, kemudian menjelaskan alasan pemilihan provinsi tersebut.

"Satu, risiko bencana minimal baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi, dan tanah longsor," ucapnya.

Selain dianggap minim risiko bencana, lokasi Kalimantan Timur yang berada di tengah-tengah Indonesia juga menjadi pertimbangan utama bagi pemerintah. Hal itu menjadi alasan kedua pemilihan Kalimantan Timur sebagai lokasi pembangunan ibu kota baru yang memang bertujuan untuk pemerataan ekonomi ke Indonesia Timur.

Adapun yang ketiga, Presiden mengatakan bahwa lokasi yang telah ditetapkan tersebut berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang.

"Yang ketiga, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda," tuturnya.

Selain itu, infrastruktur yang relatif telah tersedia dan kepemilikan lahan pemerintah seluas kurang lebih 180 ribu hektare juga menjadi pertimbangan dipilihnya provinsi tersebut.

"Yang keempat, telah memiliki infrastruktur yang relatif lengkap. Yang kelima, telah tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektare," kata Presiden.


 Sumber : Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Erlin Suastini

Related Posts:

Murfati Lidianto : Program Kedepan Perbaikan Infrastruktur Seperti Perbaikan Jalan



KAIROSPOS.COM, Bekasi - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kotamadya Bekasi telah menetapkan sebanyak 50 anggota DPRD  periode 2019-2024.  Hasil pemilihan legeslatif kota Bekasi PDIP dan PKS unggul 12 kursi, disusul Golkar 8 kursi, Gerindra 6 kursi, Demokrat 5 kursi sementara PAN 4 kursi, PPP 2kursi dan terakhir PKB 1 kursi.
Hasil yang sudah ditetapkan oleh KPUD tersebut Senin 26/8/19 oleh Wayan Karya Ketua Pengadilan Kota Bekasi   anggota DPRD Kotamadya Bekasi dilantik, serta diambil sumpah jabatannya. Pelantikan tersebut digelar di gedung DPRD Kota Bekasi, Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur, hadir dalam pelantikan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, jajaran pejabat kotamadya Bekasi serta masyarakat dan sejumlah anggota DPRD periode 2014-2019.

Murfati Lisdianto salah satu anggota DPRD dari partai Gerindra, terpilih kembali menjadi anggota dewan.  Di depan pawa wartawan mengucapkan rasa terimakasih pada Tuhan serta para pemilihnya atas bantuan dan dukungannya dalam pemilu serentak ini, sehingga bisa dipercaya kembali kedua kalinya menjadi anggota dewan.

Sebagai ungkapan rasa terimakasih atas kepercayaan masyarakat bagi ibu yang pernah mendapat apresiasi Sahabat Pewarna dari persatuan wartawan Nasrani Indonesia ini kedepannya akan berusaha keras untuk meningkatkan kesejahteraan warga dan kota Bekasi khususnya dapilnya. “Program kedepan terutama untuk dapil saya yaitu Medan Satria Barat Bekasi, perbaikan jalan dan saluran air agar tidak banjir, memang sudah jauh berbeda dibanding lima tahun kemarin, lebih maju tetapi masih perlu ditingkatkan”, tandas ibu yang kalem ini.

Prioritasnya tahun ini akan upayakan pengecoran jalan, agar bisa dilalui kendaraan serta saluran air akan dirapikan. “Program jangka panjang, saya akan kembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) karena selama ini masyarakat masih kekurangan lapangan kerja, dengan UMKM  saya yakin akan menambah penghasilan masyarakat secara mandiri”, ujarnya serius. Upaya lainnya akan mendorong Dewan dalam rapat untuk mengucurkan bantuan UMKM agar warga bisa bekerja dari modal ini untuk menjadi wiraswata sehingga bisa mendongkrak perekonomian keluarga dan masyarakat.

Untuk generasi milenial  akan diarahkan untuk pelatihan-pelatihan karena dengan itu bisa mendongkrak tenaga kerja baru .untuk wanita perlu didorong untuk masalah wacana bergabungnya bekasi ke provinsi DKI Jakarta, Murfati yang dekat dengan rakyat ini menegaskan persoalan tu masih panjang, Mungkin bisa sepuluh tahun kedepan dan menurutnya, bahkan tidak perlu karena kota Bekasi ya kota Bekasi yang bisa menjadi kota metropolitan kedua setelah Jakarta,  karena Pendapatan Asli Daerah( PAD)nya sudah cukup bagus.lalu harus ditingkatkan ekonomi masyarakat dan pajak perlu ditingkatkan juga sehingga APBD meningkat untuk itu Murfati ingin masuk komisi IV" pungkasnya.

Related Posts:

Pdt. Ferry Haurissa, M.Th. Calonkan Diri GBI SATU


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Pertarungan untuk menjadi Ketum GBI Periode 2019-2023 semakin ketat dan seru dengan masuknya nama Pdt. Dr. Ferry Harissa Kakiyai sebagai calon Ketum GBI periode 2019-2023. Dalam keterangan persnya pada awak media kristiani yang tergabung dalam wadah PEWARNA Indonesia (Persatuan Wartawan Nasrani) di kopi cafe kawasan Blora Jakarta Pusat Senin (26/08) mengatakan “Bila dipercaya Tuhan akan menjalankan 7 program yang sudah ditetapkan MPL,  maka ada satu yang diusungnya yakni GBI SATU. Adapun maksudnya S diambil dari kata Sederhana yaitu memamfaatkan fasilitas, potensi dan berkat GBI serta kembali menyalurkan berkat Tuhan. Akan Lebih praktis dan tidak ribet. Juga tidak akan ada birokratis dan semua punya akses dekat sama pemimpin.

Kemudian A adalah dari kata Ajaran. Ajaran GBI yang sehat dan disederhanakan sehingga bisa dengan mudah disosialisasikan kepada anggota dan pejabat GBI di Indonesia. Mereka dapat ajaran dasar pengakuan iman dan teologi. Jadi tidak ada kaget dan bisa disesuaikan.
Adapun T berarti Tanggap dan tuntas dalam melayani. Ada masalah apa dan pelayanan apa, harus segera dijawab tuntas dan tidak boleh terbebani.

Makna U diambil dari kata Unity yaitu kesatuan. Kita harus bersatu seperti apa yang sudah diajarkan Om Ho. Kita  semua satu dalam keluarga besar dari seluruh gereja GBI, baik yang ada di seluruh Indonesia maupun yang di luar negeri. Karena kita adalah satu keluarga maka tidak ada lagi ke depan gereja yang keluar. Di dalam keluarga tentu bisa saja  ada yang gemuk ada kurus, ada tinggi pendek, ada rambut lurus keriting dan sebagainya semua satu. Dalam kekeluargaan semua bisa dilakukan.
“Saya sendiri membuat yel-yel GBI SATU. Jika saya bilang satu akan dijawab GBI. Saya teriakkan GBI dijawab Satu. Lalu kalau disebut GBI Satu maka dijawab kita semua,” tutur pria asal Papua yang pernah menjadi Sekum dan salah satu Ketua di Sinode GBI.

Lebih lanjut Pdt. Ferry Ferry menegaskan "karena semua satu dalam GBI maka tidak ada yang keluar. Sesuai dengan visi yang dicanangkan pendiri GBI (Om Ho) menuju 10 ribu gereja. Untuk mencapai ke sana maka kata Ferry caranya mempersiapkan generasi muda sebagai pemegang tongkat kepemimpinan GBI berikutnya. Berkaca kepada kepengurusab BPH yang lalu, Pdt Ferry mengatakan  perlu meningkatkan pelayanan yang lebih maksimal.

“Barangkali saya melihat dalam hal pembapaan perlu semua orang merasa ada bapa yang memperhatikan ke daerah. Lalu memenuhi pelayanan di gereja-gereja di bawah. Soal urusan organisasi,  yang baik maka kita lanjutkan. Yang tidak akan diperbaharui. Tapi  saya kira semua baik pada zamannya. Jika dipercaya  saya akan tambahkan satu ketua departeman fund rising dalam menunjang pendanaan.  Tidak boleh lagi hanya mengandalkan perpuluhan dari gereja,” jelasnya.

"Tentang GBI ke depan jika memimpin strateginya akan  mempercayakan pemimpin muda  sebagai pemegang tongkat baru di GBI" papar Pdt. Ferry gembala sidang GBI Kapernaum dan mantan Sekum BPH GBI periode sebelumnya.



Ditanya bagaimana hubungannya dengan tiga calon lainnya? Ferry menjawab tegas bahwa selama ini tidak ada masalah sebab hubungan tetap terjalin baik. “Any time saya bisa kontak, dan memang baik saja dengan Pak Jacob, Pak Japarlin dan Pak Rubin. Karena itu, demi menjaga hubungan baik, saya tidak kampanye. Sebab kampanye hanya akan membesarkan diri dan menurunkan yang lain,” kata Ferry sambil berjanji akan mendukung siapapun yang kelak terpilih ketua umum baru GBI.


Related Posts:

Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham : Dengan SEHATI Berkat Tuhan Akan Mengalir

KAIROSPOS.COM, Jakarta - Pdt Dr. Rubin Adi Abrahan salah satu kandidat yang akan mencalonkan diri sebagai calon Ketua Umum Sinode GBI (Gereja Bethel Indonesia). Adapun sidang Sinode GBI XVI yang akan digelar mulai tanggal 27 Agustus 2019 sampai dengan 29 Agustus 2019 di SICC Sentul Bogor. Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham adalah Ketua STT Kharisma dan selama 19 tahun mengabdi sebagai pengurus BPH Sinode GBI (pernah Ketua Departemen Pemuda dan Anak, selama dua periode dan juga Ketua Bidang Theologia dan Pendidikan maupun memegang jabatan lainnya) Pdt Dr Rubin Adi Abraham boleh dikatakan sudah cukup mumpuni memimpin GBI ke depan.

 “Sebenarnya pada sidang sinode GBI lalu, saya juga salah satu calon yang diusulkan namun memang saat itu saya memutuskan mundur. Kali ini saya bertekad maju. Pilihan ini saya putuskan setelah bergumul dengan doa dan juga konsultasi istri, anak dan keluarga yang semua mendukung. Meski demikian saya tegaskan saya tidak mau  melakukan money politic,” tutur Pdt Dr Rubin Adi Abraham saat ditemui di seminar di Gedung Axa Kuningan, Jakarta Selatan Sabtu (24/08).

Demi komitmen itu, Pdt Rubin sudah berjanji jika Tuhan mempercayakan dirinya jadi ketua umum, maka ia berjanji tidak akan mengambil honor dan semuanya akan disumbangkan untuk pelayanan GBI. “Ini komitmen pribadi,  karena saya sudah diberkati  Tuhan melalui gereja lokal di Bandung, Australia dan Belanda. Juga sekolah diberbagai tempat,” paparnya sembari menambahkan kalau Tuhan tidak mempercayakan dia memimpin GBI tetap akan happy saja. “Ya saya ora opo-opo kalau tidak terpilih,” imbuhnya.

Terkait soal kesibukannya yang padat, dianggap nanti kurang maksimal  memimpin GBI jika terpilih, Pdt Rubin Adi  mengatakan tidak ada masalah karena ia akan memprioritaskan waktunya nanti untuk fokus dibGBI. “Ada waktu 24 jam sehari, ya tergantung kita mengatur. Selama ini saya bahkan banyak melayani ke gereja lain non GBI dan pelayanan ke luar negeri. Saya siap batasi waktu pelayanan  ke luar dan fokus ke GBI jika memang dipercaya Tuhan,” janjinya.

Ditanya apa program GBI ke depan yang Anda usung? Pdt Rubin Adi mengatakan dia mengusung tagline GBI SEHATI. Dengan sehati berkat Tuhan akan mengalir. Kalau tidak sehati yang terjadi ya intrik dan pertentangan. Sinode GBI sifatnya desentralisasi atau semua otonom. Oleh karena itu, kata Rubin Adi, maka ketua GBI sifatnya hanya pengayom.

Terkait GBI SEHATI, urai Rubin, Huruf S  dari kata sinergi potensi. Artinya gereja besar harus dukung gereja kecil. Sedangkan E dari kata erat dengan Roh Kudus. Maksudnya alkitabiah berciri pentakosta seperti disebutkan founding fathers GBI Om Ho. Juga pujian penyembahan doa sangat penting dalam Roh Kudus. Huruf H dari kata harmonisasi keluarga. Panggilan utama pendeta bukan gereja tapi membangun keluarga.

Adapun A adalah aktifkan pemimpin muda. Pada 2030 golongan millenial yang paling penting berperan dan karena itu GBI harus menjangkau mereka. Untuk T dari Teknologi terpadu. Akan mengadakan pelayanan online sekolah dan rapat pengurus untuk efesiansi waktu dana biaya. Nanti akan aktif di sosial media dan majalah. Perlu juga nanti ada Bethel TV channel. Lalu juga transparansi ini soal keterbukaan dengan auditor. Dengan itu akan dipercaya  (trust) akan mendatangkan lebih banyak. Terakhir I dari Misi. Bagaimana mencapai 10 ribu gereja. Karena itu gereja harus didewasakan sehingga bisa membuka cabang. Oleh karena itu penting melakukan pemuridan terutama dalam mentoring.

“Saya cukup prihatin ketika berkunjung ke daerah-daerah di Indonesia ya kehidupan gereja masih banyak kurang layak. Karena itu saya akan menggandeng market place. Banyak orang GBI yang jadi pengusaha. Seperti Presiden Jokowi pesan kepada pengurus BPH ketika berkunjung ke istana, mengatakan bahwa banyak pengusaha anggota GBI karena Presiden saat itu minta tolong agar GBI bantu untuk mengentaskan kemiskinan. Saya kira GBI bisa mengambil peran itu ke depan. Sekarang sudah baik tapi perlu ditingkatkan lebih lagi,” pungkasnya sembari menambahkan siapapun terpilih nanti adalah kedaulatan (otoritas Tuhan). Karena itu, ia tetap  berjanji akan mendukung Ketua Umum GBI siapapun yang Tuhan pilih.

Related Posts:

GPIB Sejahtera DKI Jakarta Rayakan HUT RI dengan Upacara, Ibadah dan Lomba

Kairospos.com, JAKARTA – Gereja GPIB Sejahtera Jemaat DKI Jakarta menyambut hari kemerdekaan ke 74 tahun 2019 dengan berbagai kegiatan yang diikuti oleh semua jemaat. Acara diawali dengan Ibadah Syukur , lalu upacara bendera dan dilanjutkan dengan berbagai perlombaan seru. Ketua Panitia HUT RI GPIB Sejahtera DKI Jakarta, Pnt Hermanto mengatakan, menyemarakan HUT ke-74 RI, panitia menyajikan beragam lomba dengan berbagai kategori.

Untuk kategori anak-anak, ada lomba memasukan pensil ke dalam botol, membawa kalereng dengan sendok makan dan makan donat yang ditabur tepung. Untuk kategori taruna, ada lomba tarik tambang dan balap karung.  Kategori pemuda, panitia menyusun lomba memindahkan air, bakiak dan tarik tambang. Untuk kategori ibu-ibu, ada lomba merias muka dengan wajah ditutup dan menendang bola dengan terong yang diikat di pinggang.

Merias wajah pasti seru, karena mukanya ditutup. Lipstik pasti ngga beraturan saat merias wajah,” kata Benny Salendu seorang jemaat.

Sedangkan bagi kaum bapak, ada lomba main Domino dan balap karung. Dan untuk para nenek-nenek dan opa-opa, panitia mengagendakan lomba berjoget ria dengan berpasangan yang memakai alat bantu balon yang menempel di perut.

Bagi semua peserta, kami panitia siapkan hadiah berupa uang tunai untuk semua kategori dan jenis lomba untuk juara 1,2 dan 3. Upacara dan ibadah serta lomba ini, kami persembahan bagi kemerdekaan bangsa Indonesia,”tutur Hermanto.

Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Sejahtera DKI Jakarta, Pendeta Bendjamin Louhenapessy Sth menyaksikan langsung kegiatan ini. “Kegiatan yang di susun panitia sangat bermanfaat bagi masyarakat warga gereja,” kata Pendeta Bendjamin

Menurut Pendeta Bendjamin, kegiatan ini sebagai bagian dari upaya gereja, guna menghargai kemerdekaan RI sekaligus mempererat tali silaturahmi di antara semua warga jemaat yang berada di 5 Sektor pelayanan.

Sangat terlihat antusiasme dan keceriaan yang terpancar dari wajah masyarakat gereja. Walaupun di cuaca cukup terik, namun tidak dijadikan penghalang bagi peserta untuk mengikutinya,”ujarnya.

Pendeta Bendjamin Louhenapessy dalam khotbah 17 Agustus-an menegaskan, pentingnya persatuan diantara sesama anak bangsa. “Budaya Indonesia harus dipertahankan,” ucapnya.

Pendeta Bendjamin Louhenapessy berbicara agama negara. Dan Kristen adalah agama negara yang sudah ada sejak lama. Perjalanan jemaat Kristen di kupas secara gamblang oleh Pendeta Bendjamin Louhenapessy.

“Orang Kristen jangan hanya memikirkan diri sendiri, karen hakekat gereja adalah persekutuan. Pola kehidupan yang berdasar kasih, harus terus diterapkan. Kasihi sesama dan hiduplah sebagai suatu bangsa yang damai,”tegas Pendeta Bendjamin Louhenapessy.

Lebih lanjut Benjamin mengatakan 'seumur hidup bertugas di GPIB baru kali ini saya bertugas sebagai Inspektur upacara, sangat senang sekali ditengah masyarakat plural". Inilah bentuk keragaman dan keharmonisan beragama yang harus dipertahankan sebagai Bhineka Tunggal Ika.

Related Posts:

Dr. Erastus Sabdono : Prihatin Dengan Pertaruhan Kebhinekaan

KAIROSPOS.COM, Jakarta - Pdt. Dr. Erastus Sabdono merasakan situasi dan Kebhinekaan dalam proses bernegara dalam hal kondisi keberagaman beragama dipertaruhkan dalam bingkai Pancasila dalam memaknai 74 tahun Indonesia merdeka. Semua pihak harus menahan diri untuk bisa menjaga tali persaudaraan sesama anak bangsa karena saat ini sudah pada titik "The last bet" atau pertaruhan terakhir dalam mempertahankan NKRI. Orang kristen harus berhenti Kristenisasi dengan cara penginjilan yang salah, karena prilaku dan keteladanan jauh lebih baik untuk menunjukkan ajaran Kristus jangan memperuncing lagi situasi Kebhinekaan yang terus dirongrong sekelompok kecil orang yang anti Pancasila kata Erastus Sabdono pada awak media di ruang kerjanya Sabtu (9/08/2019).

Lebih lanjut Erastus Sabdono juga mengkritisi tokoh dan masyarakat Kristiani agar dalam bermasyarakat tidak ekslusif dan harus bergaul dengan semua lapisan masyarakat jangan membedakan agama, suku, ras, tingkat sosial perkuat tali silaturahim. Saat ini saya masih sebagai pengurus Yayasan Veteran Indonesia dan membantu pendanaannya. Demikian juga dalam hal kesenian saya juga mengembangkan lagu lagu ciptaan Ismail Marzuki membayar hak ciptanya dan membantu keluarga Ismail Marzuki terang Erastus Sabdono.

Pesan Erastus pada umat Kristen agar fokuskan diri mengarah kepada langit baru dan bumi baru karena hidup ini amat singkat.



Related Posts:

SURAT TERBUKA DAN PERNYATAAN SIKAP DPP Perjuangan Rakyat Nusantara - PERNUSA Terhadap "Ijtimak Ulama IV".

Kairospos.com - PERNUSA dengan ini menyatakan sikap kami terhadap keputusan "Ijtimak Ulama IV", sebagai berikut:

BAHWA TIDAK MENGAKUI keputusan "Ijtimak Ulama IV" sebagai sebuah keputusan yang betul-betul merepresentasikan ulama dan umat Islam di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PERNUSA memandang bahwa "Ijtimak Ulama IV" adalah gerakan politik yang berbahaya bagi Keutuhan dan Kedaulatan Negara karena berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. "Ijtimak Ulama IV" bukan merupakan produk Undang-Undang yang wajib untuk dipatuhi oleh Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan PANCASILA.

MENENTANG keputusan "Ijtimak Ulama IV" yang menolak untuk mengakui pemerintahan terpilih.
Keputusan "Ijtimak Ulama IV" tersebut adalah jelas-jelas merupakan TINDAKAN MAKAR! Karena menolak untuk mengakui pemerintahan terpilih yang sah hasil Pemilihan Umum yang telah sesuai dengan Hukum dan Undang-Undang yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MENOLAK KERAS keputusan "Ijtimak Ulama IV" yang bertujuan akan merubah kedudukan PANCASILA sebagai Ideologi Negara dan Dasar Negara serta kedudukan Undang Undang Dasar sebagai dasar hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MENENTANG DAN MENOLAK keinginan untuk melembagakan "Ijtimak Ulama IV" dari tingkat pusat hingga daerah, dan menilai bahwa upaya pelembagaan "Ijtimak Ulama IV" adalah upaya untuk secara terang-terangan, terstruktur dan masif melawan Pancasila, Undang Undang Dasar, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika.

Keluarga Besar Perjuangan Rakyat Nusantara
PERNUSA

KP Norman Hadinegoro,SE.MM.
Ketua Umum

Related Posts:

Hiruk-Pikuk Politik Pasca Pemilu: Implikasinya bagi Pencerdasan Rakyat.


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Setelah Pemilu usai, politik Indonesia masih saja terus ramai dan cenderung panas. Hanya ganti topik saja. Jika dalam Pemilu topiknya soal bagaimana saling menegasikan antar peserta pemilu dengan menghalalkan segala cara, kini beralih pada otak-atik kursi dan jual beli jabatan politik, baik kabinet maupun jabatan politik lainnya. Seiring dengan itu, ramai pula dibicarakan soal koalisi pendukung pemerintah Jokowi-Amin. Pasalnya, partai-partai pendukung Prabowo-Sandi pun kepingin masuk koalisi, yang tentu saja membuat “marah” partai-partai yang merasa sudah berlelah mendukung Jokowi-Amin dalam laga Pilpres kemarin. Apakah ini tanda bahwa partai koalisi pendukung Jokowi-Amin sudah retak alias pecah?

Rentetan peristiwa politik pun silih berganti terjadi. Mulai dari pertemuan Jokowi-Prabowo di MRT, pertemuan 4 Ketua Umum Partai pendukung Jokowi-Amin – minus PDIP – di kantor Partai Nasdem, lalu silaturahmi “politik nasi goreng” Mega-Prabowo di kediaman Megawati, sampai pertemuan Surya Paloh dan Anies Baswedan yang berbuah “dukungan” pencalonan Nasdem terhadap Anies dalam Pemilu 2024 nanti, dll, dst.

Rangkaian peristiwa politik elit ini diyakini sebagian kalangan sebagai bagian dari manuver politik guna memperkuat posisi tawarnya dihadapan Presiden Terpilih guna mendapatkan jatah kursi kabinet dan jabatan politik lebih banyak dan strategis. Sebagian lagi melihat bahwa ini bagian dari upaya untuk memperkuat posisi politik dalam Pemilu 2024 nanti.

Hiruk-pikuk politik elit ini, tentu menjadi tantangan baru atau “beban baru” bagi Jokowi-Amin, khususnya dalam merancang Kabinet dan koalisi ke depan. Jika tidak dikelola dengan baik, maka bisa saja menjadi boomerang bagi periode kedua pemerintahan Jokowi.

Ahmad Basarah (Wakil Ketua MPR/Wakil Sekjen DPP PDIP) yang tampil sebagai pembuka diskusi yang diselenggarakan Pokja Politik & Birokrasi PNPS GMKI Jumat, 2 Agustus 2019 di Neighbor Café Spot, Jl. HOS Cokroaminoto No. 72, Jakarta.

Ahmad Basarah memaparkan dampak dari Plipres 2019 menimbulkan dampak negatif pada masyarakat mulai perasaan tidak nyaman pada masyarakat, ketakutan, hingga dampak SARA karena idiologi negara dan agama dijadikan alat politik. Ahmad Basarah megatakan "Pertemuan Megawati dan Prabowo biasa saja karena agenda pertemuan sudah lama di rencanakan, Megawati bertemu dengan Prabowo di acara pertandingan pencak silat di TMII, kemudian acara pertemuan Jokowi dan Prabowo di LRT itu sudah merupakan tanda Pemilu 2019 sudah selesai saatnya membicarakan agenda Nasional, Persatuan Indonesia lebih diutamakan. Tidak ada sistem oposisi di NKRI tapi ada kekuatan diluar pemerintahan sebagai pengawas kekuasaan.

M. Qodari (Direktur Indo Barometer) berpendapat bahwa pertemuan Megawati dan Prabowo sangat positif mengingatkan agar dasar negara dengan 4 Pilar harus tetap dijaga dan dipertahankan mengingat ada kekuatan yang menempel pada para Pendukung Prabowo yang masih diragukan komitmennya pada 4 Pilar itu.

M. Qodari juga berpendapat ada nuansa Prabowo menagih janji Batu-Tulis untuk mendukung Prabowo yang belum juga terwujud.

Pendapat berbeda dan kritisi terhadap rekonsiliasi datang dari Raja Juli Antoni (Sekjen PSI) menurutnya perolehan suara di DPR 60 persen sudah cukup bagi Jokowi dan Amin untuk menjalankan kabinetnya, mengingat masyarakat belum bisa melupakan cara kampanye yang tidak etis mulai menyerang pribadi Jokowi hingga menggunakan berbagai cara hoax termasuk agama dalam mendapatkan perolehan suara. Harus ada dulu pernyataan maaf dan tidak akan mengulangi perbuatan tercelanya agar proses berdemokrasi berjalan dengan baik bagi kederisasi generasi muda kedepannya. Diskusi ini dimederatori Jerry Sumampau yang sudah cukup dikenal sebagai komentator Pilpres 2019 di media nasional.

Related Posts:

LBP : GAMKI Harus Mampu Bersaing di Era 5G


KAIROSPOS.COM, Jakarta - GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia) menyelenggarakan Kongres Ke XI pada Kamis (1/08/2019) bertempat di Hotel Grand Cempaka Jakarta Pusat. Pembukaan dimulai sore hari pukul 15.00, diawali dengan ibadah bernuansa full gospel dengan menampilkan tarian etnis Nusantara dan pelayan firman-nya Pdt. Rifky Priatelna. Diperkirakan sekitar 350 Orang hadir dalam ibadah pembukaan.

Pdt. Rifky Priatelna menguraikan khotbah berdasar nats tema kongres yang diambil dari Yeremia 29 ayat 7, Pdt Rifky mengawali khotbahnya dengan membacakan Mazmur 133. "Unity mampu menjadikan yang mustahil, menjadi tidak mustahil. Gunung Hermon dibagian Utara, Bukit Sion dibagian Selatan, kalau kita perhatikan, mustahil berkat mengalir sedemikian jauh. 
Kalau kita perhatikan, mustahil berkat mengalir sedemikian jauh, tapi dengan Unity, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Unity so powerful. Kesejahteraan kota, bisa terjadi karena Unity, sesuai dengan tema kongres ini" urai Pdt Rifky, ketika menjelaskan tema kongres berdasar firman Tuhan.

Sejumlah kata sambutan pun diberikan beberapa tokoh dalam pembukaan, seperti Sekretaris Umum MPH PGI Pdt. Gomar Gultom, M.Th, Dirjen Bimas Kristen Prof. Thomas Pentury, termasuk Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut B. Panjaitan, yang hadir sekaligus membuka resmi Kongres XI GAMKI Tahun 2019.

Kemeriahan pembukaan Kongres XI GAMKI Tahun 2019, tidak hanya secara jumlah yang hadir, tetapi juga kemasan acaranya. Peserta Kongres XI GAMKI, hadir dalam pembukaan dengan mengenakan pakaian khas daerahnya. Kongres diwarnai dengan berbagai acara yang menarik, diantaranya penampilan perpaduan tarian adat dari berbagai daerah di Indonesia, seperti tarian adat dari Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Sumatera,Jakarta, Nusa Tenggara hingga Papua. Selain itu, paduan suara pun turut memeriahkan.

Sherly Wattimena Ketua Panitia, yang juga Ketua DPP GAMKI, dalam laporannya menyampaikan bahwa, "Dari data yang sudah kami registrasi, peserta kongres yang hadir terdiri dari 24 DPD dan 125 DPC dari seluruh Indonesia".

Ketua Umum GAMKI, Dr. Michael Wattimena, SE.,MM, dalam kata sambutannya, mengemukakan bahwa, kader GAMKI dapat menjadi agen perubahan yang membawa kesejukan pasca pemilu yang sempat membuat masyarakat terkotak-kotak. “Pemilu sudah selesai, saatnya mendukung program pemerintah yang memang mendatangkan kebaikan bagi rakyat,” ujar Michael Wattimena yang juga pimpinan DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat. Michael Wattimena menyampaikan dukungan kepada pemerintahan yang sah sejalan dengan tema Kongres GAMKI XI, yaitu “Sejahterahkan Kota Dimana Kamu Berada dan Doakanlah”, dengan sub-tema “Meneguhkan Nasionalisme dan Ekumenisme di Indonesia dengan Nilai-Nilai Pancasila”.

Ketum BMW, demikian sapaan akrab Michael Wattimena, mengemukakan bahwa diera sekarang ini, ada tantangan yang harus direspon GAMKI, yakni "Apakah GAMKI, masih diminati anak muda milenial, apakah anak muda milenial masih memiliki animo untuk berorganisasi dan terlibat di GAMKI". Ketum BMW, diakhir sambutannya, bersama dengan DPR terpilih dapil Papua, yang juga Bendum GAMKI, Willem Wandik, menyanyikan lagu ciptaan Franky Sahilatua "Pancasila Rumah Kita", yang juga turut disenandungkan Menko Kemaritiman Luhut B. Panjaitan saat mendengarkan ditempat duduknya.

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut B Pandjaitan, saat menyampaikan kata sambutan, mengajak kader Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) untuk menjadi agen perubahan dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa.

Menurut Luhut B Pandjaitan, sebagai bagian dari komponen bangsa, peran aktif GAMKI sangat dibutuhkan untuk membawa energi positif di tengah situasi dan kondisi negara yang sempat memanas dengan berbagai isu SARA, selama proses pemilihan umum 2019.

“Saatnya Kader GAMKI harus berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan ikut serta menjadi agen perubahan,” kata Luhut B Pandjaitan, dalam sambutannya saat membuka Kongres GAMKI XI, di Hotel Grand Cempaka, Jakarta. Luhut B Pandjaitan menjelaskan, meskipun dianggap sebagai minoritas, kader GAMKI dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dengan menghindari pertikaian yang tidak perlu, dan berperan di berbagai bidang, baik formal maupun informal. “Jangan sibuk berkelahi atau melihat kekurangan orang. Dari sekarang harus dipersiapkan untuk menjadi agen perubahan,” ujar Luhut B Pandjaitan. LBT juga memberikan peringatan pada para generasi muda GAMKI harus terus meningkatkan diri dari segi Sumber Daya Manusia, menguasai teknologi terbarukan seperti 5G jika tidak ingin menjadi budak.

Ketum BMW dan Ketua Panitia Sherly Wattimena, bertempat direstoran dalam hotel, berkesempatan berbincang-bincang dengan rekan-rekan wartawan media kristiani.  Ketum BMW mengemukakan bahwa, sebagai Ketua Umum yang sudah dua kali terpilih, dirinya tidak akan maju kembali menjadi Ketua Umum, dan dirinya sudah menanyakan hal regenerasi kepada fungsionaris DPP GAMKI.

"Pada rapat terakhir persiapan kongres, pada Senin 29 Juli 2019, saya lakukan dialog hati ke hati dengan DPP, tentang regenerasi kepemimpinan, saya memberi kesempatan mereka mengungkapkan hasrat ataupun pemikirannya. Tapi yang secara jelas dan tegas menyatakan keinginannya, hanya Sherly Wattimena, yakni siap maju menjadi Sekretaris Umum".

Agenda kongres setelah pembukaan, diisi dengan sesi study meeting dan pertemuan komunitas benang biru, yakni organisasi-organisasi yang mempunyai hubungan historik dengan GAMKI.

Related Posts: